Anda di halaman 1dari 5

Template

Tugas Kelompok : Seri kelompok

Nama : Kelompok Gurita

1. Iin Evita Sari (51418023 )

2. Lidia Ardiana R. A ( 51418026 )

3. Gabriel Malista A ( 51418020 )

Tgl : 28/09/2020

Uraikanlah gambar-gambar dibawah ini menjadi deskripsi konkret.Detailkanlah dan gunakan bahasa
masing-masing (non teks book) sehingga dapat menggambarkan kemampuan anda dalam memahami
dan menginterpretasikan gambar.

Uraian :

1. Teori atribusi adalah proses dimana individu menjelaskan penyebab dari berbagai kejadian dan
perilaku orang lain. Teori atribusi menyajikan sebuah kerangka kerja untuk memahami
bagaimana setiap individu menafsirkan perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain. Teori
atribusi menekankan pada bagaimana individu menafsirkan berbagai kejadian dan bagaimana
hal ini berkaitan dengan pemikiran dan perilaku mereka. Ada 3 faktor yaitu kekhususan,
konsensus, dan konsistensi. Dari ketiga faktor tersebut dapat ditentukan dalam terori atribusi
yaitu:

a) Kekhususan atau distingsi

Kekhususan/distingsi merupakan derajat perbedaan antara reaksi seseorang terhadap


berbagai dorongan atau peristiwa yang berbeda-beda. Bila seseorang memberikan reaksi
yang sama terhadap dorongan yang berbeda-beda, maka dapat dikatakan orang yang
bersangkutan itu memiliki distingsi yang sangat rendah.
b) Konsensus

Konsensus adalah derajat kesamaan reaksi orang lain terhadap stimulus atau peristiwa
tertentu dengan orang yang sedang kita observasikan. Jika perilaku cenderung dilakukan
oleh banyak orang pada situasi yang sama, maka semakin banyak yang melakukannya maka
akan tinggi konsensus dan begitu pula sebaliknya.

c) Konsistensi

Konsistensi merupakan derajat kesamaan yang reaksi seseorang terhadap stimulus atau
peristiwa yang sama pada saat waktu yang berbeda.

Sedangkan perbedaan antara internal dan eksternal adalah sebagai berikut:

a) Atribusi internal

Jika perilaku seseorang yang disebabkan oleh faktor-faktor internal, misalnya terhadap sikap,
sifat-sifat tertentu atau terhadap aspek-aspek internal yang lainnya. Contohnya, jika kita
mengalami kegagalan dalam sebuah kompetisi matematika, hal itu disebabkan karena kita
kurang belajar dan memahami konsep-konsep matematika yang ada

b) Atribusi eksternal

Jika perilaku sosial yang dapat diamati oleh keadaan atau lingkumgan di luar diri orang yang
dapat bersangkutan. Contohnya saja kita mengalami kegagalan dalam sebuah kompetisi
matematika, maka dapat disebabkan karena ada masalah dengan lingkungannya, seperti
mendapat tekanan dari orang tua atau guru matematika yang ada tidak mendorongnya dengan
les tambahan.

Uraian :

2. Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan.. Faktor yang
mempengaruhi persepsi dibagi menjadi 3 yaitu faktor situasi, faktor pelaku, dan faktor target.
 Faktor situasi : situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang
berparas lumayan mungkin tidak akan terlalu ‘terlihat’ oleh laki-laki bila ia berada di mall,
b
w
y
r
p
H
o
A
S
lh
u
k
t
a
m
d
e
R
g
n
ti
is
D


namun jika ia berada dipasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan
memandangnya.
Faktor pelaku : penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat
dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau
minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan
akan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.
Faktor target : gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target akan membentuk cara
kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh
orang yang berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama
pula.

Dari pendapat di atas yang dimaksud dengan persepsi adalah proses gambaran yang ada pada
individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan yang diterima oleh indera sehingga
memberikan makna kepada lingkungan.

Ketika seorang individu melihat suatu sasaran atau mengobservasi dan berusaha
menginterprestasikan apa yang ia lihat, interprestasi itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik
dari pribadi individu yang melihat. Karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi terdiri dari
sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan harapan.

Buatlah skema aplikasi berbetuk alur/gambar, yang menggambarkan penerapan teori dalam sebuah
kasus.

Gambar:
Uraian :

ATRIBUSI

Suatu ketika anda melihat orang yang sedang berjalan dengan terburu-buru sambil membawa sebuah
tas. Apa yang anda pahami dari perilaku tersebut? kenapa orang tersebut terburu-buru?Atribusi :
memahami penyebab perilaku orang lain.

TEORI ATRIBUSI

Teori Korespondensi Inferensial (Jones dan Davis, 1965) : teori yang menggambarkan bagaimana kita
menggunakan perilaku orang lain sebagai dasar untuk menyimpulkan disposisinya yang stabil dan
menetap.

Kita cenderung membuat korespondensi inferensial ketika: perilaku itu bebas, memunculkan efek tidak
umum dan harapan sosialnya rendah

TEORI KORESPONDENSI INFERENSIAL

Suatu ketika Anda melihat orang yang berkendaraan dengan kecepatan tinggi, penuh risiko dan
membuat orang lain takut.Apakah ini berarti orang tersebut tidak sabar atau agresif?belum tentu,
mungkin faktor situasi yang membuatnya seperti itu. Bisa jadi dia orangnya sabar atau pemalu dalam
sehari-hari.

Jadi kesimpulan dari pengamatan kita bisa menyesatkan.

TEORI ATRIBUSI

Teori Kausal kelly: teori ini berfokus apakah perilaku seseorang bersumber dari internal atau
eksternalnya.

Acuan yang digunakan ada tiga, yaitu: Konsensus, Konsistensi dan Distingsi

 Dimensi atribusi kausal


 Internal-eksternal
 Stabil-tidak stabil
 Dapt dikendalikan-tidak dapat dikendalikan

TEORI ATRIBUSI

Konsensus (ks): derajat kesamaan reaksi orang terhadap stimulus atau peristiwa tertentu dengan orang
yang kita observasi.

Konsistensi (ki): derajat kesamaan reaksi terhadap stumulus dalam waktu berbeda

Distingsi (d): derajat perbedaan reaksi seseorang terhadap berbagai stumulus di kondisi berbeda

Internal:Ks dan dst rendah, ki tinggi

Eksternal: ks, ki dan d tinggi


Kombinasi: ks rendah, ki dan d tnggi

TEORI ATRIBUSI

Bagaimana kita menghadapi berbagai kemungkinan penyebab perilaku.

Argumenting: kecenderungan untuk menganggap suatu faktor bertambah penting karena perilaku tetap
terjadi meski ada faktor penghambat.

Discounting: kecenderungan untuk menganggap suatu faktor penyebab berkurang pentingnya karena
ada faktor penyebab lain.

KESIMPULAN KASUS :

Si A datang terlambat dalam konsesus rendah artinya hnaya sedikit orang yang memiliki kesamaan
dengan perilaku A yang sering terlambat datang kuliah. Hampir disetiap perkuliahan si A datang
terlambat dengan konsistensi yang tinggi maksudnya Si A melakukan kegiatan tersebut berulang – ulang.
Si A datang terlambat dimata kulliah lain dengan Distingsi rendah artinya ia melakuakn hal yang sama
pada setiap mata kuliah yang berbeda. Maka dalam kasus ini si A mengalami Atribusi Internal, karena
mungkin si A kuranga da dorongan dari diri sendiri untuk menghadiri setiap perkuliahan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai