Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN


KELUARGA ( DOROTHEA OREM)

Oleh

KELOMPOK 3

1. Arsi Limbong (2018.003)


2. Wika Asari (2018.028 )

Dosen

Ns. Marwasarianty M.Kep

Program Studi D-III Keperawatan


Akademi Sawerigading Pemda Luwu
Tahun Ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga makalah yang

berjudul ” Teori Dan Model Konseptual Keperawatan Keluarga ( Dorothea

Orem )” dapat diselesaikan .Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas yang harus dipenuhi dalam

menyelesaikan mata kuliah “keperawatan keluarga ”. Penyelesaian makalah ini

tidak terlepas dari dukungan, bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak.

Untuk itu, ucapan terima kasih dari penulis kepada semua pihak yang sudah

membantu.

Demikian makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak berbagai

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi kesempurnaan

penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Aamiin.

Palopo , 5 september 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Biografi Dorothea Orem........................................................................3


B. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem................................4
C. Badan dan Konsep Teori Dorothea Orem..............................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek

realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena,

menjelaskan hubungan-hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko

dan menetapkan asuhan keperawatan(Afaf Ibrahim Meleis, 1997).

Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang

sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-

teori keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan memberi

solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan

mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup

keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih

meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.

Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan

dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self

care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan

membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf

kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari

perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan

suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan

kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan

1
klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat

dipelajari.

Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji

dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam

aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini,

dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan

B. Rumusan Masalah

Beberapa pembahasan masalah yang berhubungan dengan Teori Model

Keperawatan Dorothea Orem menghasilkan pokok masalah inti pembahasan

karya tulis ini yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian dari Model Konsep Dorothea

Orem ?

2. Apa yang dimaksud dengan pengertian keperawatan menurut Dorothea

Orem ?

3. Apa saja tujuan Dorothea Orem ?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Menjelaskan mengenai biografi Dorothea Orem

2. Menjelaskan hubungan model dengan paradigma keperawatan .

3. Mendiskeripsikan model konsep Dorothea Orem

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothea Orem

Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di

Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia

memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master Keperawatan

pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai seorang staf

keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat

konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah

anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan

untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali

mempublikasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun

1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.

3
B. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan

 Manusia

Model Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pada diri dan

perawatan diri. Namun demikian, seseorang dianggap paling ekslusif

dalam kontek ini sedangkan kompleksitas perawatan manusia dan

tindakan manusia tidak dipertimbangkan. Dalam hal ini, model tersebut

berada dalam kategori yang didefinisikan sebagai paradigma total, bahwa

manusia dianggap sebagai sejumlah kebutuhan perawatan diri.

 Lingkungan

Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. Namun, hal ini

terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau

kurangnya perawatan diri.

 Sehat dan Sakit

Ide ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam

kaitannya dengan perawatan diri. Alasannya bahwa jika individu dalam

keadaan sehat mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang

mereka alami. Sebaliknya jika mereka sakit atau cedera, orang tersebut

bergeser dari status agens perawatan diri menjadi status pasien atau

penerima asuhan. Penyamaan sehat dengan perawatan diri dalam hal ini

berarti sehat sakit tidak dibahas dalam konsep yang berbeda. Akan timbul

masalah disini jika orang yang sehat tidak dapat melakukan perawatan

untuk dirinya sendiri.

4
 Keperawatan

Model ini membahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari

keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan.

Harus diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam bentuk pendekatan

mekanistik berdasarkan pendekatan supportif-edukatif, kompensasi

partial, dan kompensasi total. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan

langsung yang dapat ditatalaksanakan.

C. Model Konsep Dorothea Orem

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self

Care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan

dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam

memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan,

kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang

ditentukan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang

ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan

atas kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu

dalam memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan, dan mencapai

kesejahteraan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan

keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia

menghendaki adanya self care dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar

manusia, seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri

5
dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, self care juga merupakan

perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas

pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal, self care akan

meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan

konsep diri. Konsep diri merupakan representasi fisik seseorang individu,

pusat inti dari “aku” dimana semua persepsi dan pengalaman terorganisasi.

Konsep dari Dorothea Orem ada lima komponen yaitu:

 Gambaran Diri

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau

tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk,

fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu. Gambaran diri

ini harus realistis (nyata) karena lebih banyak seseorang menerima dan

menyukai tubuhnya akan lebih aman sehingga harga dirinya meningkat.

Perubahan pada tubuh seperti perkembangan payudara, perubahan suara,

menstruasi. Hal ini merupakan perubahan yang dapat mempengaruhi

gambaran diri seseorang.

 Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku

sesuai dengan standar pribadi. Standar ini dapat berhubungan dengan tipe

orang atau sejumlah aspirasi cita-cita nilai yang di capai. Ideal diri di

mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang di pengaruhi oleh orang-

orang penting yang memberikan tuntutan atau harapan. Pada masa remaja,

ideal diri akan di bentuk melalui proses indentifikasi pada orang tua, guru

6
dan teman. Ideal diri sebaiknya di tetapkan lebih tinggi dari kemampuan

individu saat ini tapi masih dalam batas yang dapat di capai. Ini di

perlukan oleh individu untuk memacu dirinya ketingkat yang lebih tinggi

 Harga Diri

Harga diri adalah penilaian pribaditerhadap hasil yang di capai dengan

menganalisa seberapa jauh periluku memenuhi ideal diri.

Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri tanpa syuarat sebagai

individu yang berarti dan penting walaupun salah, gagal atau kalah. Harga

diri di peroleh dari penghargaan diri sendiri dan dari orang lain yaitu

perasaan dicintai, dihargai, dan dihormati.

 Peran

Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari

seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. Posisi di masyarakat dapat

menjadikan stressor terhadap peran karena stuktur sosial yang

menimbulkan kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak mungkin

dilaksanakan.

 Indentitas

Indentitas adalah kesadaran diri yang bersumber dari observasi dan

penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri terhadap

sebagai suatu kesatuan yang utuh, seseorang yang mempuyai perasaan

indentitas diri yang kuat adalah seseorang yang memandang dirinya

berbeda dengan orang lain termasuk persepsinya terhadap jenis kelamin,

7
mempuyai otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, respek diri mampu

dan menguasai diri, mengatur diri sendiri dan menerima diri.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan

dalam pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok

kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara

(oksigenasi) yang mempunyai tiga tahap dalam proses oksigenasi yaitu ,

ventilasi (proses keluar dan masuknya udara kedalam system pernapasan),

perfusi dan difusi. Pemeliharaan dalam pengambilan air, pemeliharaan

dalam pegambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan, proses eliminasi,

pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam

keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan

pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan

kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi,

pengetahuan dan keinginan manusia.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya teori Dorothea Orem dengan Self-Care Dependent-Care

Nursing, mencoba memberikan pelayanan keperawatan dengan

memunculkan potensi dari tiap klien yang terganggu karena kondisi sakitnya.

Teori Dorothea Orem menjelaskan bahwa proses keperawatan akan terjadi

ketika kemampuan klien dalam memenuhi kondisnya yang terganggu. Dalam

teori ini disebutkan bahwa kemampuan seseorang dalam memberikan

pealayanan terhadap dirinya sendiri itu akan di pengaruhi oleh kebutuhan

dasar yang dependen, artinya kebutuhan dasar manusia akan tepat porsi

kebutuhanya dalam kondisi apapun seorang klien. Selain kebutuhan self care

juga di pengaruhi self care agency, yaitu kekempuan seseorang untuk

memenuhi kebutuhanya sendiri. Hal ini tidak bersifat dependen, artinya

kemampuan ini akan terganggu bila keadaan tubuh dari klien terganggu.

Misalanya sakit. Bila ini terjadi maka kemampuan diri sendiri dalam

memenuhi kebutuhanya akan berkurang, akibatnya suplai kebutuhan yang

seharsusnya terpenuhi akan tidak optimal. Keadaan seperti ini yang akan

menjadi permasalahan dalam teori ini. Disaat seperti ini maka yang

diperluakan adalah nursing agency, maksudnya disaat self care agency tidak

mampu memenuhi kebutuhanya maka perawat yang bertindak sebagai

nursing Agency harus mampu memberikan bantuan pada klien tapi lebih

9
pada sisi self care agency nya, maksudnya tidak langsung diberikan

pemenuhan kebutuhanya.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, dan semoga bisa bermanfaat bagi penulis

dan pembaca. Dan semoga kita bisa mengetahui tentang Teori Model

Keperawatan Dorothea Orem. Dengan adanya makalah yang kami buat ini

para pembaca dapat mengerti serta lebih faham mengenai Teori Model

Dorothea Orem. Dan tentunya makalah ini memiliki banyak sekali

kekurangan, dan oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nuna Nova menerbitkan sebuah catatan .

18 september 2013

Teori dan Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

11

Anda mungkin juga menyukai