Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raden Abdullah Al Qowi

NIM : 1963141014
Kelas : Sosiologi (A)

Sosiologi Kontemporer
Kontemporer ialah suatu hal yang bersifat aktual atau topik terkini yang lagi populer-
populernya untuk dibahas, kontemporer juga adalah sesuatu yang sama dengan kondisi saat ini,
yang artinya segala sesuatu yang sedang terjadi atau sedang dialami pada waktu sekarang. Teori
lahir dari perkembangan realitas atau karena kritik dari realitas yang ada. Untuk itu teori
kontemporer adalah teori yang muncul atau berkembang sesuai perkembangan fenomena-
fenomena aktual yang terjadi dalam masyarakat di setiap zaman, selalu mengikuti perkembangan
zaman.
Kontemporer berarti kita berbicara tentang fenomena terkini. Apakah untuk memahami
fenomena itu hanya teori sosiologi kontemporer yang dapat digunakan? Atau apakah teori klasik
masih relevan digunakan untuk memahami fenomena itu? Kita tahu teori-teori sosiologi
berkembang mengikuti perkembangan zaman, contoh teori klasik dari Auguste Comte yaitu
"Teori evolusi" atau biasa disebut dengan hukum 3 tahap. Teori ini pada masa Auguste Comte
memang sangat relevan untuk mengkaji dan memahami masyarakat pada saat itu, dimana
masyarakat masih percaya terhadap sesuatu yang sangat irasional, seperti percaya bahwa percaya
bahwa alam semesta ini mempunyai jiwa, dan yang lainnya. Dibandingkan dengan masyarakat
sekarang, pemikiran-pemikiran seperti itu sudah tidak mungkin lagi digunakan karena manusia
sudah lebih berkonsentrasi pada proses pengkajian dan peninjauan guna menemukan hukum
yang mengatur, bukan lagi mencari sebab mutlak(tuhan/alam), dalam artian suatu teori masing-
masing eksis pada zamannya. Namun berbicara tentang fenomena yang aktual, suatu teori klasik
bisa saja digunakan dalam mengkaji dan memahami itu, pastinya harus ada kecocokan dalam hal
unsur-unsur teori dengan realitas sekarang. Namun suatu teori harus mendapatkan pembaruan-
pembaruan, karna melihat masyarakat yang selalu berkembang.
 Teori perkembangannya, yaitu : Evolutif, kumulatif, revolutif
 Teori bunuh diri terjadi disebabkan oleh:
A. Kuat lemahnya solidaritas
-Alturistik terjadi karena tingginya solidaritas (bunuh diri dilakukan karena menganggap
kepentingan masyarakat lebih tinggi dibandingkan kepentingan dirinya/menganggap dirinya
beban di dalam masyarakat).
- Egoistik terjadi karena rendahnya solidaritas (bunuh diri dilakukan karena kepentingannya
lebih penting dibandingkan kepentingan kelompok sosial yg di sekitarnya).
B. Kuat lemahnya norma/aturan
-Fatalistik terjadi karena kuatnya norma (bunuh diri dilakukan karena sesorang tertekan dengan
adanya norma, aturan, dan nilai-nilai yang berlaku dalam menjalani interaksi sosial sehingga
orang tersebut kehilangan kebebasan).
-Anomi terjadi karena lemahnya norma (bunuh diri dilakukan karena sesorang kehilangan
kendali/arah tujuan hidup Karena tidak adanya Aturan yang berlaku).

Anda mungkin juga menyukai