Anda di halaman 1dari 6

BAB VIII

UJI UJI KECOCOKAN

Dalam bab ini akan dibahas Uji chi kuadrat untuk menguji :
a. independent antara dua factor didalam daftar kontingensi BxK
b. menguji model distribusi normal berdasar data hasil pengamatan

A. Uji Independen Antara Dua Faktor


Banyak pengamatan yang dapat digolongkan dalam beberapa factor dengan
tiap factor terdiri beberapa klasifikasi. Kemudian akan diteliti apakah ada hubungan
atau kaitan atau pengaruh antar factor tersebut. Misalnya
 apakah ada hubungan kelas pendapatan dengan tempat belanja,
 apakah ada perbedaan pendapat guru terhadap kepempimpinan kepala sekolah,
 apakah ada hubungan tingkat penghasilan dengan tingkat pendidikan,
 apakah ada hubungan agama dengan tingkat ketaatan beribadah.
 Apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan jenis bank tempat
menyimpan uang
 Apakah ada perbedaan kelompok pegawai negeri dan swasta dalam memilih
rumah sakit dsb.
Misalkan sebuah sample acak berukuran n telah diambil, dimana tiap pengamatan
tunggal diduga terjadi karena adanya dua macam factor, ialah factor I dan factor II.
Faktor I terbagi atas B taraf(tingkatan) dan factor II terbagi atas K taraf. Pasangan
hipotesis yang akan diuji
H0 : kedua factor bebas statistic (tidak ada hubungan,pengaruh, perbedaan)
H1 : kedua factor tidak bebas statistic (ada hubungan, pengaruh, perbedaa)
Statistik yang digunakan
B K (O ij  E ij ) 2
  
2
……VIII(1)
i 1 j 1 E ij
dengan Eij =(nio x n0j )/n
nio = jumlah baris ke-i
noj = jumlah kolom ke-j
Tolak H0 jika χ2 ≥ χ2 (1-α) {(B-1) (K-1)} daftar distribusi chi kuadrat dengan dk=(B-1)(K-1),
dalam hal lainnya kita terima H0.

Contoh 1.
Misalkan ingin diteliti apakah ada hubungan tingkat pendapatan dengan kelas pasar
tempat mereka berbelanja. Misalkan tingkat pendapatan terbagi atas taraf(tingkatan)
tinggi, menengah, rendah, sedangkan kelas pasar terbagi dalam taraf(tingkatan) pasar
tradisional 1,2 dan super market 1,2. Untuk itu diambil sample sebanyak 668 orang
dan hasilnya sbb.

Kelas pasar
Tradisi 1 Tradisi 2 Super 1 Super 2
Tingkat Tinggi 56 71 12 35
pendapatan Menengah 47 163 38 62
rendah 14 42 85 43
Dengan α =0,01 apa kesimpulan yang diperoleh ?
Jawab

50
1. H0 : tidak ada hubungan tingkat pendapatan dengan kelas pasar tempat mereka
berbelanja
2. H1 : ada hubungan tingkat pendapatan dengan kelas pasar tempat mereka
berbelanja
3. α =0,01
4. daerah kritis
dengan α =0,01 dan dk=(3-1)(4-1) =12 didapat χ2 (0,99) (12) =16,8
5. perhitungan

Kelas pasar
jumlah
Tradisi 1 Tradisi 2 Super 1 Super 2
Tinggi 56 71 12 35
174
30,5 71,9 35,2 36,5
Tingkat 47 163 38 62
pendapatan Menengah 310
54,3 128,1 62,6 65,0
14 42 85 43
rendah 184
32,2 76 37,2 38,5
jumlah 117 276 135 140 668

E11 = (174x117)/668 = 30,5 E21 = (310x117)/668 = 54,3


E12 = (174x276)/668 = 71,9 E22 = (310x276)/668 = 128,1
E13 = (174x135)/668 = 35,2 E23 = (310x135)/668 = 62,6
E14 = (174x117)/668 = 36,5 E24 = (310x117)/668 = 65
dan begitu seterusnya.
Agar memudahkan perhitungan nilai Eij ini dimasukkan dalan table sebelah bawah
(56  30,5) 2 (71  71,9) 2 (12  35,2) 2 ( 35  36,5) 2
2    
30,5 71,9 35,2 36,5
(47  54,3) 2 (163  128,1) 2 (43  38,5) 2
  = 144,12
54,3 128,1 38,5

6. Kesimpulan.
χ2 hitung =144,12 lebih dari χ2 tabel = 16,8 jadi disimpulkan ada hubungan antara tingkat
pendapatan dengan kelas pasar tempat orang berbelanja.

Selanjutnya unutk mengetahui derajat hubungan digunakan koefisien kontingensi

2
dengan rumus C  , kemudian dibandingkan harga C maksimum dengan
2 n

m 1
rumus C maks  dengan m harga minimum antara banyak baris B dan banyak
m

kolom K . Makin dekat C dengan Cmaks makin besar derajat hubungan antar factor.

51
144,12 31
Pada contoh diatas C  = 0,421 , dan C maks  =0,816 nampak
144,2  668 3

bahwa derajat hubungan cukup besar.

Contoh 2.
Misalkan ingin diteliti apakah ada pengaruh agama yang dipeluk terhadap ketaatan
menjalankan ibabah. Misalkan tingkat ketaatan dibagi dalm dua kategori yaitu taat,
dan tidak taat, sedangkan agama terdiri dari Kristen, Islam dan Budha. Hasil
penelitian disajikan dalam table berikut.
Kristen Islam Budha Jumlah
Taat 182 213 203 598
Tidak taat 154 138 110 402
Jumlah 336 351 313 1000
Dengan taraf signifikan 5% apa kesimpulan yang diperoleh ?
Jawab
1. H0 : tidak ada pengaruh agama yang dipeluk dengan ketaatan menjalankan ibadah
2. H1 :ada pengaruh agama yang dipeluk dengan ketaatan menjalankan ibadah
3. α =0,05
4. daerah kritis
dengan α =0,05 dan dk=(2-1)(3-1) =6 didapat χ2 (0,99) (12) =5,991
5. perhitungan
E11 = (598x336)/1000 = 200,9 E11 = (402x336)/1000 = 135,1
E12 = (598x351)/1000 = 209,9 E12 = (402x351)/1000 = 141,1
E13 = (598x313)/1000 = 187,2 E13 = (402x313)/1000 = 125,8
Kristen Islam Budha Jumlah
182 213 203
Taat 598
(200,9) (209,9) (187,2)
154 138 110
Tidak taat 402
(135,1) (141,1) (125,8)
Jumlah 336 351 313 1000
(182  200,9) 2 ( 213  209,9) 2 ( 203  187,2) 2
2   
200,9 209,9 187
(154  135,1) 2 (138  141,1) 2 (110  125,8) 2
=  
135,1 141,1 125,8
= 7,856
6. Kesimpulan
χ2 hitung =7,856 lebih dari χ2 tabel = 5,991 sehingga H0 ditolak jadi disimpulkan ada
pengaruh agama yang dipeluk terhadap ketaatan menjalankan ibadah.

B. Uji normalitas
Dalam pengujian hipotesis semua data diasumsi berdistribusi normal agar dapat
memakai rumus rumus statistic yang ada jadi uji normalitas sangat diperlukan saat
pengujian hipotesis (terutama jika data kurang dari 30) . Disamping hal tersebut
dengan data berdistribusi normal telah melancarkan beberapa teori dan metode
sehingga banyak persoalan dapat diselesaikan lebih mudah dan cepat. Untuk menguji
data berdistribusi normal digunakan statistic chi kuadrat diatas.

52
(O i  E i ) 2
 
2
……VIII(3)
Ei

dengan Ei frekuensi harapan, Oi frekuensi pengamatan


tolak H0 jika χ2 ≥ χ2 (1-α) (k-3) dengan k banyak klas interval /kelompok.

Catatan. Untuk uji normalitas data harus disusun dalam daftar distribusi frekuensi.

Contoh 4.
Misalkan pengukuran tinggi mahasiswa tingkat pertama dilakukan dan diambil
sebuah sample acak berukuran 100, dan dicatat dalam daftar distribusi frekuensi
berikut.

Tinggi (cm) f
140 – 144 7
145 – 149 10
150 – 154 16
155 – 159 23
160 – 164 21
165 – 169 17
170 - 174 6
Jumlah 100
Ujilah apakah data dari populasi berdistribusi normal.
Jawab.
1. H0 : data berdistribusi normal
2. H1 : data tidak berdistribusi normal
3. α =0,05
4. daerah kritis
dengan α =0,05 dan dk=k-3 =7-3=4 didapat χ2 (0,95) (4) =13,3
5. perhitungan
Telah dihitung x =157,8 dengan s=8,09. Selanjutnya ditentukan batas-batas kelas
interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal. Kelas interval kesatu dibatasi
oleh 139,5 dan 144,5 diubah dalan angka standart z yaitu -2,26 dan -1,64. (rumus z=
xi  x
).Luas dibawah kurva normal untuk interval kesatu=0,4881-0,4495=0,0386,
s
sehingga frekuensi teoritik interval kesatu = 100x0,0386=3,9. kelas interval yang lain
dihitung dengan jalan yang sama, dan didapat table berikut.

Z unutk batas Frekuensi Frekuensi


Batas kelas (X) Luas tiap interval
kelas diharapkan (Ei) pengamatan(Oi)
139,5 -2,26
144,5 -1,64 0.,0386 3,9 7
149,5 -1,03 0,1010 10,1 10
154,5 -0,41 1,1894 18,9 16
159,5 +0,21 0,2423 24,2 23
164,5 +0,83 0,2135 21,4 21
169,5 +1,45 0,1298 13,0 17
174,5 +2,06 0,0538 5,4 6

53
(7  3,9) 2 (10  10,1) 2 (16  18,9) 2 ( 23  24,2) 2
2    
3,9 10,1 18,9 24,2
( 21  21,4) 2 (17  13,0) 2 (6  5,4) 2
=   = 4,27
21,4 13,0 5,4
6. Kesimpulan
χ2 hitung =4,27 kurang dari χ2 tabel = 13,3 sehingga H0 diterima, jadi disimpulkan data
berdistribusi normal.

Tugas

1. Misalkan ingin diteliti apakah ada pengaruh jenis sekolah terhadap ketaatan
menjalankan ibadah. Untuk diambil sampel sebanyak 200 siswa dari empat
sekolah yang berbeda yaitu SMP Negeri, Mts Negeri, SMP Swasta dan Mts
swasta kemudian diamati dengan lembar obervasi dengan skor terendah 0 dan
skor tertinggi 10. Nilai ketaatan dibedakan menjadi 3 yaitu skor 0 s.d 3 tidak taat,
4 s.d 7 sedang, dan 8 s.d 10 taat. Setelah dilaksanakan penelitian hasilnya
disajikan dalam tebel berikut.
Tidak taat Sedang taat
SMP Negeri 20 25 10
SMP Swasta 15 20 10
Mts Negeri 10 30 12
Mts Swasta 5 30 13
Dengan taraf signifikan 5% apa kesimpulan yang diperoleh ?

2. Misalkan ingin diteliti apakah ada pengaruh lamanya menonton TV perminggu


dengan hasil ujian tengah semester Agama di suatu sekolah, untuk itu diambil
sample acak berukuran 50 dan hasil pengamatan disajikan dalam table berikut.
Nilai pelajaran agama
0–3 4-6 7-8 9 - 10
Dibawah 10 jam 3 5 10 6
10 – 20 jam 5 6 8 4
Diatas 20 jam 7 7 7 3
Dengan taraf signifikan 5% apa kesimpulan yang diperoleh ?

3. Misalkan ingin diteliti apakah ada pengaruh pesantren ramadhan terhadap


ketaatan menjalankan ibadah di suatu sekolah. Untuk diambil sampel sebanyak
150 siswa kemudian diamati sebelum dan sesudah pesantren dilakukan dengan
lembar obervasi dengan skor terendah 0 dan skor tertinggi 10. Skor hasil
pengamatan disajikan dalam tabel berikut.
0 – 3 (tidak taat) 4 – 7 (sedang) 8 – 10 (taat)
Sebelum pesantren 46 10 15
Sesudah pesantren 48 12 19
Dengan taraf signifikan 5% apa kesimpulan yang diperoleh ?

54
4. Ingin diteliti apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan tempat menyimpan
uang di Bank. Sebuah sample telah diambil dan hasil pengamatannya disajikan
dalam table berikut.
Bank Pemerintah Bank Swasta
Lulusan PT 60 20
Lulusan non PT 30 40
Dengan taraf signifikan 5% apa kesimpulan yang diperoleh ?

5. Ingin diteliti apakah ada hubungan profesi pekerjaan dengan jenis acara TV yang
ditonton. Untuk diambil sebuah sample dan setelah diberi angket hasilnya
disajikan dalam table berikut.

Dokter Pengacara Dosen Bisnis


Berita 17 23 10 30
Film lepas 23 14 17 26
Sinetron 12 26 18 14
Komedi 6 12 23 11
Dengan taraf signifikan 5% apa kesimpulan yang diperoleh ?

6. Ambilah sebarang data kuantitatif kemudian ujilah apakah data tersebut berasal
dari populasi yang normal !

55

Anda mungkin juga menyukai