TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya. Arthritis
Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan ikat difus
yang diperantarai oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya. Pada pasien
organ. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan
2.1.2 Klasifikasi
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
b. Arthritis Rheumatoid deficit pada tipe ini harus terdapat 5 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
c. Probable Arthritis Rheumatoid pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
d. Possible Arthritis Rheumatoid pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
2.1.3 Etiologi
dengan peradangan, nyeri, kekakuan dan kerusakan sendi yang progresif. Selain
a. Genetik
rheumatoid memiliki risiko lebih tinggi dan juga memiliki sifat keluhan
b. Usia
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di
berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki
selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal,
siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase
(Darmojo, 2009).
c. Jenis kelamin
d. Gaya Hidup
Makanan yang mengadung purin tinggi seperti jeroan, daging, sayuran
merah seperti kambing, sapi, kuda dan lain-lain, seafood atau makan laut
seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau dan
tauge, sayuran seperti kol, buncis, bayam, jamur, daun singkong, dan
kangkung, jenis jeroan seperti babat, usus, ginjal, limfa, paru, otak dan
hati. Merokok adalah salah satu faktor resiko dari keparahan rheumatoid
arthritis rheumatoid.
2.1.4 Patofisiologi
sinovial. Penyebab dari arthritis rheumatoid masih belum jelas, tetapi produksi
faktor rheumatoid (RFS) oleh sel-sel plasma dalam sinovium dan pembentukan
lokal kompleks imun sering berperan dalam peradangan. Sinovium normal tipis
penderita rheumatoid arthritis sinovium menjadi sangat tebal dan terasa sebagai
lipatan, lipatan ini kemudian disusupi oleh berbagai sel inflamasi diantaranya
polimorf yang transit melalui jaringan ke dalam sel sendi, limfosit dan plasma sel.
Lapisan sel sinovium menjadi menebal dan hiperplastik, kejadian ini adalah tanda
pembuluh darah dan lapisan sinovial menyebabkan efusi sendi yang mengandung
rawan. Penyebaran ini menyebabkan kerusakan pada sinovium dan tulang rawan
biak dan tumbuh di sepanjang pembuluh darah antara margin sinovial dan rongga
tingkat peradangan jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang, penyakit ini aktif.
Ketika jaringan berhenti meradang, penyakit ini tidak aktif. Remisi dapat terjadi
secara spontan atau dengan pengobatan dan pada minggu-minggu terakhir bisa
bulan atau tahun. Selama remisi, gejala penyakit hilang dan orang-orang pada
umumnya merasa sehat ketika penyakit ini aktif lagi (kambuh) ataupun gejala
kembali (Saputri, 2017). Ketika penyakit ini aktif gejala dapat termasuk kelelahan,
kehilangan sistem, kurangnya nafsu makan, demam kelas rendah, nyeri otot dan
sendi dan kekakuan. Otot dan kekauan sendi biasanya paling sering di pagi hari.
Disamping itu juga manifestasi klinis arthritis rheumatoid sangat bervariasi dan
tes diantaranya:
d. Aspirasi Sendi Aspirasi tampak berawaan karena adanya sel darah putih.
arthritis ditandai dengan cairan sinovial abnormal dalam hal kualitas dan
jumlahnya yang meningkat drastis. Sampel cairan ini biasanya diambil dari
sendi (lutut), untuk kemudian diperiksa dan dianalisis tanda-tanda
peradangannya .
g. Scan Tulang Tes ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya inflamasi
pada tulang .
2.1.7 Penatalaksanaan
disebabkan oleh infeksi. Obat yang tersedia hanya mengatasi gejala penyakitnya,
a. Terapi obat
asetaminofen.
menambah berat badan dan emosi yang labil. Efek samping tersebut
b. Terapi Non-obat
Tersedia bahan alami atau herbal dan beberapa suplemen yang dapat
mendekatkan botol ke kedua sendi yang sakit dan bisa juga dengan
berjemur di bawah sinar matahari. Penggunaan panas mempunyai
(Andriani, 2016)
2) Latihan gerak aktif merupakan salah satu bagian dari terapi non
5) Ikan dan minyak ikan: menurut Dr. Robert C. Atkins, penulis New
arthritis. Selain itu minyak ikan kod juga kaya akan vitamin D yang
dan nyeri sendi. Ikan kaya akan omega-3 adalah ikan salmon, tuna
dan sarden
inflamasi. Rasa nyeri ini penting karena menunjukkan adanya mekanisme proteksi
dari tubuh karena terdapat kerusakan pada jaringan tubuh. Nyeri pada rheumatoid
2.2.1 Pengertian
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang
difus). Meskipun nyeri adalah suatu sensasi, nyeri memiliki komponen kognitif
dan emosional, yang digambarkan dalam suatu bentuk penderitaan. Nyeri juga
2017)
mencium bau harum atau busuk, mengecap manis atau asin, yang kesemuanya
merupakan persepsi panca indera dan dirasakan manusia sejak lahir. Walau
demikian, nyeri berbeda dengan stimulus panca indera, karena stimulus nyeri
merupakan suatu hal yang berasal dari kerusakan jaringan atau yang berpotensi
otak untuk merasakan sakit dan memiliki rentang atau derajat kesakitannya.
nosiseptif. Ada tiga tipe serabut saraf yang terlibat dalam proses ini, yaitu
nyeri, atau nosiseptor. Serabut ini adalah A-delta dan C. Silent nociceptor,
juga terlibat dalam proses transduksi, merupakan serabut saraf aferen yang
inflamasi.
otak. Neuron aferen primer merupakan pengirim dan penerima aktif dari
3. Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri (pain related
opioid seperti mu, kappa, dan delta dapat ditemukan di kornu dorsalis.
frontalis, hipotalamus, dan area otak lainnya ke otak tengah (midbrain) dan
organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh
yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit
reseptor nyeri (nociseptor) ada yang bermiyelin dan ada juga yang tidak
2.2.3 Patofisiologi
nociceptors pada kulit bisa intesitas tinggi maupun rendah seperti perennggangan
dan suhu serta oleh lesi jaringan. Sel yang mengalami nekrotik akan merilis K +
tidak berbahaya dapat menyebabkan nyeri (hiperalgesia atau allodynia). Selain itu
lesi juga mengaktifkan faktor pembekuan darah sehingga bradikinin dan serotonin
akan terstimulasi dan merangsang nosiseptor. Jika terjadi oklusi pembuluh darah
maka akan terjadi iskemia yang akan menyebabkan akumulasi K + ekstraseluler
pembuluh darah. Hal ini menyebabkan edema lokal, tekanan jaringan meningkat
dan juga terjadi Perangsangan nosisepto. Bila nosiseptor terangsang maka mereka
melepaskan substansi peptida P (SP) dan kalsitonin gen terkait peptida (CGRP),
yang akan merangsang proses inflamasi dan juga menghasilkan vasodilatasi dan
Secara umum, skala ini digambarkan dalam bentuk nilai angka, yakni 1-
10. Berikut adalah jenis skala nyeri berdasarkan nilai angka yang perlu Anda
ketahui.
Skala 2, nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
waktu lama
penglihatan
Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa menyebabkan
tersebut. Dalam dunia medis, ada banyak metode penghitungannya. Berikut ini
beberapa cara menghitung skala nyeri yang paling populer dan sering digunakan.
Visual Analog Scale (VAS) adalah cara menghitung skala nyeri yang
paling banyak digunakan oleh praktisi medis. VAS merupakan skala linier yang
akan memvisualisasikan gradasi tingkatan nyeri yang diderita oleh pasien. Pada
metode VAS, visualisasinya berupa rentang garis sepanjang kurang lebih 10 cm, di
mana pada ujung garis kiri tidak mengindikasikan nyeri, sementara ujung satunya
lagi mengindikasikan rasa nyeri terparah yang mungkin terjadi. Selain dua
indicator tersebut, VAS bisa diisi dengan indikator redanya rasa nyeri. VAS adalah
disarankan untuk menganalisis efek nyeri pada pasien yang baru mengalami
Verbal Scale (VRS) hampir sama dengan VAS, hanya, pernyataan verbal
dari rasa nyeri yang dialami oleh pasien ini jadi lebih spesifik. VRS lebih sesuai
jika digunakan pada pasien pasca operasi bedah karena prosedurnya yang tidak
begitu bergantung pada koordinasi motorik dan visual. Skala nyeri versi VRS:
Metode Numeric Rating Scale (NRS) didasari pada skala angka 1-10 untuk
menggambarkan kualitas nyeri yang dirasakan pasien. NRS diklaim lebih mudah
dipahami, lebih sensitif terhadap jenis kelamin, etnis, hingga dosis. NRS juga
lebih efektif untuk mendeteksi penyebab nyeri akut ketimbang VAS dan VRS.
NRS di satu sisi juga memiliki kekurangan, yakni tidak adanya pernyataan
spesifik terkait tingkatan nyeri sehingga seberapa parah nyeri yang dirasakan tidak
yang diciptakan dan dikembangkan oleh Donna Wong dan Connie Baker. Cara
mendeteksi skala nyeri dengan metode ini yaitu dengan melihat ekspresi wajah
Saat menjalankan prosedur ini, dokter akan meminta pasien untuk memilih
wajah yang kiranya paling menggambarkan rasa nyeri yang sedang mereka alami.
diperkenalkan oleh Torgerson dan Melzack dari Universitas Mcgill pada tahun
kepada pasien. Kuesioner tersebut berisikan kategori atau kelompok rasa tidak
sejumlah kata sifat (adjektiva). Pasien diminta untuk memilih kata-kata yang
1. Kelompok 1-10
Berdenyut
Menusuk
Panas
Kesemutan
Gatal
Perih
Kram
Koyak
2. Kelompok 11-15
Melelahkan
Memuakkan
Menakutkan
Celaka
Kejam
Membunuh
3. Kelompok 16
terdiri atas:
Menjengkelkan
Menyusahkan
Sengsara
Tak tertahankan
4. Kelompok 17-20
Menyiksa
Mengerikan
Dingin
Memancarkan
Menembus
Lazimnya, dokter akan meminta pasien memilih tiga kata dari kelompok
1-10, dua kata dari kelompok 11-15, satu katan dari kelompok 16, dan satu kata
dari kelompok 17-20. Setelah itu, dokter menjumlahkan kata-kata yang dipilih
Oswetry Disability Index (ODI) adalah metode deteksi skala nyeri yang bertujuan
untuk mengukut derajat kecacatan, pun indeks kualitas hidup dari pasien penderita
gerak motorik, kemampuan berjalan, duduk, fungsi seksual, kualitas tidur, hingga
kehidupan pribadinya. Dari sini, dokter dapat mengetahui skala nyeri dan
dirasakan oleh penderita kanker. Namun. Saat ini BPI juga digunakan untuk
Card ini dinilai cukup efektif, terutama untuk pasien penderita nyeri kronik.
Dalam penerapannya, MPAC akan berfokus pada empat indicator, yakni intensitas
nyeri, deskripsi nyeri, pengurangan nyeri, dan mood. Skala nyeri sifatnya
subjektif. Anda bisa saja berpendapat bahwa nyeri yang sedang dirasakan masuk
dokter untuk mendapatkan informasi jelas perihal tingkat keparahan nyeri yang