NIM : 1986206017
A. Apakah pancasila masih tetap layak menjadi ideology Negara Indonesia? Jika Iya atau
Tidak, berikan alasannya berdasarkan beberapa sumber yang kamu baca!
Menurut saya “iya” karena Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia
merupakan seperangkat nilai yang menjadi pandangan hidup (way of life) bagi negara
Indonesia. Kondisi itu meniscayakan bahwa fondasi bernegara dan praktik kehidupan
berbangsa dan bernegara harus berlandaskan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
Adanya prinsip bersatu dalam perbedaan membuat Pancasila menjadi semakin kuat
dan layak sebagai sebuah ideologi bagi negara Indonesia yang khas dengan
keanekaragamannya. Konsep persatuan yang ideal dengan mengkondisikan setiap warga
negara hidup berdampingan dan gotong royong tanpa menghilangkan identitas suku bangsa,
adat istiadat, ras, ataupun agama. Pancasila sebenarnya peduman dalam bernegara yang
terkandung. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan spirit/ruh kebangsaan; Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab merupakan watak, karakter, dan kepribadian bangsa; Persatuan
Indonesia merupakan ikatan kebangsaan; Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan merupakan media/wadah dan alat
kebangsaan; dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan tujuan
kebangsaan.
Referensi
Rowland Bismark Fernando Pasaribu. 2013. Pancasila sebagai etika politik. Bab 4
Ega Nur Fadillah. 2018. Pancasila sebagai Etika Politik.
https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5bee3c45677ffb266e33dd23/p
ancasila-sebagai-etika-politik?page=all. (Diakses 06 Oktober 2020).
Referensi
Drs. I Made Kartika, M.Si. 2015. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Etika Politik Di
Indonesia. http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya/article/view/444.
(Diakses 06 Oktober 2020)
Redaksi,2020. Penerapan Nilai-nilai Pancasila Sebagai Etika Politik di Indonesia.
https://cakradunia.co/news/penerapan-nilai-nilai-pancasila-sebagai-etika-politik-di-
indonesia/index.html. (Diakses 06 Oktober 2020)
D. Factor – factor apakah yang menghambat dalam pembangunan Etika Politik di
Indonesia?
Menurut Drs. I Made Kartika, M.Si. (2015)
1. Ketidakpahaman dan ketidakmampuan masyarakat memahami Pancasila sebagai konsep
etika politik
Ketidakpahaman masyarakat akan nilai-nilai Pancasila menjadi masalah utama
dalam mendasari perilaku-perilaku yang menyimpang di Indonesia. Setiap warganegara
mampu menyebutkan makna dari setiap butir Pancasila tetapi tidak mampu
mewujudkannya dalam kegiatan sehari-hari. Kurangnya kesadaran akan pentingnya
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta kurangnya usaha untuk
menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri masing-masing individu merupakan
penyebab awal generasi bangsa melakukan penyimpangan- penyimpangan termasuk
penyimpangan etika politik.
2. Krisis moral yang terjadi dalam lingkungan masyarakat Indonesia
Moral adalah istilah manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai
nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah
hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Bermunculan sikap acuh tak acuh, tidak jujur dan selalu bertindak curang selalu
mewarnai kegiatan politik dewasa ini. Manusia seakan melupakan budaya bangsa
Indonesia yang selalu menjungjung tinggi moral dalam bersikap baik di lingkungan
masyarakat maupun bernegara. Kesadaran moral serta tanggung jawab terhadap manusia
lain atau masyarakat perlahan mulai hilang tergantikan oleh sikap individualistik.
3. Longgarnya kepercayaan dan pemahaman individu terhadap agama yang dianutnya
Longgarnya pegangan terhadap agama sudah menjadi tragedi di dunia maju,
dimana segala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga
keyakinan beragama mulai terdesak, kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol,
larangan-larangan dan suruhan- suruhan Tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan longgarnya
pegangan seseorang pada ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada
didalam dirinya. Sehingga manusia cenderung bersikap menyimpang karena mereka
sudah meninggalkan nilai-nilai agama yang dahulu pernah dipahami.
4. Tidak adanya pengawasan serta hukum yang tegas
Hukum hanya bersifat normatif dan tidak secara efektif dan otomatis menjamin
agar setiap anggota masyarakat taat kepada norma-normanya. Oleh karena itu yang
secara efektif dapat menentukan kekuasaan masyarakat hanyalah yang mempunyai
kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya, dan lembaga itu adalah negara. Tetapi
apabila seluruh aparat negara atau aparat pemerintahan sendiri mempunyai niat untuk
tidak mematuhi aturan yang berlaku maka sulit mewujudkan hukum yang tegas.
Referensi
Redaksi Suara Desaku. 2020. Ideologi Komunisme Terlarang Hidup Di Bumi Pancasila.
https://swaradesaku.com/ideologi-komunisme-terlarang-hidup-di-bumi-pancasila/.
(Diakses 06 Oktober 2020)
Aida Mardatillah. 2020. Pemerintah Tegaskan Larangan Paham Komunisme Sudah Final.
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5ee71056d2d84/pemerintah-tegaskan-
larangan-paham-komunisme-sudah-final/. (Diakses 06 Oktober 2020)
Referensi
Saintif. 2020. Ideologi Pancasila (Pengertian, Makna, dan Fungsinya) lengkap.
https://saintif.com/ideologi-pancasila/. (Diakses 06 Oktober 2020)