Makalah Kepmen Bab 8
Makalah Kepmen Bab 8
KEPIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Dosen Pengampu :
Dra. Istiana Rahatmawati, M.Si
Disusun Oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
jauh lebih baik.Pada hakekatnya kondisi inilah yang menjadi harapan
masyarakat sebagai user output lembaga pendidikan dan sudah seharusnya
menjadi paradigma berpikir pelaku institusi pendidikan.
Berangkat dari pembahasan diatas, maka pada kesempatan ini penulis
akan memaparkan makalah dengan judul “Kepemimpinan Transformasional.”
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan transformasional ?
2. Apa saja indikator-indikator kepemimpinan transformasional ?
3. Bagaimana perbedaan kepemimpinan transformasional dengan
kepemimpinan transaksional ?
C. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, pembaca diharapkan akan dapat memahami :
1. Definisi kepemimpinan transformasional..
2. Indikator-indikator kepemimpinan transformasional.
3. Perbedaan kepemimpinan transformasional dengan kepimimpinan
transaksional.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Karisma (Idealized Influence)
2. Inspirational Motivation
3. Intelectual Stimulation
5
dilibatkan dan diberdayakan dalam proses perumusan masalah dan
mengatasi masalah. Pada hakekatnya, esensi kepemimpinan
transformasional adalah sharing of power dengan melibatkan anggota
secara bersama-sama. Melalui aplikasi beberapa praktik manajerial,
pemimpin mampu memberdayakan anggota sehingga mereka makin
yakin pada kemampuannya sendiri. Proses ini memunculkan sense of
self-efficacy yang lebih kuat, sehingga anggota lebih mampu dan berhasil
mengerjakan berbagai pekerjaan.
4. Individualized Consideration
6
(3) Melembagakan perubahan
Berdasar hasil riset lainnya, diyakini bahwa kualitas kepemimpinan
transformasional tertentu sangat sesuai diaplikasikan untuk memimpin
tipe perubahan tertentu. Menurut Bass (1985), kepemimpinan
transformasional tepat diterapkan untuk situasi yang bersifat non rutin.
Menurut Pawar & Easman (1997) (dalam Fandy dan Akhmad, 1999),
organisasi akan lebih bersedia menerima kepemimpinan transformasional
apabila adaptasi merupakan tujuannya. Sebaliknya, situasi even-based
pacing (fokus untuk mempertahankan status quo dan mencapai sasaran-
sasaran spesifik) lebih sesuai dengan tipe kepemimpinan transaksional.
Bass (1985) juga menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional
paling cocok untuk level manajemen puncak. Kouzes dan Posner (1988);
dalam Fandy dan Akhmad (1999) merumuskan lima (5) langkah yang
harus dilakukan agar dapat menjadi pemimpin transformasional, yaitu:
(1) Mempertanyakan praktik yang ada saat ini
(2) Menginspirasi visi bersama
(3) Membantu orang lain untuk bertindak
(4) Memperagakan atau mempraktikkan cara merealisasikan visi baru
(5) Encourage the heart
Secara umum, kepemimpinan transfromasional menjanjikan
perubahan dramatis. Namun, konsep ini mendapat banyak
reaksi/kritikan. Salah satunya adalah menyangkut atribusi keberhasilan
melakukan perubahan yang dikaitkan hanya pada sang “change masters”.
Apakah pemimpin transformasional benar-benar menjadi satu-satunya
orang bertanggung jawab atas upaya perubahan organisasi? Bagaimana
dengan peran dari faktor-faktor lain, seperti karyawan, konteks, dan
faktor keberuntungan? Inilah kritikan dari para teoritisi atas
kepemimpinan transformasional.
C. Perbedaan Kepemimpinan Transformasional dengan Kepemimpinan
Transaksional
Apabila digambarkan dalam bentuk skema, maka perbedaan antara
kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan transaksional dapat
digambarkan sebagai berikut:
7
Perbedaan Kepemimpinan Transksional dan Kepemimpinan
Transformasional.
Kepemimpinan Transaksional :
8
Kepemimpinan Transformasional :
1) Pemimpin memiliki ciri karisma dan idealis di mata bawahan yang harus
terus dijaga.
11)Pemimpin lebih focus pada kualitas yang tidak nyata, seperti visi, nilai-
nilai, dll.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Zikirics.2015.Kepimpinan Transformasional di
http://bukabuku2015.blogspot.com/2015/04/perbedaan-kepemimpinan-
transaksional.html (di akses 29 Oktober).
11