Anda di halaman 1dari 26

Laboratorium Mekanika Fluida

PENGUJIAN GAYA TAHANAN ( DRAG)

2.1. Pendahuluan
2.1.1 LatarBelakang
Setiap benda dengan sembarang bentuk bila terbenam di dalam aliran
fluida akan menimbulkan gaya-gaya dan momen-momen. Kalau benda itu bentuk
dan orientasinya sembarang, aliran tersebut akan menimbulkan gaya-gaya pada
arah dan momen-momen sekelililing kearah sumbu koordinatnya.
Sebaiknya dipilih salah satu sumbu sejajar dengan aliran bebas dan arahnya
positif kehilir. Gaya pada arah ini, arahnya sepanjang sumbu itu disebut momen
oleh gaya seretan yang sebenarnya adalah rugi aliran dan harus diatasi bila benda
itu banyak bergerak melawan arus, uraian gaya dan momen ini dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gaya yang kedua paling penting adalah gaya yang saling tegak lurus pada
seretan dan mempunyai peranan misalnya menyangga berat benda yang
terbenam dan disebut gaya bubung (gaya angkat), sedangkan momen sekeliling
sumbu bubung disebut momen rewang.
Komponen ketiga yang bukan merupakan kerugian adalah gaya sisi dan
sekeliling sumbu ini bekerja momen buai dalam percobaan ini hanya dibatasi
pada gaya tahanan saja.

Gambar 2.1 Uraian Gaya dan Momen Benda Terbenam ( White, 1994)

2.1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini meliputi :

1. TujuanUmum
a. Praktikan mampu melakukan pengambilan data dengan tepat,
b. Praktikan mengetahui fungsi dari alat dan instrument dalam
percobaan,
Laboratorium Mekanika Fluida
c. Praktikan mampu mengelola data, melakukan perhitungan dari hasil
percobaan berdasarkan rumus dan data yang telah dipelajari,
d. Praktikan bisa membandingkan antara hasil percobaan perhitungan
dengan teori yang telah didapatkan.
e. Praktikan dapat membandingkan antara hasil percobaan dengan
perhitungan, dan dengan pengamatan visualisasi aliran untuk
mendukung teori yang telah ada.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui besarnya koefisien drag dari hasil percobaan yang
dilakukan,
b. Melakukan kalkulasi data dengan mengaplikasikan rumus mekanika
fluida untuk menghitung beberapa parameter,
c. Mengetahui dan menghitung hubungan antara beberapa parameter
berdasarkan table dan grafik yang telah dibuat dari hasil percobaan,
d. Menggambarkan karakteristik aliran yaitu hubungan antara koefisien
drag dengan bilangan Reynolds dan menganalisisnya, dan
e. Menganalisis atau membandingkan dengan teori separasi aliran.

2.1.3 Kegunaan Atau Aplikasi


Aplikasi dari percobaan gaya tahanan (drag) yang pada prinsipnya sama dengan
percobaan terowongan angin, banyak terlihat dari industri yang menawarkan
materi dengan tahanan yang ada, dimana dibutuhkan seminimal mungkin gaya
tahanan.
Aplikasi yang lebih khusus dapat kita lihat dalam beberapa aplikasi:
1. Dalam bidang otomotif.
Prinsip dalam pembuatan body mobil yang lebih ramping dan aerodinamis,
senantiasa dikembangkan dengan mencari bentuk dan model yang gaya
tahanannya seminimal mungkin.
2. Dalam Industri Aeronotika.
Pada bidang penerbangan sangat banyak yang berkaitan dengan percobaan
ini, karena gaya tahanan yang dialami oleh pesawat dapat dianalisa dengan
melihat visualisasi pada aliran yang melewati body pesawat.
3. Dalam bidang arsitek.
Laboratorium Mekanika Fluida
Bangunan pencakar langit, terutama mampu melawan gaya tahanan berupa
aliran udara yang bergerak yang bias memberikan efek tekanan yang besar,
sehingga dibutuhkan model yang mampu meminimalkan tekanan angin
yang mengalir.
4. Dalam Industri Perkapalan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan, baik kapal laut maupun kapal selam
untuk bergerak melawan arus sangat ditentukan oleh nilai gaya tahanan
(drag) disisi-sisi kapal tersebut.

2.2. Metode Percobaan


2.2.1 Alat Yang Digunakan

a. Seperangkat Sub Sonic Wind Tunnel, instalasi utama koefisien drag.


b. Profil benda uji yaitu profil cakram, pelat dan profil lainnya, untuk
mengetahui besar hambatan sesuai profil.
c. Kunci L, alat untuk mengencangkan dan melonggarkan baut.
d. Termometer, alat untuk mengukur temperatur ruangan.
e. Barometer, alat untuk mengukur tekanan ruangan.
f. Mistar Geser, alat untuk mengukur dimensi dari profil.
2.2.2 Prosedur Percobaan
a. Memasang profil cakram pada sudut 900 pada tempatnya kemudian mengatur
kedudukan antar profil dan tabung pitot, sesuaikan dengan gambar instalasi
percobaan di bawah ini.
b. Mengatur keseimbangan pitot.
c. Mencatat tinggi datum pada tekanan stagnasi untuk aliran eksternal.
d. Memberikan laju kecepatan udara pada harga tertentu kemudian
menjalankan motor pada kecepatan yang ditentukan.
e. Mencatat nilai gaya hambatan atau drag pada alat keseimbangan pada setiap
kecepatan yang telah ditentukan.
f. Menghentikan kecepatan dan melepaskan profil.
g. Mengulangi prosedur percobaan dari (a) sampai (f) untuk profil lainnya.
h. Memasang peralatan PIV, untuk mendapatkan visualisasi aliran profil benda
uji tersebut di atas.
Laboratorium Mekanika Fluida
i. Alirkan gas asap ke dalam seksi uji, dan atur kecepatan sama dengan
percobaan sebelumnnya.
j. Rekam atau copy visualisasi yang ditampilkan pada sistem komputer.
k. Menghentikan mesin dengan menurunkan saklar keposisi off.
l. Mengembalikan alat dan profil ketempatnya.

Gambar 2.1 Instalasi Percobaan Gaya Tahanan ( Drag )

2.3. Rumus – Rumus Yang Digunakan


1. Tekanan atmosfer udara rata-rata P0 
P
P0 =  101325 (Pa)
760

2. Bilangan Reynolds (ReL)


VB  L
Re L =

dimana :  = Viskositas kinematis udara (m2/s)
L = Panjang profil (m)
VB = Kecepatan fluida (m/s).

3. KoefisienDrag C D 
2  FD
CD =
 ud  VB  A
2

dimana : FD = Gaya tahanan (drag) (N)


 ud = Massa jenis udara (kg/m3)
A = Luas frontal benda (m2).
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
Laboratorium Mekanika Fluida
2.4.2 Tabel Data Hasil Pengamatan
1. Profil : Bola

Diameter (d) = 64,15 mm Patm = 716 mmHg


Jari-jari (r) = 32,075 mm T = 30 oC + 273 = 303 oK
Viskositas kinematis (v) = 1,606 × 10-5

Vd (m/s) Fd

6 0,11
8 0,12
10 0,15
12 0,21
14 0,31

2. Profil : Silinder

Panjang (l) = 8,55 mm Patm = 716 mmHg


Diameter (d) = 64 mm T = 30 oC + 273 = 303 oK
Viskositas kinematis (v) = 1,606 × 10-5

Vd (m/s) Fd

6 0,13
8 0,19
10 0,29
12 0,41
14 0,5
Laboratorium Mekanika Fluida
2.4.3 Tabel Data Hasil Perhitungan Dan Grafik
Tabel data hasil perhitungan
1. Profil : Bola
Diameter (d) : 64,15 mm Patm : 716 mmHg
Jari-jari (r) : 32,075 mm T : 30oC + 273 = 304 K
Viskositas kinematis : 1,606 × 10-5

Tabel data hasil perhitungan profil bola


Vb Fn Po
No Re Cd
(m/s) (N) (Pa)
1 6 0,11 95458,81579 11983,18 0,1018
2 8 0,12 95458,81579 15977,58 0,0624
3 10 0,15 95458,81579 19971,98 0,0499
4 12 0.21 95458,81579 23966,37 0,0485
5 14 0,31 95458,81579 27960,77 0,052

2. Profil : Silinder
Panjang (l) : 8,55 mm Patm : 716 mmHg
Diameter : 64 mm Viskositas kinematis : 1,606 × 10-5
T : 31oC + 273 = 304 K

Tabel data hasil perhitungan Profil silinder


Vb Fn Po
No Re Cd
(m/s) (N) (Pa)
1 6 0,13 95458,81579 3194,271482 1,93434
2 8 0,19 95458,81579 4259,028643 1,50655
3 10 0,29 95458,81579 5323,785803 1,55342
4 12 0,41 95458,81579 6388,542964 1,52515
5 14 0,5 95458,81579 7453,300125 1,36649

Grafik Profil Bola


Laboratorium Mekanika Fluida
1. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) vs Kecepatan Fluida (V)

30000

25000

20000
Re

15000

10000

5000

0
6 8 10 12 14
V

Grafik 1. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) dengan Kecepatan Fluida (V)
pada Profil bola
Dalam percobaan gaya drag kami diberikan beberapa tingkat kecepatan (V),
yaitu 6 m/s, 8 m/s, 10 m/s, 12 m/s dan 14. Dari tabel hasil perhitungan diperoleh nilai
bilangan reynolds untuk kecepatan 6 m/s adalah 11983,18. Untuk variasi kecepatan 8
m/s adalah 15977,58. Untuk variasi kecepatan 10 m/s adalah 19971,98. Untuk variasi
kecepatan 12 m/s adalah 23966,37. Dan untuk variasi kecepatan terakhir yaitu 14 m/s
adalah 27960,77.
Pada grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kecepatan berbanding
lurus dengan bilangan reynolds. Semakin besar kecepatan yang diberikan maka
semakin besar pula bilangan reynolds yang dihasilkan. Hasil percobaan ini sesuai
dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya pada mata kuliah mekanika fluida.
Laboratorium Mekanika Fluida
2. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) vs Koefisien Drag (Cd)

30000

25000

20000
Re

15000

10000

5000

0
0.1018 0.0624 0.0499 0.0485 0.052
CD

Grafik 2. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) dengan koefisien Drag (Cd)
pada profil bola

Dalam percobaan gaya drag kami diberi variasi kecepatan (V), yaitu 6 m/s, 8
m/s, 10 m/s, 12 m/s dan 14 m/s. Dari tabel hasil perhitungan diperoleh nilai bilangan
reynolds untuk kecepatan 6 m/s adalah 11983,18. Untuk variasi kecepatan kedua
yaitu 8 m/s adalah 15977,58. Untuk variasi kecepatan ke tiga yaitu 10 m/s adalah
19971,98. Untuk variasi kecepatan keempat yaitu 12 m/s adalah 23966,37. Dan untuk
variasi kecepatan terakhir yaitu 14 m/s adalah 27960,77.
Selain bilangan reynolds, dihitung pula besar koefisien drag untuk variasi
kecepatan 6 m/s adalah 0,1018. Untuk variasi kecepatan kedua, yaitu 8 m/s diperoleh
koefisien drag sebesar 0,0624. Untuk variasi kecepatan ketiga, yaitu 10 m/s diperoleh
koefisien drag sebesar 0,0499. Untuk variasi kecepatan keempat, yaitu 12 m/s
diperoleh koefisien drag sebesar 0,0485. Dan untuk variasi kecepan terakhir, yaitu 14
m/s diperoleh koefisien drag sebesar 0,052.
Laboratorium Mekanika Fluida
3. Perbandingan antara Koefisien Drag (Cd) vs Kecepatan (V)
0.12

0.1

0.08
cd

0.06

0.04

0.02

0
6 8 10 12 14
V

Grafik 3. Perbandingan antara Koefisien Drag (Cd) dengan Kecepatan (V) pada profil
balok

Dalam percobaan gaya drag kami diberi 5 kecepatan (V). Yaitu 6 m/s, 8 m/s,
10 m/s, 12 m/s, 14 m/s. Dari tabel hasil perhitungan diperoleh nilai Koefisien Drag
untuk kecepatan 6 m/s adalah 0,1018. Untuk variasi kecepatan kedua, yaitu 8 m/s
diperoleh Koefisien Drag sebesar 0,0624. Untuk variasi kecepatan ketiga, yaitu 10
m/s diperoleh Koefisien Drag sebesar 0,0499. Untuk variasi kecepatan keempat, yaitu
12 m/s diperoleh Koefisien Drag sebesar 0,0485. Dan untuk variasi kecepatan
terakhir, yaitu 14 m/s diperoleh Koefisien Drag sebesar 0,052.
Pada grafik tersebut terlihat kurva mengalami penurunan, hal ini dapat
disimpulkan bahwa nilai kecepatan berbanding terbalik dengan Koefisien Drag profil
uji. Yang mana semakin besar kecepatan yang diberikan maka semakin kecil pula
Koefisien Dragnya. Tetapi pada grafik tersebut terdapat kurva mengalami kenaikan
sedikit dari kecepatan 12 m/s hingga 14 m/s. Hal ini mungkin dikarenakan terjadi
kekeliruan pada pengambilan data atau kesalahan pada hasil perhitungan.

Grafik Profil Silinder


Laboratorium Mekanika Fluida
1. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) vs Kecepatan Fluida (V)

8,000

7,000

6,000

5,000
Re

4,000

3,000

2,000

1,000

0
6 8 10 12 14
V

Grafik 4. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) dengan Kecepatan Fluida (V)
pada Profil Silinder

Dalam percobaan gaya drag kami diberi 5 kecepatan (V), yaitu 6 m/s, 8 m/s,
10 m/s, 12 m/s dan 14 m/s. Dari tabel hasil perhitungan diperoleh nilai bilangan
reynolds untuk kecepatan 6 m/s adalah 3194,27. Untuk variasi kecepatan kedua yaitu
8 m/s adalah 4259,02. Untuk variasi kecepatan ke tiga yaitu 10 m/s adalah 5323,78.
Untuk variasi kecepatan keempat yaitu 12 m/s adalah 6388,542. Dan untuk variasi
kecepatan terakhir yaitu 14 m/s adalah 7453,3.
Pada grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai kecepatan berbanding
lurus dengan bilangan reynolds. Dimana Semakin besar kecepatan yang diberikan
maka semakin besar pula bilangan reynolds yang dihasilkan. Hasil percobaan ini
sesuai dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya pada mata kuliah mekanika
fluida.

2. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) vs Koefisien Drag (Cd)


Laboratorium Mekanika Fluida

Grafik 5. Perbandingan antara Bilangan Reynolds (Re) dengan koefisien Drag (Cd)
pada profil silinder

Dalam percobaan gaya drag kami diberi 5 kecepatan (V), yaitu 6 m/s, 8 m/s,
10 m/s, 12 m/s dan 14 m/s. Dari tabel hasil perhitungan diperoleh nilai bilangan
reynolds untuk kecepatan 6 m/s adalah 3194,27. Untuk variasi kecepatan kedua yaitu
8 m/s adalah 4259,02. Untuk variasi kecepatan ke tiga yaitu 10 m/s adalah 5323,78.
Untuk variasi kecepatan keempat yaitu 12 m/s adalah 6388,542. Dan untuk variasi
kecepatan terakhir yaitu 14 m/s adalah 7453,3.
Selain bilangan reynolds, dihitung pula besar koefisien drag untuk variasi
kecepatan 6 m/s adalah 1,93434. Untuk variasi kecepatan kedua, yaitu 8 m/s
diperoleh koefisien drag sebesar 1,50655. Untuk variasi kecepatan ketiga, yaitu 10
m/s diperoleh koefisien drag sebesar 1,55342. Untuk variasi kecepatan keempat, yaitu
12 m/s diperoleh koefisien drag sebesar 1,52515. Dan untuk variasi kecepatan
terakhir, yaitu 14 m/s diperoleh koefisien drag sebesar 1,36649.

3. Perbandingan antara Koefisien Drag (Cd) vs Kecepatan (V)


Laboratorium Mekanika Fluida
250,000

200,000

150,000
Cd

100,000

50,000

0
6 8 10 12 14
V

Grafik 6. Perbandingan antara Koefisien Drag (Cd) dengan Kecepatan (V) pada profil
silinder

Dalam percobaan gaya drag kami diberi 5 kecepatan (V) yaitu untuk variasi
kecepatan 6 m/s adalah 1,93434. Untuk variasi kecepatan kedua, yaitu 8 m/s
diperoleh koefisien drag sebesar 1,50655. Untuk variasi kecepatan ketiga, yaitu 10
m/s diperoleh koefisien drag sebesar 1,55342. Untuk variasi kecepatan keempat, yaitu
12 m/s diperoleh koefisien drag sebesar 1,52515. Dan untuk variasi kecepatan
terakhir, yaitu 14 m/s diperoleh koefisien drag sebesar 1,36649.
Laboratorium Mekanika Fluida
2.5 Pembahasan
Pada pertemuan ini, kita melakukan percobaan koefisien drag. Koefisien drag
adalah bilangan yang menunjukkan besar kecilnya tahanan fluida yamg diterima oleh
suatu benda. Koefisien drag yang kecil menunjukkan hambatan fluida yang diterima
benda kecil, sedangkan koefisien drag yang besar menunjukkan hambatan fluida yang
diterima besar. Adapun alat yang dalam melakukan percobaan koefisien drag adalah
sub sonic wind tunnel. Ketika melakukan percobaan, kita mengukur tekanan atmosfir
ruangan sebesar 716 mmHg dan temperaturnya 30 C. Pada percobaan koefisien drag
kami menggunakan dua profil uji,yaitu profil benda uji silinder dan profil benda uji
bola.. Profil uji berbentuk silinder memiliki tebal 8,55 mm, dan memeliki diameter
sebesar 64mm. Sedangkan bola memliki nilai yang berdiamter 64,15 mm. Data yang
diperoleh setelah percobaan drag berlangsung, untuk profil uji silinder sebesar 0,13N
, 0,19N , 0,29N , 0,41N , 0,5 N dan untuk profil uji bola diperoleh gaya drag sebesar
0,11N , 0,12N , 0,15N , 0,21N , 0,31N. Nilai tekanan udara yang diperoleh adalah
95,458 Pa karena selama proses pengambilan data temperature ruangan tetap stabil.
Ada pun nilai bilangan Reynolds dan CD Untuk profil uji berbentuk silinder. Pada
kecepatan 6m/s bilangan reynoldsnya 3194,271482 dan CDnya sebesar 1,93434. Pada
kecepatan 8m/s bilangan reynoldsnya 4259,028643 dan CDnya sebesar 1,50655. Pada
kecepatan 10m/s bilangan reynoldsnya 5232,785803 dan CDnya sebesar 1,55342.
Pada kecepatan 12m/s bilangan reynoldsnya 6388,542964 dan CDnya sebesar
1,52515. Pada kecepatan 14m/s bilangan reynoldsnya 7453,300125 dan CDnya
sebesar 1,36639.
Setelah itu, menghitung bilangan Reynolds dan CD untuk profil uji berbentuk
bola. Pada kecepatan 6m/s bilangan reynoldsnya 11983,18 dan CDnya sebesar 0,1018.
Pada kecepatan 8m/s bilangan reynoldsnya 15977,58 dan CDnya sebesar 0,0624. Pada
kecepatan 10m/s bilangan reynoldsnya 19971,98 dan CDnya sebesar 0,0499. Pada
kecepatan 12m/s bilangan reynoldsnya 23966,37 dan CDnya sebesar 0,0485 dan pada
kecepatan 14m/s bilangan reynoldsnya 27960,77 dan CDnya sebesar 0,052.
Laboratorium Mekanika Fluida
2.6 Penutup
2.6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan diketahui bahwa semakin besar gaya drag yang
terbaca maka semakin kecil koefisien drag yang dihasilkan.
2. Besar koefisien drag dari hasil percobaan ditentukan oleh gaya drag (Fd) yang
diperoleh dari pengambilan data
3. Pada percobaan ini, hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa
bilangan Reynold berbanding terbalik dengan koefisien drag dimana semakin
besar bilangan Reynold yang didapat maka semakin kecil pula koefisien drag
yang dihasilkan.

2.6.2 Saran – Saran


1. Saran untuk Laboratorium
1. Senantiasa selalu memberikan perawatan pada mesin
2. Sebaiknya memberikan alat pelindung telinga agar melindungi telinga dari
suara bising
3. Dapat menambahkan kipas angin.
2. Saran untuk Asisten
1. Interaksi antara Asisten dengan praktikan tetap terjaga
2. Perhatian kepada praktikan terus ditingkatkan
3. Alat yang rusak kiranya dapat diganti
Laboratorium Mekanika Fluida
LaboratoriumMekanikaFluida
Laboratorium Mekanika Fluida
LaboratoriumMekanikaFluida

Anda mungkin juga menyukai

  • Laminar
    Laminar
    Dokumen8 halaman
    Laminar
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Laminar
    Laminar
    Dokumen8 halaman
    Laminar
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Melkyson Patandianan PDF
    Melkyson Patandianan PDF
    Dokumen96 halaman
    Melkyson Patandianan PDF
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Drag - Melkyson P - D021181348
    Drag - Melkyson P - D021181348
    Dokumen16 halaman
    Drag - Melkyson P - D021181348
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Pipa PDF
    Pipa PDF
    Dokumen19 halaman
    Pipa PDF
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Lift
    Lift
    Dokumen18 halaman
    Lift
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Laminar
    Laminar
    Dokumen8 halaman
    Laminar
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Pipa PDF
    Pipa PDF
    Dokumen19 halaman
    Pipa PDF
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Drag
    Drag
    Dokumen26 halaman
    Drag
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • PKM Jadi
    PKM Jadi
    Dokumen3 halaman
    PKM Jadi
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Keterampilan Antar Pribadi
    Keterampilan Antar Pribadi
    Dokumen3 halaman
    Keterampilan Antar Pribadi
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • 2 Dasar-Dasar+pengecoran
    2 Dasar-Dasar+pengecoran
    Dokumen7 halaman
    2 Dasar-Dasar+pengecoran
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Penuangan Logam
    Penuangan Logam
    Dokumen5 halaman
    Penuangan Logam
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat
  • Contoh Tes UTBK TPS TKA Saintek PDF
    Contoh Tes UTBK TPS TKA Saintek PDF
    Dokumen12 halaman
    Contoh Tes UTBK TPS TKA Saintek PDF
    FIRDAUS MARVELOUS
    Belum ada peringkat
  • 2.dasar Dasar Pengecoran
    2.dasar Dasar Pengecoran
    Dokumen12 halaman
    2.dasar Dasar Pengecoran
    Frandi Barasa
    Belum ada peringkat
  • Ai WSBM
    Ai WSBM
    Dokumen2 halaman
    Ai WSBM
    Andi Almudai Ai
    Belum ada peringkat