Anda di halaman 1dari 54

Kota Medan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Medan)

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

"Medan" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Medan (disambiguasi).

Untuk artikel mengenai kecamatan, lihat Medan Kota, Medan.

Kota Medan

‫كوتا ميدان‬

Sumatra   Sumatra Utara


Dari kiri atas searah jarum jam: Istana Maimun, Tugu Tuan Guru
Patimpus, Balai Kota Lama, kawasan Masjid Raya Al Mashun, Tugu
SIB.

Lambang

Motto: 

Bekerja sama dan sama- sama bekerja untuk kemajuan dan


kemakmuran Kota Medan metropolitan[1]
Kota Medan

Tampilkan peta Sumatra Tampilkan peta Indonesia


Tampilkan semua

Koordinat:  3°35′N 98°40′E

Negara  Indonesia

Provinsi Sumatra Utara

Tanggal 1 Juli 1590; 430 tahun lalu


peresmian

Pemerintahan

 • Wali Akhyar Nasution (Plt.)


Kota
 •  Wakil Lowong
Wali Kota

Luas

 • Total 265,10 km2 (10,240 sq mi)

Populasi

 (2019)[2]

 • Total 2.279.894 jiwa

 • Kepadat 8.600,12/km2 (2,227,420/sq mi)
an

Demografi

 • Suku Daftar[tampilkan]
bangsa

 • Agama Islam 64,53%
Kristen 26,10%
— Protestan 20,99%
— Katolik 5,11%
Buddha 8,28%
Hindu 1,04%
Konghucu 0,06%[2]

 • Bahasa Indonesia, Melayu, Batak
Toba, Jawa, Hokkien, Minangkabau, Aceh, Mandaili
ng, Tamil, Mandarin, Inggris

Zona WIB (UTC+07:00)
waktu

Kode +62 61
telepon

Kode 12.71 
Kemendag
ri
Kode SNI MDN

Jumlah kec 21
amatan

DAU Rp. 1.270.244.794.000.-(2013)[4]

Bandar Bandara Internasional Kualanamu


udara

Pelabuhan Pelabuhan Belawan

Flora resmi Tembakau Deli

Fauna Biawak dan Beo nias


resmi

Situs web pemkomedan.go.id

Kota Medan (Melayu Jawi: ‫;ميدان‬ Batak: ᯔᯩᯑᯉ᯲; Hanzi: 棉蘭; bahasa Tamil: மேடான்)


adalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar
ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar
Pulau Jawa.[5][6][7] Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat
dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala
Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota
menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Medan adalah
kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api.
Berbatasan dengan Selat Malaka, Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan
bisnis yang sangat penting di Indonesia.
Sejarah Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di
pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli
1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan
Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak
kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus
berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota pada 1 April
1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur.
Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama
setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
Menurut Bappenas, Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di
Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar.[8][9] Medan adalah kota
multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya
dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal,
Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Minangkabau, Mandailing, dan
India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak
ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi,
di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika
Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.

Daftar isi

 1Sejarah
 2Geografi
o 2.1Batas Wilayah
o 2.2Sungai
o 2.3Iklim
 3Pemerintahan
o 3.1Daftar Wali Kota
o 3.2Dewan Perwakilan
o 3.3Kecamatan
 4Demografi
o 4.1Etnis
o 4.2Agama
 5Kehidupan sosial
o 5.1Pekerjaan
o 5.2Pola Pemukiman
o 5.3Pendidikan
 6Pariwisata
o 6.1Bangunan Tua
o 6.2Hotel
o 6.3Tempat Ibadah
o 6.4Wisata kuliner
 7Transportasi
o 7.1Darat
o 7.2Laut
o 7.3Udara
 8Media massa
o 8.1Radio
o 8.2Televisi
o 8.3Surat kabar
 8.3.1Nasional
 8.3.2Lokal
 9Pusat perbelanjaan
o 9.1Plaza dan Mall
 10Olahraga
o 10.1Pekan Olahraga Kota Medan
 11Konsulat Jendral
 12Kota Kembar
 13Tokoh dari Kota Medan
 14Lihat Pula
 15Sumber
o 15.1Catatan
o 15.2Keterangan
o 15.3Referensi
o 15.4Daftar Pustaka
 16Pranala luar

Sejarah
Artikel utama: Sejarah Kota Medan

Pemandangan udara kota Medan pada tahun 1920-an.

Daerah Kesawan tahun 1920-an.

Lambang Medan pada zaman penjajahan Belanda.

Medan berasal dari kata bahasa Tamil Maidhan atau Maidhanam, yang berarti tanah


lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu.
Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya
ditetapkan pada tanggal 1 April 1909. Tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang
cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah. Karena itu, Wali kota
membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan
penyelidikan. Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.
342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani membentuk Panitia
Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua adalah Prof. Mahadi, SH,
Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan
T.Luckman, SH. Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi
Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28
Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan
Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H.
Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly
Lubis, SH, Drs. Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar. DPRD Medan sepenuhnya
mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus dengan
ketua M.A. Harahap, beranggotakan antara lain Drs. M.Hasan Ginting, Ny. Djanius
Djamin SH., Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.
Dalam buku The History of Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991), dituliskan
bahwa menurut "Hikayat Aceh", Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590,
dan sempat dihancurkan selama serangan Sultan Aceh Alauddin Saidi Mukammil
kepada Raja Haru yang berkuasa di situ. Serangan serupa dilakukan Sultan Iskandar
Muda tahun 1613, terhadap Kesultanan Deli. Sejak akhir abad ke-16, nama Haru
berubah menjadi Ghuri, dan akhirnya pada awal abad ke-17 menjadi Deli. Pertempuran
terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk Haru jauh
berkurang. Sebagai daerah taklukan, banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh
untuk dijadikan pekerja kasar.
Selain dengan Aceh, Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat
pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka dan juga dengan
kerajaan dari Jawa. Serangan dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab
Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Dalam Negarakertagama, Mpu
Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai), Majapahit juga
menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru). Berkurangnya penduduk daerah
pantai timur Sumatra akibat berbagai perang ini, lalu diikuti dengan mulai mengalirnya
suku-suku dari dataran tinggi pedalaman turun ke pesisir pantai timur Sumatra. Suku
Karo bermigrasi ke daerah pantai Langkat, Serdang, dan Deli. Suku Simalungun ke
daerah pantai Batubara dan Asahan, serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh,
Kota Pinang, Panai, dan Bilah.[10]
Dalam Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada
rangkaian bilah bambu, tercatat Guru Patimpus, tokoh masyarakat Karo, sebagai orang
yang pertama kali membuka "desa" yang diberi nama Medan. Namun, naskah asli
Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir
telah hangus terbakar ketika terjadi "kerusuhan sosial", tepatnya tanggal 4 Maret 1946.
Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung
Pekan (Pakan). Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu
pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus. Antara
tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota
Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah
dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan
membuka Desa Medan yang terletak di antara Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun
lalu memimpin desa tersebut.[10]
Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590 kemudian dipandang sebagai
pembuka sebuah kampung yang bernama Medan Puteri walaupun sangat minim data
tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Karenanya hari jadi ditetapkan
berdasarkan perkiraan tanggal 1 Juli 1590 dan diusulkan kepada Wali kota Medan
untuk dijadikan sebagai hari jadi Medan dalam bentuk perkampungan, yang kemudian
dibawa ke Sidang DPRD Tk.II Medan untuk disahkan. Berdasarkan Sidang DPRD
tanggal 10 Januari 1973 ditetapkan bahwa usul tersebut dapat disempurnakan. Sesuai
dengan sidang DPRD, Wali kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan mengeluarkan
Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar Panitia Penyusun Sejarah Kota
Medan melanjutkan kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
Berdasarkan perumusan yang dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang
diketuai oleh M.A.Harahap bulan Maret 1975 bahwa tanggal 1 Juli 1590. Secara resmi,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tk.II Medan menetapkan tanggal 1 Juli 1590
sebagai Hari Jadi Kota Medan dan mencabut Hari Ulang Tahun Kota Medan yang
diperingati tanggal 1 April setiap tahunnya pada waktu sebelumnya.
Di Kota Medan juga menjadi pusat Kesultanan Melayu Deli, yang sebelumnya adalah
Kerajaan Aru. Kesultanan Deli adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada
tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli
(kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia).
John Anderson, orang Eropa asal Inggris yang mengunjungi Deli pada tahun 1833
menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200
orang dan seorang pemimpin bernama Raja Pulau Berayan sudah sejak beberapa
tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada
yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status
sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibu kota Karesidenan Sumatra
Timur sekaligus ibu kota Kesultanan Deli. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang
penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan
perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota
orang Eropa, dua orang bumiputra Melayu, dan seorang Tionghoa.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke
Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai
kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti
mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan
kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya
mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas
buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan.
Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing, dan Aceh.
Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk
berdagang, menjadi guru, dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha
menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah
penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali
lipat.

Geografi

Peta kecamatan di Kota Medan.

Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan
wilayah Sumatra Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya,
Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif
besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98°
35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan
berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:

Utara Selat Malaka

Timur Kabupaten Deli Serdang

Selata
Kabupaten Deli Serdang
n
Barat Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya
alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis
Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli
Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing
Natal, Karo, Binjai, dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi
mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling
menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki
posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa,
baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan
ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik,
yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Sungai
Sedikitnya ada sembilan sungai yang melintasi kota ini:

 Sungai Belawan
 Sungai Badera
 Sungai Sikambing
 Sungai Putih
 Sungai Babura
 Sungai Deli
 Sungai Sulang-Saling
 Sungai Kera
 Sungai Tuntungan
Selain itu, untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan,
pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal dengan nama
Medan Kanal Timur.
Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Medan memiliki iklim hutan hujan
tropis dengan musim kemarau yang tidak jelas.[11] Medan memiliki bulan-bulan yang
lebih basah dan kering, dengan bulan terkering (Februari) rata-rata mengalami
presipitasi sekitar sepertiga dari bulan terbasah (Oktober). Suhu di kota ini rata-rata
sekitar 27 derajat Celsius sepanjang tahun. Presipitasi tahunan di Medan sekitar
2200 mm.
CiutkanData iklim Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor 37 37 37 39 43 39 38 38 38 37 37 37 43
tertinggi °C (99) (99) (99) (102) (109) (102) (100) (100 (100) (99) (99) (99) (109)
(°F) )
Rata-rata 30.6 31.6 29.4 30.85
29.4 31.1 31.6 32 31.7 31.7 31.1 30 30
tertinggi °C (87.1 (88. (84. (87.58
(84.9) (88) (88.9) (90) (89.1) (89.1) (88) (86) (86)
(°F) ) 9) 9) )
Rata-rata 26.9 25.8 26.53
25.6 26.1 26.7 27.2 27.3 27.1 27 26.6 26.1 26
harian °C (80. (78. (79.82
(78.1) (79) (80.1) (81) (81.1) (80.8) (81) (79.9) (79) (79)
(°F) 4) 4) )
Rata-rata 21.7 22.24
21.6 22.2 23 22.8 22.6 22.3 22.2 22.2 22.2 22.1 22
terendah °C (71.1 (72.05
(70.9) (72) (73) (73) (72.7) (72.1) (72) (72) (72) (71.8) (72)
(°F) ) )
Rekor
18 18 18 19 18 17 16 18 19 18 15 17 15
terendah °C
(64) (64) (64) (66) (64) (63) (61) (64) (66) (64) (59) (63) (59)
(°F)
137.2 91.4 104.3 132.1 175.3 132.3 134.6 177. 210.8 259.1 246.5 228. 2.030
Presipitasi 
(5.40 (3.59 (4.10 (5.20 (6.90 (5.20 (5.29 8 (8.29 (10.20 (9.70 6 (79,92
mm (inci)
2) 8) 6) 1) 2) 9) 9) (7) 9) 1) 5) (9) 2)
Rata-rata
15 11 13 16 16 17 17 20 22 24 22 21 214
hari hujan
% kelembap
89 89 90 90 90 89 90 90 90 90 90 90 89.8
an
Rata-rata
sinar
155 152 162 122 127 159 156 161 135 108 114 128 1.679
matahari
bulanan

Sumber #1: Sistema de Clasificación Bioclimática Mundial [12]

Sumber #2: Weatherbase & WeatherOnline[13][14]

Pemerintahan

Kantor Gubernur Sumatra Utara

Daftar Wali Kota


Artikel utama: Daftar Wali Kota Medan

Berikut adalah nama-nama Wali Kota Medan dari tanggal 1 Mei 1918

No Wali Kota Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil


Wali Kota

Zaman Penjajahan Belanda

1 Daniël Mackay 1 Mei 1918 30 April 1931 1

2 J.M. Wesselink 1 Mei 1931 30 April 1935 2

--
3 G. Pitlo 1 Mei 1935 30 April 1938 3

Carl Erich Eberhard 14 Februari


4 1 Mei 1938 4
Kuntze 1942

Zaman Penjajahan Jepang

Shinichi Hayasaki 15 Februari 16 Agustus


1 5 --
(早崎 真) 1942 1945

Zaman Kemerdekaan

[15]
1 Luat Siregar 17 Agustus 10 November 6 --
1945 1945
10 November 31 Oktober
2 M. Yusuf 7
1945 1947

1 November
3 Djaidin Purba 11 Juli 1952 8
1947

1 Desember
4 A.M. Jalaludin 12 Juli 1952 9
1954

2 Desember
5 Muda Siregar 2 Juli 1958 10
1954

6 Madja Purba 3 Juli 1958 27 Februari 11


1961
28 Februari 9 Oktober
7 Basyrah Lubis 12
1961 1964

10 Oktober 27 Agustus
8 P.R. Telaumbanua 13
1964 1965

28 Agustus 26 September
9 Aminurrasyid 14
1965 1966

26 September
10 Sjoerkani 2 Juli 1974 15
1966

31 Maret
11 A.M. Saleh Arifin 3 Juli 1974 16
1980

12 Haji Agus Salim 31 Maret


1 April 1980 17
Rangkuti 1985

1 April 1985 31 Maret 18


1990
31 Maret
1 April 1990 19
1995

13 Bachtiar Djafar

31 Maret
1 April 1995 20
2000

31 Maret Maulana
1 April 2000 21
2005 Pohan

14 Abdillah

20 Agustus
1 April 2005 Ramli
2008

Afifuddin Lubis 20 Agustus


— 22 Juli 2009 [ket. 1]

(Penjabat) 2008

Rahudman
15 Februari 22
— Harahap 23 Juli 2009
2010
(Penjabat sementara)

--

Syamsul Arifin 16 Februari


— 25 Juli 2010 [ket. 2]

(Penjabat sementara) 2010


Rahudman Dzulmi
15 26 Juli 2010 16 Mei 2013 [ket. 3]

Harahap Eldin

23
— 15 Mei 2013 17 Juni 2014 [ket. 4]

Dzulmi Eldin

16 18 Juni 2014 26 Juli 2015

Syaiful Bahri Lubis


5 Oktober —
— (Sebagai Pelaksana 27 Juli 2015 [ket. 5]

2015
Harian)

Randiman Tarigan 5 Oktober 17 Februari


— [18]

(Penjabat) 2015 2016

(16 17 Februari 16 Oktober [19][ket.


Akhyar
Dzulmi Eldin 24 6]
) 2016 2019 Nasution
Akhyar Nasution 17 Oktober
Sekarang — [19]

(Pelaksana tugas) 2019

Kota Medan saat ini dipimpin oleh Akhyar Nasution sebagai Wali kota yang
menggantikan Dzulmi Eldin.[20]
Dewan Perwakilan
Artikel utama: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Medan dalam dua periode terakhir.[21][22]

Jumlah Kursi dalam Periode

Partai Politik

2014-2019 2019-2024

 Gerindra 6 ▲ 10

 PDI 9 ▲ 10
Perjuangan

 Golkar 7 ▼ 4

 NasDem 2 ▲ 4

 PKS
5 ▲ 7

 PPP 5 ▼ 1
 PSI (baru) 2

 PAN
4 ▲ 6

 Hanura 4 ▼ 2

 Demokrat 5 ▼ 4

 PBB 1 ▼ 0

2 ▼ 0
 PKPI

Jumlah Anggota 50  50

Jumlah Partai 11 ▼ 10

Kecamatan
Artikel utama: Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Medan

Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan dengan luas wilayah
mencapai 265,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 2.478.145 jiwa (2017) dengan
kepadatan penduduk 9.352 jiwa/km². [23][24]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Medan, adalah sebagai berikut:

Kode Kecamatan Jumlah Daftar


Kemendagri Kelurahan Kelurahan

Amplas
12.71.09 Medan Amplas 7 Bangun Mulia
Harjosari I
Harjosari II
Sitirejo II
Sitirejo III
Kode Kecamatan Jumlah Daftar
Kemendagri Kelurahan Kelurahan

Timbang Deli
12.71.10 Medan Area 12 Kotamatsum I
Kotamatsum II
Kotamatsum IV
Tegal Sari I
Tegal Sari II
Tegal Sari III
Pandau Hulu II
Sei Rengas II
Sei Rengas Permata
Pasar Merah Timur
Sukaramai I
Sukaramai II
12.71.05 Medan Barat 6 Glugur Kota
Karang Berombak
Kesawan
Pulo Brayan Kota
Sei Agul
Silalas
12.71.17 Medan Baru 6 Babura
Darat
Merdeka
Padang Bulan
Petisah Hulu
Titi Rantai
12.71.08 Medan Belawan 6 Bagan Deli
Belawan Bahagia
Belawan Bahari
Belawan Sicanang
Belawan I
Belawan II
12.71.06 Medan Deli 6 Kota Bangun
Mabar
Mabar Hilir
Tanjung Mulia
Tanjung Mulia Hilir
Titi Papan
12.71.04 Medan Denai 6 Binjai
Denai
Medan Tenggara
Tegalsari Mandala I
Kode Kecamatan Jumlah Daftar
Kemendagri Kelurahan Kelurahan

Tegalsari Mandala II
Tegalsari Mandala III
12.71.03 Medan Helvetia 7 Cinta Damai
Dwikora
Helvetia
Helvetia Tengah
Helvetia Timur
Sei Sikambing C II
Tanjung Gusta
12.71.11 Medan Johor 6 Gedung Johor
Kedai Durian
Kwala Bekala
Pangkalan Mansyur
Sukamaju
Titi Kuning
12.71.01 Medan Kota 12 Kotamatsum III
Mesjid
Pandau Hulu I
Pasar Baru
Pasar Merah Barat
Pusat Pasar
Sei Rengas I
Sitirejo I
Sudirejo I
Sudirejo II
Teladan Barat
Teladan Timur
12.71.13 Medan Labuhan 6 Besar
Martubung
Nelayan Indah
Pekan Labuhan
Sei Mati
Tangkahan
12.71.15 Medan Maimun 6 Aur
Hamdan
Jati
Kampung Baru
Sei Mati
Sukaraja
12.71.12 Medan Marelan 5 Labuhan Deli
Paya Pasir
Kode Kecamatan Jumlah Daftar
Kemendagri Kelurahan Kelurahan

Rengas Pulau
Tanah Enam Ratus
Terjun
12.71.18 Medan Perjuangan 9 Tegal Rejo
Sidorame Barat I
Sidorame Barat II
Sidorame Timur
Sei Kera Hilir I
Sei Kera Hilir II
Sei Kera Hulu
Pahlawan
Pandau Hilir
12.71.19 Medan Petisah 7 Petisah Tengah
Sei Putih Barat
Sei Putih Tengah
Sei Putih Timur I
Sei Putih Timur II
Sei Sikambing D
Sekip
12.71.16 Medan Polonia 5 Anggrung
Madras Hulu
Polonia
Sari Rejo
Suka Damai
12.71.02 Medan Sunggal 6 Babura Sunggal
Lalang
Sei Sikambing B
Simpang Tanjung
Sunggal
Tanjung Rejo
12.71.21 Medan Selayang 6 Asam Kumbang
Beringin
Padang Bulan Selayang I
Padang Bulan Selayang II
Sempakata
Tanjung Sari
12.71.14 Medan Tembung 7 Bandar Selamat
Bantan
Bantan Timur
Indra Kasih
Sidorejo
Kode Kecamatan Jumlah Daftar
Kemendagri Kelurahan Kelurahan

Sidorejo Hilir
Tembung
12.71.07 Medan Tuntungan 9 Baru Ladang Bambu
Kemenangan Tani
Lau Cih
Mangga
Namo Gajah
Sidomulyo
Simalingkar B
Simpang Selayang
Tanjung Selamat
12.71.20 Medan Timur 11 Durian
Gaharu
Gang Buntu
Glugur Darat I
Glugur Darat II
Perintis
Pulo Brayan Bengkel
Pulo Brayan Bengkel Baru
Pulo Brayan Darat I
Pulo Brayan Darat II
Sidodadi
TOTAL 151

Demografi
Populasi historis

Jumlah
Tahun ±% p.a.  
Pend.  

2001 1.926.052 —    

2002 1.963.086 +1.92%

2003 1.993.060 +1.53%

2004 2.006.014 +0.65%

2005 2.036.018 +1.50%

2007 2.083.156 +1.15%


2008 2.102.105 +0.91%

2009 2.121.053 +0.90%

2010 2.109.339 −0.55%

2012 2.122.804 +0.32%

2015 2.210.624 +1.36%

2018 2.264.145 +0.80%

Sumber: [2][25][26][27]

Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah


mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa >
995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap,
sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang
merupakan penduduk komuter.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339
jiwa.[26] Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.
[26]
 Bersama kawasan metropolitannya (Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang)
penduduk Medan mencapai 4.144.583 jiwa. Dengan demikian Medan merupakan kota
dengan jumlah penduduk terbesar di Sumatra dan keempat di Indonesia.
Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun
(masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur
penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun).
Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah
mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang
cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan,
maupun industri manufaktur.
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami
peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar
0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di
Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah
penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan
Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Medan
Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup
bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
Etnis
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk
beretnis Jawa, Batak, Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya
adalah Melayu dan Suku Karo bagian Jahe atau pesisir. Keanekaragaman etnis di
Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di
seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang
merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari
jumlah tersebut, 409 orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan
Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.

Perbandingan etnis di Kota Medan pada tahun 1930, 1980, dan 2000

Etnis Tahun 1930 Tahun 1980 Tahun 2000

Jawa 24,89% 29,41% 33,03%

Batak 2,93% 14,11% 20,93%

Tionghoa 35,63% 12,80% 10,65%

Mandailing 6,12% 11,91% 9,36%

Minangkabau 7,29% 10,93% 8,6%

Melayu 7,06% 8,57% 6,59%

Karo 0,19% 3,99% 4,10%

Aceh -- 2,19% 2,78%

Sunda 1,58% 1,90% --

Lain-lain 14,31% 4,13% 3,95%

Sumber: 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983; 2000: BPS Sumut


*Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan "Batak" sebagai suku bangsa, total Simalungun (0,69%), Tapanuli/Toba
(19,21%), Pakpak (0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93%

Angka Harapan Hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun,
sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.
Agama
Selain multi etnis, kota Medan juga dikenal dengan kota yang beragam agama.
Meskipun demikian, warga kota Medan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan
meskipun berbeda keyakinan. Berdasarkan data sensus Kota Medan tahun 2018
menunjukan bahwa mayoritas penduduk menganut agama Islam 64,35%,
kemudian Kristen Protestan 20,99%, Buddha 8,27%, Katolik 5,11%, Hindu 1,04%
dan Konghucu 0,06%.[2][28]
Artikel utama: Agama di Kota Medan

Agama di Kota Medan

Agama Persen

Islam    64.35%

Protestan    20.99%

Buddha    8.27%

Katolik    5.11%

Hindu    1.04%

Konghucu    0.06%

Agama utama di Kota Medan berrdasarkan Etnis adalah:

 Islam: terutama dipeluk oleh suku


Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian suku
Karo, Simalungun, Pakpak, dan Tionghoa.
 Kristen (Protestan dan Katolik): terutama dipeluk oleh suku Batak
Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias, dan sebagian suku Angkola dan Tionghoa.
 Hindu: terutama dipeluk oleh suku Tamil (suku India).
 Buddha: terutama dipeluk oleh suku Peranakan.
 Konghucu: terutama dipeluk oleh suku Peranakan.

Kehidupan sosial

Pembukaan Festival Melayu Agung tahun 2012. Suku Melayu merupakan salah satu suku asli di Medan yang
pernah mengalami masa keemasan di era Kesultanan Deli. Kesultanan Deli sendiri masih eksis hingga saat ini
walaupun sudah tak memiliki kekuasaan politik.

Etnis India berkumpul setelah sembahyang di Kuil Shri Mariamman, Kampung Madras, Kota Medan
Pekerjaan
Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Medan banyak
yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya pengusaha Medan banyak yang
menjadi pedagang komoditas perkebunan. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan
secara konsisten didominasi oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang
pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang Melayu dan Mandailing.
Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti
pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau. [29]

Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional [30]

Dokte
Etnis Pengacara Notaris Wartawan
r

Aceh 2,6% 3,9% -- 3,7%

Batak 13,2% 15,9% 18,5% 8,5%

Jawa 5,3% 15,9% 11,1% 10,4%

Mandailing 23,6% 14,1% 14,8% 18,3%

Minangkaba
36,8% 20,6% 29,7% 37,7%
u

Melayu 5,3% 5,9% 3,7% 17,7%

Sunda -- -- 3,7% 10,4%

Tionghoa -- 14,7% 7,4% 1,2%

Pola Pemukiman
Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-
kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal
di pinggiran kota seperti Belawan, Denai, dan Marelan. Etnis Tionghoa dan
Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka
tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan
Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat
perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih
nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing
untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung Masjid,
Kota Maksum, dan Sungai Mati.[29]
Pendidikan

Pendidikan formal SD negeri dan swasta SMP negeri dan swasta SMA negeri dan swasta Perguruan tinggi

Jumlah satuan 827 337 288 72

Pariwisata
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur
khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air
Tirtanadi (yang merupakan ikon kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas
rel kereta api, Kantor Pos, Bank Indonesia, Gedung London Sumatra dan Bangunan tua
di daerah Kesawan.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana
Maimun, Masjid Raya Medan, Masjid Raya Al Osmani dan juga rumah Tjong A Fie di
kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Daerah Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT
London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan
di Penang, Malaysia dan Singapura. Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah
pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini Pemerintah Kota
merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diharapkan
dengan adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke
kota ini.
Bangunan Tua

Istana Maimun.
Gedung PT PP London Sumatra.

Rumah Tjong A Fie.

Beberapa Bangunan lama di Jalan Palang Merah

 Kantor Balai Kota Lama


 Kantor Pos Medan
 Stasiun Kereta Api Medan
 Menara Bakaran Batu
 Istana Maimun
 Menara Air Tirtanadi
 Rumah Tjong A Fie
 PT PP London Sumatra
 Vihara Gunung Timur
 Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
 Kuil Shri Mariamman
 Masjid Al Osmani
 Majid Raya Al Mashun
 Gereja Immanuel
 Hotel Inna Dharma Deli
 Bank Indonesia
 Gedung B.K.S. P.P.S.
 Gedung Asuransi Jiwasraya
 Kolam Sri Deli
 Pekong Lima Medan Labuhan
 Stasiun Labuan
 Bank Mandiri Cabang Kesawan
 Restoran Tip Top
 Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
 Titi Gantung
 RS. Tembakau Deli
 RS. dr. Pirngadi
 RS. Santa Elisabeth
 Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
 Masjid Lama Gg. Bengkok
Hotel

The Aryaduta Hotel.

 Grand Angkasa International Hotel


 Danau Toba International Hotel
 Hotel JW Marriott
 Grand Aston City Hall
 Grand Swissbell Hotel
 The Aryaduta Hotel
 Hotel Citi International
 Santika Premiere Dyandra Hotel
 Inna Dharma Deli Hotel
 Hotel Deli River
 Garuda Plaza Hotel
 Alpha Inn
 Grand Delta Hotel
 Hotel Grand Antares Indonesia
 Asean International Hotel
 Novotel Soechi International Hotel
 Hotel Tiara Medan
 Hotel Haji Amir, Jl Letda Sujono
 Hotel Candi
 Borobudur Asri Hotel
 Garuda Plaza Hotel
 Semarak International Hotel
 Hotel Medan Ville
 Gandhi inn
Tempat Ibadah

Masjid Al Osmani.

Majid Raya Al Mashun.


Gereja Bunda Maria Annai Velangkanni.

Vihara Borobudur.

Klenteng Vihara Gunung Timur.

 Masjid Al Osmani Medan Labuhan


 Majid Raya Al Mashun
 Masjid Agung Sumatera Utara Medan
 Masjid Lama Gg. Bengkok
 Masjid Amaliyah Panglima Denai Amplas
 Masjid Al-Musabbihin TASBI Blok C
 Masjid Al-Huda, Jl Perjuangan Tj. Rejo
 Masjid Nurul Hidayah, Jl. Young Panah Hijau Ling. IV, Labuhan Deli, Medan Marelan
 Masjid Al Amin
 Masjid Nurul Iman Komplek MTsN 3 Medan Perumnas Helvetia
 Masjid Al Abrar TitiPapan
 Masjid Jami' Al Hidayah Paya Pasir Marelan
 Masjid Al Ikhlas Simp. Kantor
 Masjid Taqwa Muhammadiyah Jl. Mustafa Medan
 Masjid Al- Mussanif, Cemara Medan
 Masjid Amal Silahturrahim, Komplek Asia Mega Mas Medan
 Masjid Baitul Amal Martubung
 Masjid Al Iman Marelan Pasar II
 Masjid Jami' Al Qanitin Sei Sikambing
 Masjid Mubarak, Jl. Pasar III No. 1, Medan Timur
 Gereja Methodist Indonesia Jemaat Gloria Berbahasa Tionghoa Medan Jl. P. Merak
Jingga
 Gereja HKBP
 Gereja GBKP
 Gereja GKPS
 Gereja GKPPD
 Gereja GKPA
 Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI)
 Gereja Bethel Indonesia (GBI)
 Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB)
 Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII)
 Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB)
 Gereja Mawar Sharon
 Gereja Tuhan
 Balai Kerajaan Saksi-saksi Yehuwa
 Graha Bunda Maria Annai Velangkanni
 Katedral Roma Katholik
 Pura Agung Raksa Buana, Polonia
 Kuil Shri Mariamman
 Kuil shri muniswaren
 Kuil Shri Mahasinggama Kaliamman Polonia
 Maha Vihara Maitreya, Cemara Asri
 Vihara Sakyamuni, Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC), Cemara Asri
 Vihara Mahasampatti, Jl. Pajang No. 3-5-7-9-11 Medan
 Vihara Borobudur
 Pubbārāma Buddhist Centre Kota Bangun
 Vihara Dharma Wijaya, Jl. Wahidin Medan
 Vihara Metta Jaya
 Vihara Dharma Shanti
 Vihara Maha Aurasala
 Vihara Buddha Ramsi
 Wihara Mahavira Graha - Maha Karuna Buddhist Centre (MKBC)
 Vihāra Dhammadāyāda, Jl. Karantina No. 35 Medan
 Vihāra Buddharatana, CBD Polonia Medan
 Vihara Vimalakirti (Nichiren Shoshu Indonesia), Jl. Madong Lubis Medan
 Vihara Chikung, Jl. Rahayu No. 94 Medan
 Vihara Roda Mas
 Kelenteng Vihara Gunung Timur
 Vihara Setia Budi / Kwan Te Bio
 Labhiko Buddhist Centre
 Cetiya Atmavichara
 Vihara Candi Buddha
 Buddhist Meditation Centre, Komplek Asia Mega Mas Medan
 Yayasan Buddha Tzu Chi Medan
Wisata kuliner

Merdeka Walk.

 Merdeka Walk, pusat jajanan 24 jam yang terletak di Lapangan Merdeka Medan dan
tepat berada di seberang Balai Kota Lama Medan.
 Ramadhan Fair, khusus dibuka pada saat bulan Ramadhan terletak bersebelahan
dengan Masjid Raya Medan.
 Kuliner Pagaruyung, masakan India dan Indonesia di daerah "Kampung Keling"
("Kampung Madras").
 Asia Mega Mas Food Court Centre (唐 人 街), Terletak di Kompleks Asia Mega Mas
Medan.
 Pasar Merah Square, terletak di Jalan H.M. Jhoni, berdekatan dengan
Kampus ITM dan UMSU.
 Amaliun Food Court, terletak di Jalan Amaliun, dekat dengan Yuki Simpang Raya.
 Medan Night Market by Fun Taste Street, terletak di Jalan Adam Malik Medan.
 Jalan Dr. Mansyur (Kampus USU), pilihan berbagai cafe yang menawarkan beragam
hidangan.
 Jalan Semarang, masakan Tionghoa pada malam hari.
 Jalan Sumatera, terletak di Pandau Hulu I Kecamatan Medan Kota.
 Restoran Tip Top, Restoran yang dibangun pada zaman kolonial Belanda, terletak di
Kesawan.
 Imlek Fair, khusus diadakan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek setahun sekali.

Transportasi
Darat

Stasiun Medan Kota.

Bandar Udara Internasional Kuala Namu.

Pelabuhan Internasional Belawan.

Terminal yang melayani warga Medan:

 Terminal Sambu
 Terminal Pinang Baris
 Terminal Amplas
Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya (becak mesin/ becak motor) yang
dapat ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa (becak
dayung), becak motor dapat membawa penumpangnya ke mana pun di dalam kota.
Selain becak, dalam kota juga tersedia angkutan umum berbentuk minibus
(angkot/oplet) dan taksi. Pengemudi becak berada di samping becak, bukan di
belakang becak seperti halnya di Jawa, yang memudahkan becak Medan untuk melalui
jalan yang berliku-liku dan memungkinkan untuk diproduksi dengan harga yang
minimal, karena hanya diperlukan sedikit modifikasi saja agar sepeda atau sepeda
motor biasa dapat digunakan sebagai penggerak becak. Desain ini mengambil desain
dari sepeda motor gandengan perang Jerman di Perang Dunia II.
Sebutan paling khas untuk angkutan umum adalah Sudako. Sudako pada awalnya
menggunakan minibus Daihatsu S38 dengan mesin 2 tak kapasitas 500cc. Bentuknya
merupakan modifikasi dari mobil pick up. Pada bagian belakangnya diletakkan dua
buah kursi panjang sehingga penumpang duduk saling berhadapan dan sangat dekat
sehingga bersinggungan lutut dengan penumpang di depannya.
Trayek pertama kali sudako adalah "Lin 01", (Lin sama dengan trayek) yang
menghubungkan antara daerah Pasar Merah (Jl. HM. Joni), Jl. Amaliun dan terminal
Sambu, yang merupakan terminal pusat pertama angkutan penumpang ukuran kecil
dan sedang. Saat ini "Daihatsu S38 500 cc" sudah tidak digunakan lagi karena faktor
usia, dan berganti dengan mobil-mobil baru seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther,
Daihatsu Zebra, dan Daihatsu Espass.
Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya yaitu bemo, yang berasal dari India. Beroda
tiga dan cukup kuat menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo kemudian
digantikan oleh bajaj yang juga berasal dari India, yang di Medan dikenal dengan nama
"toyoko".
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat
laut, Belawan di sebelah utara, dan Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantar dan Tebing
Tinggi-Kisaran-Tanjungbalai-Rantau Prapat di tenggara. Jalan Tol
Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan
tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan
pembangunannya.
Pada akhir tahun 2015, sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di
kota Medan, kota Binjai, dan kabupaten Deli Serdang. Pada November dalam tahun
yang sama, transportasi dalam jaringan berbasis aplikasi mulai masuk dan beroperasi
di Kota Medan, yang diawali dengan ojek sepeda motor, dan diikuti kendaraan roda
empat. Hal ini sempat mendapat berbagai protes dan pertentangan dari sejumlah pihak,
termasuk pelaku moda angkutan transportasi yang telah ada sebelumnya.
Laut
Pelabuhan Belawan terletak di bagian utara kota. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan
Indonesia tersibuk di luar pulau Jawa. Layanan kapal feri menghubungkan Belawan
dengan Penang di Malaysia.
Udara
Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Kuala Namu, Beringin, Beringin, Deli
Serdang yang menghubungkan Medan dan sekitarnya dengan kota-kota
seperti Bandung, Palembang, Jakarta, Surabaya serta Kuala Lumpur,
dan Georgetown di Malaysia dan Singapura.
Media massa
Radio
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 48-stasiun radio seperti:

Signa
Frekuensi Nama Stasiun
l

801-KHz Radio Programma-1

810-KHz Radio Programma 2

Radio Republik Indonesia

830-KHz Radio Programma 3

AM

855-KHz Radio Programma 4

900-KHz Radio Bethany Bethany

1127-KHz RPDT2 Kotamadya Medan RPDT2

88.0-MHz FM Radio La Femme Radio KISS Network

88.4-MHz Radio Swara Rakyat

88.4-MHz Radio Satya Bhakti Poldasu

88.8-MHz Radio Programma 3 Radio Republik Indonesia

89.2-MHz Radio Pasopati Perkasa

89.6-MHz Radio Visi Kardopa


90.4-MHz Radio Teladan

90.8-MHz Radio Mix Radio KISS Network

91.6-MHz Radio UMSU UMSU

92.4-MHz Radio Programma 2 Radio Republik Indonesia

92.8-MHz Radio Lite Radio KISS Network

93.2-MHz Radio Elshinta News and Talk Medan Radio Elshinta News and Talk

93.7-MHz Radio Metro Medan

94.3-MHz Radio Programma 1 Radio Republik Indonesia

94.7-MHz Radio Suara Medan

95.1-MHz Radio MNC Trijaya Medan Radio MNC Trijaya

95.5-MHz Radio Citra Buana

95.9-MHz City FM City Media Group

96.3-MHz Medan FM City Media Group

96.7-MHz Radio Dangdut Medan RDI

97.1-MHz Radio Sikamoni


97.5-MHz Radio Prambors Medan Radio Prambors

97.8-MHz V-Radio

98.3-MHz I-Radio Medan I-Radio

99.1-MHz Radio Moze

99.5-MHz Radio Mutiara

99.9-MHz Radio Istana

100.2-MHz Radio Yaska Radio KISS Network

101.0-MHz Radio Joy

101.4-MHz Radio Roris

101.8-MHz Radio Smart Medan Radio Smart

102.2-MHz Radio Bonsita

102.6-MHz Radio Star News Radio KISS Network

103.0-MHz Radio Best

103.4-MHz Radio Symphony

103.8-MHz Radio A
104.2-MHz Radio Maria

105.0-MHz Radio KISS Radio KISS Network

105.8-MHz Delta FM Medan Delta FM

106.2-MHz Radio Kardopa Kardopa Group

106.6-MHz Radio Sonya Radio KISS Network

107.3-MHz Radio Lips ISX

Televisi
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 18-stasiun televisi (13-
siaran nasional dan 3-siaran lokal) untuk televisi analog dan 12-stasiun televisi (10-
siaran nasional dan 2-siaran lokal) untuk televisi digital seperti:

Nama
Frekue Jaring
Kanal Signal Nama Perusahaa Pemilik Status Negara
nsi an
n

UHF PT Nasional  Indone


Surya
487.250- Indosiar sia
23 (PAL) Indosiar Citra
MHz Visual
Media
Mandiri

PT Media
Media
503.250- Nusantara
25 (PAL) MNCTV Nusantar
MHz Citra
a Citra
Televisi

27 (PAL) 519.250- Trans TV PT Televisi Trans


MHz Transform Media
asi
Indonesia

TVRI
Nasional (28
.1)
Lembaga
TVRI Kanal
Penyiaran
3 (28.2)
Publik
TVRI Sport Nasional (28
TVRI
28 HD (28.3) Pemerint .1-28.3)
PT Hasan
(DVB- 530.05 M TVRI ah Lokal (28.4)
Al Basri Al
T2/MPE Hz Sumatera Indonesia Nasional (28
Attas
G-4) Utara (28.4) NT Corp .5)
PT
Inspira Lokal (28.6)
Nusantara
TV (28.5)
Media
Nusantara
Mandiri
TV (28.6)
Metro TV
HD (36.7)

PT Nasional
Visi
535.250- Cakrawala
29 (PAL) ANTV Media
MHz Andalas
Asia
Televisi

30 530.05 M Trans7 PT Duta Trans


(DVB- Hz Digital (30.1 Visual Media
T2/MPE ) Nusantara KG Media
G-4) Trans TV Tivi Tujuh
Digital (30.2 PT Televisi
) Transform
CNN asi
Indonesia Indonesia
HD (30.3) PT Trans
CNBC News
Indonesia Corpora
HD (30.4) PT Trans
Kompas Business
TV (30.5) Corpora
PT Cipta
Megaswar
a Televisi

PT Global Media
551.250-
31 (PAL) GTV Informasi Nusantar
MHz
Bermutu a Citra

PT
Rajawali Media
567.250-
33 (PAL) RCTI Citra Nusantar
MHz
Televisi a Citra
Indonesia

PT Surya Surya
583.250-
35 (PAL) SCTV Citra Citra
MHz
Televisi Media

36
Magna PT Mitra
(DVB- 594.05 M Media
Channel HD Media
T2/MPE Hz Group
(36.1) Digital
G-4)

PT Lativi Visi
599.250-
37 (PAL) tvOne Media Media
MHz
Karya Asia

PT Media
615.250- Media
39 (PAL) Metro TV Televisi
MHz Group
Indonesia

PT Duta
631.250- Visual Trans
41 (PAL) Trans7
MHz Nusantara Media
Tivi Tujuh

43 (PAL) 647.250- NET. PT Net Net Visi


Mediatam
MHz Media
a Televisi

PT Deli Media
663.250-
45 (PAL) iNews Media Nusantar
MHz
Televisi a Citra

Pemerint
TVRI
ah
Nasional
Indonesia
Lembaga
679.250- Penyiaran
47 (PAL) TVRI
MHz Publik
Pemerita
TVRI TVRI
h
Sumatera Lokal
Sumatra
Utara
Utara

PT Daya
Angkasa
695.250- Tzu Chi
49 (PAL) DAAI TV Andalas Berjaringan
MHz Media
Indah
Televisi

PT Cahaya
727.250- Nusantara Rajawali
53 (PAL) RTV Nasional
MHz Perkasa Corpora
Televisi

PT Banten
737.250- Media Mayapad
55 (PAL) MYTV Berjaringan
MHz Global a Group
Televisi

PT Cipta
775.250-
59 (PAL) Kompas TV Megaswar KG Media Nasional
MHz
a Televisi
Surat kabar
Kota Medan juga memiliki beberapa terdiri dari 22-surat kabar seperti:
Nasional

1. The Jakarta Post


2. Koran SINDO
3. Media Indonesia
4. Kompas
5. Suara Pembaruan
6. Sinar Harapan
7. Republika
8. Koran Tempo
9. Koran Jakarta
10. Investor Daily
11. Media Indonesia
12. Bisnis Indonesia
13. Kompas Gramedia
Lokal

1. Analisa
2. Sumut Pos
3. Waspada
4. Andalas
5. Medan Bisnis
6. Sinar Indonesia Baru
7. Pos Metro Medan
8. Tribun Medan

Pusat perbelanjaan
Plaza dan Mall

 Deli Park Mall Podomoro City, terletak di Medan Barat.


 Centre Point Medan, terletak di Medan Timur.
 Sun Plaza, terletak di Medan Polonia.
 Plaza Medan Fair, terletak di Medan Petisah.
 Manhattan Times Square, terletak di Medan Sunggal.
 Cambridge City Square, terletak di Medan Petisah.
 Lippo Plaza Medan, terletak di Medan Petisah.
 Medan Mall, terletak di kelurahan Pusat Pasar Medan Kota.
 Thamrin Plaza, terletak di Medan Area.
 Ring Road City Walks, terletak di Medan Selayang.
 Medan Focal Point Mall, terletak di Medan Selayang.
 YangLim Plaza, terletak di Medan Area.
 Yuki Simpang Raya, terletak di Medan Kota.
 Olympia Plaza, terletak di Medan Kota (sudah ditutup)

Olahraga
Beberapa klub olahraga yang terdapat di Medan antara lain klub sepak bola: PSMS
Medan, Medan Jaya, Medan Chiefs, Bintang PSMS Medan dan Medan United; dan klub
basket: Angsapura Sania. Gelanggang olahraga yang terdapat di Medan antara
lain Stadion Teladan, Stadion Kebun Bunga, dan GOR Angsapura. Sedangkan
lapangan berolahraga adalah Lapangan Merdeka, Lapangan Persit Chandra Kirana
(Jalan Gaperta), dan Lapangan Benteng.
Pekan Olahraga Kota Medan
Sejak tahun 2009, KONI Kota Medan dan pemerintah Kota Medan mengadakan Pekan
Olahraga Kota (Porkot). Pembukaan dan penutupan Porkot dilaksanakan di Stadion
Teladan.[31][32]
Porkot 2009 dilaksanakan tanggal 11-18 Agustus 2009 mempertandingkan 30 cabang
olahraga.[31] Kecamatan Medan Helvetia menjuarai Porkot ini. [33][34]
Porkot 2010 dilaksanakan tanggal 11-18 Desember 2010 mempertandingkan 32
cabang olahraga.[35][36] Kecamatan Medan kota menjuarai porkot ini.[33]
Porkot 2011 dilaksanakan tanggal 15-22 Oktober 2011 mempertandingkan 33 cabang
olahraga.[32] Kecamatan Medan Kota menjuarai Porkot ini dengan kecamatan Medan
Helvetia berada di peringkat kedua dan kecamatan Medan Denai berada di peringkat
ketiga.[37][38][39]

Konsulat Jendral
Berikut adalah negara-negara yang memiliki perwakilan konsulat jenderal di Medan:

1.  Amerika Serikat
2.  Australia
3.  Belanda
4.  Belgia
5.  Britania Raya
6.  Tiongkok
7.  Denmark
8.  India
9.  Jepang
10.  Jerman
11.  Malaysia
12.  Norwegia
13.  Pakistan
14.  Rusia
15.  Singapura
16.  Sri Lanka
17.  Swedia
18.  Thailand
19.  Turki

Kota Kembar
1.  Georgetown, Pulau Penang, Malaysia (10 Oktober 1984)
2.  Ichikawa, Chiba, Jepang (4 November 1989)
3.  Gwangju, Jeolla Selatan, Korea Selatan (24 September 1997)
4.  Chengdu, Sichuan, Republik Rakyat Tiongkok (17 Desember 2002)
5.  Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (30 Oktober 2014)

Tokoh dari Kota Medan


Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sultan Deli IX (1873-1924).

Tokoh-tokoh yang berasal dari Medan:

 Tjong A Fie, Kapitan dan dermawan Tionghoa pada zaman Hindia Belanda
 Peter Alma, seniman Belanda
 Chairil Anwar, penyair Indonesia
 Jan Gualtherus van Breda Kolff, pemain sepak bola Belanda
 Tom Degenaars, insinyur dan rohaniwan Belanda
 Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Sultan Deli IX
 Burhanuddin Harahap, Perdana Menteri Indonesia ke-9
 Kees Hoving, perenang Belanda
 Cees Korvinus, politikus dan advokat Belanda
 Bernardus Cornelis Johannes Lievegoed, dokter dan pengarang Belanda
 Djaga Sembiring Depari, komponis
 John Juanda, pemain poker Amerika Serikat
 Amir Sjarifuddin, Perdana Menteri Indonesia ke-2
 Soegiarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia di Kabinet Indonesia
Bersatu sebelum Perombakan II
 Babs van Wely, ilustrator Belanda
 Gurnam Singh, atlet pelari
 Ruhut Sitompul, pengacara dan politikus Indonesia
 Joko Anwar, sutradara Indonesia
 Lindswell Kwok, atlet wushu
 Hembing Wijayakusuma, pakar pengobatan tradisional dan akupuntur
 Alexander Tedja, pengusaha
 Sofyan Tan, dokter, guru, kepala sekolah, tokoh masyarakat, politikus, anggota DPR RI
 Kimmy Jayanti, model, aktris
 Jenny Chang, model, aktris
 Nelson Tansu, akademisi, peneliti nanoteknologi dan optoelektronika serta riset fisika
terapan dan teknologi dari semikonduktor nanostruktur, fotonika
 Rudy Handoko Tanin, peraih medali emas dalam Olimpiade Fisika Internasional 2008,
Olimpiade Fisika Asia 2007, Olimpiade Fisika Asia 2008
 Kelvin Anggara, peraih medali emas pertama bagi Indonesia dalam Olimpiade Kimia
Internasional 2008
 Alvin Adam, presenter, pembawa acara, pembawa berita, aktor
 Bernard Willem Jan Verweij, pemain sepak bola Belanda
 Rinni Wulandari, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim keempat)
 Indah Nevertari, penyanyi pemenang Rising Star Indonesia (musim pertama)
 Ihsan Tarore, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim ketiga)
 Lyodra Ginting, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim kesepuluh)
 Maria Simorangkir, penyanyi pemenang Indonesian Idol (musim kesembilan)
 Gretha Martini, penyanyi
 Aisyah Maharani, pemenang Miss Celebrity Indonesia 2010
 Syarifah Reihan Afridila Al Habsyi, pemenang Miss Celebrity Indonesia 2014
 Mawar Eva De Jongh, pemenang Miss Celebrity Indonesia 2015
 Vionita Veronika Sihombing, penyanyi pemenang The Voice Indonesia (musim keempat)
 Johannes Tinambunan, penyanyi pemenang Indonesian Idol Junior (musim pertama)
 Very Affandi, penyanyi pemenang Akademi Fantasi Indosiar Musim I

Lihat Pula
 Daftar Daerah Tingkat II
 Kesawan, Medan
 Objek wisata di Kota Medan
 Daftar sekolah menengah atas swasta di Sumatra Utara
 Daftar perguruan tinggi swasta di Sumatra Utara

Sumber
Catatan
Keterangan

1. ^ Afifuddin menggantikan Abdillah yang diberhentikan sementara karena tengah menjalani


proses persidangan sebagai terdakwa kasus korupsi penyelewengan dana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan pengadaan mobil pemadam kebakaran di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi[16]
2. ^ Pejabat sementara, merangkap jabatan utamanya sebagai Gubernur Sumatra Utara
3. ^ Diberhentikan karena terlibat Kasus Korupsi
4. ^ Pelaksana tugas Wali kota, menggantikan Rahudman Harahap yang diberhentikan
5. ^ Sebagai Pelaksana Harian (Plh) Wali kota Medan[17]
6. ^ Pelaksana tugas Wali kota, menggantikan Dzulmi Eldin yang ditahan KPK
Referensi

1. ^ "Pemko Medan - Lambang Kota Medan". Diakses tanggal 2010-05-28.


2. ^ a b c d "Kota Medan Dalam Angka 2019". BPS Medan. 2019-08-16. Diakses tanggal 20
Februari 2020.
3. ^ "Pemetaan Penduduk Berdasarkan Suku di Kota Medan". Diakses tanggal 5 Juni 2020.
4. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
5. ^ "Indonesians torch US flag in protest in country's third-largest city". Fox News. 18
September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2016. Diakses tanggal 12
September 2016.
6. ^ Otto, Ben (5 Januari 2014). "Indonesian Volcano Erupts 77 Times in 24 Hours". The Wall
Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2016. ((Perlu berlangganan (help)).
7. ^ Gunawan, Apriadi (1 April 2014). "Medan offers historical and religious tourist sites". The
Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Maret 2016. Diakses tanggal 12 September 2016.
8. ^ https://www.bappenas.go.id/files/2713/5227/9312/bag-z-74-75-
cek__20090130070903__25.doc
9. ^ Geografi. Grasindo. ISBN 978-979-759-619-4.
10. ^ a b "Sejarah Kota Medan Sejarah Multi Kebudayaan". Diakses tanggal 25 Agustus 2018.
11. ^ "Medan, Indonesia Köppen Climate Classification (Weatherbase)". Weatherbase. Diakses
tanggal 4 Juli 2015.
12. ^ "INDONESIA - Polonia". Centro de Investigaciones Fitosociológicas. Diakses tanggal 3
Oktober 2020.
13. ^ "Medan, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 3 Oktober 2020.
14. ^ "Total Hours of Sunshine, Medan, Indonesia". WeatherOnline. Diakses tanggal 3
Oktober 2020.
15. ^ "Wali Kota Medan Sepangjang Masa". Tim ICT Dinas Kominfo Kota Medan. Diakses
tanggal 7 Maret 2015.
16. ^ "Afifuddin Lubis Dilantik Sebagai Penjabat Wali Kota Medan". Kompas.com. 20 Agustus
2008. Diakses tanggal 10 Januari 2018.
17. ^ "Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri Lubis resmi menjabat pelaksana harian (Plh)
Walikota Medan". Berita Pemko Medan. 28 Juli 2015. Diakses tanggal 10 Januari 2018.
18. ^ "Randiman Tarigan Resmi Dilantik Jadi Pj Walikota Medan". Sipayo. 5 Oktober 2015.
Diakses tanggal 10 Januari 2018.
19. ^ a b detikcom, Tim. "Wali Kota Medan Ditahan KPK, Wakilnya Akhyar Nasution Jadi
Plt". detiknews. Diakses tanggal 2019-10-17.
20. ^ Harruma, Issha; Hermawan, Bayu (23 Januari 2016). "KPU: Pasangan Eldin-Akhyar Wali
Kota dan Wawali Kota Medan Terpilih". Republika. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 September
2016. Diakses tanggal 12 September 2016.
21. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Medan 2014-2019
22. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Medan 2019-2024
23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah
Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
24. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan".
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober
2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
25. ^ "BPS Kota Medan - Jumlah Penduduk & Kepadatan Penduduk Kota Medan tahun 2009".
Diakses tanggal 2010-07-05.
26. ^ a b c "Penduduk Sumut paling padat di Medan". 2010-08-17. Diakses tanggal 2010-08-25.
27. ^ "Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2012". BPS Sumut. 2012. Diakses tanggal 2014-01-11.
28. ^ "Kota Medan Dalam Angka 2016"
29. ^ a b (Indonesia) "Orang Melayu di Kota Medan". Diarsipkan dari versi aslitanggal 14 Juli 2011.
30. ^ "IDI, Peradin, Ikatan Notaris Cabang Medan, PWI, 1980".
31. ^ a b "Portal Berita Orang Sumut | Portalnya Orang Sumut". ANTARA Sumut. 2009-08-12.
Diakses tanggal 2011-10-30.
32. ^ a b Lukmanul Hakim (2011-10-22). "Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan". Koni-
medan.org. Diakses tanggal 2011-10-30.
33. ^ a b Freddie Chandra S.Kom. "Medan Kota Juara Umum Porkot 2010 - Harian Medan Bisnis".
Medanbisnisdaily.com. Diakses tanggal 2011-10-30.
34. ^ "Helvetia Juara Umum | Arsip Harian Sumut Pos | 7078". Hariansumutpos.com. 2009-08-19.
Diakses tanggal 2011-10-30.
35. ^ Freddie Chandra S.Kom. kota_buka_porkot_medan_2010_hari_ini/ "Wali kota Buka Porkot
Medan 2010 Hari Ini - Harian Medan Bisnis" Periksa nilai |url=(bantuan). Medanbisnisdaily.com.
Diakses tanggal 2011-10-30.
36. ^ "Wali Kota Dukung Gelaran Porkot 2010 | Arsip Harian Sumut Pos | 66695".
Hariansumutpos.com. 2010-11-20. Diakses tanggal 2011-10-30.
37. ^ "Medan Kota Tetap Juara Porkot Medan 2011". KONI Medan. 2011-10-26. Diakses
tanggal 2011-10-30.
38. ^ Lukmanul Hakim (2011-10-22). "Selamat Datang di Situs Resmi Koni Medan". Koni-
medan.org. Diakses tanggal 2011-10-30.
39. ^ Freddie Chandra S.Kom. "Medan Kota Pertahankan Gelar Juara Umum Porkot - Harian
Analisa". Analisisdaily.com. Diakses tanggal 2011-10-30.

Daftar Pustaka

 (Indonesia) Suti, Bayo Medan Menuju Kota Metropolitan (Yayasan Potensi


Pengembangan Daerah, Medan, 1979)

Pranala luar
Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Medan.

Portal Indonesia

Wikivoyage memiliki
panduan wisata Medan.

Wikibuku memiliki buku
bertajuk

Wisata:Medan

 Situs resmi Pemerintah Kota Medan (Indonesia)


Selat Malaka

Kabupaten Deli Serdang    Kota Medan     Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang

Ciutkan

Topik mengenai Medan

Universitas Sumatera Utara

Universitas Medan Area

Institut Teknologi Medan

Menara Air Tirtanadi

Kantor Pos Medan

Istana Maimun

Stadion Teladan

Stasiun Medan

Masjid Raya Medan

Masjid Al Osmani

Kembangkan

Daftar ibu kota provinsi di Indonesia 

Kota-kota besar di Indonesia

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi


Daerah
Khusus 10.647.38 Palemban Sumatra 1.581.65
1 Jakarta 7
Ibukota 3 g Selatan 1
Jakarta

Jawa Bandar 1.179.62


2 Surabaya 2.917.688 8 Lampung
Timur Lampung 7

Sumatra Kepulauan 1.071.23


3 Medan 2.499.838 9 Batam
Utara Riau 1

4 Bandung Jawa Barat 2.440.717 Kota Medan 10 Pekanbaru Riau 910.661

Sulawesi Sumatra
5 Makassar 1.671.001 11 Padang 898.237
Selatan Barat

Jawa Jawa
6 Semarang 1.667.131 12 Malang 847.391
Tengah Timur

Sumber: Kemendagri 2018 (tidak termasuk kota satelit)

Kembangkan

Kota Medan, Sumatra Utara

Kembangkan

Sumatra Utara

Kembangkan
Wilayah Metropolitan di Indonesia

GND: 4469031-9

LCCN: n79147871
asan
MusicBrainz: 13720fa8-0b87-483d-b158-8395ff27a7d5
as 
NARA: 10037672

VIAF: 139547362

WorldCat Identities (via VIAF): 139547362


Kategori: 

 Pages with non-numeric formatnum arguments


 Kota Medan
 Ibu kota provinsi di Indonesia
 Kota di Sumatra Utara
 Kota di Indonesia
 Kota Pusaka di Indonesia
Menu navigasi
 Belum masuk log
 Pembicaraan
 Kontribusi
 Buat akun baru
 Masuk log
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Lihat sumber
 Versi terdahulu
Pencarian
Cari Lanjut

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Artikel pilihan
 Peristiwa terkini
 Halaman baru
 Halaman sembarang
Komunitas
 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan
Wikipedia
 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang
 Hubungi kami
 Bak pasir
Bagikan
 Facebook
 Twitter
Perkakas
 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Kutip halaman ini
 Butir di Wikidata
 Pranala menurut ID
Cetak/ekspor
 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain
 Wikimedia Commons
Bahasa lain
 Acèh
 Basa Bali
 English
 Bahasa Hulontalo
 हिन्दी
 Jawa
 Minangkabau
 Bahasa Melayu
 中文
69 lagi
Sunting interwiki

 Halaman ini terakhir diubah pada 5 Oktober 2020, pukul 09.56.


 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
 Kebijakan privasi

 Tentang Wikipedia
 Penyangkalan

 Tampilan seluler

 Pengembang

 Statistik

 Pernyataan kuki

Anda mungkin juga menyukai