Anda di halaman 1dari 13

Modul 01

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

Daniel Nababan, S.E., M.Acc

PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat : Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai

karakteristik dan lingkungan sektor publik

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat

memahami dan mengetahui mengenai karakteristik dan

lingkungan sektor publik

Relavansi : Mata kuliah ini sebagai pendahuluan mengenai

akuntansi sektor publik


PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

a. Pengertian akuntansi sektor publik

Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam. Sedangkan jika

diambil dari perspektif ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas

yang aktivitasnya sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha

untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan

dan hak publik.

Oleh karena itu, akuntansi sektor publik dapat diartikan sebagai suatu proses

pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan dan pelaporan transaksi

keuangan suatu organisasi publik yang menyediakan informasi keuangan bagi para

pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Dengan

demikian, pengelolaannya memerlukan keterbukaan dan akuntabilitas terhadap publik

serta fokus perhatian akuntansi sektor publik adalah penekanan pada upaya untuk

memajukan sektor publik yang dianggap kurang efesien dan efektif.

b. Ruang lingkup akuntansi sektor publik

Ruang lingkup akuntansi sektor publik meliputi badan pemerintahan (pemerintah

pusat/daerah dan unit kerja lainnya), organisasi sukarelawan, rumah sakit, perguruan

tinggi/universitas, yayasan, organisasi politik dan lain sebagainya. Sistem akuntansi

untuk pemerintahan harus mengikuti Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), seperti yang

dimaksud dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010.


Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh

sektor swasta seperti untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti

pendidikan, transportasi, dan sebagainya. Akan tetapi untuk tugas tertentu, tugas sektor

publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi

pemerintahan.

c. Tujuan akuntansi sektor publik

Tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik menurut American Accounting

Association (1970) dalam laporan The Committee Of Concepts Of Accounting Applicable

to The Public Sector, yaitu:

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan

ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang dipercaya kepada organisasi.

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi pimpinan untuk melaporkan

pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan

sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai

pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan

penggunaan dana publik.

d. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik

Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi sektor publik, yaitu:

1. Faktor ekonomi, meliputi:

 Pertumbuhan ekonomi

 Tingkat inflasi

 Tenaga kerja

 Nilai tukar mata uang


 Infrastruktur

 Pertumbuhan pendapat perkapita

2. Faktor politik, meliputi:

 Hubungan negara dan masyarakat

 Legitimasi pemerintahan

 Tipe rezim yang berkuasa

 Ideologi negara

 Elit politik dan massa

 Jaringan internasional

 kelembagaan

3. Faktor kultural, meliputi:

 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya

 Sistem nilai di masyarakat

 Historis

 Karakteristik masyarakat

 Tingkat pendidikan

4. Faktor demografi, meliputi:

 Pertumbuhan penduduk

 Struktur usia penduduk

 Migrasi

 Tingkat kesehatan
e. Value of Money

Value of money atau sering juga disebut dengan pemeriksaan kinerja merupakan

pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa tingkat ekonomi, efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan suatu program/kegiatan dan unit kerja tertentu.

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money

dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan

organisasi sektor publik yang mendasar pada 3 elemen utama, yaitu:

1. Ekonomi, terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat

meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari

pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

2. Efisiensi, terkait perbandingan output dan input dengan standar kinerja atau target

yang telah ditetapkan.

3. Efektifitas, terkait dengan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan atau perbandingan antara outcome dan output.

Ekonomi Efisiensi Efektifitas

Input Value Input Output Outcome

Sumber: Mardiasmo (2005)


Ketiga hal diatas merupakan elemen pokok value of money, namun beberapa pihak

menyatakan perlu ditambah 2 elemen lain, yaitu:

1. Keadilan, mengacu pada adanya kesempatan sosial yang sama untuk

mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi.

2. Pemerataan, mengacu pada penggunaan uang publik dan tidak terkonsentrasi

pada kelompok tertentu saja, melainkan secara merata.

Suatu organisasi sektor publik dapat dikatakan telah mencapai value of money jika

telah menggunakan biaya input paling kecil untuk mencapai output yang optimal dalam

rangka mencapai tujuan organisasi.

Manfaat implementasi value of money, yaitu:

1. Meningkatkan efektifitas pelayanan publik

2. Meningkatkan mutu pelayanan publik

3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena adanya penghematan dalam

penggunaan input

4. Melakukan alokasi belanja dengan lebih berorientasi pada kepentingan publik

5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas

publik

f. Karakteristik organisasi sektor publik

Karakteristik organisasi sektor publik adalah sebagai berikut:

Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik


Tujuan
dalam kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya

Pelayanan publik seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan,

Aktivitas keamanan, penegakkan hukum, transportasi publik dan

penyediaan pangan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan

retribusi, laba perusahaan negara, pinjaman pemerintah, serta


Sumber pembiyaan
pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan

perundang-undangan yang berlaku

Pola pertanggung Bertanggungjawab kepada masyarakat melalui lembaga

jawaban perwakilan masyarakat seperti DPR, DPD dan DPRD

Kultur organisasi Bersifat birokratis, formal dan berjenjang

Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program

dan penurunan program publik dalam anggaran dipublikasikan


Penyusunan
untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat serta pada
anggaran
akhirnya akan disahkan oleh DPR, DPD, dan DPRD sebagai

wakil masyarakat

Dapat dirinci sebagai masyarakat indonesia, pegawai,

organisasi, kreditor, investor, lembaga-lembaga internasional


Stakeholder
termasuk lembaga donor internasional (seperti world bank,

IMF, ADB, PBB dan lain sebagainya.

Sumber: Bastian (2006)

g. Perbedaan dan persamaan organisasi sektor publik dan sektor swasta (privat)

1. Perbedaan organisasi sektor publik dan sektor swasta (privat)

Perbedaan Sektor publik Sektor swasta (privat)

Tujuan organisasi Non profit oriented Profit oriented

Sumber pendaan Pajak, retribusi, utang,  Pembiayaan internal: modal

obligasi pemerintah, laba sendiri, laba ditahan dan lain

BUMN/BUMD, penjualan sebagainya


aset negara, dan lain  Pembiayaan eksternal:

sebagainya utang, obligasi dan

penerbitan saham

Pertanggung Kepada masyarakat dan Kepada pemegang saham dan

jawaban parlemen (DPR/MPR, kreditor

DPD dan DPRD)

Struktur organisasi Birokrasi dan hirarkis Fleksibel dan lintas fungsional

Karakteristik Terbuka untuk umum Tertutup untuk umum

anggaran

Sistem akuntansi  Accrual accounting Accrual accounting

 Cash accounting

Sumber: Mardiasmo, 2005

2. Persamaan organisasi sektor publik dan sektor swasta (privat)

 Merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan

menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi

 Menghadapi masalah yang sama yaitu kelangkaan sumber daya, sehingga

dituntut untuk menggunakan sumber daya secara ekonomis, efisien dan

efektif

 Proses pengendalian manajemen termasuk manajemen keuangan yang pada

dasarnya sama yaitu sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan

relevan

 Terikat pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan hukum lain

yang diisyaratkan
h. Akuntabilitas publik

Akuntabilitas publik merupakan pemberian informasi dan pengungkapan informasi

(disclosure) atas aktifitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Baik pemerintah pusat maupun daerah harus bisa menjadi subyek

pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik.

Ada 2 jenis akuntabilitas publik, yaitu:

 Akuntabilitas vertikal, merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana

kepada otoritas yang lebih tinggi.

 Akuntabilitas horisontal, merupakan pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

4 dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi organisasi sektor publik, yaitu:

 Akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas kejujuran terkait dengan

penghindaran penyalahgunaan jabatan, sedangkan akuntabilitas hukum terkait

dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang

diisyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik.

 Akuntabilitas proses, terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam

melaksanakan tugas sudah cukup, baik dalam hal kecukupan sistem informasi

akuntansi, sistem informasi manajemen dan prosedur administrasi,

termanifestasikan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, responsif dan

murah biaya.

 Akuntabilitas program, terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan

dapat tercapai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternatif program

yang memberikan hasil hasil optimal dengan biaya minimal.


 Akuntabilitas kebijakan, terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik

pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap

DPR/DPRD dan masyarakat.

i. Good Governance

Pada umum pemahaman good governance dapat diartikan sebagai tata

kepemerintahan yang baik. Good governance akan tercapai jika lembaga pengawas dan

pemeriksa berfungsi secara baik. Hal ini telah diatur dan tercantum pada Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) Tahun 2007.

Prinsip-prinsip good governance, yaitu:

 Partisipasi masyarakat, setiap masyarakat mempunyai suara dalam

pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-

lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka.

 Tegaknya supremasi hukum, kerangka hukum harus adil dan diberlakukan

tanpa pandang bulu, termasuk didalamnya hukum yang menyangkut Hak

Asasi Manusia (HAM).

 Transparansi, dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.

 Peduli pada stakeholder, seluruh proses pemerintahan harus berusaha melayani

semua pihak yang berkepentingan.

 Berorientasi pada konsensus, tata pemerintahan yang baik harus menjembatani

kepentingan-kepentingan yang berbeda.

 Kesetaraan, semua masyarakat memiliki kesempatan memperbaiki atau

mempertahankan kesejahteraan mereka.


 Efektifitas dan efisiensi, proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga

membuahkan hasil sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dengan

menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

 Akuntabilitas, para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan

organisasi masyarakat bertanggungjawab baik kepada masyarakat maupun

kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan tergantung jenis organisasi

yang bersangkutan.

 Visi strategis, para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang luas

dan jauh kedepan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan

manusia, serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan

perkembangan tersebut.

Pilar-pilar good governance:

No Pemerintahan Sektor Swasta Masyarakat

Pusat/Daerah (Good Corporate (Civil Society)

(Good Public Governance) Governance

1 Menciptakan kondisi Menjalankan industri Menjaga agar hak-

politik, ekonomi dan sosial hak masyarakat

yang stabil terlindungi

2 Membuat peraturan yang Menciptakan lapangan Mempengaruhi

efektif dan berkeadilan pekerjaan kebijakan publik

3 Menyediakan public Menyediakan insentif Sebagai sarana

service yang efektif dan bagi karyawan checks and balances

accountable pemerintah

4 Menegakkan HAM Meningkatkan standar Mengawasi


hidup masyarakat penyalahgunaan

kewenangan sosial

pemerintah

5 Melindungi lingkungan Menaati peraturan Mengembangkan

hidup SDM

6 Mengurus standar Menyediakan kredit Sarana

kesehatan dan keselamatan bagi pengembangan berkomunikasi antar

publik UKM anggota masyarakat

Sumber: Mardiasmo (2005)


SUMBER

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik

Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar

PENUTUP

Pada modul 02 akan dibahas mengenai pemahaman mengenai regulasi keuangan sektor

publik di Indonesia. Dalam modul tersebut dijelaskan bagaimana pengelolaan keuangan

negara dan daerah.

Anda mungkin juga menyukai