Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desaign penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah metode pra experimental

dengan menggunakan rancangan one gruop pre test post test design. Rancangan

penelitian ini berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara

melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum

dilakukan intervensi kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi

(Sugiyono, 2016). Desain penelitian dapat dijelaskan pada gambar 3.1 :

Pre test Perlakuan Post

test 01 X 02

Gambar 3.1

Desain Penelitian Pra Experimental One Group Pre test Pst test Design

Keterangan :

01 = Tekanan darah sebelum diberikan terapi tertawa dan aromaterapi mawar

X = Pemberian terapi tertawa dan aromaterapi mawar

02 = Tekanan darah setelah diberikan terapi tertawa dan aromaterapi mawar


3.2 Kerangka Kerja

Populasi
Seluruh lansia di Desa Penebel wilayah kerja Puskesmas Penebel I

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Sampling
Non probability sampling, purposive sampling
Dengan jumlah sampel 22 orang sesuai kriteria inklusi

Pre test
Pengukuran tekana darah pada lansia hipertensi 15 menit sebelum
dilakukan intervensi

Intervensi
Terapi teratawa dalam seminggu dilakukan 2 kali selama 2 minggu
dengan durasi 30 menit selama proses terapi tertawa, aromaterapi
diberikan selama proses latian

Post test
Melakukan pengukuran tekanan darah pada lansia 15 menit sesudah
dilakukan intervensi

Analisa Data
Uji normalitas data dengan uji Shapiro Wilk

Data tidak berdistribusi normal : uji Wilcoxon

Penyajian hasil penelitian

Gambar 3.2

52
Kerangka Kerja Pengaruh Kombinasi Terapi Tertawa dan Aromaterapi Mawar Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Primer Di Desa Penebel

Wilayah Kerja Puskesmas Penebel I Kabupaten Tabanan

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Desa Penebel Wilayah Kerja Puskesmas

Penebel I Kabupaten Tabanan dari bulan Maret sampai April.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3. 4. 1 Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atasa obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia yang menderita hipertensi di

Desa Penebel Wialayah Kerja Puskesmas Penebel I sebanyak 64 orang.

3. 4. 2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling

tertentu untuk bisa memenuhi dan mewakili populasi (Nursalam, 2016). Sampel

dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi di Desa Penebel wilayah kerja

Puskesmas Penebel I Kabupaten Tabanan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan

berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :

3. 4. 2. 1 Kriteria Inklusi

Kriteria Inkłusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek

penelitian yang terjangkau untuk diteliti (Nursalam, 2013). Sampel penelitian

yang memenuhi syarat sebagai sampel dalam penelitian ini memiliki kriteria

inklusi, yaitu:
53
1. Lansia yang hipertensi yang aktif dalam melakukan aktivitas fisik

2. bersedia menjadi responden

3. Semua lansia yang menderita hipertensi di Desa Penebel wilayah kerja

Puskesmas Penebel I Kabupaten Tabanan

4. Lansia yang berusia 60-74 tahun

5. Lansia yang mengkonsumsi obat hipertensi

3. 4. 2. 2Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah subyek penelitian yang tidak dapat mewakili

sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2013). Pada

penelitian ini yang termasuk kriteria eksklusi, yaitu:

1. Lansia yang menolak menjadi responden

2. Lansia yang mengalami gangguan penciuman

3. Lansia hipertensi yang mengalami komplikasi seperti : stroke, DM, dan gagal

ginjal kronik

3. 4. 3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel agar memperoleh yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek peneliti (Nursalam, 2016). Teknik pengamnilan sampel dalam

penelitian ini dalah Nonprobability Sampling yaitu dengan metode purposive

sampling. Purposive Sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara

memilih sampel diantara populasi yang dikenhendaki peneliti sehingga sampel

tersebut mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Nursalam, 2016).

54
3. 4. 4 Besar Sample

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Jumlah sampel dalam penelitian sederhana minimal 20

(Sugiyono, 2016). Penelitian ini akan mengambil jumlah sampel sebanyak 20

responden. Menurut Murti (2015), menyatakan untuk mengantisipasi adanya

sampel yang drop out, maka jumlah sampel bisa direvisi dengan asumsi jumlah

sampel yang drop out (L) 10% dengan menggunakan rumus :

n
n ,=
(1−f )

20
n ,=
(1−10 %)

20
n ,=
(1−0,1)

20
n ,=
0,9

n ,=22,2

n ,=22

Keterangan :

n , = besar sampel setelah dikoreksi

n = jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya

f = prediksi presentase sampel drop out

55
Berdasarkan perhitungan rumus diatas, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

22 orang. Pada saat pelaksanaan penelitian jumlah sampel secara keseluruhan

adalah 22 orang, tetapi yang akan dianalisis hanya 20 responden.

3.5 Variabel dan Definisi Operasi Variabel

3. 5. 1 Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).

1. Variabel Independent (variabel bebas)

Variabel Independent (variabel bebas) adalah variabel mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau

terikat (Sugiyono, 2017). Penelitian ini variabel bebas adalah terapi tertawa dan

aromaterapi mawar.

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017).

Variabel terikat pada penelitian ini adalah penurunan tekanan darah pada lansia

hipertensi primer.

56
3. 5. 2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Definisi operasional pengaruh Relaksasi Otot Progresif
terhadap kecemasan pada lansia

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala Skor


1 Variabel Terapi tertawa bertujuan untuk Prosedur - -
independen: mencapai kegembiraan di dalam pelaksanaan
Terapi hati yang dikeluarkan melalui terapi
tertawa mulut dalam bentuk suara tawa, tertawa
atau senyuman yang menghiasi
wajah, perasaan hati yang lepas
dan bergembira, dada yang lapang,
melebarkan pembuluh darah
sehingga memperlancar aliran
darah ke seluruh tubuh.
Terapi tertawa dilakukan selama
30 menit 2 kali seminggu selama 2
minggu terapi ini diberikan kepada
lansia 60-74 tahun
2 Variabel Pemberian aromaterapi mawar Prosedur - -
independen: bentuk essensial oil yang ditetes pelaksanaan
Aromaterapi diatas tisu dan digunakan dengan Aromaterapi
mawar cara dihirup melalui hidung. mawar
Proses ini dilakukan selama 10-15
menit. Responden diminta untuk
melakukan nafas pelan dan dalam
melalui hidung selama empat detik
sambil menutup mata, dan
menahan inspirasi secara maksimal
selama tiga detik, lalu
dihembuskan melalui mulut selama
lima detik
2 Variabel Tekanan darah adalah kekuatan Spignomano Interval Tekanan darah:
Dependen : yang diharapkan yang dihasilakan meter dan 1. Normal 70-99
Tekanan oleh darah terhadap setiap satuan stetoskop mmHg
darah pada luas dinding pembuluh darah yang 2. Normal tinggi
penderita dinilai dari hasil pengukuran 100-105
hipertensi systole dan diastole dengan satuan mmHg
mmHg, yang diukur sebelum dan 3. Stadium ringan
setelah pemberian terapi teratawa 106-119

57
dan aromaterapi mawar mmHg
4. Stadium
sedang 120-
132 mmHg
5. Hiprtensi
berat 133-149
6. Hipertensi
sangat berat
150 mmHg

3.6 Jenis dan Tehnik Pengumpulan Data

3. 6. 1 Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang

diperoleh lansung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran

atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang

dicari (Nursalam, 2013). Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan

dari hasil pengukuran tekanan darah dengan menggunakan spigmomanometer dan

stetoskop sebelum dan sesudah pemberian terapi tertawa dan aromaterapi mawar.

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data daristudi pendahuluan yang

dilakukan di Desa Penebel wilayah kerja Puskesmas Penebel I berupa jumlah

kasus hipertensi 2018.

3. 6. 2 Cara Pengumpulan Data

.6.2.1 Mengajukan ijin penelitian

Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepala subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam,2017). Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung oleh peneliti yaitu :

58
1. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian yang dipersiapkan oleh

sekretariat PP2M STIKes Wira Medika Bali, ditunjukan kepada Badan

Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.

2. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari kantor Gubernur Bali Cq: Kepala

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Provinsi Bali penulis membawa surat

tersebut ke ke Kesbang Pol dan Limas Pemerintahan Tabanan

3. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Kesbang Pol dan Limas

Pemerintahan Kabupaten Tabanan penulis membawa surat tersebut ke ke

kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan.

4. Setelah mendapat surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Tabanan, kemudian penulis membawa surat tersebut ke Kepala Desa Penebel.

5. Perijinan diteruskan dengan pendekatan kepada Kepala Desa Penebel dalam

mencari sampel pemelitian berdasarkan umur.

6. Jika sampel telah sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kemudian lansia

diberikan informed consent (persetujuan) sebagai subjek penelitian.

7. Peneliti utama dan 2 orang peneliti pendamping (enumerator), beserta

instruktur, menyamakan persepsi dan mensosialisasikan teknik perlakuan dan

menjelaskan tehnik pengukuran tekanan darah menggunakan alat

spigmomanonmeter air raksa dan stetoskop. Kemudian membandingkan hasil

pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian terapi tertawa dan

aromaterapi mawar.

8. Setelah memberikan penjelasan tentang intervensi yang dilakukan kemudian

membuat kesepakatan tentang waktu dan tempat pelaksanan terapi tertawa dan

59
aromaterapi mawar selama 30 menit selama 2 kali seminggu dalam 2 minggu.

Pengukuran tekanan darah dengan posisi duduk atau terlentang dan suasana

yang tenang, untuk mengetahui hasil tekanan darah pengukuran dilakukan 15

menit sebelum dan setelah pemberian terapi tertawa dan aromaterapi mawar

yang terakhir untuk mengetahui hasil pretest dan posttest. Tempat pelaksanaan

disepakati dan dilakukan di Balai Pertemuan Desa Penebel.

9. Mencatat hasil pada lembar observasi.

3. 6. 3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah prosedur

pelaksanaan terapi tertawa dan prosedur pelaksanaan aromaterapi mawar. Tata

cara pengukuran tekanan darah sesuai dengan SOP pengukuran tekanan darah.

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sphygmomanometer dan

stetoskop.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

3. 7. 1 Pengolahan Data

Data hasil pengamatan akan diolah dengan beberapa tahapan. Menurut

Hidayat (2014), tahapan pengolahan data antara lain :

1. Editing

Mengumpulkan semua hasil perhitungan dan pengecekan kelengkapan data.

Pada tahap ini peneliti memeriksa kelengkapan setelah seluruh data yang

dikumpulkan, yaitu hasil tekanan darah pre test dan post test.

2. Coding

60
Coding adalah peneliti memberikan kode berupa angka sehingga

memudahkan untuk pengolahan data pada karakteristik pasien yaitu jenis kelamin

dengan kode 1 = responden laki-laki, kode 2 = responden perempun. Pendidikan

dengan kode 1 Tidak sekolah, kode 2=SD, kode 3 SMP, kode 4 SMA, kode 5 =

Sarjana. Pekerjaan dengan kode 1 = Pensiunan, kode 2 = Tidak bekerja, kode 3 =

Buruh, kode 4 = Pedagang, kode 5 = Petani.

3. Entry

Entry yaitu peneliti memasukkan data yang telah diedit dan dinilai

menggunakan fasilitas computer dengan menggunakan SPSS versi 16.

4. Cleaning

Cleaning yaitu peneliti melakukan pembersihan data melalui pengecekan

kembali data yang telah dientry apakah data sudah benar atau belum.

5. Tabulasi

Tabulasi yaitu peneliti memindahkan data-data hasil penelitian ke dalam

Jembaran table kerja sesuai kriteria guna mempermudah pembacaan.

3. 7. 2 Analisa Data

Analisa data yang dilakukan setelah semua data terkumpul dan diolah.

Pada penelitian ini teknik analisa data yang digunakan antara lain :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat sering disebut dengan statistik deskriptif adalah analisis

yang dilakukan pada setiap table dari hasil penelitian dan pada umumnya dalam

analisis ini dapat menghasilkan nilai minimum, maksimum, mean, range, standar,

61
deviasi, distribusi frekuensi dari setiap variabel (Nursalam, 2016). Analisis ini

dimaksud untuk mengetahui distribusi dari variabel-variabel yang diamati

sehingga dapat mengetahui gambaran tiap variabel. Adapun data yang dianalisis

secara univariat meluputi tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi

tertawa dan aromaterapi mawar yang disajikan dengan tedensi sentral, meliputi

mean, median, modus, minimum, maksimum.

2. Analisa Bivariat

Anilisis bivariat adalah analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel,

baik berupa komparatif, esosiatif maupun korelatif (Sugiyono, 2016). Analisis

bivariat bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan. Skala data yang digunakan

3.8 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

Lungsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Menurut Hidayat (2014), masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah

sebagat berikut :

3.8.1 Self determination

Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak

untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela tanpa ada unsur paksaan atau

pengaruh dari orang lain.

3.8.2 Informed consent

62
(Lembar pesetujuan menjadi responden) Responden yang bersedia diteliti

maka responden harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati hak klien.

3.8.3 Anonimity (tanpa nama)

Identitas responden penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode dan inisial saja.

3.8.4 Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya.

3.8.5 Right to fair treatment

Intervensi yang diberikan pada pasien dalam penelitian ini diharapkan

memberikan keuntungan pada pasien sehingga tekanan darah penderita hipertensi

dapat terkontrol.

3.8.6 Protection from discomfort and harm

Responden bebas dari rasa tidak nyaman dan kerugian responden diajukan

kesempatan untuk memilih yaitu; menghentikan partisipasinya atau terus

melanjutkan. Masalah psikologis ini biasa diantisipasi dengan memberikan

penjelasan yang jelas tentang penelitian ini dan memberi kesempatan pasien untuk

bertanya jika ada yang belum jelas terhadap informasi yang telah diberikan

penulis.

63

Anda mungkin juga menyukai