Anda di halaman 1dari 15

Pertemuan 6

TEKNIK GEMPA
Faktor Respon Gempa

TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NUSA PUTRA

Penyusun: Paikun, ST., MT


JENIS TANAH DASAR MENURUT SNI 2002
Menurut SNI Gempa 2002 Pasal 4.6.3, jenis tanah ditetapkan sebagai Tanah Keras, Tanah Sedang
dan Tanah Lunak, apabila untuk lapisan setebal maksimum 30 m paling atas dipenuhi syarat-syarat
yang tercantum dalam tabel 4

Tabel 4. Jenis-jenis tanah


Kecepatan rambat geser rata-rata Nilai hasil Test Penetrasi Kuat geser niralir rata-
Jenis tanah
gelombang V̅s (m/det) Standar rata-rata N̅ rata S̅u (kPa)

Tanah Keras V̅s ≥ 350 N̅ ≥ 50 S̅u ≥ 100


Tanah Sedang 175 ≤ V̅s ˂ 350 15 ≤ N̅ ˂ 50 50 ≤ S̅u ˂ 100
V̅s ˂ 175 N̅ ˂ 15 S̅u ˂ 50
Tanah Lunak
Atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih dari 3 m dengan PI > 20, wn ≥
40% dan S̅u ˂ 25 kpa
Tanah Khusus Diperlukan evaluasi khusus di setiap lokasi
CONTOH DATA TANAH
V̅s, N̅ dan S̅u adalah nilai rata-rata berbobot besaran tersebut dengan tebal lapisan
tanah sebagai besaran pembobotnya. PI adalah Indeks Plastisitas tanah lempung. Wn
adalah kadar air alami tanah, dan S̅u adalah kuat geser niralir lapisan tanah yang
ditinjau. Untuk data tanah seperti pada Gambar :

Besarnya kekuatan geser tanah (S̅u ) untuk setiap lapisan, dapat dihitung dengan rumus : s
= c + γ h tan Ø ......................................
s = c + γ h tan Ø ..................................
Nilai kekuatan geser untuk setiap lapisan tanah dihitung sebagai berikut :
Lapis 1 : S̅u 1 = 0,20 + ( 0,00176 . 400 ). tan 22
= 0,484 kg/cm2
Lapis 2 : S̅u 2 = 0,10 + ( 0,00180 . 300 ). tan 20
= 0,296 kg/cm2
Lapis 3 : S̅u3 = 0,15 + ( 0,00180 . 400 ). tan 25
= 0,486 kg/cm2
Lapis 4 : S̅u4 = 0,10 + ( 0,00160 . 300 ). tan 18
= 0,256 kg/cm2
Kekuatan geser niralir rata-rata (S̅u) :
S̅u = (S̅u1.h1 + S̅u2.h2 + S̅u3.h3 + S̅u4.h4 ) / (h1 + h2 + h3 + h4)
= ( 0,484.400 + 0,296.300 + 0,486.400 + 0,256.300 )/(400+300+400+300 )
= 553,6/1400
= 0,395 kg/cm2
= 39,5 kPa
Dari Tabel-4, untuk nilai S̅u = 39,5 kPa < 50 kPa, maka jenis tanah ini merupakan tanah lunak.
FAKTOR RESPON GEMPA

Setelah dihitung waktu getar dari


struktur bangunan pada arah-X
(Tx) dan arah-Y (Ty), maka harga
dari Faktor Respon Gempa (C)
dapat ditentukan dari Diagram
Respon Spektrum yang sesuai
(Gambar 4). Untuk Wilayah
Gempa 4 dan jenis tanah di
bawah bangunan merupakan tanah
lunak, untuk waktu getar Tex = Tey
= 0,524 detik, dari Diagram
Respon Spektrum didapatkan harga
C = 0,85.
Gambar respon spektrum gempa rencana wilayah gempa 1 & 2
Gambar respon spektrum gempa rencana wilayah gempa 3 & 4
Gambar respon spektrum gempa rencana wilayah gempa 5 & 6
DATA FAKTOR RESPON SPEKTRUM GEMPA
Data respon spektrum gempa atau C selanjutnya menjadi parameter untuk menentukan beban dasar static
ekuivalent dalam menghitung beban gempa. Untuk mengetahui nilai C (respon spektrum gempa) melalui
Langkah-Langkah:
➢ Analisis tanah untuk menentukan apakah suatu bengunan berdiri pada lokasi tanah keras, tanah sedang atau
tanah lunak, karena masing-masing mempunyai nilai C yang berbeda
➢ Identifikasi suatu bangunan gedung berada dalam wilayah zona gempa berapa, karena setiap zona gempa
memiliki nilai C yang berbeda-beda.
Suatu contoh nilai C (respon spektrum gempa) untuk tanah lunak
Nilai C tanah lunak:
Zona gempa 1, C = 0,20
Zona gempa 2, C = 0,50
Zona gempa 3, C = 0,75
Zona gempa 4, C = 0,85
Zona gempa 5, C = 0,90
Zona gempa 6, C = 0,95
Begitu juga nilai C (respon spektrum gempa) pada tanah sedang, dan tanah keras mempunyai nilai C yang
berbeda. Untuk mengetahui nilai C pada jenis tanah dan wilayah gempa dapat melihat gambar respon
spektrum gempa rencana pada halaman sebelumnya.
BEBAN GESER DASAR NOMINAL
STATIK EKUIVALEN
𝐶1
V= 𝑊𝑡.......................................... (6)
𝑅
BEBAN GESER DASAR NOMINAL STATIK EKUIVALEN

Beban geser dasar nominal static ekuivalen akibat gempa (V) yang bekerja pada struktur bangunan gedung,
dapat ditentukan dari rumus:
𝑪𝟏
V= 𝑾𝒕.......................................... (6)
𝑹
V = Beban geser dasar nominal static ekuivalen akibat gempa
C = Faktor Respon Gempa
R = Faktor Reduksi Gempa
Wt = Total erat Bangunan

Untuk menganalisis beban geser dasar nominal static ekuivalent akibat gempa maka perlu diketahui nilai
respon spektrum gempa (C). Nilai respon spektrum gempa dapat dianalisis berdasarkan data tanah hasil sondir.
Data tanah hasil sondir dapat dianalisis untuk mengetahui apakah suatu tanah masuk ke katagori tanah lunak,
tanah sedang atau tanah keras menggunakan rumuas:

s = c + γ h tan Ø ..................................
CONTOH MENGHITUNG BEBAN GESER DASAR NOMINAL STATIK EKUIVALEN
Diketahui:
Tanah Lunak Faktor Respon Gempa C = 0,85
Faktor Reduksi Gempa R = 1,6
Total erat Bangunan Wt = 1285,104 ton
Beban geser dasar nominal static ekuivalen akibat gempa (V):
𝑪𝟏
V= 𝑾𝒕.......................................... (6)
𝑹
Dengan menggunakan rumus di atas, didapatkan beban geser dasar dalam arah-X (Vx) danarah-Y (Vy) adalah :
𝟎,𝟖𝟓.𝟏
Vx = Vy = 1285,104 = 682,7 ton
𝟏,𝟔
Vx dan Vy harus didistribusikan di sepanjang tinggi struktur bangunan gedung menjadi Beban –beban gempa
static ekuivalen yang bekerja pada pusat massa lantai-lantai tingkat. Besarnya beban static ekuivalen (Fi) pada
lantai tingkat ke-i dari bangunan dihitung dengan rumus:
𝑾𝒊 𝒁𝒊
F1= 𝒏 𝑽………………………..(7)
σ 𝑾𝒊 𝒁𝒊
𝒊=𝟏
Wi = berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai (direduksi),
Zi = ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral struktur bangunan
n = nomor lantai tingkat paling atas.
Jika perbandingan antara tinggi struktur gedung dan ukuran denah dalam arah pembebanan gempa sama dengan
atau melebihi 3, maka sebesar 0,1 beban geser dasar nominal atau V harus dianggap sebagai beban horisontal
terpusat yang bekerja pada pusat massa lantai tingkat paling atas, sedangkan sebesar 0,9 beban geser dasar nominal
atau V sisanya, harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik
ekuivalen.
Suatu contoh:
Diketahui tinggi bangunan gedung adalah 18 m.
Misalkan di denah pada arah-X, lebar dari bangunan adalah B = 20 m, dan tinggi dari bangunan H = 18 m, maka
H/B = 18/20 = 0,9.
Karena perbandingan antara tinggi dan lebar dari bangunan: H/B = 18/20 = 0,9 < 3, maka seluruh beban gempa
Vx, distribusikan menjadi beban-beban terpusat yang bekerja di setiap lantai tingkat di sepanjang tinggi bangunan.
Misalkan di denah pada arah-Y, lebar dari bangunan: B = 15 m, dan tinggi dari bangunan : H = 18 m, maka H/B =
18/15 = 1,2.
Karena perbandingan antara tinggi dan lebar bangunan: H/B = 18/15 = 1,2 < 3, maka seluruh beban gempa Vy
Penjelasan:
Dalam contoh perhitungan sebelumnya diketahui bahwa beban geser dasar nominal
static ekuivalen akibat gempa adalah: 682,7 ton, dan tinggi bangunan gedung 18 m
dapat diasumsikan bangunan tersebut adalah 5 lantai, dengan tinggi perlantai adalah
3,6 m. Maka beban gempa sebesar 682,7 ton dibagi bebannya terhadap 5 lantai. Cara
menghitung beban gempa setiap lantai dengan rumus:

Sehingga beban gempa setiap lantai akan berbeda-beda, logikanya lantai paling atas
akan menerima beban paling besar
KITA BISA BUKAN BERARTI
KITA PINTAR
TAPI KITA BISA KARENA
TERBIASA

SEMANGAT BELAJAR
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai