Anda di halaman 1dari 1

1).

Pengujian terhadap agregat agregat kasar batu pecah:

1. Analisa Saringan Agregat (Sieve Analysis) yakni untuk membuat suatu distribusi ukuran agregat
dalam bentuk grafik yang dapat memperlihatkan pembagian butir (gradasi) suatu agregat dengan
menggunakan saringan.
2. Berat Jenis Agregat dan Penyerapan yakni untuk menentukan berat jenis lepas, berat kering
permukaan jenuh, berat jenis semu, serta penyerapan agregat.
3. Berat Isi Agregat (Unit Weight) yakni untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar, atau
campuran dan penetapan rongga udara.
4. Kekuatan Agregat terhadap tumbukan (Aggregate Impact Value) yakni untuk mengukur kekuatan
sampel agregat terhadap beban tumbukan sebagai salah satu simulasi terhadap kemampuan agregat
terhadap rapid load.
5. Kekuatan Agregat terhadap Tekanan (Aggregate Crushing Value) yakni untuk mengukur kekuatan
relatif agregat terhadap tekanan (crushing) dengan menyatakan nilai ACV dan sebagai salah satu
simulasi kemampuan agregat terhadap slow load.
6. Keausan Agregat dengan Alat Abrasi Los Angeles (Los Angeles Abrassion Test) yakni untuk
mengetahui ketahanan agregat dengan menggunakan alat los angeles abrasion test.
7. Indeks Kepipihan dan Kelonjongan (Flakiness and Elongation Index) yakni untuk menilai secara
kuantitatif distribusi agregat yang berbentuk pipih dan lonjong yang dinyatakan dengan indeks
kepipihan dan indeks kelonjongan.
8. Pelapukan agregat dengan Sodium Sulfat atau Magnesium Sulfat (Soundness Test) yakni untuk
mengukur durabilitas agregat terhadap proses pelapukan akibat pengaruh alam dan proses pengajaran
secara kimia.
9. Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus (Sand Equivalent Value) yakni untuk memeriksa kadar
lumpur dalam bahan agregat halus serta mengetahui perbandingan relatif antara bahan yang
merugikan dengan bahan agregat halus.
10. Kelekatan agregat terhadap aspal (Affinity for bitumen) yakni untuk menguji besarnya kelekatan
agregat terhadap aspal dengan cara visual.

2). Bentuk agregat yang baik digunakan sebagai bahan campuran aspa ialah agregat berpori yang
digunakan untuk menyerap aspal sehingga ikatan antara aspal dan agregat baik. Tetapi jika terlalu
banyak pori akan mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap mengakibatkan lapisan aspal
menipis. Selain itu bentuk dan tekstur permukaan. Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih baik
mengikat aspal dari agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan
memberikan ikatan dengan aspal lebih baik daripada agregat dengan permukaan licin. Bentuk agregat
yang baik digunakan sebagai bahan campuran juga Ukuran butiran dan sifat agregat terhadap air.

Anda mungkin juga menyukai