Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan Baja Konvensional dan Baja

Ringan
 Jefri Harjawinata     May 12, 2018     Baja, Baja konvensional, Baja
ringan, Material, Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan     No comments   

Oke di artikel ini, kita mau bahas tentang apa sih bedanya Baja Konvensional dan
Baja Ringan ? sebenarnya kalau dari namanya aja pasti kita sudah tau bedanya.
Umumnya kalau baja biasanya kita tau ukurannya pasti besar, memiliki beban berat,
dan biasa di gunakan untuk konstruksi - konstruksi besar seperti Menara Pemancar,
Jembatan, Gudang - gudang besar, dan masih banyak lagi. Nah kalau baja ringan,
pasti langsung yang tersirat dipikiran kita karena ada kata 'ringan' pasti adalah baja
tapi memiliki beban yang ringan. 
Yups, sebenarnya secara sederhana apa yang kita simpulkan sudah benar, tapi
disini kita mau lihat segi teknis yang lebih mendalam lagi tentang perbedaan dari
BAJA DAN BAJA RINGAN. 

BAJA KONVENSIONAL

SUMBER : GOOGLE.COM
Definisi Baja adalah logam paduan, dimana logam besi (Fe) yang berfungsi sebagai
unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon (C).
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% - 2.1% dari berat total
baja tersebut sesuai grade-nya. Walaupun unsur utama pembentuk baja adalah besi
(Fe) dan Karbon (C) tetapi ada unsur kimia lain lagi yang terlibat dalam
pembentukan baja ini, diantarannya yaitu mangan, fosfor, sulfur, silikon, oksigen,
nitrogen dan alumunium. 

BAJA RINGAN
SUMBER : GOOGLE.COM
Definisi dari Baja Ringan adalah Baja berkualitas tinggi dimana baja ringan ini
memiliki kekuatan yang tidak kalah dengan baja konvensional  tetapi memiliki
tampilan fisik yang unik yaitu lebih tipis dan memiliki beban yang ringan. Baja ringan
memiliki tegangan tarik tinggi yaitu (G550) maksudnya kuat tariknya bisa mencapai
550 MPa. selain itu, baja ringan ini memiliki modulus geser 80.000 MPa dan
Modulus Elastisitasnya 200.000 MPa, sama kayak baja konvensional kan ?? 
Dalam pemilihan baja ringan pun tidak sembarangan, misalnya kita akan memilih
baja ringan untuk di gunakan pada struktur bangunan contohnya atap maka kita
akan gunakan baja ringan dengan kuat tarik 550 MPa sedangkan jika akan
digunakan pada bagian non struktur maka cukup dengan menggunakan baja ringan
dengan tegangan tarik yang lebih rendah misalnya kualitas G300 atau G250, yang
pasti harganya pun berbeda. 
Nah sekarang kita mau lihat perbedaan yang signifikan dari baja konvensional dan
baja ringan ini. yang pertama adalah : 

1. Proses Pembentukan
Dari segi proses pembentukannya, baja konvensional dibentuk saat masih berwujud
liquid atau cairan dengan suhu yang sangat panas. Cairan baja tersebut akan
dituang ke cetakan dengan teknik khusus yang tidak sembarang orang mampu
melakukannya.
Beda halnya dengan baja ringan yang dibentuk saat suhu cairan baja mulai agak
dingin. Perbedaan suhu tersebut menjadi faktor penyebab berat dan tidaknya massa
besi baja itu.

2. Berat
Seperti yang singgung di awal artikel, yang pasti perbandingan berat dari baja ringan
dan baja konvensional menjadi sangat signifikan. Baja Konvensional dengan bentuk
dan ukurannya yang besar lebih baik jika di gunakan menjadi struktur utama seperti
tiang kolom atau pilar karena akan lebih efektif dalam penyaluran beban sedangkan
baja ringan akan lebih efisien jika digunakan pada struktur yang lebih membutuhkan
kuat tarik tinggi tapi materialnya tetap ringan seperti pembuatan atap karena akan
menggurangi beban yang harus di terima gedung/konstruksi tersebut. 
3. Komposisi Karbon. 
Kadar kandungan karbon dalam baja ringan sekitar 0.16% - 0.29% dari total berat
sedangkan kadar karbon dalam baja konvensional mencapai 0.3% - 1.7 % dari berat
total. Perbedaan komposisi kandungan karbon ini sangat mempengaruhi kekuatan
dan daktalitas baja. Semakin banyak kandungan karbon, maka tingkat kekerasan
dan kekuatan tarik akan tinggi tapi hal ini akan membuatnya menjadi getas dan
pastinya tidak ulet. 

4. Kekuatan
Dari segi kekuatan, baja konvensional masih lebih unggul di bandingkan baja ringan
karena baja konvensional banyak mengandung karbon sehingga menjadikan baja
konvensional lebih kaku dan kuat dalam menerima beban tapi tentunya tidak ulet
ya !!. 

5. Daktalitas
Nah kalau soal daktalitas pasti baja ringanlah pemenangnya, karena lebih daktail
atau lentur di bandingkan dengan baja konvensional. 

Oke, sampailah kita pada kesimpulan bahwa BAJA RINGAN dan BAJA
KONVENSIONAL memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing, Soo...
pilihlah material mana yang akan kalian gunakan dengan tentunya menyesuaikan
kondisi lapangan dan proyek yang akan di kerjakan. berikut adalah contoh proyek
yang saya kerjakan, dengan menggunakan kombinasi antara pipa Galvanis sebagai
tiang, beton sebagai kolom, dan konstruksi atap dengan Baja Ringan. 

Anda mungkin juga menyukai