Baja canai dingin atau yang biasa disebut dengan baja ringan merupakan
baja karbon yang bersifat kaku dan kuat sehingga banyak digunakan untuk
keperluan konstruksi. Baja ringan mempunyai feromagnetisme (magnet) yang
berarti bisa juga untuk digunakan sebagai rangka mobil, membuat peralatan listrik
dan senjata api.
Profil baja canai dingin (cold form steel) adalah jenis profil baja yang
memiliki dimensi ketebalan relatif tipis dengan rasio dimensi lebar setiap elemen
profil terhadap tebalnya sangat besar. Karena dimensi ketebalan profil relatif tipis,
maka pembentukan profil dapat dilaksanakan menggunakan proses pembentukan
dingin (cold forming processes). Ketebalan pelat baja yang umumnya digunakan
sebagai bahan dasar pembentukan profil adalah maksimum 1 inc/25mm (Yu
2010).
Bentuk Tampang Baja Canai Dingin (Cold Formed Steel)
Batang Profil Struktural Tunggal
Untuk golongan ini terdapat beberapa bentuk umum adalah profil kanan (C-
section), profil Z (Z-section), profil I (I-section), profil siku (angle section), profil
T (T-section), profil sigma (sigma section) dan profil bulat (Tubular section).
Bentuk Panel dan Dek
Tekuk Distorsional
Pada awalnya tekuk distorsinal terjadi pada setengah panjang bentang dan
ditentukan untuk penampang bruto balok. (Meiyalagan 2010)
Mengenal Peranan Ketebalan Material pada Baja Ringan
1.Ketebalan Pelat
Ketebalan pelat berhubungan dengan kemampuan profil atau produk
dalam menahan beban-beban yang bekerja. Ketebalan yang digunakan adalah
ketebalan baja dasarnya saja, atau diukur dalam BMT, singkatan dari Base Metal
Thickness, ada juga yang mengatakan Black Metal Thickness. Ketebalan ini
biasanya diukur dalam milimeter.
2.Ketebalan Coating
Ketebalan coating berhubungan dengan kemampuan profil atau produk
dalam memberikan ketahanan karat kepada baja. Ketebalan coating dapat diukur
dalam satuan milimeter atau micron atau dalam satuan berat per meterpesegi
pelapisan.
– Pengukuran dalam satuan ketebalan, diukur dalam milimeter atau micron,
dalam aplikasinya ketebalan yang biasa disampaikan adalah ketebalan material
total atau Total Coating Thickness (TCT), Sehingga ketebalan coating diperoleh
dari ketebalan TCT dikurangi dengan BMT. tebal coating = TCT – BMT
Sebagai contoh :
pelat tebal AZ-150, TCT=0.85mm, dengan BMT=0.8mm, maka
Tebal coating = 0.85mm – 0.8mm
= 0.05mm atau 50 micron
Hal yang harus diperhatikan adalah spesifikasi produk yang ditawarkan kadang
diukur dalam satuan TCT, tetapi tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai
BMT yang digunakan, Sehingga pada pelaksanaannya jika ketentuan spesifikasi
tidak ditetapkan maka produsen akan memilih menebalkan profil baja dengan
menipiskan coating, karena nilai coating sangatlah tinggi bisa mencapai 60% dari
harga produknya.
Sebagai contoh: pelat 0.75mm TCT tanpa ketentuan AZ yang diperlukan akan
mempunyai komposisi 0.72mm BMT+0.03mm tebal coating, atau komposisi
0.7mm BMT+0.05mm tebal coating, yang kedua tentunya akan lebih mahal
daripada komposisi yang pertama.
Sumber :
https://indo-digital.com/mengenal-peranan-ketebalan-material-pada-baja-
ringan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja_ringan
https://perhitunganstruktursurabaya.wordpress.com/2018/07/30/baja-canai-dingin-
cold-formed-steel/