Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Keperawatan Volume 1 No.

1 Maret 2011 20

PERAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN MINUM OBAT (5B) PADA


LANSIA HIPERTENSI
(Studi Di Posyandu Ds. Sumberagung Kec. Peterongan Kab. Jombang)

Anggi Alfia Sari1Asrina Pitayanti2Dwi Puji Wijayati3


13
STIKes Insan Cendekia Medika Jombang 2STIKes Bakti Husada Mulya Madiun
1
email: anggialfia.sari22@gmail.com 3email : dwipujihaf4@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan Usia Lansia identik dengan penurunan fungsi tubuh, sehingga orang tua
memiliki risiko mengalami masalah kesehatan, salah satunya adalah hipertensi. Pengobatan
hipertensi pada farmakalogi adalah untuk mengambil obat secara teratur. Tujuan dalam
penelitian ini untuk peran keluarga dalam pelaksanaan pengambilan obat (5B) studi pada
lansia hipertensi pusat kesehatan lansia kabupaten Sumberagung Peterongan Jombang.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dengan seluruh keluarga dengan populasi
lansia (usia 70-80 tahun) yang menderita hipertensi di desa Sumberagung pada bulan Juni-
Juli 2014, sebanyak 86 keluarga. Sampel diambil oleh 70 responden, menggunakan teknik
purposive sampling.. Instrumen penelitian yang digunakan lembar observasi yang berisi
responden kuesioner lembar data umum dan peran keluarga dalam pelaksanaan obat
mengambil (5B) hipertensi lansia. Pengolahan dan analisis data menggunakan editing,
coding, scoring, dan tabulasi. Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan peran keluarga
minum obat (5B) hipertensi pada orang tua adalah angka positif dari 38 responden, 33
responden negatif. Kesimpulan dari penelitian ini sebagian besar peran keluarga dalam
pelaksanaan obat mengambil (5B) dalam hipertensi lansia di distrik Sumberagung
Peterongan Jombang positif.

Kata kunci: Peran Keluarga, Minum Obat (5B), Lansia, Hipertensi

ROLE OF THE FAMILY IN THE DRUG SUPPLY (5B) IN ELDERLY


HYPERTENSION
(Study In Elderly Health Center Ds. Sumberagung Peterongan District. Jombang)

ABSTRACT

Introduction Elderly age is identical with decreased function of the body, so that the elderly
have a risk of experiencing health problems, one of which is hypertension. Treatment of
hypertension in farmakalogi is to take medicine regularly. This study aimed to the family's
role in the implementation of drug taking (5B) studies in elderly hypertensive elderly health
center Sumberagung Peterongan district Jombang. This research using descriptive design,
with the whole family with the elderly population (aged 70-80 years) who had hypertension
in the village Sumberagung in June-July 2014, as many as 86 families. Samples were taken
by 70 respondents, using purposive sampling. Variable is the role of family in the
implementation of drug taking (5B) in elderly hypertension. The research instrument used
observation sheet which contains general data sheet questionnaire respondents and the
family's role in the implementation of drug taking (5B) in elderly hypertension.Processing
and analysis of data using the editing, coding, scoring, and tabulating. The results obtained
in the implementation of family role taking medication (5B) of hypertension in the elderly is
Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Maret 2011 21

a positive number of 38 respondents, 33 respondents negative. The conclusion of this study


largely family role in the implementation of drug taking (5B) in elderly hypertensive in the
Sumberagung Peterongan district Jombang is positive.

Keywords: Role of Family, Drinking Drugs (5B), Elderly, Hypertensi

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan masalah kesehatan Kabupaten Jombang yang mengalami


masyarakat yang umum di negara hipertensi, 3 lansia mengatakan selalu
berkembang. Hipertensi yang tidak segera teratur dalam mengkonsumsi obat
ditangani berdampak pada munculnya antihipertensi (captopril / nifedipine) 3 kali
penyakit degeneratif, seperti penyakit sehari dan 6 lansia mengatakan tidak
jantung, gagal ginjal, dan penyakit teratur dalam mengkonsumsi obat
pembuluh darah perifer. Dari seluruh antihipertensi yang didapatkan dari
penderita hipertensi, 90-95% hipertensi Puskesmas. Dari hasil wawancara lebih
esensial atau hipertensi primer, yang lanjut yang dilakukan peneliti kepada 6
penyebabnya tidak diketahui. Jika tidak lansia yang tidak teratur dalam
dilakukan penanggulangan hipertensi mengkonsumsi obat antihipertensi,
dengan baik keadaan ini cenderung akan semuanya mengatakan seringkali lupa
meningkat (Nirawati, 2012). Beberapa cara untuk mengkonsumsi obat jika waktu
untuk mencegah kekambuhan dan minum obat tiba. Dari latar belakang
penanganan hipertensi pada lansia adalah permasalahan tersebut diatas, dapat
dengan menjaga pola makan (gaya hidup) dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
dan mengkonsumsi obat secara teratur. “Bagaimanakah peran keluarga dalam
Dalam kenyataannya, sering dijumpai pelaksanaan minum obat (5B) pada lansia
penderita hipertensi yang kurang teratur hipertensi?”. Tujuan penelitian ini adalah
dalam mengkonsumsi obat hipertensi. Hal untuk mengetahui peran keluarga dalam
ini dapat disebabkan berbagai faktor, salah pelaksanaan minum obat (5B) pada lansia
satunya adalah dukungan keluarga. hipertensi (Studi di Posyandu Lansia Desa
Keluarga menjadi komponen yang sangat Sumberagung Kecamatan Peterongan
penting dalam perilaku kepatuhan Kabupaten Jombang).
meminum obat. Hal yang sering
menghambat kepatuhan pasien hipertensi Hasil penelitian yang akan dilakukan dapat
dalam minum obat yakni tidak merasakan dijadikan informasi mengenai pentingnya
gejala atau keluhan, dosis tidak praktis pemberian health education kepada
(beberapa kali minum obat dalam sehari), keluarga lansia terutama dalam pemberian
efek samping obat, harga obat yang cukup dukungan kepada lansia untuk mengatasi
mahal dan obat tidak mudah didapatkan permasalahan hipertensi dengan
(hanya di apotik) (Dyah, 2010). Keluarga meningkatkan peran serta tenaga kesehatan
memiliki peran penting untuk memberikan dan kader yang dimiliki. Selain itu hasil
dukungan kepada lansia dalam keteraturan penelitian yang akan dilakukan dapat
mengkonsumsi obat antihipertensi. dijadikan sebagai informasi mengenai
Semakin baik dukungan yang diberikan peran keluarga kepada lansia dalam
keluarga kepada lansia dengan hipertensi, mengkonsumsi obat (5B), sehingga
maka akan semakin baik pula motivasi perawat dapat memberikan health
lansia untuk mengkonsumsi obat education kepada keluarga lansia terutama
antihipertensi (Dyah, 2010). pentingnya untuk membantu lansia teratur
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dalam mengkonsumsi obat sebagai salah
peneliti kepada 9 lansia di Desa satu cara untuk mencegah dan menurunkan
Sumberagung Kecamatan Peterongan resiko kekambuhan hipertensi pada lansia
Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Maret 2011 22

BAHAN DAN METODE PENELITIAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini jenis penelitian yang Hasil penelitian mengenai peran keluarga
digunakan adalah penelitian deskriptif. dalam pelaksanaan minum obat (5B) pada
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni lansia hipertensi didapatkan bahwa
2014 – Juli 2014 di Posyandu lansia Desa sebagian besar responden telah
Sumberagung Kecamatan Peterongan menerapkan peran keluarga yang aktif
Kabupaten Jombang. Populasi dalam dalam pelaksanaan minum obat (5B) pada
penelitian ini adalah Seluruh keluarga lansia hipertensi yaitu sebanyak 38
dengan lansia yang mengalami hipertensi responden. Hal ini ditunjukkan dengan
di Desa Sumberagung Kecamatan tingginya motivasi yang dimiliki anggota
Peterongan Kabupaten Jombang sebanyak keluarga dalam pelaksanaan minum obat
86 lansia yang berusia 70-80 tahun. (5B) yang meliputi benar obat, benar dosis,
Sampel dalam penelitian ini adalah benar waktu, benar pasien dan benar cara
sebagian keluarga dengan lansia yang pemberian. Tindakan yang dilakukan
mengalami hipertensi di Desa anggota keluarga secara tidak langsung
Sumberagung Kecamatan Peterongan dapat menimbulkan semangat pada diri
Kabupaten Jombang yang ditentukan lansia yang mengalami hipertensi untuk
dengan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu selalu teratur dalam mengkonsumsi obat
sebanyak sebanyak 71 responden yang antihipertensi demi tercapainya
ditentukan dengan menggunakan teknik peningkatan status kesehatan secara
purposive sampling. Instrumen penelitian optimal dan menurunkan resiko
yang digunakan dalam penelitian ini kekambuhan atau resiko akibat terjadinya
berupa lembar observasi yang memuat data peningkatan tekanan darah. Keluarga
umum responden penelitian dan lembar menjadi komponen yang sangat penting
kuesioner mengenai peran keluarga dalam dalam perilaku kepatuhan meminum obat.
pelaksanaan minum obat (5B) pada lansia Hal yang sering menghambat kepatuhan
dengan hipertensi. Teknik pengolahan data pasien hipertensi dalam minum obat yakni
meliputi editing, coding, scoring dan tidak merasakan gejala atau keluhan, dosis
tabulating. Hasil analisis data disajikan tidak praktis (beberapa kali minum obat
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. dalam sehari), efek samping obat, harga
obat yang cukup mahal dan obat tidak
mudah didapatkan (hanya di apotik).
HASIL PENELITIAN Keluarga memiliki peran penting untuk
memberikan dukungan kepada lansia
dalam keteraturan mengkonsumsi obat
No Kriteria Jumlah %
antihipertensi. Semakin baik dukungan
yang diberikan keluarga kepada lansia
1 Aktif 38 53,5
dengan hipertensi, maka akan semakin
baik pula motivasi lansia untuk
2 Pasif 33 46,5
mengkonsumsi obat antihipertensi.
Total 71 100 Perilaku aktif keluarga lansia hipertensi
dalam pelaksanaan minum obat (5B)
Sumber : Data Primer,2014 secara tidak langsung dipengaruh oleh
pengetahuan yang dimiliki keluarga itu
Dari hasil penelitian didapatkan sebagian sendiri. Perilaku aktif keluarga,
besar responden telah menerapkan peran menunjukkan bahwa keluarga lansia
keluarga yang aktif dalam pelaksanaan hipertensi telah mampu menerapkan
minum obat (5B) pada lansia hipertensi fungsinya sebagai perawat kesehatan
yaitu sebanyak 38 responden dalam keluarga. Selain keluarga bertugas
untuk menyediakan makanan, pakaian dan
rumah, keluarga juga berfungsi melakukan
asuhan kesehatan terhadap anggotanya,
Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Maret 2011 23

baik untuk mencegah terjadinya gangguan belakang pendidikan yang dimiliki anggota
maupun merawat anggota keluarga yang keluarga memunculkan peran aktif
sakit (Padila, 2012). keluarga terutama dalam pelaksanaan
minum obat. Pendapat ini sesuai dengan
Hasil penelitian didapatkan hampir teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo
setengah responden berusia 26-35 tahun (2003 dikutip dalam Adam, 2011) yang
yaitu sebanyak 30 responden. Semakin menyatakan bahwa pendidikan sebagai
cukup umur tingkat kemampuan dan suatu usaha dasar untuk mengembangkan
kekuatan seseorang akan lebih matang kepribadian dan kemampuan didalam dan
dalam berfikir dan bekerja. Anggota diluar sekolah dan berlangsung seumur
keluarga yang memiliki usia yang matang hidup.
akan mampu berpikir secara logis
mengenai manfaat melakukan tindakan Pekerjaan yang dimiliki keluarga
minum obat (5B) pada lansia hipertensi. memberikan pengaruh yang cukup berarti
Hal ini dikarenakan semakin matang usia pada pelaksanaan minum obat (5B) pada
yang dimiliki keluarga maka akan semakin lansia. Hasil penelitian didapatkan hampir
baik pula proses nalar yang dimiliki. setengah responden tidak bekerja yaitu
Dengan memiliki proses nalar (menimbang sebanyak 31 responden. Pekerjaan
baik dan buruk) mengenai minum obat merupakan hal yang menyita waktu.
(5B) antihipertensi akan membantu lansia Dengan tidak bekerja, maka anggota
untuk teratur dalam mengkonsumsi obat keluarga akan memiliki banyak waktu
anti hipertensi. Umur adalah usia individu untuk sekedar mengunjungi pusat layanan
yang terhitung mulai saat dilahirkan kesehatan yang ada untuk mendapatkan
sampai saat beberapa tahun. Kematangan informasi mengenai pentingnya
usia yang dimiliki anggota keluarga mengkonsumsi obat anti hipertensi secara
menimbulkan peran aktif dalam teratur bagi penderita hipertensi untuk
pelaksanaan minum obat (5B). Semakin menghindarkan penderita hipertensi dari
cukup umur tingkat kematangan dan resiko kekambuhan akibat terlambat atau
kekuatan seseorang akan lebih matang tidak teratur dalam mengkonsumsi obat
dalam berfikir dan bekerja dari segi anti hipertensi. Pekerjaan merupakan suatu
kepercayaan masyarakat yang lebih jalan untuk memenuhi kebutuhan.
dewasa akan lebih percaya dari pada orang Keluarga lansia yang bekerja akan
belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal cenderung menghabiskan waktu yang
ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa dimiliki untuk aktivitas pekerjaannya
(Nursalam, 2001 dikutip dalam Herlina, sehingga mengurangi waktu untuk dapat
2011). melakukan kunjungan ke pusat layanan
kesehatan untuk mendapatkan informasi
Pendidikan keluarga juga berperan penting seputar kesehatan yang berguna bagi
dalam pelaksanaan minum obat (5B) pada derajat kesehatan lansia. Namun jika dalam
lansia hipertensi. Hasil penelitian aktivitas pekerjaan yang dilakukan,
didapatkan hampir setengah responden keluarga lansia masih dapat meluangkan
mempunyai latar belakang pendidikan waktu yang ada untuk mendapatkan
tamat SMA yaitu sebanyak 29 responden. informasi yang tepat mengenai pentingnya
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang pendampingan minum obat pada lansia
dimiliki oleh anggota keluarga, maka akan dengan hipertensi, menjadikan keluarga
semakin baik pula perilaku yang dimiliki lansia mengetahui pentingnya melakukan
oleh anggota keluarga tersebut. Karena pendampingan minum obat pada lansia.
dengan memiliki pendidikan yang Pekerjaan bukan sumber kesenangan,
memadai menjadikan seseorang mampu tetapi lebih banyak merupakan cara
untuk menimbang dan berpikir untuk mencari nafkah yang membosankan,
memutuskan tindakan yang tepat dan baik berulang dan banyak tantangan. Anggota
semisal bagi peningkatan derajat kesehatan keluarga yang tidak bekerja akan memiliki
lansia yang mengalami hipertensi. Latar lebih banyak waktu untuk melakukan
Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Maret 2011 24

kunjungan ke pusat layanan kesehatan seperti posyandu, LMD, LPM, PKK


untuk mendapatkan informasi yang benar terbukti efektif dalam menyampaikan
mengenai pelaksanaan minum obat (5B) pesan kesehatan kepada masyarakat.
yang pada akhirnya menjadikan keluarga
berperan aktif dalam pelaksanaan minum Peran serta keluarga dalam proses
obat (5B). Bekerja umumnya merupakan pemeliharaan dan pencegahan terjadinya
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja serangan ulang sangat diperlukan. Sangat
akan mempunyai pengaruh terhadap diharapkan bahwa keluarga dapat
informasi dan pengetahuan tentang membantu peningkatan kondisi tubuh.
kesehatan (Nursalam dan Pariani, 2001 Untuk itu terlebih dahulu diperlukan sikap
dikutip dalam Rusdiana, 2010). saling pengertian antara dokter, perawat,

Sumber informasi yang tepat menjadikan


seseorang akan cenderung berperan aktif. SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir
seluruh responden pernah mendapatkan Hasil dari penelitian yang telah dilakukan
informasi mengenai minum obat yang didapatkan bahwa sebagian besar
benar (5B) yaitu sebanyak 66 responden responden telah menerapkan peran
dari petugas kesehatan. Informasi yang keluarga yang Aktif dalam pelaksanaan
disampaikan dengan tepat (semisal melalui minum obat (5B) pada lansia hipertensi
media komunikasi / penyuluhan oleh yaitu sebanyak 38 responden.
tenaga kesehatan) terbukti efektif untuk pelayanan/perawatan yang berfokus pada
digunakan sebagai sarana penyampai keluarga bukan hanya memulihkan
informasi kesehatan kepada masyarakat. keadaan pasien, tetapi juga bertujuan untuk
Seseorang yang mendapatkan informasi mengembangkan dan meningkatkan
akan lebih bersikap aktif dibandingkan kemampuan keluarga dalam mengatasi
seseorang yang tidak pernah mendapatkan masalah kesehatan dalam keluarga
informasi mengenai kesehatan. Semakin tersebut.
banyak panca indera yang digunakan
manusia untuk menerima semakin jelas
pengertian dan pengetahuan yang KEPUSTAKAAN
diperoleh. Informasi mengenai minum obat
(5B) yang benar dan disampaikan secara Alimul, A.A. (2007). Riset Keperawatan
tepat dan kontinu kepada anggota keluarga dan Teknik Penulisan Ilmiah.
lansia hipertensi secara tidak langsung Jakarta: Salemba Medika.
akan menjadikan anggota keluarga
mengetahui mengenai pentingnya Hernawati dan Akhriadi. (2006). A File
pelaksanaan minum obat (5B) Guide to The Nepenthes of
antihipertensi yang pada akhirnya akan Sumatera. Jawa Barat. Indonesia.
berperan aktif pada kesehatan lansia. Sumatera Nature Study.
Informasi ini dapat diperoleh melalui
media cetak maupun media elektronik Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi
(Notoatmodjo, 2003 dikutip dalam Adam, Penelitian Kesehatan. Jakarta :
2011). M.Nasir (2008 dikutip dalam Silvia, Rineka Cipta.
2011) menyatakan bahwa berdasarkan
pendekatan lembaga yaitu pemanfaatan Nugroho, W. (2008). Keperawatan
lembaga seperti posyandu sebagai salah Gerontik & Geriatrik. Edisi ke 2.
suatu saluran komunikasi dan memainkan Jakarta : EGC
peranan penting dalam menyampaikan
pesan – pesan kesehatan ibu. Strategi Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
pendekatan komunikasi yang digunakan Metodologi Penelitian Ilmu
dalam penyebaran informasi berupa Keperawatan, Pedoman Skripsi,
pemanfaatan lembaga – lembaga sosial
Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Maret 2011 25

Tesis dan Instrumen Keperawatan


Edisi 2. Jakarta ; Salemba Medika.

Riduwan. (2005). Dasar-Dasar Statistika,


Edisi Revisi, Cetakan Keempat.
Bandung : Alfabeta.

Praptiwi, A. (2008). Pemberdayaan


Keluarga Dalam Penatalaksanaan
Lansia Pasca Stroke Di Rumah.
Bandung : FKUP

Anda mungkin juga menyukai