Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SILAHKAN MENYESUAIKAN.....

1.2 Rumusan Masalah

Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah agar lebih
memudahkan dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjawab permasalahannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis berikan ada beberapa rumusanan sebagai
pertanyaan dalam makalah ini. Berikut rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apakah definisi manajemen industri hasil perikaan?
2. Bagaimana menentukan rancangan pabrik yang efisien dan efektif ?
3. Bagaimana penentuan lokasi pabrik yang baik?
4. Bagaimana penentuan tempat/denah pabrik (site) yang tepat?
5. Apa saja kontruksi, fasilitas, sanitasi dan hiegine unit pengolahan?
6. Bagaimana fasilitas pegawai disuatu pabrik?
7. Bagaimana manajemen kualitas suatu pabrik dan produk akhir?
8. Bagaimana perencanaan bahan baku?
9. Bagaimana perencanaan proses produksi?
10. Bagaimana perencanaan dan persediaan produksi?
11. Bagaimana pemeliharaan unit fasilitas?
12. Bagaimana proses pemasaran (marketing) produk?
13. Mengapa produk baru perlu dikembangkan?
14. Apa saja hambatan pengembangan produk baru?
15. Bagaimana siklus produk baru?

SILAHKAN MENYESUAIKAN DENGAN JUDUL PEMBAHASAN DAN


LATAR BELAKANG.....

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan.
Hal tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang akan
dibahas. Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini.
1. Mendeskripsikan definisi manajemen industri hasil perikanan.
2. Mendeskripsikan rancangan pabrik yang efisien dan efektif.
3. Menjelaskan penentuan lokasi pabrik yang baik.
4. Menguraikan penentuan tempat/denah pabrik (site) yang tepat.
5. Menjelaskan kontruksi, fasilitas, sanitasi dan hiegine unit pengolahan.
6. Mendeskripsikan fasilitas pegawai disuatu pabrik.
7. Menjelaskan pemanajemenan kualitas suatu pabrik dan produk akhir.
8. Menjelaskan perencanaan bahan baku.
9. Menjelaskan perencanaan proses produksi.
10. Menjelaskan perencanaan dan persediaan produksi.
11. Menjelaskan pemeliharaan unit fasilitas.
12. Menguraikan proses pemasaran (marketing) produk.
13. Menjelaskan mengapa produk baru perlu dikembangkan.
14. Menjelaskan hambatan pengembangan produk baru.
15. Menjelaskan siklus produk baru.

SILAHKAN MENYESUAIKAN DENGAN RUMUSAN MASALAH.....


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Definisi Manajemen Industri Hasil Perikanan

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil
secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang
yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut
dengan perindustrian.

Defenisi industri menurut beberapa ahli (Lepank 2012).

1. Sukimo
Industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang
tergolong dalam sektor sekunder.

2. Teguh S. Pamudi
Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang dapat
saling menggantikan satu sama lain.

3. Kartasapoetra
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi lagi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan
perekayasaan industri.

4. Dra. Sri Milaningsih


Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang berarti buruh atau
tenaga kerja.

5. I Made Sandi
Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau
bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga
barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu
setinggi-tingginya.

Industri Sumber Daya Ikan, Menurut undang-undang No. 9 tahun 1985 tentang
perikanan, yang dimaksudkan dengan sumber daya hayati laut adalah sumber daya ikan
(SDI). Berdasarkan ketersediaan sumber daya kelautan, maka usaha dan upaya pemanfaatan
sumber daya tersebut dibagi dalam berbagai spesialisasi industri kelautan, yaitu industri
sumber daya ikan, industri sumber daya tak dapat pulih dan industri jasa lingkungan.
Industri perikanan untuk pemanfaatan sumber daya ikan dibagi dalam berbagai
kelompok kegiatan industri, yaitu :

Industri penangkapan ikan (fishing industry) yakni seluruh mata rantai


kegiatan dalam usaha penangkapan ikan di laut. Jenis industri ini disebut juga sebagai
industri primer.

Industri hasil perikanan (fish processing industry), yakni seluruh mata rantai
kegiatan dalam usaha pengolahan hasil laut, seperti pengalengan, pengeringan,
pembekuan dan sebagainya. Jenis industri ini disebut sebagai industri sekunder.

Industri pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam
usaha pemasaran hasil laut.Jenis industri ini disebut sebagai industri tertier dalam
perikanan.

Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha
budidaya perairan, termasuk industri primer dalam perikanan.disamping itu terdapat
juga industri-industri lain sebagai penunjang usaha perikanan, seperti industri
pembuatan alat-alat penangkapan ikan, industri kapal perikanan, industri pakan ikan
dan sebagainya.

SILAHKAN LANJUTKAN LAGI.....

3.2 Penentuan Rancangan Pabrik yang Efisien dan Efektif.

Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan,
material, energi, modal, informasi sumber daya alam dan lain lain dikelola secara bersama
dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan
aman.

Secara umum, desain pabrik dapat didefenisikan sebagai the overall design of
entreprise yaitu keseluruhan rancangan (desain) dari suatu pabrik / perusahaan.

Beberapa elemen dasar yg harus diperhatikan dalam melakukan perancangan pabrik :

1. Kekuatan Modal
Modal yang dipelukan untuk suatu industi dapat dibagi dalam tiga katagori,
yaitu:
- Modal atau kapital yang diperlukan pada saat produksi akan dimula.
Contoh: pengadaan peralataan/ fasilitas yang diperlukan untuk produksi.
- Modal atau kapital yang diperlukan untuk pelaksanaan operasi produksi
(operating cost).
Contoh: pengadaan bahan baku, labor, costs, over head costs, dan lain-lain
- Modal dan kapital yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan
perluasan atau ekspansi pabrik
Pada umumnya sumber utama untuk modal atau Kapital akan bisa diperoleh
dari tabungan pribadi, pinjaman / kredit bank, penjualan saham, dan/ atau
keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan.

2. Perancangan Produk
Design suatu produk adalah merupakan dasar utama dalam proses
perencanaan tata letak pabrik. Macam dan bentuk produk yang akan dibuat-begitu
pula dengan jumlahnya akan menentukan macam proses produksi yang
diperlukan. Macam proses produksi ini jelasnya akan menyangkut macam dan
jumlah mesin serta fasilitas penunjang produksi lainnya yang dibutuhkan. Pada
dasarnya disini ada tiga produk yaitu:
- Aspek fungsi (design for function), Suatu design produk yang baik harus
sanggup berfungsi sesusai dengan kehendak dari kostomer yang
membutuhkannya. Kekuatan (strength)dan daya tahan (wearability) dari
produk dan komponennya harus lah benar-benar dipertimbangkan dalm hal
ini.
- Aspek kemudahan untuk bisa dibuat (design for making), Suatau produk
yang didesign dan menunjukan fungsinya dengan tingkat keteradalan yang
tinggi akan tidak ada artinya bila tidak memungkinkan untuk dibuat
dengan mudah. Karena suatu produk akan menentukan tingkat teknologi
yang diperlukan untuk proses manufakturinnya, maka pemilihan bahan
baku sampai ke peralataan pembantu komponen-komponen standart adalah
satu hal yang sangat penting didalam proses desain produk.

3. Perencanaan Volume Penjualan


Salah satu informasi yang sangat berharga didalam sistem produksi adalah
besarnya volume produksi yang dikehendaki oleh pelanggan. Informasi ini
terutama sekali berguna didalam menentukan jumlah dan kapasitas mesin yang
harus disediakan. Untuk menetapkan jumlah produk yang harus dibuat ini, maka
suatu aktivitas survei pasar akan dibuat disamping tentunya bisa pula dilaksanakan
dengan metode peramalan produksi (forecasting) berdasarkan data penjualan yang
telah lampau.

4. Pemilihan Proses Produksi


Secara manajemen pemilihan proses produksi dikenal dengan istilah tool
engineering yang disebut dengan " a specialized branch of engineering devoted
primarily to planning the processes of economic manufacture" Ada beberapa
macam pertimbangan ekonomis, antara lain:
- Menentukan macam / tipe teknologi dari mesin perkakas yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan.
- Menetukan raw material terbaik untuk menghasilkan produk yang
dikehendaki.
- Menentukan rate of return dari kapital yang ditanamkan.
Penentuan proses produksi sering menimbulkan masalah estimasi biaya.
Estimasi / perkiraan biaya dari bermacam - macam alternatif proses produksi ialah
landasan utama dari pemilihan proses produksi yang sangat optimal.

SILAHKAN LANJUTKAN LAGI.....

3.3 Penentuan Lokasi Pabrik yang Baik.

Lokasi pabrik adalah tempat kedudukan dimana pabrik berada. Letak geografis suatu
pabrik mempunyai pengaruh yang besar terhadap sistem produksi yang ekonomis. Pentingnya
pemilihan lokasi pabrik adalah untuk menentukan keberhasilan perusahaan hubungannya
dengan biaya operasi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk. bersaing di pasar.
Alternatif pemilihan lokasi adalah pertimbangan biaya yang dikeiuarkan dibandingkan
dengan tingkat keuntungan yang diperoleh. Alternatif pemilihan lokasi tersebut apakah
didirikan pabrik baru, ekspansi, ataukah relokasi bagi pabrik yang sudah ada.

Alternatif pemilihan pabrik baru adalah apabila bagi pengusaha baru atau pendatang
baru. Alternatif pemilihan relokasi apabila pabrik lama sudah tidak memenuhi standard yang
diharapkan, dan alternatif. pemilihan ekspansi didasarkan alasan bahwa fasilitas produksi
dirasa sudah ketinggalan, permintaan pasar tumbuh dan berkembang lebih besar daripada
kapasitas produksi yang dimiliki, serta apabila fasilitas pendukung (faktor-faktor produksi)
tak lagi mencukupi.

Pemilihan lokasi pabrik membutuhkan pertimbangan yang hati-hati. Di saat


manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya menjadi
tetap dan sulit untuk dikurangi. Keputusan lokasi sering bergantung pada tipe bisnis.

Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi
untuk meminmalkan biaya, sedang untuk bisnis eceran dan jasa professional, strategi yang
digunakan terfokus pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi
pemilihan gudang ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman. Secara
umum, tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi
perusahaan.

SILAHKAN LANJUTKAN LAGI......

3.5. Kontruksi, Fasilitas, Sanitasi dan Hiegine Unit Pengolahan.

Unit Pengolahan Ikan yang disingkat UPI, adalah tempat dan fasilitas untuk
melakukan aktifitas pengolahan ikan. Unit Pengolahan Ikan adalah tempat yang digunakan
untuk mengolah ikan baik yang dimiliki oleh perorangan maupun badan usaha.

Menurut ketentuan Keputusan Menteri KP No. 52 A Tahun 2013, ketentuan pada UPI adalah
sebagai berikut :
- Unit Pengolahan Ikan (UPI) harus memiliki sistem manajemen keamanan pangan
yang mencakup Good Manufacturing Practices (GMP), Standard Sanitation
Operating Procedure (SSOP) dan Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP) dan menerapkannya;
Good Manufacturing Practices selanjutnya disingkat GMP merupakan
cara atau teknik berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk
yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Sanitation Standard
Operating Procedures selanjutnya disingkat SSOP merupakan prosedur untuk
memelihara kondisi sanitasi/kebersihan UPI yang berhubungan dengan
seluruh fasilitas produksi untuk menjamin produk yang dihasilkan memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan. GMP dan SSOP keduanya merupakan
persyaratan mendasar pada Unit Pengolah Ikan (UPI) untuk mendapatkan SKP
(Sertifikat Kelayakan Pengolahan).
- Unit Pengolahan Ikan hanya menerima bahan baku dari unit pembudidayaan ikan
yang bersertifikat cara budidaya ikan yang baik, kapal penangkap dan kapal
pengangkut ikan yang bersertifikat cara penanganan ikan yang baik, atau
pengumpul/supplier yang bersertifikat cara penanganan ikan yang baik.
- Unit Pengolahan Ikan harus memperhatikan jenis ikan tertentu yang dilarang atau
memerlukan persyaratan tertentu yang dipasarkan untuk konsumsi manusia.
- Unit Pengolahan Ikan dilarang menggunakan bahan tambahan yang tidak
diizinkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Penggunaan bahan kimia misalnya pestisida, fumigan, desinfektan, dan deterjen
harus di bawah pengawasan petugas yang mengetahui bahaya penggunaannya
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
- Unit Pengolahan Ikan harus memiliki laboratorium yang dapat digunakan untuk
menunjang pengendalian mutu hasil perikanan secara mandiri (own check).
- Unit Pengolahan Ikan yang menangani produk beku harus mempunyai sarana
pembekuan yang mampu menurunkan suhu secara cepat hingga mencapai suhu
pusat -18 0C dan sarana penyimpanan beku (cold storage) yang mampu menjaga
suhu produk -18 0C atau lebih rendah.

SILAHKAN LANJUTKAN LAGI......

Anda mungkin juga menyukai