Disusun Oleh:
SEMARANG
2020/2021
DAFTAR ISI
SISTEM ENDOKRIN...........................................................................................................................2
SISTEM PENGINDRAAN...................................................................................................................5
SISTEM MUSKOLOKELETAL..........................................................................................................8
SISTEM ENDOKRIN
Tahap Kerja
6. Mencuci tangan.
7. Petugas meminta pasien berdiri/duduk tepat didepan petugas
menghadap sumber cahaya
8. Petugas duduk/berdiri setinggi rata-rata pasien, dan
membelakangi sumber cahaya
9. Petugas melakukan pengamatan di daerah kiri-kanan trachea
pada lokasi kelenjar thyroidpasien dengan jarak > 1 meter
10. Petugas mengamati dengan teliti kiri-kanan trachea pasien,
apakah terjadi pembesaran kelenjar thyroid atau tidak.
11. Petugasmendekatdan meminta pasien mendongak penuh dan
Tahap Terminasi
17. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
18. Merapikan kembali pasien
19. Cuci tangan
Tahap Evaluasi
20. Menjelaskan hasil dari pemeriksaan kepada pasein
Tahap Dokumentasi
21. Mencatat respon klien setelah pemebrian injeksi insulin.
22. Mencatat hasil dari pemeriksaan secara rinci (bagian, besarnya
kelenjar)
23. Mencatat tanggal dan waktu tindakan
INTERPRETASI Hasil pemberian insulin
PROSEDUR Klasifikasi kelenjar thyroid:
SISTEM PENGINDRAAN
2. Irigasi Mata
Irigasi Mata
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Ketua STIKES Karya Husada Semarang
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman MM, M.Kep,Sp.Kom
PENGERTIAN Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencuci kantung
konjungtiva mata dengan cara mengalirkan cairan biasanya aquadest secara
terus menerus dengan memakai semprotan atau pipet.
TUJUAN Untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing dari dalam mata.
KEBIJAKAN 1. Cedera kimiawi pada mata
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Kom steril
2. cairan yang diharapkan atas theraphy dari dokter (NaCL 0.9% atau
aquadest)
3. irigator : Pipet steril / spuit steril tanpa jarum yang mana jarum diganti
dengan IV chateter tanpa jarum.
4. lakmus (penguji pH) untuk yang terpajan asam basa
5. tromol berisi kassa
6. bengkok
7. handuk
8. Kapas sublimat
Fase Orientasi
PROSEDUR 1. Ucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Persiapan klien
3. Jelaskan prosedur pada pasien
4. Jaga privacy klien
Fase Kerja
1. Cuci tangan
2. atur posisi pasien miring
3. menggunakan sarung tangan
4. letakkan bengkok dibawah mata
5. Bersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas yang telah
dibasahi cairan irigan, dengan arah dari kanus dalam ke kanus luar
6. isi pipet / spuit dengan cairan irigasi yang steril
7. Dengan perlahan, retraksi kelopak mata dengan telunjuk dan ibu jari
tangan non mayoritas (umumnya kiri)
8. alirkan cairan irigasi dengan tekanan rendah dari arah dalam keluar
Tahap terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien setelah dilakukan tindakan
(buram/jelas/sakit)
Dokumentasi
Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien
INTERPRETASI Hasil irigasi mata
PROSEDUR Benda asing yang mengganggu mata menjadi hilang dan pandangan mata
semakin jelas
Patient safety
Selalu membaca ulang rekam medis pasien sebelum melaksanakan tindakan
dan mengulang data pasien tepat sebelum melaksanakan.
Komunikasi
Menjalin komunikasi dengan pasien selama tindakan
Dokumentasi
Mendokumentasikan hasil tes sebagai acuan penatalaksanaan selanjutnya
DOKUMEN Robbins & Kumar, 2015, Buku Ajar Patologi II edisi 4, EGC, Jakarta
TERKAIT
Perawatan Gips
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR Dr. Ns. Fery Agusman MM, M.Kep,Sp.Kom
PENGERTIAN Melakukan tindakan perawatan terhadap luka dengan pemasangan gips
Fase Orientasi
PROSEDUR
a. Ucapkan salam
PELAKSANAAN
b. Persiapan klien
c. Jelaskan prosedur pada pasien
d. Jaga privacy klien
e. Jaga/atur pakaian yang menyebabkan hambatan
pergerakan
Fase Kerja
1. Cuci tangan
2. Susun semua peralatan yang diperlukan dan dekatkan pada
pasien
3. Tutup ruangan atau tirai tempat tidur
4. Ambil kantung sekali pakai dan buat lipatan diatasnya
5. Letakkan kantung dalam jangkauan area kerja anda
6. Bantu klien pada posisi yang nyaman. Instruksikan klien
untuk tidak menyentuh area gips atau peralatan steril
7. Gunakan sarung tangan bersih.
8. Buka balutan gips, kemudian buang kasa balutan tersebut
pada tempat yang telah disediakan sebelumnya.
Fase Terminasi
1. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
2. Membereskan alat
3. Melepaskan handscoon dan mencuci tangan
4. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan.
5. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada
klien.
6. Menginspeksi tempat perawatan dan mengamati apakah
10 | R E S U M E S O P 1 2 S I S T E M
terjadi pembengkakan atau muncul tanda infeksi.
Fase Dokumentasi
11 | R E S U M E S O P 1 2 S I S T E M