Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ISSN: 2549-8347 (Online), ISSN: 2579-9126 (Print)


Volume 3 No. 2 September 2019

GARDENING THERAPY: ALTERNATIF TINDAKAN DALAM


MENCEGAH PROGRESIVITAS DEMENSIA PADA LANSIA DI
PANTI WREDA

GARDENING THERAPY: AN ALTERNATIVE INTERVENTION IN


PREVENTING PROGRESIVITY OF DEMENTIA AMONG ELDERLY IN
NURSING HOMES

1)
Rita Hadi Widyastuti, 2)Megah Andriany, 3)Sarah Ulliya, 4)Nurullya Rachma
1,2,3,4)
Departemen Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jln. Prof. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang 50275
Email: ritahadi@fk.undip.ac.id

ABSTRAK

Prevalensi penderita demensia semakin meningkat. Orang dengan Demensia juga


mengalami perubahan tingkah laku seperti delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh,
cemas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, melawan, marah, agitasi, apatis dan kabur dari
tempat tinggal. Alternatif solusi yang dapat digunakan untuk mencegah progresifitas demensia
pada lansia adalah gardening therapy. Terkait hal itu, program pengabdian masyarakat ini
bertujuan untuk melakukan gardening therapy guna meningkatkan status kognitif lansia di Panti
Wreda Harapan Ibu, Semarang. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi Pelatihan
dengan metode ceramah dan praktik mendekteksi dini demensia dan implementasi TAK. Hasilnya
menunjukkan bahwa 14 lansia dengan penurunan status kognitif mengalami kenaikan score short
portable Mental State Examination(SPMSQ) dan terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
caregiver dan lansia dalam melakukan deteksi dini demensia dan pelaksanaan gardening
therapy. Gardening therapy dapat menjadi alternatif intervensi dalam mencegah progresifitas
demensia di Panti Wreda.

Kata kunci: Demensia; Gardening Theraphy; Lansia

ABSTRACT

Recently the prevalence of people with dementia increase. Individuals with dementia
experience several changes such as delusion, hallucination, depression, body function
impairment, anxiety, spatial disorientation, unable to conduct meaningful actions and independent
activity daily living, angry, agitation, apathetic, and escape from their home. Gardening therapy
can be an alternative to prevent progressiveness of dementia in elderly. Thus, this social activity
aimed to perform the treatment to improve cognitive status in elderly in Harapan Ibu Elderly
Nursing Home, Semarang. The methods used in this program include training with lecturing
technique and screening practice of dementia and group activity therapy. The result showed that
14 elderlies with cognitive status reduction experienced increase short portable Mental State
Examination (SPMSQ) score. The activity improved the knowledge and skills in dementia screening
and gardening therapy of caregivers and elderlies as well. The gardening therapy can be an
intervention alternative to prevent dementia progressiveness in elderly nursing home.

Keywords: Dementia; Elderly; Gardening Therapy

Submitted : 12 Februari 2019 Revision : 5 Juli 2019 Accepted : 20 Juli 2019

293
Rita Hadi Widyastuti, Megah Andriany, Sarah Ulliya, Nurullya Rachma
Gardening Therapy: Alternatif Tindakan Dalam Mencegah Progresivitas Demensia Pada
Lansia di Panti Wreda

PENDAHULUAN dari profesi kesehatan, memiliki


Prevalensi penderita Demensia tanggungjawab untuk berperan aktif
Alzheimer di dunia sekitar 46 juta jiwa, dalam mencegah progresifitas terjadinya
dan sebanyak 22 juta jiwa di antaranya demensia dengan mengimplementasikan
berada di Asia. Di negara maju seperti berbagai intervensi yang efektif dalam
Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih pencegahan terjadinya demensia atau
dari 4 juta orang usia lanjut menderita pencegahan progresifitas demensia. Graff
Demensia Alzheimer. Angka ini dkk pada tahun 2007 menyatakan bahwa
diperkirakan akan meningkat hampir 4 terapi okupasi dapat mencegah
kali pada tahun 2050. Demensia progresifitas demensia, meningkatkan
Alzheimer paling sering ditemukan pada mood dan kualitas hidup pada lansia
orang tua berusia > 65 tahun, tetapi dapat dengan demensia (Graff et all, 2007).
juga menyerang orang yang berusia Creek (2002) okupasi terapi bergerak pada
sekitar 40 tahun. Berikut adalah tiga area, atau yang biasa disebut dengan
peningkatan persentase Penyakit occupational performance yaitu, activity o
Demensia Alzheimer seiring dengan f daily living (perawatan diri), productivity
pertambahan usia, antara lain: 0,5% per (kerja), dan leisure (pemanfaatan
tahun pada usia 69 tahun, 1% per tahun waktu luang).
pada usia 70-74 tahun, 2% per tahun pada Salah satu terapi okupasi pada
usia 75-79 tahun, 3% per tahun pada usia lansia dengan masalah demensia adalah
80-84 tahun, dan 8% per tahun pada usia gardening therapy atau berkebun untuk
> 85 tahun (http://www.depkes.go.id, menstimulasi fungsi kognitif pada lansia.
2016). Di Indonesia, jumlah Orang Gardening therapy dapat meningkatkan
dengan demensia (ODD) diperkirakan status kognitif pada lansia dengan
akan makin meningkat dari . 960.000 di demensia (Gigliotti, Jarrot & Yorgason
tahun 2013, menjadi 1.890.000 di tahun (2004). Ada beberapa panti wreda di
2030 dan 3.980.000 ODD di tahun 2050 daerah Semarang yang menjadi pusat
(Anonim, 2012), sementara itu proporsi rehabilitasi lansia. Salah satunya adalah
lanjut usia di tiga wialayah ( DKI Jakarta, Panti Wreda Harapan Ibu di Kota
Jawa Barat dan Jawa Tengah) yang Semarang. Berdasarkan survei yang telah
mengalami penurunan kognitif sebanyak dilakukan diketahui bahwa di Panti
38,9%, sedangkan yang mengalami Wreda Harapan Ibu memiliki lansia
demensia sekitar 4% (Hogervorst et dengan demensia dengan jumlah yang
al.,2009). tinggi. Penilaian dengan Short Portable
Demensia Alzheimer adalah Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
gangguan penurunan fisik otak yang dilakuan untuk mengetahui masalah
mempengaruhi emosi, daya ingat dan demensia berdasarkan gangguan
pengambilan keputusan dan biasa disebut intelektual yang dialami oleh lansia
pikun. ODD juga mengalami perubahan menunjukkan bahwa gangguan intelektual
tingkah laku seperti delusi, halusinasi, ringan 7 lansia, gangguan intelektual
depresi, kerusakan fungsi tubuh, cemas, sedang 6 lansia, dan gangguan intelektual
disorientasi spasial, ketidakmampuan berat 6 lansia. Kondisi lansia dengan
melakukan tindakan yang berarti, tidak risiko demensia ini akan terus meningkat
dapat melakukan aktivitas sehari-hari jumlahnya setiap tahunnya jika tidak ada
secara mandiri, melawan, marah, agitasi, penangganan yang baik terhadap faktor
apatis dan kabur dari tempat tinggal resiko.
(Miller, 2004). ODD adalah alasan utama Masalah yang muncul pada wisma
lansia berada di panti wreda (Bickel, akibat adanya lansia dengan masalah
2003). Perawat komunitas sebagai bagian kepikunan adalah lansia memiliki banyak

294
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISSN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019
Rita Hadi Widyastuti, Megah Andriany, Sarah Ulliya, Nurullya Rachma
Gardening Therapy: Alternatif Tindakan Dalam Mencegah Progresivitas Demensia Pada
Lansia di Panti Wreda

waktu luang tanpa adanya kegiatan Wisma Anggrek dan Mawar dengan
sehingga pertengkaran pada lansia dengan kapasitas masing-masing wisma adalah 20
kepikunan sering terjadi karena masalah lansia. Setiap wisma merupakan bangunan
komunikasi seperti lansia lupa meletakan permanen yang terdiri dari ruang tidur
barang dan menuduh teman di samping yang berjajar sebanyak 2 lajur dengan tiap
lansia yang telah mengambil. Hasil lajur berisi 10 tempat tidur yang hanya
wawancara dengan caregiver ada 1 orang dibatasi oleh lemari kecil. Selain
lansia yang sering hilang dari wisma bangunan wisma terdapat Kantor,
karena mengalami gangguan kognitif mushola, ruang makan, kamar mandi dan
berat. Kondisi lansia yang mengalami Aula. Setiap Wisma mempunyai seorang
kepikunan semakin lama semakin caregiver dalam yang tinggal 24 jam
mengalami gangguan kognitif berat dalam wisma. Total Caregiver yang ada 4
karena tidak banyak aktivitas yang orang yang merangkap sebagai tugas
dilakukan oleh lansia, lansia lebih banyak sebagai tukang masak, tukang cuci dan
menghabiskan waktu luang dengan tidur bersih-bersih. Ada 1 orang pengurus dari
di tempat tidur daripada melakukan Darma Wanita Kota Semarang yang
aktivitas bertugas sebagai penanggung jawab yang
Kegiatan pengabdian ini bertujuan datang bergantian setiap hari sesuai
untuk memberikan terapi okupasi berupa dengan jadwal. Panti Wreda Harapan Ibu
gardening therapy untuk mencegah Pelatihan dilakukan selama 7 jam efektif
progresifitas demensia pada lansia. dengan metode ceramah dan demonstrasi.
Sasaran kegiatan ini adalah lansia di Materi pelatihan meliputi gejala umum
Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang. pada demensia, deteksi dini demensia
Sasaran dipilih berdasarkan survei awal secara sederhana, terapi oupasi pada
dengan SPSMQ yang menunjukkan lansia dengan demensia, gardening
masih banyaknya lansia yang mengalami therapy pada lansia dengan demensia dan
risiko demensia. Selain itu, sasaran juga terapi meronce pada lansia dengan
dipilih berdasarkan informasi dari demensia. Kegiatan pelatihan dilengkapi
pengurus panti yang menyatakan dengan buku panduan yang memuat
keseriusannya untuk mengatasi masalah semua materi yang dilengkapi dengan
demensia pada lansia di Panti Wreda gambar. Demostrasi meliputi cara
Harapan Ibu, Semarang. melakukan deteksi dini demensia dengan
cara sederhana dengan mengunakan tes
METODE mini cog dan drawing clock.
Pelaksanaan kegiatan Implementasi TAK dengan
pengabdian masyarakat ini meliputi dua Gardening therapy dilakukan pada lansia
kegiatan yaitu pelatihan tentang dengan demensia.Sebelumnya dilakukan
demensia dan terapi okupasi dalam pre test untuk mengetaui status kognitif
mencegah progresifitas demensia pada lansia dengan menggunakan SPSMQ.
lansia dan pelaksanaan gardening therapy Kegiatan dilakukan sebanyak 6 kali.
pada lansia dengan demensia. Adapun Kegiatan meliputi menanam tanaman
uraian dari kegiatan tersebut adalah herbal dan sayur mayur seperti jahe,
sebagai berikut: lengkuas, kencur, kunyit, terong,
a) Sosialisasi dan pelatihan dilakukan kangkung dan seledri. Selanjutnya
kepada lansia dan caregiver di Panti membuat jadwal menyiram dan merawat
Wreda Harapan Ibu. Panti Wreda Harapan tanaman yang disepakati oleh semua
Ibu, Ngaliyan mempunyai 40 orang lansia yang mengikuti kegiatan. Ada 14
lansia yang tinggal dalam wisma yang lansia yang mengikuti kegiatan gardening
berbentuk seperti bangsal yang terdiri dari therapy. Evaluasi program juga

295
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISSN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019
Rita Hadi Widyastuti, Megah Andriany, Sarah Ulliya, Nurullya Rachma
Gardening Therapy: Alternatif Tindakan Dalam Mencegah Progresivitas Demensia Pada
Lansia di Panti Wreda

dilakukan untuk mengetahui tingkat demensia membutuhkan pengetahuan dan


peningkatan skor SPSMQ sebelum dan ketrampilan yang adekuat untuk dapat
setelah dilakukannya kegiatan gardening melakukan perawatan yang efektif
therapy. Evaluasi tersebut dilakukan (Department of Health, 2009; U.S.
dengan pre- test dan post-test sebelum Department of Health and Human
dan setelah dilakukannya kegiatan Services, 2013). Pendidikan dan
gardening therapy. Dari data tersebut pelatihan bagi caregiver yang merawat
akan diketahui hasil pelaksanaan kegiatan demensia dapat meningkatkan
gardening therapy, yakni berjalan efektif kesejahteraan caregiver dan kualitas
dan mengenai sasaran atau sebaliknya. perawatan (Alzeimer’s Disease
International, 2010).
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Peningkatan status kognitif pada lansia
Hasil dari kegiatan pengabdian
setelah dilakukan gardening therapy
masyarakat ini adalah :
Terapi okupasi dapat mencegah
1. Peningkatan pengetahuan dan
progresifitas demensia, meningkatkan
ketrampilan caregiver dan lansia
mood dan kualitas hidup lansia dengan
dalam melakukan deteksi dini
demensia (Graff et all, 2007). Creek pada
demensia dan pelaksanaan gardening
tahun 2002 mengidentifikasi bahwa
therapy.
terapi okupasi bergerak pada tiga area
Pelatihan kepada lansia dan atau yang biasa disebut dengan
caregiver yang berisi materi meliputi : occupational performance yaitu
Mengenal demensia dan cara deteksi dini perawatan diri, kerja dan pemanfaatan
demensia, terapi okupasi bagi lansia waktu luang. Salah satu terapi okupasi
dengan demensia, gardening therapy untuk mengisi waktu luang dan kerja
bagi lansia dengan demensia dan terapi adalah gardening therapy.
meronce bagi lansia dengan demensia.
Selain itu juga dilakukan praktik tentang 8
7
deteksi dini demensia dan pelaksanaan 6
gardening therapy dan terapi meronce. 5
Pelatihan tentang terapi okupasi dalam 4
3
mencegah progresifitas demensia diikuti 2
oleh 6 caregiver dan 14 lansia. Metode 1
sebelum
pelatihan dilakukan dengan ceramah, 0 sesudah
tanya jawab, demonstrasi dan
redemonstrasi oleh pihak caregiver serta
praktik langsung pada lansia.
Metode evaluasi untuk mengukur
peningkatan ketrampilan caregiver
dilaksanakan dengan mengobservasi
kemampuan ketrampilan caregiver saat
melakukan redemostrasi dengan Diagram 1. Hasil terapi okupasi berkebun
mengunakkan lembar observasi. Hasil terhadap fungsi kognitif berdasar nilai
kegiatan pelatihan adanya peningkatan SPSMQ
ketrampilan caregiver tentang deteksi dini
demensia dan pelaksanaan gardening Diagram 1 menunjukkan terapi
therapy dan terapi meronce sebanyak 80 okupasi berkebun bahwa dapat
%. Perawatan pada lansia dengan meningkatkan fungsi kognitif berdasar
nilai SPSMQ. Kegiatan berkebun

296
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISSN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019
Rita Hadi Widyastuti, Megah Andriany, Sarah Ulliya, Nurullya Rachma
Gardening Therapy: Alternatif Tindakan Dalam Mencegah Progresivitas Demensia Pada
Lansia di Panti Wreda

berfungsi untuk menstimulasi fungsi SIMPULAN


kognitif pada lansia. Gardening therapy Hasil yang didapatkan adalah
dapat meningkatkan status kognitif pada adanya buku panduan bagi caregiver
lansia dengan demensia (Gigliotti, Jarrot tentang pencegahan progresifitas
& Yorgason, 2004). Hal tersebut juga demensia melalui terapi okupasi dan
didukung oleh Lee dan Kim pada tahun adanya peningkatan meningkatkan nilai
2007 bahwa lansia dengan demensia SPSMQ pada lansia. 6 caregiver dan 14
mengalami peningkatan fungsi kognitif lansia terlatih dalam pencegahan
setelah dilakukan gardening therapy progresifitas demensia melalui terapi
selama 5 minggu. okupasi. Diperlukan tindak lanjut untuk
Kegiatan gardening therapy memonitoring hasil pelatihan , misalnya
dilakukan sebanyak 6 kali. Kegiatan yang kegiatan gardening therapy dan terapi
dilakukan oleh lansia selama gardening meronce menjadi salah satu aktivitas
therapy adalah menanam benih berupa harian yang rutin dilakukan di panti
tanaman herbal dan sayuran. Tanaman wreda.
herbal meliputi jahe, kencur, kunyit, dan
lengkuas dan tanaman sayur meliputi DAFTAR PUSTAKA
terong, daun bawang, seledri dan
kangkung. Setelah benih ditanam lansia Anonim, (2010). World Alzheimer
bersama pengasuh membuat jadwal Report 2010: the global economic
untuk menyiram tanaman setiap hari dan impact of dementia. www.
merawat tanaman dari hama seperti Alz.co.uk. Alzheimer’s Disease
rumput liar yang tumbuh di sekitar International (ADI)
tanaman. Semua lansia terlibat aktif
dalam proses gardening therapy. Bickel, H (1998). The last year of life: a
Gardening therapy dapat meningkatkan population based study on
partisipasi dalam beraktifitas dan decendent. Living arrangements,
meningkatkan afek pada lansia dengan place of death, and utilization of
demensia (D’Andrea et al.,2007; care. Zeitchrift fur Gerontologie
Gigliotti et al., 2004). D’Andrea et al. und Geriatrie, 31, 193-204
(2007) menyatakan bahwa setelah Creek ., (2003). Occupational
dilakukan gardening therapy selama 12 Therapy Defined as a Complex
minggu didapatkan bahwa terjadi Intervention, London COT
peningkatan status fungsional pada lansia
dengan demensia. Hasil tersebut juga D’Andrea, S. J., Batavia, M., & Sasson,
didukung dengan penelitian oleh N. (2007). Effect Of Horticultural
Masuya, Ota dan Mashida (2017) bahwa Therapy On Preventing The
lansia dengan penurunan fungsi kognitif Decline Of Mental Abilities Of
setelah diberikan gardening therapy Patients With Alzheimer’s Type
selama 6 minggu yang meliputi kegiatan Dementia. Journal of Therapeutic
menanam benih sayur dan bunga sampai Horticulture, 18, 9–17.
dengan memanen hasil berkebun Department of Health. (2009). Living
mengalami penurunan status depresi, Well With Dementia: A National
peningkatan aktivitas kehidupan sehari- Dementia Strategy. London,
hari dan peningkatan status kognitif pada England: Author.
lansia.
Department of Health. (2013). Delivering
High Quality, Effective,
Compassionate Care: Developing

297
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISSN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019
Rita Hadi Widyastuti, Megah Andriany, Sarah Ulliya, Nurullya Rachma
Gardening Therapy: Alternatif Tindakan Dalam Mencegah Progresivitas Demensia Pada
Lansia di Panti Wreda

The Right People With The Right doi.org/10.15344/2394-4978/2017/266


Skills And The Right Values: A Menteri kesehatan RI (2016). Lansia Yang
Mandate From The Government To Sehat Lansia Yang Jauh Dari
Health Education England: April Demensia. www.depkes.go.id.
2013 To March 2015. London,
England: Author. Miller, C.A. (2004). Nursing for wellness
in Older adult: Theory and
Gigliotti, C., & Jarrott, S. (2005). Effects Practice. 4th edition. Philadelphia:
Of Horticulture Therapy On Lippincott Williams and Wilkins.
Engagement And Affect. Canadian
Journal of Aging, 24(4), 367–377.
Gigliotti, C., Jarrott, S., & Yorgason, J.
(2004). Harvesting Health: Effects
Of Three Types Of Horticultural
Therapy Activities For Persons
With Dementia. Dementia, 3(2),
161–180.
Graff et all. (2007). Effect Of Community
Occupational Therapy On Quality
Of Life, Mood And Health Status In
Dementia Patients And Their
Caregivers : A Radomized
Controlled Trial. The Journal of
gerontology, 62 (9), 1002-1009.
Graff et all. (2007). Community
occupational therapy For older
patients with dementia and their
caregivers : cost effectiveness study.
BMJ, 336 (7636), 134-138.
Hogervorst, Tony Sajimin, Lindawati
Kusdhany, Philip Kreager and Tri
Budi Rahardjo, (2009). Hormones,
Cognitive Function and Dementia
(Book Chapter) Cambrige
University Press
Lee, Y. , Kim, S., (2008). Effects Of
Indoor Gardening On Sleep,
Agitation And Cognition In
Dementia Patients: A Pilot Study.
International Journal Of Geriatric
Psychiatry. 23: 485–489
Masuya J, Ota K, Mashida Y (2017) The
Effect Of A Horticultural
Activities Program For The
Community Elderly. International
Journal of Nursing & Clinical
Practices, 4: 265. 4: 265. doi: https://

298
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISSN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 2 September 2019

Anda mungkin juga menyukai