Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak hanya mengalami kemunduran pada fisik, lansia juga akan
mengalami turunnya kemampuan daya ingat yang biasa disebut pikun atau
dalam istilah medis disebut sebagai demensia, hilangnya memori ingatan
secara berkala, propriosepsi dan hilangnya keseimbangan, ketidakmampuan
melakukan tugas dengan baik, kepribadian yang berkurang seperti tidak
stabilnya perasaan, mudah tersinggung, kurangnya kepercayaan terhadap
orang lain dan seringkali melupakan hal yang penting seperti merawat diri
serta lingkungannya. (Rosdhal & Kowalski, 2014). Perubahan tersebut dapat
mengakibatkan penurunan dari fungsi kerja otak, hal tersebut tentunya juga
akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup lansia yang berimplikasi pada kemandirian dalam melakukan
aktivitas sehari-hari (Ninik, Hartono, Suidah, & Pengertika, 2017).
Lanjut usia pasti mengalami masalah kesehatan yang diawali dengan
kemunduran selsel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun
serta faktor resiko terhadap penyakit pun meningkat. Masalah kesehatan yang
sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan keseimbangan,
kebingungan mendadak, termasuk, beberapa penyakit sepeti hipertensi,
gangguan pendengaran, penglihatan dan demensia. (Yuslina, Aini, & Yunere,
2016).
Penderita demensia mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya.
Kurang lebih terdapat 9,9 juta kasus penderita demensia baru di seluruh dunia
pada Tahun 2015. Indonesia berada di peringkat keempat dengan perkiraan
jumlah orang yang menderita demensia sebesar 1.033.000 pada tahun 2015
(Alzheimer’s Disease International, 2014:4). Sedangkan Jumlah seluruh
penduduk yang mengalami demensia di Provinsi Jawa Timur sebesar 506.028
jiwa. Posisi pertama, kedua, dan ketiga diduduki oleh Kabupaten Malang
34.298 jiwa, Kabupaten Jember 30.136 jiwa dan Kota Surabaya 25.144 jiwa
(BPS, 2014).

|1
Demensia terjadi karena adanya gangguan fungsi kognitif. Fungsi
kognitif merupakan proses mental dalam memperoleh pengetahuan atau
kemampuan kecerdasan, yang meliputi cara berpikir, daya ingat, pengertian,
serta pelaksanaan (Santoso&Ismail, 2009). Demensia juga berdampak pada
pengiriman dan penerimaan pesan. Dampak pada penerimaan pesan, antara
lain: lansia mudah lupa terhadap pesan yang baru saja diterimanya; kurang
mampu membuat koordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteks yang
menyertai; salah menangkap pesan; sulit membuat kesimpulan. Dampak pada
pengiriman pesan, antara lain: lansia kurang mampu membuat pesan yang
bersifat kompleks; bingung pada saat mengirim pesan; sering terjadi
gangguan bicara; pesan yang disampaikan salah (Nugroho, 2009).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ciptomulyo berdiri pada
tahun 1981, yang terletak di Jl. Kol. Sugiomo VIII/54 Malang. Puskesmas
Ciptomulyo merupakan pelayanan kesehatan yang bergerak dalam kesehatan
masyarakat di Kota Malang milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang
sudah terakreditasi. Puskesmas Ciptomulyo mempunyai wilayah kerja yaitu
meliputi: Kelurahan Kebonsari, Gadang dan Kelurahan Ciptomulyo. Adapun
jenis pelayanan yang dilakukan diluar gedung Puskesmas Ciptomulyo yaitu;
Posyandu Balita, Posyandu Lansia, UKS/UKGS, Kesehatan Olah Raga,
Kegiatan Penyuluhan, Upaya Kesehatan Kerja, dan Puskesmas Keliling.
Salah satu kelurahan yang di koordinasi oleh Puskesmas Ciptomulyo yang
selalu di observasi yaitu Kelurahan Bakalan Krajan dikarenakan beberapa
warga Kelurahan Bakalan Krajan jarang mengunjungi Posyandu Lansia.
Ny. S (73 th) merupakan salah satu warga dari Kelurahan Bakalan
Krajan Kota Malang yang merupakan pasien binaan Posyandu Lansia RW 1
di Kelurahan Bakalan Krajan, Ny. S yang memang sudah mengalami pikun
kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu setelah terjatuh di kamar mandi
rumahnya. Dalam hal ini perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
terhadap lansia dan mendampingi lansia untuk meningkatkan pemenuhan
kebutuhan asuhan keperawatan, Pasien akan mengalami kurangnya
perawatan diri yang terjadi akibat perubahan proses pikir sehingga aktivitas
perawatan diri menurun (Muhith, 2011).

|2
Gangguan kognitif merupakan kondisi atau proses patofisiologis yang
dapat mengubah atau merusak jaringan otak sehingga mengganggu fungsi
serebral, tanpa memperhatikan penyebab fisik, gejala khasnya berupa
kerusakan kognitif, perubahan kepribadian dan disfungsi perilaku (Copel,
2007). Gangguan kognitif erat hubungannya dengan fungsi otak, karena
kemampuan pasien untuk berpikir akan dipengaruhi oleh keadaan otak.
Gangguan kognitif antara lain delirium dan demensia (Azizah, 2011).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menganalisa kasus
tersebut dan membuat karya ilmiah atau tulisan mengenai asuhan
keperawatan dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. S (73 Tahun)
dengan Demensia di Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang, 2021”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas tentang
banyaknya penderita Demensia terjadi di Indonesia terutama di Jawa Timur
dapat dirumuskan permasalahan yaitu: “Bagaimana Asuhan Keperawatan
pada Ny. S (73 Tahun) dengan Demensia di Puskesmas Ciptomulyo Kota
Malang, 2021”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan pada lansia penderita
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian keperawatan pada lansia dengan Demensia
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada lansia dengan Demensia
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada lansia dengan Demensia
4. Melakukan tindakan keperawatan pada lansia dengan Demensia
5. Melakukan evaluasi pada lansia dengan Demensia

|3
1.4 Manfaat Penelitian
Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners ini diharapkan dapat memberikan
manfaat untuk perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada lansia
dengan Demensia, antara lain:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk peneliti lain yang
serupa pada klien dengan Demensia.
1.4.2 Manfaat Praktisi
1. Bagi Perawat
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan
keilmuan bagi perawat dalam memberikan Asuhan keperawatan pada
pasien dengan Demensia.

2. Bagi Institusi Pendidikan


Karya tulis ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi
pendidikan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan Demensia.
3. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
Karya tulis ini diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang
penyakit Demensia serta perawatan yang benar, gaya hidup untuk
mengurangi resiko komplikasi serta mendapatkan perawatan yang tepat.

|4

Anda mungkin juga menyukai