Anda di halaman 1dari 9

Perdagangan internasional adalah perdagangan antara penduduk suatu negara dengan penduduk

negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama
ekonomi. Beberapa manfaat dari perdagangan internasional adalah sebagai sumber devisa negara dan
mampu menjaga stabilitas harga pasar. Selain itu, perdagangan internasional juga mampu memperluas
lapangan kerja dan memungkinkan suatu negara untuk memperoleh barang atau jasa yang tidak dapat
dihasilkan sendiri.

Teori Keunggulan Mutlak

Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Adam Smith. Teori ini berbunyi bahwa suatu negara
memperoleh keunggulan absolut ketika mampu memproduksi suatu barang yang tidak dibuat negara lain.
Misalnya, Indonesia memiliki keunggulan mutlak batu bara atas Jepang karena Jepang tidak dapat
memproduksi batu bara.

Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif diusulkan oleh David Ricardo. Teori ini berpendapat bahwa negara
diuntungkan jika membuat barang dengan biaya lebih murah dan harga jual lebih rendah. Hal ini bisa kita
lihat pada negara Cina. Mereka banyak memproduksi barang-barang murah dengan biaya rendah,
sehingga Cina dinilai memiliki keunggulan komparatif.

Faktor-Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Ada beberapa hal yang mendorong negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Pertama
adalah adanya pasar bebas. Pasar bebas membuat negara-negara mempertimbangkan untuk melakukan
perdagangan internasional sebagai bentuk untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain.
Pasar bebas juga dapat menjadi pendapatan negara.

Kedua, perbedaan geografis. Kondisi alam suatu negara yang berbeda-beda berarti sumber daya yang
tersedia pun beragam. Jika suatu negara tidak mampu memproduksi barang tertentu karena tidak memiliki
sumber dayanya, mau-tidak mau ia harus melakukan perdagangan dengan negara lain.

Ketiga, menghemat biaya produksi yang tidak dapat dilakukan di dalam negeri. Hal ini bisa dilakukan
ketika suatu negara memiliki bahan mentah, tapi tidak punya teknologi untuk mengelolanya. Karena
biaya untuk membangun fasilitas pengolahan bahan mentah tidak murah, melakukan kerja sama dalam
bentuk perdagangan internasional akan lebih murah.

Hubungan Bilateral Indonesia

1. Hubungan Bilateral Indonesia dan Amerika Serikat

Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sebenarnya sudah lama terjalin bahkan sebelum
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan kerjasama di antara keduanya ditandai
dengan dibukanya kedutaan besar pada masing-masing negara tersebut. Hubungan bilateral yang terjalin
mencangkup pada berbagai bidang, baik itu bidang politik, pertahanan dan keamanan, perdagangan,
investasi, wisata, pembangunan, energi, lingkungan, ketahanan pangan, kemaritiman, pasukan
perdamaian, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dialog antar agama. Hubungan bilateral yang
paling erat antara Indonesia dan Amerika adalah pada saat kedua negara merilis Indonesia-US
Comprehensive Partnership pada tahun 2010.

2. Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi

Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi utamanya adalah tentang ibadah haji dan umrah. Namun, tidak
menutup kemungkinan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi pada bidang lain, contohnya
saja yaitu pada bidang pendidikan. Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara tersebut. Selain
bidang pendidikan, Indonesia dan Arab Saudi juga bekerja sama di bidang penumpasan radikalisme dan
terorisme.

3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Inggris

Hubungan kerja sama bilateral yang terjalin antara Indonesia dan Inggris berkenaan dengan bidang
pendidikan dan ekonomi. Pada bidang pendidikan yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara
kedua negara tersebut. Dan pada bidang ekonomi, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan ekspor
dan impor, selain itu juga, terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk Indonesia.

4. Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jepang dimulai sejak perjanjian perdamaian di antara
republik Indonesia dan Jepang pada April tahun 1958. Perjanjian tersebut membawa dampak baik dan
eratnya hubungan antara kedua negara tersebut. Terjadi persetujuan mitra strategis pada 2006 dan
perjanjian kerelasian ekonomi Indonesia-Jepang pada tahun 2007. Jepang pula banyak memberikan
investasinya terutama pada pengusaha UMKM di Indonesia dan memberikan banyak bantuan pada
bidang pendidikan.

5. Hubungan Bilateral Indonesia dan China

Hubungan bilateral di antara negara Indonesia dan China sudah terjalin sejak lama. Terdapat pula sebuah
teori dimana nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari China. Hal tersebut menyebabkan eratnya
hubungan di antara kedua negara tersebut. Kerja sama antara Indonesia dan China lebih banyak berada
pada bidang ekonomi, khususnya pada bidang perdagangan. Kedua negara baik Indonesia ataupun China
saling ekspor dan impor komoditi negaranya masing-masing. Selain itu juga, Indonesia dan China juga
saling membebaskan visa kunjungan dari masing-masing masyarakatnya.

Pengertian Kerjasama Multilateral

Kerjasama antar negara salah satunya dibedakan berdasarkan jumlah anggota dari kerjasama
tersebut dan salah satu jenisnya adalah kerjasama multilateral. Mengenai kerjasama multilateral
ini telah kita ketahui sebelumnya, yakni sebagai kerjasama yang dilakukan beberapa negara
dimana jumlahnya lebih dari dua negara. Asal negara anggota dalam kerjasama multilateral ini
tidak dikhususkan. Artinya, anggotanya tidak harus berasal dari wilayah tertentu. Sehingga dapat
kita ketahui bahwa kerjasama multilateral merupakan kerjasama yang dilakukan oleh banyak
negara dan tidak ada persyaratan khusus mengenai asal negara anggota. Ada banyak sekali
kerjasama multilateral yang tersebar di seluruh dunia, dan masing- masing kerjasama tersebut
memiliki tujuan dan maksudnya masing- masing. Namun ada beberapa hal yang biasanya
menjadi poin penting kerjasama multilateral. Dan poin- poin ini menjadi bagian dari hasil
kerjasama multilateral tersebut.
 Bidang Ekonomi

Kerjasama multilateral di dunia ini kebanyakan bergerak dalam bidang ekonomi. Tidak
dipungkiri bahwa perekonomian memegang peranan yang sangat penting. Kerjasama multilateral
di bidang ekonomi ini contohnya dalam bidang perdagangan, ataupun penanaman modal.

 Bidang Sosial

Selain dalam bidang ekonomi, kerjasama multilateral juga banyak yang bergerak dalam bidang
sosial kemanusiaan. Dalam bidang sosial, biasanya kerjasama ini saling memberikan bantuan
ketika suatu negara mengalami bencana alam, seperti bencana tsunami,  jenis gempa bumi atau
sedang mengalami hal- hal tertentu yang sekiranya berhubungan dengan kemanusiaan.dalam hal
ini termasuk pula perlindungan terhadap perempuan dan anak- anak.

 Bidang Moneter

Selain dalam bidang ekonomi, kerjasama multilateral juga banyak yang bergerak dalam bidang
moneter atau keuangan. Sebagai contoh adalah Bank Dunia. Selain mengurusi keuangan,
kerjasama ini juga saling memberikan pinjaman kepada anggota yang sedang membutuhkan.

Itulah beberapa poin yang sekaligus menjadi suatu kebijakan yang biasa ada dalam suatu
kerjasama multilateral. Tujuan utama dari kerjasama multilateral ini tentunya adalah
menyejahterakan negara- negara yang termasuk ke dalam anggotanya disamping juga
mewujdukan kesejahteraan bersama.

Contoh Kerjasama multilateral

Ada banyak sekali contoh kerjasama regional yang ada di dunia ini, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut:

1. World Bank

World Bank atau Bank Dunia merupakan lembaga moneter dunia yang bergerak dalam bidang
keuangan pembangunan. World Bank menyediakan pinjaman uang kepada negara anggotanya
yang memerlukan dana untuk melakukan pembangunan di negara tersebut, demi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyaraktnya.

2. IMF (International Monetary Fund)

Selanjutnya adalah IMF. Sama halnya dengan World Bank, IMF juga merupakan organisasi yang
bergerak dalam bidang moneter. Dalam bahasa Indonesia, IMF diartikan sebagai Dana Moneter
Internasional atau DMI. IMF bertujuan untuk mempererat kerjasama moneter global,
memperkuat kestabilan keuangan, mendorong perdagangan internasional, memperluas lapangan
pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

3. ECOSOC
Selanjutnya ada ECOSOC yang merupakan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Ecosoc
merupakan salah satu konvenan Hak Asasi Manusia yang memuat penegasan hak- hak dasar
ekonomi, sosial dan budaya setiap manusia.

4. WTO (World Trade Organization)

WTO merupakan organisasi yang menangani perdagangan dunia. Kebijkan perdagangan di


dalam organisasi ini berdasarkan kesepakatan angota. Tugas utama WTO adalah untuk
menagangani apabila terjadi sengketa perdagangan di antara sesama anggota.

Perbedaan Hubungan Bilateral dan Multilateral

Terdapat perbedaan antara hubungan bilateral dan multilateral, yaitu diantaranya :

1. Perjanjian Bilateral merupakan perjanjian antara dua negara untuk mengatur kebijakan kedua
belah pihak.
2. Perjanjian bilateral bersifat tertutup yang artinya tidak ada negara lain yang berhak untuk ikut
campur dalam perjanjian tersebut.
3. Hubunga Multilateral merupakan kesepakatan yang dilakukan oleh beberapa negara untuk
mengatur kepentingan bersama antar anggota kesepakatan tersebut.
4. Perjanjian multilateral bisa dilakukan oleh negara manapun yang telah bersepakat untuk
berhubungan kerjasama.

Kerjasama Bilateral Dalam Bidang Ekonomi

1. Kerja Sama Bilateral antara Italia dengan Vietnam di Bidang Ekonomi

Vietnam merupakan salah satu negara berkembang yang ada di kawasan Asia Tenggara. Vietnam
memiliki potensi alam dan budaya yang begitu tinggi sehingga menarik perhatian salah satu negara
Eropa, yaitu Italia, untuk memberikan investasi asing pada negara ini untuk mengembangkan potensi
alam dan potensi budayanya. Kedua belah pihak baik Italia ataupun Vietnam pasti akan sama-sama
diuntungkan atas kerja sama yang terjalin.

2. Kerja Sama Bilateral China dan Sri Lanka di Bidang Ekonomi

China adalah salah satu negara terbesar di dunia, baik secara luas wilayah ataupun secara jumlah
penduduknya. Walaupun China berada di benua Asia bagian Timur, namun China juga  menjalin kerja
sama bilateral di bidang ekonomi dengan negara Sri Lanka yang berada di Asia Selatan. Kerja sama
tersebut dilakukan karena untuk pengembangan ekonomi Sri Lanka melalui investasi jangka panjang
negara China dalam bidang pariwisata Sri Lanka, yaitu pada kepulauan Maladewa. Kerja sama yang
terjalin itu akan meningkatkan kemajuan negara Sri Lanka dan juga menguntungkan negara China.

3. Kerjasama Bilateral Indonesia dengan Singapura

Indonesia dan Singapura menjalin hubungan kunjungan kenegaraan tingkat tinggi. Hubungan tersebut
ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi yang kuat. Dalam beberapa tahun terakhir, Singapura secara
teratur menjadi investor asing terbesar di Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan Singapura juga
mencangkup di beberapa bidang, termasuk kesehatan, pertahanan, dan lingkungan hidup. Baik Indonesia
maupun Singapura merupakan negara pendiri ASEAN, dan negara anggota Gerakan Non-Blok dan
APEC.

Tujuan Kerjasama

 Untuk memasarkan produk negara- negara anggota


 Untuk mendapatkan bahan kebutuhan yang diperlukan apabila di negara sendiri tidak
memproduksinya
 Untuk memperoleh jaminan sosial ketika suatu saat negara mengalami kesulitan
 Sebagai sarana penanaman modal atau investasi dan peminjaman modal
 Untuk menjalin persahabatan dengan negara- negara anggota

Itulah beberapa tujuan melakukan kerjasama multilateral. Tujuan- tujuan lain yang lebih khusus
disesuaikan dengan kepentingan masing- masing negara anggota yang tergabung dalam oranisasi
tersebut.

 Manfaat Kerjasama

Setiap hubungan dengan pihak lain pasti akan membawa dampak positif. Setiap dampak positif
kita rasakan sebagai manfaat. Seperti halnya dengan kerjasama multilateral. Kerjasama
multilateral merupakan hubungan yang dapat mendatangkan banyak manfaat. Beberapa manfaat
yang akan kita dapatkan dari kerjasama multilateral antara lain sebagai berikut:

 Menambah keuntungan negara

Salah satu manfaat kerjasama multilateral adalah bertambahnya keuntungan negara. Hal ini jelas
terjadi karena negara dapat memperkenalkan produk yang dihasilkan dalam negerinya kepada
negara- negara tetangga yang menjadi anggota dalam kerjasama tersebut. Dengan demikian suatu
negara bisa menjalin hubungan perdagangan yang lebih banyak lagi dengan pasar yang lebih
luas. Dengan demikian keuntungan yang bisa didapatkan akan lebih banyak.

 Mempererat hubungan antar negara

Selain menambah keuntungan negara, manfaat kerjasama multilateral yang lainnya adalah
mempererat hubungan antar negara. Hubungan antar negara ini seperti halnya hubungan
persahabatan. Dengan menjalin kerjasama antar negara maka akan semakin banyak peluang bagi
suatu negara untuk meningkatkan berbagai hubungan lainnya diluar hubungan kerjasana
tersebut. Apabila suatu negara sedang dilanda musibah, maka negara yang lain pun bisa
memberikan bantuan.

 Memasarkan produk dalam negeri

Seperti halnya poin teratas, manfaat kerjasama multilateral antara lain adalah untuk memasarkan
produk yang dibuat lokal oleh suatu negara. Kerjasama antar negara bisa menjadi ajang promosi
untuk meperkenalkan produk lokal dalam negeri supaya dikenal oleh masyarakat yang lebih luas.
Dengan demikian produk lokal kita akan lebih dikenal dan kemungkinan daya jualnya juga akan
lebih tinggi di masyarakat luas.

 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Manfaat lain dari kerjasama multilateral adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan
melakukan kerjasama multilateral, maka kita bisa lebih mudah mendapatkan barang- barang
yang tidak diproduksi di dalam negeri untuk kemudian dikonsumsi di dalam negeri. Hal ini akan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi suatu negara.

 Mudah mendapatkan pinjaman keuangan

Kerjasama multilateral di bidang moneter akan memudahkan suatu negara mendapatkan


pinjaman keuangan apabila sedang membutuhkan. Hal ini karena memang organisasinya
bergerak dalam bidang moneter.

 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kerjasama multilateral akan meningkatkan ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Dengan sering
berkumpul dan sharing, maka suatu negara akan bisa mencontoh negara lain dalam bidang ilmu
pengetahuan dan juga teknologi supaya lebih maju dan juga lebih modern.

1. Hubungan Bilateral Indonesia dan Amerika Serikat

Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sejatinya sudah lama terjadi bahkan sebelum
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hubungan diplomatik di antara keduanya
ditandai dengan dibukanya kedutaan besar pada masing-masing negara tersebut. Hubungan
bilateral yang terjadi pun terdapat pada berbagai bidang, entah itu bidang politik, pertahanan dan
keamanan, perdagangan, investasi, wisata, pembangunan, energi, lingkungan, ketahanan pangan,
kemaritiman, pasukan perdamaian, pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dialog antar
agama. Hubungan bilateral yang paling diingat antara Indonesia dan AS mungkin adalah ketika
kedua negara ini meluncurkan Indonesia-US Comprehensive Partnership pada tahun 2010.

2. Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadikan
Indonesia harus memiliki hubungan bilateral yang baik dengan negara Arab Saudi. Mengapa
demikian? Hal ini dikarenakan salah satu kewajiban dari umat muslim ialah pergi melaksanakan
ibadah haji yang hanya dapat dilakukan di negara Arab Saudi. Selain itu, umat muslim juga
setiap bulannya ada saja yang melaksanakan ibadah umrah di negara tersebut.

Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya memang berkenaan dengan ibadah haji dan
umrah. Namun, di sisi lain banyak terjadi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi,
misalnya yaitu pada bidang pendidikan. Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara
ini. Selain itu, Indonesia dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang pemberantasan
radikalisme dan terorisme. Bahaya radikalisme dan terorisme sangat perlu untuk diberantas agar
perdamaian dunia dapat terwujud.

3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Inggris

Inggris merupakan salah satu negara monarki di benua Eropa. Hubungan kerja sama bilateral
antara Indonesia dan Inggris banyak terjadi dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Pada bidang
pendidikan yaitu dengan banyaknya pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada bidang
ekonomi sendiri, Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan ekspor dan impor. Selain itu,
terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk Indonesia.

4. Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang

Jepang memang merupakan salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia dengan kejamnya
selama tiga tahun. Namun, hal ini tidak menghentikan kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
Hubungan bilateral antara kedua negara ini berdasarkan pada perjanjian perdamaian di antara
republik Indonesia dan Jepang pada April tahun 1958. Perjanjian tersebut membawa dampak
baik dan eratnya hubungan antara kedua negara ini. Terjadi kesepakatan mitra strategis pada
2006 dan perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang pada tahun 2007. Jepang banyak
memberikan investasinya terutama pada pengusaha UMKM di Indonesia dan memberikan
banyak bantuan pada bidang pendidikan.

5. Hubungan Bilateral Indonesia dan China

Hubungan bilateral di antara negara Indonesia dan China sudah terjadi sejak lama. Terdapat pula
sebuah teori dimana nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari China. Hal ini menyebabkan
eratnya hubungan di antara kedua negara ini. Kerja sama antara Indonesia dan China lebih
banyak berada pada sektor ekonomi, terutama pada bidang perdagangan. Kedua negara ini saling
ekspor dan impor komoditi negaranya masing-masing. Selain itu, kedua negara ini juga saling
membebaskan visa kunjungan dari masing-masing penduduknya.

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Indonesia bergabung menjadi anggota resmi PBB pada tanggal 28 September 1950 sebagai
anggota ke-60. Keterlibatan Indonesia dengan PBB pada masa itu didukung penuh secara bulat
oleh para anggotanya. Indonesia banyak terlibat di dalam kegiatan PBB. Contoh peran Indonesia
dalam organisasi ASEAN dan PBB salah satunya yaitu membentuk Kontingen Garuda untuk
membantu tegaknya perdamaian di berbagai belahan dunia, yaitu dengan bergabung dalam
pasukan penjaga perdamaian PBB. Setidaknya sudah delapan kali Indonesia mengirimkan
kontingen garuda. Yang pertama kali adalah pada tahun 1957 untuk menjaga perdamaian di
negara Mesir.

2. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)


OKI merupakan organisasi internasional yang banyak bergerak di bidang kerja sama negara-
negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Latar belakang dari berdirinya organisasi ini
yaitu terjadinya pembakaran tempat suci umat muslim, yaitu masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus
1969 oleh para fanatik Yahudi dan Kristen di Yerusalem, Palestina. Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia ikut serta dalam pendirian organisasi ini
bersama 56 negara lainnya. Sudah banyak dampak OKI bagi Indonesia yang negara ini rasakan,
maka dari itu Indonesia tetap bergabung dengan OKI hingga saat ini.

3. Asia Pacific Economic Community (APEC)

Salah satu indikator kemajuan suatu negara ialah kemajuan pembangunan pada sektor ekonomi
negara tersebut. Indonesia sebagai salah satu negara merdeka di dunia tentunya juga harus
membangun perekonomian negara ini agar kesejahteraan rakyat Indonesia meningkat. Salah satu
upaya yang dilakukan Indonesia dalam bidang ini ialah mengadakan hubungan multilateral
dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam lingkup APEC.

APEC merupakan salah satu forum kerja sama internasional di dalam bidang ekonomi. Melalui
forum ini, kerja sama ekonomi antara negara di kawasan Asia Pasifik dieratkan sehingga
kemajuan bidang ekonomi dapat merata di seluruh kawasan tersebut. Kerja sama ini pada
akhirnya meluas pada bidang-bidang lainnya yang masih berkaitan erat dengan bidang ekonomi.
Peran Indonesia dalam APEC sendiri cukup vital. Setidaknya Indonesia sudah dua kali menjabat
sebagai ketua umum APEC sekaligus tuan rumah KTT APEC.

4. Gerakan Non-Blok (GNB)

Sejatinya, konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung merupakan cikal bakal lahirnya GNB.
Konferensi ini dihadiri oleh 29 kepala negara di kawasan benua Asia dan Afrika yang baru
memperoleh kemerdekaannya. Dalam konferensi ini dihasilkan Dasasila Bandung yang semakin
mendekatkan pada proses berdirinya GNB. Lima tokoh utama dari pendirian GNB adalah kepala
negara Indonesia, Mesir, Ghana, India, dan Yugoslavia.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB yang pertama, terdapat 25 negara anggota resmi. Pada
KTT ini, ditegaskan bahwa GNB tidak mengarah pada peran pasif atau tidak aktif dalam dunia
perpolitikan internasional, melainkan untuk merumuskan sendiri posisinya secara merdeka yang
mencerminkan kepentingan dari negara-negara anggotanya. Di sisi lain, dunia sedang dipanaskan
dengan adanya perang dingin blok barat (negara liberal) dan blok timur (negara komunis).

5. G-20

Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997 berlalu, Indonesia kembali diterpa krisis ekonomi pada
tahun 2007. Hal ini sejatinya disebabkan oleh krisis ekonomi di negara maju yang berimbas
kepada negara berkembang, yang salah satunya ialah Indonesia, sehingga menyebabkan
dibutuhkannya penanganan yang menyeluruh dan kerja sama di antara negara-negara di dunia.
Pada tahun 2008, pemerintah Amerika Serikat memiliki inisiatif untuk mengadakan suatu
Konferensi Tingkat Tinggi bagi 20 negara di dunia yang terdampak dari krisis ekonomi ini.
Ke-20 negara tersebut selain AS ialah Indonesia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang,
Inggris, Argentina, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Arab Saudi, Cina, Turki, Australia, Brazil,
India, dan Afrika Selatan. Indonesia selaku salah satu negara berkembang di dalam forum ini
memiliki peran yaitu membela kepentingan negara-negara berkembang di dunia.

Itulah penjelasan mengenai materi contoh hubungan bilateral dan multilateral di indonesia yang
dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam kesempatan yang indah kali ini. Semoga dengan
pembaca memahami materi contoh dari hubungan bilateral dan multilateral di indonesia ini,
pengetahuan pembaca mengenai hubungan internasional, khususnya hubungan bilateral dan
multilateral dapat bertambah luas sehingga pembaca dapat berbicara lebih ketika ada diskusi
yang berkaitan dengan hubungan internasional. Selain itu, kita juga dapat mengetahui contoh
peran indonesia dalam hubungan internasional saat ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan,
sampai bertemu dalam kesempatan lainnya dan semoga sukses selalu bagi para pembaca
dimanapun berada!

Anda mungkin juga menyukai