Anda di halaman 1dari 13

ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)

Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

PENERAPAN LONG SHORT TERM MEMORY PADA DATA TIME


SERIES UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN PRODUK
PT. METISKA FARMA

Laras Wiranda1, Mujiono Sadikin2

1,2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,


Universitas Mercu Buana
Jakarta, Indonesia

e-mail: 41515110040@student.mercubuana.ac.id1, mujiono@mercubuana.ac.id2

Abstrak
Persaingan penjualan produk antar industri farmasi di Indonesia semakin ketat.
Keadaan dan permintaan pasar juga menjadi semakin kompleks dan sulit diprediksi.
Oleh karena itu, industri farmasi harus memiliki perencanaan strategis di bidang
pemasaran, diantaranya melalui prediksi permintaan atau penjualan. Sejauh ini PT.
Metiska Farma sudah menerapkan metode prediksi untuk kebutuhan rencana
produksi. Namun, hasil dari metode peramalan yang telah dilakukan tidak akurat,
selain kurang efektif karena dilakukan secara manual. Pada studi yang disajikan
pada makalah, dilakukan uji coba prediksi berbasis teknik Machine Learning yaitu
metode Long Short Term Memory (LSTM). Untuk menguji coba teknik yang
diusulkan digunakan dataset produk “X” dengan parameter kinerja Mean Absolute
Percentage Error (MAPE) dan Root Mean Squared Error (RMSE). Hasil penelitian
melalui evaluasi kinerja model data training terhadap data testing, menunjukkan
bahwa nilai LSTM dalam memprediksi penjualan sebesar 13,762,154.00 untuk
RMSE dalam nilai rupiah dan MAPE sebesar 12%.

Kata kunci: Long Short Term Memory, Prediksi, Farmasi, Penjualan

Abstract
The competition in product sales between the pharmaceutical industry in Indonesia is
getting tougher. Market conditions and demands are also increasingly complicated and
unpredictable. Therefore, the pharmaceutical industry must have strategic planning in the
marketing field, where the offer is available. Hitherto, PT. Metiska Farma has applied a
prediction method for the needs of production plan. However, the results of applying such
forecasting method are inaccurate, because, besides being less effective, this method is
done manually. In the study presented in this paper, a prediction test based on Machine
Learning techniques was conducted, which was the Long Short Term Memory (LSTM)
method. To test the proposed technique, the product dataset “X” was used with
performance parameters of Mean Absolute Percentage Error (MAPE) and Root Mean
Squared Error (RMSE). The results of the study, through evaluating the model
performance of data training on data testing, showed that the LSTM value in predicting
sales was 13,762,154.00 for RMSE in rupiah values, and the MAPE was 12%.

Keywords : Long Short Term Memory, Prediction, Pharmacy, Sales

PENDAHULUAN perusahaan untuk merencanakan semua


Pada saat ini hampir semua parameter produksi dengan baik. Seperti
perusahaan yang bergerak di bidang kapasitas produksi agar dapat memenuhi
industri dihadapkan pada suatu tantangan permintaan pasar dengan tepat waktu dan
yaitu adanya tingkat persaingan yang dengan jumlah yang sesuai, sehingga
semakin ketat. Hal ini mengharuskan

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 184


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

diharapkan keuntungan perusahaan akan lombok oleh Ahmad Ashril Rizal dan Siti
meningkat [1]. Soraya [6]. Penelitian ini mengkaji prediksi
Peramalan (forecasting) adalah seni kunjungan wisatawan di pulau lombok
dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di dengan pendekatan Recurrent Neural
masa depan. Hal ini dapat dilakukan Network Long Short Term Memory (RNN
dengan melibatkan pengambilan data LSTM) menggunakan multi time steps.
historis dan memproyeksikannya ke masa Kemudian kinerja model dievaluasi
mendatang. Dengan cara membentuk menggunakan Root Mean Square Error
model matematis atau prediksi intuisi (RMSE). Hasil penelitian yang dilakukan
bersifat subyektif yang disesuaikan untuk memprediksi kunjungan wisatawan
dengan pertimbangan yang baik [2]. dengan RNN LSTM menggunakan multi
Peramalan merupakan alat bantu yang time steps mendapatkan hasil RMSE
sangat diperlukan bagi kebijakan sebesar 6888.37 pada data training dan
perencanaan organisasi bisnis maupun 14684.33 pada data testing.
pengambilan keputusan manajemen yang Kemudian, pada penelitian yang
penting lainnya [3]. Salah satu manfaat dilakukan oleh QIU Mingyue, dkk adalah
peramalan penjualan adalah dapat memprediksi arah indeks pasar saham
memperkirakan penjualan secara akurat harian [7]. Topik utama dari penelitian ini
dari waktu ke waktu sehingga dapat dibuat adalah kemampuan untuk memprediksi
rencana produksi yang sesuai dengan arah harga pada hari berikutnya dari indeks
perkiraan penjualan [4]. pasar saham Jepang. Pada studi ini,
Dengan adanya peramalan, maka prediksi dilakukan menggunakan model
perusahaan dapat mencapai tujuan artificial neural network (ANN) yang
perusahaan serta pengambilan keputusan dioptimalkan menggunakan genetic
dalam produksinya. Karena pentingnya algorithms (GA). Dalam menguji kinerja
peramalan, berbagai studi mengenai model eksperimen dilakukan dengan
peramalan telah dilakukan. Terdapat menerapkan dua tipe variabel input yaitu
beberapa studi terkait yang telah dilakukan indikator input tipe satu dan indikator input
oleh para peneliti diantaranya yaitu prediksi tipe dua. Dari kedua variabel input tersebut,
pergerakan saham [5], prediksi kunjungan indikator input tipe dua memberikan kinerja
wisatawan [6], prediksi arah indeks pasar yang lebih baik sebesar 86.39% untuk
saham harian [7], dan perbandingan memprediksi arahnya.
metode klasifikasi untuk memprediksi Perbandingan metode klasifikasi pada
potensi resiko [8]. data kandidat pelanggan untuk
Long Short Term Memory yang memprediksi potensi resiko. Studi yang
digunakan oleh Tingwei Gao, dkk [5] dilakukan oleh Mujiono Sadikin & Fahri
bertujuan untuk memprediksi pergerakan Alfiandi ini membandingkan metode data
saham pada hari berikutnya. Data stok mining klasifikasi C.45 dengan Naïve Bayes
perdagangan dasar digunakan dalam pada penyedia kredit kendaraan untuk
pembuatan model prediksi. Pada studi ini memprediksi calon pelanggan yang
peneliti membandingkan model LSTM berpotensi menghasilkan lebih banyak
dengan 3 model lainnya yaitu moving keuntungan [8]. Kriteria pelanggan atau
average (MA), exponential moving average atribut yang digunakan untuk diteliti ada 5,
(EMA), dan support vector machine (SVM). yaitu gaji, usia, status perkawinan, cicilan
Kinerja dari keempat model tersebut dan kelayakan. Evaluasi kriteria dilakukan
kemudian dievaluasi menggunakan Root berdasarkan akurasi, daya ingat & presisi.
Mean Square Error (RMSE). Dari studi ini Hasil evaluasi akurasi dan presisi yang
dihasilkan bahwa model MA memiliki nilai dihasilkan oleh algoritma C.45 lebih baik
40.9691, EMA 24.6726, SVM 21.8863, dan dibandingkan dengan algoritma Naïve
LSTM 20.4668. Bayes, yaitu 83.33% akurasi dan 89.16%
Selanjutnya, penelitian mengenai presisi. Namun untuk daya ingat algoritma
prediksi kunjungan wisatawan di pulau Naïve Bayes lebih baik dibandingkan

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 185


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

algoritma C.45, yaitu dengan nilai 83.75% data time series yang tergolong sebagai
untuk Naïve Bayes dan 82.22% untuk C.45. data sequence. Data time series
PT. Metiska Farma adalah merupakan suatu rangkaian pengamatan
perusahaan yang bergerak di bidang berdasarkan urutan waktu dari karakteristik
industri farmasi. Untuk memenuhi kuantitatif dari satu atau kumpulan kejadian
kebutuhan pasar, industri farmasi perlu yang diambil dalam periode waktu tertentu.
melakukan perencanaan sebelum Long Short Term Memory (LSTM)
melakukan tahap produksi. Perencanaan merupakan salah satu pengembangan
produksi biasanya dilakukan berdasarkan neural network yang dapat digunakan untuk
prediksi atau peramalan. Prediksi penjualan pemodelan data time series [10]. LSTM
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai mampu mengatasi ketergantungan jangka
produk baru dan juga untuk meningkatkan panjang (long term dependencies) pada
jumlah produksi [9]. Perusahaan ini telah masukannya. Sebuah penelitian A New
melakukan prediksi penjualan namun Method for Semantic Consistency
hasilnya kurang akurat. Semakin banyak Verification of Aviation Radiotelephony
permintaan pasar, semakin sulit untuk Communication Based on LSTM-RNN
melakukan prediksi dengan cara manual. mengatakan bahwa LSTM berhasil
Untuk mengatasi permasalahan kesulitan diterapkan pada berbagai tugas sekuensial
peramalan secara manual tersebut, pada dan bahasa pemodelan [11]. Sebuah cell
penelitian ini dilakukan eksperimen dalam LSTM menyimpan sebuah nilai atau
peramalan berbasis Machine Learning keadaan (cell state), baik untuk periode
menggunakan teknik Long Short Term waktu yang panjang atau singkat. LSTM
Memory. mempunyai memory block yang akan
Metode yang dapat diterapkan adalah menentukan nilai mana yang akan dipilih
Long Short Term Memory (LSTM). Tujuan sebagai keluaran yang relevan terhadap
utama dari LSTM pada kasus peramalan masukan yang diberikan. Hal ini adalah
(forecasting) adalah membuat prediksi yang keunggulan yang dimiliki oleh LSTM.
akurat terhadap suatu variabel. Peramalan Pada penelitian ini dilakukan 3 tahap
terbaik didasarkan pada tingkat kesalahan utama yaitu: 1) Preprocessing Data; 2)
prediksi, di mana semakin kecil tingkat Pembuatan model melalui proses training
kesalahan yang dihasilkan, semakin tepat LSTM Network; 3) Melakukan uji terhadap
sebuah metode dalam memprediksi [1]. data testing. Hasil akhir penelitian ini
Perhitungan tingkat kesalahan yang berupa prediksi penjualan yang akan
digunakan pada studi ini adalah Root Mean dijadikan sebagai acuan dalam
Square Error (RMSE) dan Mean Absolute perencanaan produksi perusahaan. Setelah
Percent Error (MAPE). mendapatkan prediksi dari skenario terbaik,
Pada penelitian ini digunakan data kinerja LSTM dievaluasi menggunakan
penjualan antara tahun 2017 sampai RMSE dan MAPE. Hasil penelitian dengan
dengan 2019. Data penjualan di PT. kinerja terbaik ditunjukan dari nilai
Metiska Farma memiliki atribut waktu kesalahan terkecil yang dihasilkan oleh
(tanggal penjualan) dan nilai (value RMSE yang mencapai angka
penjualan harian yang didapat dalam 13,762,154.00 dan MAPE mencapai angka
bentuk rupiah) sehingga termasuk ke dalam 12%.

METODE dikumpulkan dan kemudian dikonversi


A. Dataset menjadi file csv (comma separated values).
Dataset diperoleh dari data Data yang terkumpul sebanyak 603 row
penjualan obat harian PT. Metiska Farma. data. Setiap instant data mengandung dua
Bentuk dataset yang digunakan berupa atribut, yaitu Tanggal dan Nilai. Tanggal
time series. Data penjualan obat “X” per adalah tanggal penjualan dan nilai adalah
hari dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, value pendapatan perhari dari penjualan
yaitu penjualan tahun 2017 – 2019 obat tersebut dalam bentuk rupiah.

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 186


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

Penjelasan atribut dan beberapa contoh


instant data disajikan pada Tabel 1 dan
Tabel 2.

Tabel 1. Atribut Dataset


No Atribut Nilai Atribut

1 Tanggal 2017-04-01, 2017-04-03, dll

Nilai Penjualan
2 5,880,000; 11,585,000; dll
(Rupiah)

Table 2. Contoh Nilai Atribut Dataset


No Tanggal Nilai

1 2017-04-01 5,880,000

2 2017-04-03 11,585,000

3 2017-04-04 41,090,000

4 2017-04-05 40,320,000

5 2017-04-06 18,130,000

B. Tahapan Eksperimen

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 187


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

Gambar 1. Tahapan Eksperimen

Tahapan aktivitas dalam penelitian ini komposisi data testing dan data training
berturut – turut: penyiapan data, pembuatan dalam prosentase. Skenario uji coba
model, dan evaluasi model. Tahapan tersebut disajikan pada Tabel 3. Setelah
penyiapan data terdiri dari pengumpulan seluruh dataset tersebut dibagi sesuai
data, preprocessing, representasi data, dan komposisi yang dibutuhkan, masing –
pemilahan data (dataset splitting). Tahapan masing data training dan data testing
rinci diilustrasikan seperti pada Gambar 1. dikonversi menjadi file csv (comma
Preprocessing data terdiri dari data separated values).
cleansing dan normalisasi dataset. Setelah
tahap preprocessing data selesai dilakukan Table 3. Komposisi Dataset
kemudian dataset dibagi menjadi dua, No Data Training Data Testing
dataset training dan dataset testing. Tahap
selanjutnya dalam penelitian ini untuk 1 70% 30%
mencapai hasil prediksi proses membangun
sistem dibagi menjadi dua yaitu proses 2 80% 20%
training dan proses prediksi. Karena saat
3 90% 10%
menjalankan proses pembuatan model
memakan waktu yang cukup lama, maka
proses training dilakukan secara terpisah D. Preprocessing Data
dengan proses prediksi. Proses Preprocessing Data pada
Tahap eksperimen model dimulai studi ini dengan melakukan normalisasi
dengan pembuatan model dan training pada dataset menggunakan teknik min-max
LSTM Network. Hasil training berupa model scaler dari sklearn [13]. Caranya dengan
LSTM yang berupa file HDF5 atau .h5 [12]. merubah nilai real atau nilai aktual menjadi
Model yang diperoleh selanjutnya nilai dengan range interval. Nilai range
digunakan pada proses prediksi dengan interval dalam penelitian ini juga dibagi
memuat file model. Tahap akhir eksperimen menjadi dua uji coba, yaitu [0,1] dan [1,1]
berupa proses denormalisasi data hasil untuk mendapatkan nilai prediksi yang
testing untuk mendapatkan nilai hasil terbaik. Dibawah ini adalah rumus untuk
prediksi dan nilai evaluasi dari hasil kinerja normalisasi.
model.
Manfaat dari proses training dan 𝑥− 𝑥𝑚𝑖𝑛
prediksi dilakukan secara terpisah adalah 𝑥′ =
𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛 (1)
ketika menjalankan proses prediksi jika
tidak ada data baru. Tidak perlu melakukan Keterangan:
pemodelan data training kembali melainkan 𝑥 ′ = Nilai hasil normalisasi
langsung memuat dari file .h5 tersebut. Hal 𝑥 = Nilai data aktual yang akan
itu akan mempercepat proses prediksi dinormalisasi
karena tanpa harus melakukan training 𝑥𝑚𝑖𝑛 = Nilai minimum dari data aktual
kembali terhadap data yang sama. 𝑥𝑚𝑎𝑥 = Nilai maksimum dari data aktual
C. Input Dataset E. Long Short Term Memory Network
Dataset yang digunakan pada Long Short Term Memory (LSTM)
penelitian ini adalah data penjualan antara disebutkan untuk pertama kali pada tahun
tahun 2017 sampai dengan 2019. Dataset 1997 dijelaskan oleh Hochreiter dan
yang dikumpulkan kemudian dipilah Schmidhuber [14]. LSTM disebut juga
menjadi data training dan data testing. sebagai jaringan saraf dengan arsitektur
Skenario penggunaan dataset untuk yang mudah beradaptasi, sehingga
eksperimen disiapkan berdasarkan

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 188


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

bentuknya dapat disesuaikan, tergantung berikutnya pada sebuah arsitektur. LSTM


pada aplikasinya. Long Short Term Memory dibangun dan dirancang untuk mengatasi
merupakan turunan dari metode RNN masalah gradien menghilang dari RNN
(Recurrent Neural Network). Recurrent ketika berhadapan dengan vanishing dan
Neural Network merupakan jaringan saraf exploding gradient tersebut. Arsitektur
berulang yang didesain khusus untuk LSTM terdiri dari lapisan input, lapisan
menghandle data berurutan (sequence output, dan lapisan tersembunyi yang
data). Namun RNN mempunyai masalah disajikan pada Gambar 2.
vanishing dan exploding gradient yaitu
apabila terjadi perubahan pada jangkauan
nilai dari satu lapisan menuju lapisan

Gambar 2. Arstitektur Long Short Term Memory (LSTM)

Lapisan tersembunyi terdiri dari sel


memori, satu sel memori memiliki tiga gate
yaitu input gate, forget gate, output gate
[15]. Input gate berfungsi mengontrol
berapa banyak informasi yang harus
disimpan dalam keadaan sel. Ini mencegah Gambar 3 menyajikan isi dari
sel dari menyimpan data yang tidak perlu. lapisan tersembunyi LSTM yaitu sel
Forget gate berfungsi mengontrol sejauh memori. Sebuah sel memori di LSTM
mana nilai tetap di dalam sel memori. menyimpan sebuah nilai atau keadaan (cell
Output Gate berfungsi untuk memutuskan state), baik untuk periode waktu yang
berapa banyak konten atau nilai dalam sel panjang atau singkat. Penjelasan untuk
memori, digunakan untuk menghitung gerbang – gerbang yang ada pada satu sel
output [16]. memori Long Short Term Memory (LSTM)
adalah sebagai berikut:

1. Input Gate (𝑖𝑡 )


Input gate berperan mengambil
output sebelumnya dan input baru serta
melewatkan mereka melalui lapisan
sigmoid. Gate ini mengembalikan nilai 0
atau 1. Rumus dari 𝑖𝑡 adalah:
𝑖𝑡 = 𝜎(𝑊𝑖 𝑆𝑡−1 + 𝑊𝑖 𝑋𝑡 ) (2)

Dengan,
Gambar 3. Sell 𝑊𝑖 = Bobot dari Input Gate.
Memory LSTM 𝑆𝑡−1 = State sebelumnya atau state pada
waktu t-1.

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 189


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

𝑋𝑡 = Input pada waktu t.


𝜎 = Fungsi aktivasi sigmoid. Lapisan ini menerapkan tangen
hiperbolik ke campuran input dan output
Nilai gerbang input dikalikan dengan sebelumnya. Mengembalikan vektor
output dari lapisan kandidat (𝐶̃ ). Rumus dari kandidat yang akan ditambahkan ke state.
(𝐶̃ ) adalah: State diperbarui dengan rumus:
𝐶̃ = 𝑡𝑎𝑛ℎ(𝑊𝑐 𝑆𝑡−1 + 𝑊𝑐 𝑋𝑡 ) (3)
𝑐𝑡 = (𝑖𝑡 ∗ 𝐶̃𝑡 + 𝑓𝑡 ∗ 𝑐𝑡−1 ) (4)

Dengan,
𝐶̃ = Intermediate cell state.
𝑊𝑐 = Bobot dari cell state.
𝑆𝑡−1 = State sebelumnya
atau state pada waktu t
– 1.
𝑋𝑡 = Input pada waktu t.

State sebelumnya dikalikan


dengan forget gate dan kemudian
ditambahkan ke fungsi kandidat baru yang
diizinkan oleh output gate. 3. Output Gate (𝑜𝑡 )
Output gate mengontrol seberapa
2. Forget Gate (𝑓𝑡 ) banyak state yang lewat ke output dan
Forget gate adalah lapisan sigmoid bekerja dengan cara yang sama dengan
yang mengambil output pada waktu t – 1 gate lainnya. Dan terakhir menghasilkan
dan input pada waktu t dan cell state yang baru (ℎ𝑡 ). Rumus dari 𝑜𝑡 dan
menggabungkannya serta menerapkan ℎ𝑡 adalah:
fungsi aktivasi sigmoid. Karena sigmoid, 𝑜𝑡 = 𝜎(𝑊𝑜 𝑆𝑡−1 + 𝑊𝑜 𝑋𝑡 ) (6)
output dari gate ini adalah 0 atau 1. Jika
𝑓𝑡 = 0 maka keadaan (state) sebelumnya ℎ𝑡 = 𝑜𝑡 ∗ 𝑡𝑎𝑛ℎ(𝑐𝑡 ) (7)
akan dilupakan, sementara jika 𝑓𝑡 = 1 state
sebelumnya tidak berubah. Rumus dari 𝑓𝑡 Dengan,
adalah: 𝑊𝑜 = Bobot dari output gate.
𝑆𝑡−1 = State sebelumnya atau state pada
𝑓𝑡 = 𝜎(𝑊𝑓 𝑆𝑡−1 + 𝑊𝑓 𝑋𝑡 ) (5) waktu t - 1.
𝑋𝑡 = Input pada waktu t.
Dengan, 𝜎 = Fungsi aktivasi sigmoid.
𝑊𝑓 = Bobot dari forget gate.
𝑆𝑡−1 = State sebelumnya atau state pada Akurasi prediksi yang dihasilkan
waktu t - 1. diperoleh dari data yang sudah dilatih dan
𝑋𝑡 = Input pada waktu t. kunci keberhasilan kedua hal tersebut
𝜎 = Fungsi aktivasi sigmoid. adalah dari jumlah lapisan tersembunyi
[17]. Atribut yang digunakan pada penelitian
ini ada dua yaitu tanggal penjualan dan nilai
atau value pendapatan perhari dari
penjualan obat PT. Metiska Farma.
Arsitektur Long Short Term Memory (LSTM)
untuk memprediksi penjualan obat PT.
Metiska Farma disajikan melalui Gambar 4

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 190


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

Gambar 4. Arsitektur LSTM untuk Prediksi Penjualan PT. Metiska Farma

F. Denormalisasi ukuran akurasi dalam peramalan, di


Setelah mendapatkan hasil prediksi antaranya adalah MAPE dan RMSE yang
dari proses prediksi, maka sebelum diungkapkan oleh rumus berikut [21].
menghitung akurasi hasil prediksi harus
dilakukan denormalisasi yaitu data diubah
menjadi nilai real kembali [18]. Karena data
hasil prediksi masih berupa data berbentuk
range interval yang dilakukan pada
normalisasi data. Tujuan denormalisasi a. Root Mean Square Error (RMSE)
adalah agar output mudah dibaca dan
mudah dimengerti. Dibawah ini adalah 𝑛
rumus untuk denormalisasi. 1
√ ∑(𝑦̃𝑖 − 𝑦𝑖 )2 (9)
𝑛
𝑑 = 𝑑′ (𝑚𝑎𝑥 − 𝑚𝑖𝑛) + 𝑚𝑖𝑛 (8) 𝑖

Dengan,
𝑑 = Nilai hasil denormalisasi Keterangan:
𝑑′ = Nilai data normalisasi 𝑦̃𝑖 = Nilai hasil peramalan
𝑚𝑎𝑥 = Nilai maksimum dari data aktual 𝑦𝑖 = Nilai aktual / Nilai sebenarnya
𝑚𝑖𝑛 = Nilai minimum dari data aktual n = Jumlah data

G. Evaluasi b. Mean Absolute Percentage Error


Untuk mengevaluasi kinerja model (MAPE)
pada penelitian ini digunakan Root Mean
𝑛
Square Error (RMSE) dan Mean Absolute 1 𝑦̃𝑖 − 𝑦𝑖
Percentage Error (MAPE). Root Mean 100 × ∑ | |
𝑛 𝑦𝑖 (10)
Square Error (RMSE) yaitu metode 𝑖=1
alternatif untuk mengevaluasi teknik
peramalan yang digunakan untuk mengukur
tingkat akurasi hasil perkiraan suatu model Keterangan:
[19]. Nilai yang dihasilkan RMSE 𝑦̃𝑖 = Nilai hasil peramalan
merupakan nilai rata – rata kuadrat dari 𝑦𝑖 = Nilai aktual / Nilai sebenarnya
jumlah kesalahan pada model prediksi. n = Jumlah data
Root Mean Square Error (RMSE) adalah
teknik yang mudah diimplementasikan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
telah sering digunakan dalam berbagai Percobaan yang memberikan nilai
studi yang berkaitan dengan peramalan kinerja tertinggi untuk setiap metode
[20]. digunakan sebagai model untuk
Mean Absolute Percentage Error menemukan metode terbaik dengan
(MAPE) merupakan rata – rata diferensiasi menguji ulang pada pengujian data yang
absolut antara nilai peramalan dan aktual, disediakan. Sebelum melakukan pengujian
yang dinyatakan sebagai persentase nilai terhadap metode penelitian ini, penggunaan
aktual [3]. MAPE digunakan untuk parameter perlu dilakukan. Karena dalam
menghitung persentase kesalahan antara menganalisa dampak dari parameter akan
nilai aktual dan nilai prediksi. Ada berbagai mempengaruhi hasil akurasi. Beberapa

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 191


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

parameter uji yang digunakan adalah 4 menyajikan skenario eksperimen dari


sebagai berikut: parameter yang disediakan. Tabel 5
menunjukan hasil pembagian dalam
1. Komposisi Dataset – (P1) pembuatan skenario eksperimen untuk
2. Nilai Range Interval – (P2) menemukan metode terbaik dalam
pengujian yang dilakukan dalam penelitian
Dari parameter yang disediakan ini.
dapat dibuat skenario untuk beberapa
pengujian ulang dalam penelitian ini. Tabel
Tabel 4. Skenario Eksperimen
1 2 3

P1 70/30 80/20 90/10

P2 [-1,1] [0,1]

Tabel 5. Jumlah Eksperimen


Eksperimen Parameter

1 = P1.1, P2.1

2 = P1.1, P2.2

3 = P1.2, P2.1

4 = P1.2, P2.2

5 = P1.3, P2.1

6 = P1.3, P2.2

Pada penelitian ini, membangun dihasilkan, semakin tepat sebuah metode


model prediksi LSTM berdasarkan dalam memprediksi. Hasil eksperimen dari
framework deep learning yaitu Keras yang studi ini diperoleh satu prediksi terbaik yang
merupakan platform Python. Percobaan mempunyai nilai evaluasi model terendah
dilakukan beberapa kali berdasarkan menggunakan RMSE dan MAPE setelah
jumlah eksperimen yang telah ditetapkan denormalisasi secara berturut – turut yaitu
dalam Tabel 5. Tabel 6 menyajikan hasil 13,762,154.00 dan 12%. Nilai tersebut
penelitian dari beberapa tahap yang sudah adalah jumlah rata – rata total dari seluruh
dilakukan sebelumnya. hasil test setiap instant data sesuai dengan
Peramalan terbaik didasarkan pada komposisi yang telah diskenariokan.
tingkat kesalahan prediksi, di mana
semakin kecil tingkat kesalahan yang

Tabel 6. Hasil Nilai RMSE dari Seluruh Eksperimen


Eksperimen Parameter RMSE MAPE

1 = P1.1, P2.1 51,188,750.00 82%

2 = P1.1, P2.2 24,203,660.00 74%

3 = P1.2, P2.1 25,265,271.00 45%

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 192


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

4 = P1.2, P2.2 27,631,289.00 54%

5 = P1.3, P2.1 13,762,154.00 12%

6 = P1.3, P2.2 15,619,567.00 31%

Hasil dari eksperimen kelima tersebut. Melalui plot dan tabel yang
memberikan nilai RMSE yang paling disajikan pada Gambar 5 dan Tabel 7 dapat
rendah, yaitu sebesar 13,762,154.00 dan dilihat perbandingan nilai hasil prediksi
MAPE sebesar 12%. Dengan begitu sudah dengan nilai aktual dari eksperimen kelima
dapat diperoleh perbandingan nilai hasil yang telah dilakukan
prediksi dengan nilai aktual dari eksperimen

Gambar 5. Plot Hasil Eksperimen Kelima

Tabel 7 menunjukkan hasil eksperimen kelima memberikan hasil yang


eksperimen yang dilakukan pada studi ini paling baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
dengan menerapkan model LSTM untuk evaluasi atau rata – rata kesalahan yang
memprediksi pendapatan penjualan PT. dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan
Metiska Farma pada hari yang akan nilai rata – rata kesalahan pada
datang. Kinerja model dievaluasi eksperimen lainnya.
menggunakan Root Mean Square Error Hasil evaluasi kinerja model
(RMSE) dan Mean Absolute Percentage menggunakan MAPE pada eksperimen
Error (MAPE). Dari hasil diketahui bahwa kelima menunjukan bahwa tingkat

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 193


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

persentase rata – rata kesalahan model menjualkan produknya. Maka selisih yang
antara nilai prediksi dengan nilai aktual dihasilkan lebih tinggi pada hari – hari
perhari terkecil adalah 12%. Perlu tertentu seperti ditunjukkan pada prediksi
diketahui bahwa nilai persentase error hasil eksperimen atau yang disebut juga
yang tinggi disebabkan oleh penjualan dengan data outlier.
yang terjadi di akhir bulan, karena
terkadang pada akhir bulan PT. Metiska
Farma memberikan diskon saat
Tabel 7. Hasil Nilai Prediksi dan Nilai Aktual Eksperimen Kelima
Day Predicted Expected MAPE

1 11,401,761.07 12,705,000.00 10%

2 45,547,249.53 49,595,000.00 8%

3 24,497,844.70 27,685,000.00 12%

4 29,408,351.32 33,110,000.00 11%

5 21,020,859.60 24,395,000.00 14%

… … … …

11 456,838,651.49 489,195,000.00 7%

12 8,687,088.69 11,165,000.00 22%

13 10,362,349.13 10,010,000.00 4%

14 31,670,533.23 32,025,000.00 1%

15 201,475,229.81 212,730,000.00 5%

… … … …

21 57,434,408.86 59,780,000.00 4%

22 26,033,044.91 26,810,000.00 3%

23 46,367,671.00 48,685,000.00 5%

24 10,379,442.74 10,745,000.00 3%

25 196,269,260.67 208,950,000.00 6%

… … … …

31 20,753,156.84 21,000,000.00 1%

32 31,283,508.79 32,410,000.00 3%

33 203,593,754.30 216,265,000.00 6%

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 194


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

34 1,145,212,114.03 1,221,990,000.00 6%

35 174,632,649.80 185,255,000.00 6%

KESIMPULAN [3] S. Riyadi, “Aplikasi Peramalan


Dalam studi ini, Long Short Term Memory Penjualan Obat Menggunakan
diimplementasikan pada dataset penjualan Metode Pemulusan (Studi Kasus:
obat “X” di PT. Metiska Farma untuk Instalasi Farmasi Rsud Dr Murjani),”
memprediksi penjualan di masa depan Stmik Amikom, no. 1, pp. 1–6, 2015.
untuk perusahaan tersebut. Berdasarkan [4] F. R. Hariri, “Metode Least Square
dua parameter percobaan hasil skenario, Untuk Prediksi Penjualan Sari
percobaan kelima mencapai kinerja yang Kedelai Rosi,” Simetris J. Tek.
lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan Mesin, Elektro dan Ilmu Komput., vol.
bahwa metode terbaik penggunaan LSTM 7, no. 2, p. 731, 2016.
dengan komposisi data latih 90% dan data [5] T. Gao, Y. Chai, and Y. Liu,
uji 10%, range interval [-1,1] dan epoch “Applying long short term momory
sebanyak 1500. Metode tersebut neural networks for predicting stock
mendapatkan hasil perhitungan RMSE closing price,” Proc. IEEE Int. Conf.
dalam bentuk rupiah sebesar Softw. Eng. Serv. Sci. ICSESS, vol.
13,762,154.00 dan hasil persentase rata – 2017-Novem, pp. 575–578, 2018.
rata kesalahan model antara nilai prediksi [6] A. A. Rizal and S. Soraya, “Multi
dengan nilai aktual perhari terkecil dengan Time Steps Prediction dengan
menggunakan MAPE adalah 12%. Dalam Recurrent Neural Network Long
studi selanjutnya, kami akan Short Term Memory,” MATRIK J.
mengeksplorasi beberapa peluang untuk Manajemen, Tek. Inform. dan
menerapkan teknik yang lain dalam domain Rekayasa Komput., vol. 18, no. 1,
ini. Sehingga, kami dapat membangun pp. 115–124, 2018.
model LSTM dengan menambahkan fitur [7] Q. Mingyue, L. Cheng, and S. Yu,
baru dalam memory cell dan proses “Application of the Artifical Neural
optimasi baru yang digunakan. Network in Predicting the Direction of
Stock Market Index,” Proc. - 2016
REFERENSI 10th Int. Conf. Complex, Intelligent,
[1] M. Jurusan, T. Industri, F. T. Softw. Intensive Syst. CISIS 2016,
Pertanian, D. Jurusan, T. Industri, pp. 219–223, 2016.
and F. T. Pertanian, “ANALISIS [8] M. Sadikin and F. Alfiandi,
PERAMALAN PENJUALAN “Comparative study of classification
PRODUK KECAP PADA method on customer candidate data
PERUSAHAAN KECAP MANALAGI to predict its potential risk,” Int. J.
DENPASAR BALI Ni Putu Lisna Electr. Comput. Eng., vol. 8, no. 6,
Padma Yanti 1 , I.A Mahatma pp. 4763–4771, 2018.
Tuningrat 2 , A.A.P. Agung Suryawan [9] D. R. Indah, “Sistem Forecasting
Wiranatha 2 1,” J. REKAYASA DAN Perencanaan Produksi dengan
Manaj. AGROINDUSTRI, vol. 4, no. Metode Single Eksponensial
1, pp. 72–81, 2016. Smoothing pada Keripik Singkong
[2] M. Savira, N. N. K. Moeliono, and S. Srikandi Di Kota Langsa,” vol. 2, no.
Sos, “ANALISIS PERAMALAN 1, pp. 10–18, 2018.
PENJUALAN OBAT GENERIK [10] D. I. Komputer, F. Matematika, D. A.
BERLOGO (OGB) PADA PT. N. Ilmu, and P. Alam, “Prediksi
INDONESIA FARMA,” eProceedings temporal untuk kemunculan titik
Manag., pp. 1–12, 2015. panas di kabupaten rokan hilir riau

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 195


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 8, Nomor 3, Desember 2019

menggunakan long short term [19] Y. Abdillah and Suharjito, “Failure


memory rnn hafshah luthfiah,” 2018. prediction of e-banking application
[11] Y. Lu, Y. Shi, G. Jia, and J. Yang, “A system using Adaptive Neuro Fuzzy
new method for semantic Inference System (ANFIS),” Int. J.
consistency verification of aviation Electr. Comput. Eng., vol. 9, no. 1,
radiotelephony communication based pp. 667–675, 2019.
on LSTM-RNN,” Int. Conf. Digit. [20] N. R. Sari, W. F. Mahmudy, A. P.
Signal Process. DSP, pp. 422–426, Wibawa, and E. Sonalitha, “Enabling
2017. external factors for inflation rate
[12] J. Zhao, Y. Wang, and H. Zhang, forecasting using fuzzy neural
“Automated batch processing of system,” Int. J. Electr. Comput. Eng.,
mass remote sensing and geospatial vol. 7, no. 5, pp. 2746–2756, 2017.
data to meet the needs of end users,” [21] H. Kusdarwati and S. Handoyo,
Int. Geosci. Remote Sens. Symp., “System for prediction of non
pp. 3464–3467, 2011. stationary time series based on the
[13] N. P. Sakinah, I. Cholissodin, and A. wavelet radial bases function neural
W. Widodo, “Prediksi Jumlah network model,” Int. J. Electr.
Permintaan Koran Menggunakan Comput. Eng., vol. 8, no. 4, pp.
Metode Jaringan Syaraf Tiruan 2327–2337, 2018.
Backpropagation,” J. Pengemb.
Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ.
Brawijaya, vol. 2, no. 7, pp. 2612–
2618, 2017.
[14] L. Skovajsová, “Long Short-Term
Memory Description and its
Application in Text Processing.”
[15] R. Vinayakumar, K. P. Soman, and
P. Poornachandran, “Long short-term
memory based operation log
anomaly detection,” 2017 Int. Conf.
Adv. Comput. Commun. Informatics,
ICACCI 2017, vol. 2017-Janua, pp.
236–242, 2017.
[16] G. Mathisen, “Forecasting
Multivariate Time Series Data Using
Neural Networks Sigurd Øyen,” no.
June, 2018.
[17] X. Qu, X. Kang, Z. Chao, J. Shuai,
and X. Ma, “Short-term prediction of
wind power based on deep Long
Short-Term Memory,” Asia-Pacific
Power Energy Eng. Conf. APPEEC,
vol. 2016-Decem, pp. 1148–1152,
2016.
[18] N. M. Ashar, I. Cholissodin, and C.
Dewi, “Penerapan Metode Extreme
Learning Machine ( ELM ) Untuk
Memprediksi Jumlah Produksi Pipa
Yang Layak ( Studi Kasus Pada PT .
KHI Pipe Industries ),” J. Pengemb.
Teknol. Inf. dan Ilmu Komput. Univ.
Brawijaya, vol. 2, no. 11, pp. 4621–
4628, 2018.

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika | 196

Anda mungkin juga menyukai