Anda di halaman 1dari 25

BP-SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU


DALAM MENYUSUN RPP YANG
BENAR MELALUI WORKSHOP PADA
SEKOLAH BINAAN DI GUGUS 05
KABUPATEN BANDUNG BARAT
KEGIATAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH
BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2019

Oleh

ELI MAFTUHFALAH,M.Pd

Nip. 197009291991031003

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANDUNG


BARAT

TAHUN 2019
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH “BEST PRACTICE”

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ELI MAFTUHFALAH,M.Pd

NIP ; 197009291991031003

Jabatan : Pengawas SMP

Judul Best Practice : “ Peningkatan Kemampuan Guru


Dalam Menyusun RPP yang Benar
Melalui Workshop Pada Sekolah Binaan
di Gugus 05 Kabupaten Bandung Barat”
Menyatakan bahwa karya tulis Best Practice yang disusun seluruhnya asli karya
sendiri dan belum pernah dilombakan dalam kegiatan apapun, baik di dalam
maupun di luar kegiatan kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apa bila di kemudian
hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang telah
ditetapkan.

Mengetahui Ngamprah, Mei 2019


Kepala Dinas Pendidikan Peserta Lomba
Kab,Bandung Barat

Drs.H. IMAM SANTOSO MR.M.Pd ELI MAFTUHFALAH,M.Pd


Pembina Utama Muda, IV/C Nip. 197009291991031003
NIP. 196801121991031011

2
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis “ Best Practice” yang berjudul : “ Peningkatan Kemampuan Guru


Dalam Menyusun RPP yang Benar Melalui Workshop Pada Sekolah Binaan
di Gugus 05 Kabupaten Bandung Barat”

Yang di susun oleh :

Nama : ELI MAFTUHFALAH,M.Pd

NIP ; 197009291991031003

Jabatan Pengawas SMP Kabupaten Bandung


Barat.

Telah mendapat persetujuan dari “ Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung


Barat, untuk di ajukan pada kegiatan Lomba Pengawas Berprestasi tingkat
Profinsi Jawa Barat pada tahun 2019.

Ngamprah, mei 2019


Kepala Dinas Pendidikan

Drs.H. IMAM SANTOSO MR.M.Pd


Pembina Utama Muda, IV/C
NIP. 196801121991031011
ABSTRAK
3
Eli Maftuhfalah,M.Pd.; “ Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun
RPP yang Benar Melalui Workshop Pada Sekolah Binaan di Gugus 05
Kabupaten Bandung Barat”

Pembelajaran yang “aktif, Kreatif dan Menyenangkan”, merupakan tuntutan yang


harus di kembangkan dan dilaksanakan oleh guru setiap hari, namun dalam
kenyataan sehari hari guru mengalami kesulitan untuk menerapkannya, hal itu
disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam membuat perencanan
pembelajaran (RPP), sehingga para guru kebanyakan mendownload atau copy
paste RPP.
Melalui karya tulis best practice ini, penulis ingin membuktikan bahwa ada salah
satu upaya untuk mengubah kebiasaan guru itu, sehingga berdampak pada
lahirnya pembelajaran yang bermutu, minimal pembelajaran yang dilakukan
berpedoman pada RPP yang baik dan benar dan disusun sendiri, sehingga para
guru dapat mengimplementasikannya dalam pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan “Workshop” pada sekolah bina didasarkan pada manfaat workshop itu
sendiri yaitu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerja
mereka dan akan terjadi diskusi serta sharing informasi, juga ada kegiatan
melaksanakan tugas mandiri sesuai tugas masing-maasing.
Hasil yang didapat dari kegiatan workshop ini yaitu meningkatnya kemampuan
guru dalam menyusun RPP dengan Baik dan Benar , yaitu RPP yang sesuai
dengan Buku Panduan Penyusunan RPP tahun 2017 dan Permendikbud no 22
Tahun 2016 , sehingga mereka memiliki dokumen RPP secara utuh.

KATA PENGANTAR

4
Alhamdulillah, Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, atas
segala rahmat serta pertolongan-Nya sehingga penulisan Best Practice ini dapat
terselesaikan. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpah kepada nabi
Muhammad SAW, kepada seluruh keluarga , para sahabat dan seluruh umatnya hingga
akhir zaman.

Karya tulis Best Practice yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Guru Dalam
Menyusun RPP yang Benar Melalui Workshop Pada Sekolah Binaan di
Gugus 05 Kabupaten Bandung Barat” disusun untuk melengkapi persyaratan
pemilihan pengawas berprestasi.

Kegiatan workshop diharapkan dapat membantu guru meningkatkan


kemampuannya dalam menyusun RPP dengan baik dan benar yang sesuai
panduan penyusunan RPP tahun 2017 dan Permendikbud no 22 Tahun 2016.

Penulis memohon masukan untuk perbaikan di masa mendatang. Dan semoga


karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khusus yang bergerak dalam
bidang pendidikan,

Penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penulisan ini dan semoga segala bantuannya dapat menjadi
amal soleh .

Bandung Barat , Mei 2019

Penulis,

DAFTAR ISI

5
Hal
ABSTRAKSI I

KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 5
B. Perumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kewajiban Pokok Guru 7
B. Perencanaan Pembelajaran ( RPP) 8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Prosedur 11
B. Pemecahan Masalah 12
BAB IV HASIL Dan PEMBAHASAN
A. Kondisi Guru di Lapangan 13
B. Upaya Pemecahan Masalah 13
C. Hasil Akhir 14
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN – LAMPIRAN 17

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam pembelajaran , seorang guru memiliki peran sentral untuk


terciptanya KBM yang aktif , efektif dan menyenangkan, yaitu
pembelajaran yang kegiatannya bervariasi, ada komunikasi timbal balik
7
baik antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa. Semua
siswa terlinbat dalam pembelajaran, memiliki motivasi tinggi dan merasa
tertantang. Hal Itu akan terjadi apabila guru mampu merancang kegiatan
pembelajaran dengan baik, yaitu berupa penyusunan rencana pembelajaran
(RPP) dengan baik dan benar.

Tetapi dari hasil pemantauan/ supervise administrasi guru, ternyata


kebanyakan guru di gugus 05 belum mampu menyusun perencanan
dengan baik yang sesuai dengan standar isi dan standar proses , hal
tersebut dikarenakan guru-guru belum aktif di mgmp, mereka hanya
mendown load atau sekedar copy paste RPP dari guru yang lain. Sehingga
hasilnya tidak memenuhi standar proses, dan guru-guru pun belum
memahami cara penyusunan RPP yang benar.

Sedangkan untuk mengaktifkan MGMP terbentur jarak yang cukup jauh


dan sarana transportasi yang sulit, sehingga salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah mengadakan workshop dalam lingkungan sekolah
binaan. Dengan melalui workshop pembuatan RPP di harapkan para guru
mampu membuat RPP yang baik dan benar yang sesuai dengan standar
proses berdasarkan permendikbud no 22 tahun 2016 dan buku pedoman
penyusunan RPP tahun 2017. Dengan begitu guru mampu memenuhi
tuntutan pembelajaran kurikulum 2013 dan mengintegrasikan Penguatan
Karakter (PPK), Literasi (GLS,) Keterampilan abad 21 dan HOTS.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai


berikut:
8
“ Apakah dengan kegiatan workshop pada sekolah binaan di gugus 05
Kabupaten Bandung Barat dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun RPP dengan benar?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan best practice ini adalah : “ Untuk


meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP yang benar yang
sesuai dengan standar proses ( permendikbud no 22/2016)”

D. MANFAAT PENULISAN

a. Manfaat bagi guru


Manfaat bagi guru, agar guru dapat membuat RPP dengan baik dan
benar memenuhi kaidah sesuai permen no 22 tahun 2016 (standar
proses)

b. Manfaat bagi Sekolah


Manfaat bagi sekolah adalah sekolah akan memiliki dokumen RPP
yang baik dan benar hasil penyususnan guru sendiri

c. Manfaat bagi Pengawas


Manfaat bagi pengawas, Membantu pengawas dalam melaksanaan
pembinaan kemampuan akademik bagi guru di sekoah binaan nya

d. Manfaat bagi dinas pendidikan


Manfaat bagi dinas pendidikan, dinas akan terbantu dengan adanya
peningkatan kemampuan guru, hususnya dalam perencanan
pembelajaran.
9
e. Manfaat bagi masyarakat pendidikan lainnya,
Manfata bagi masyarakan dan insan pendidikan yaitu menjadi referensi
dan masukan juga alternative tentang upaya peningkatan kualitas
pendidikan secara umum.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kewajiban pokok Guru

Kewajiban seorang guru melekat dalam tugas pokok nya sebagai seorang
guru sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah no 74 tahun
2008 pasal 1 ayat 1, yaitu

“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama


mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”

Adapun tugas pokok guru , sebagai wujud dari penguasaan kompetensi


pedagogic adalah merencanakan pembelajaran , melaksanakan
10
pempelajaran dan melaksanakan penilaian sebagaimana bunyi pasal 3 ayat
4 PP no 74 /2008 yaitu sebagai berikut:

“Kompetensi pedagogik sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik yang sekurang- kurangnya
meliputi:
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar; dan
h. pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.”( PP n0 74; ayat 2)

Dari uraian di atas sebagian kemampuan yang dituntut dari guru dalam
berhadapan dengan siswa di dalam kelas adalah membuat perancangan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan melakukan evaluasi.

Merencanakan pembelajaran adalah salah satu tugas guru yang harus


dikuasai agar tercipta pembelajaran yang bermakna, berpusat pada siswa
dan menyenangkan, Hal tersebut dimaksudkan agar guru mampu
melaksanakan pemebelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan dengan
berpedoman pada RPP yang dibuatnya sendiri, sehingga seorang guru
mampu merealisasikan langkah-langkah pembelajaran yang dirancangnya.

Perencanaan merupakan pondasi dalam melakukan segala sesuatu, dan


dalam ilmu manajemen perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen,
sebagaimana pendapat Malayu SP Hasibuan dalam buku “Manajemen
Dasar,Pengertian dan Maslah”, halaman 91, yaitu:

11
“Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen”.

(manajmen ,dasar,pengertian dan masalah 91/2011)

Dan beliau juga mengutif pendapat Louis A ,Allen tentang arti


perencanaan, yaitu:

“Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai


hasil yang diinginkan”. ( Manajemen,dasar,pengertian dan
masalah;92/2011)

Dari pendapat di atas jadi sangat penting membuat perencanaan dalam


melakukan serangkaian kegiatan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita
harapkan.

Sedangkan Perencanaan dalam Pembelajaran adalah sejumlah rancangan


tentang tujuan, materi, langkah kegiatan dan rencana penilaian. Agar
tujuan ahir dari pembelajaran dapat diraih oleh siswa dengan optimal ,
maka dalam kegiatan pembelajaran harus diawali dengan perencanan yang
baik, pengaturan strategi belajar, penentuan tujuan, metoda, materi,
langkah kegiatan dan evaluasi yang semua itu terangkum dalam sebuah
RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan).

Adapun RPP yang baik dan benar adalah sebagaimana tercantum dalam
pedoman penyusunan RPP tahun 20017 serta dalam Permendikbud no 22
tahun 2016.

B. Perencanan Pembelajaran
12
Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu aspek strategis dalam
kegiatan pembelajaran,dan merupakan salah satu tugas pokok yang harus
dikuasai oleh seorang guru
1. Pengertian RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Pengertian RPP menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 yaitu:
Rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih,RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai k
Kompetensi Dasar (KD).

Membuat RPP merupakan kewajiban guru, sebagaimana uraian


dalam permendikbud no 22 Tahun 2016, yakni sebagai berikut:

“Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun


RPP secara lengkap dan sistematis sebagai langkah awal dari
proses pembelajaran “. ( Panduan penyusunan RPP Sekolah
Menengah Pertama ;4/2017)

Jadi membuat RPP adalah kewajiban seorang guru sebelum


melaksanakan pembelajaran.

2. Prinsip Penyusunan RPP


Adapun prinsip penyusunan RPP menurut Permendikbud no 22
tahun 2016 yaitu:
1). Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
kemampuan social, emosi, gaya belajar, kebutuhan husus,

13
kecepatan belajar, latar belakan budaya,norma,nilai dan/atau
lingkungan peserta didik.
2). Berpusat pada Peserta Didik
RPP yang disusun mampu mendorong, memotivasi,
menumbuhkan minat dan kreatifitas peserta didik
3). Berbasis konteks
Guru harus mampu menidentifikasi dan memanfaatkan berbagai
sumberbelajar local ( setempat)
4). Berorientasi kekinian
Pembelajaran harus berorientasi pada erkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta nilai-nilai kehidupan masa kini.
5). Mengembangkan kemandirian belajar
RPP harus mampu mendorong keberanian siswa mengemukakan
pendapat dan inisiatif dengan penuh percaya diri.
6). Memberi umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
7). Memiliki keterkaitan antar kompetensi
8). Memanfaatkan Teknogi informasi dan Komunikasi
Mempertimbangan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara efektif, terintegrasi dan sistematis.

3. Komponen dan Format RPP

Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam RPP meliputi:

a. Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas, semester, dan


wak-tu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
b. Kompetensi dasar dan indikator-indikator yang hendak dicapai.
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam
rang-ka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
14
d. Kegiatan pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret
yang ha-rus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran
dan
sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator).
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian
kom-petensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pem-
belajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan
diguna-kan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil
peni-laian).
Adapun Format RPP menurut buku Panduan Penyusunan RPP tahun 2017 adalah
sebagai berikut:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP...)

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
15
1. Materi Pembelajaran reguler
2. Materi pembelajaran pengayaan
3. Materi pembelajaranp remedial
E. Metode Pembelajaran
F. Media dan Bahan
G. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua
….
Dst…
I. Penilaian
1. Teknik penilaian
a. Sikap spiritual
b. Sikap sosial
c. Pengetahuan
d. Keterampilan
2.Pembelajaran Remedial
3. Pembelajaran Pengayaan

…………..,

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

16
C. Strategi Pelatihan Guru

Untuk melatih guru dalam penyusunan RPP dilaksanakan melalui kegiatan


workshop. Hal tersebut dimaksudkan agar terjadi keterlibatan langsung,
ada sharing informasi, terjadi diskusi dan kerjasama, dan peserta dituntut
untuk menyelesaikan tugas mandiri yaitu membuat RPP sesuai dengan
mata pelajaran masing-masing.
Adapun alasan menggunakan metoda workshop, didasarkan pada
pengertian workshop menurut sebagian ahi yaitu:

“Program pendidikan tunggal yang dirancang untuk mengajarkan atau


memperkenalkan kepada peserta keterampilan praktis,teknik atau ide-ide
Yang dapat digunakan dalam pekerjaan atau kehidupan mereka sehari hari,
Workshop yang baik pada umumnya berkafasitas kecil,biasanya terdiri
dari 6-15 peserta supaya lebih focus”
(http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-workshop-
menurut-para-ahli/)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan dengan kegiatan workshop, para guru akan
memperoleh keterampilan praktis dan menerima hal- hal yang mereka butuhkan,
serta dapat focus mengerjakan latihan dan tugas mandiri. Hasil akhir dari
workshop ini guru memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaanya
( profesi ) yaitu kemampuan menyusun RPP dengan benar sesuai peraturan yang
berlaku.

Dengan demikian penulis memandang akan sangat efektif dan efisien pelatihan
guru dilaksanakan dengan kegiatan workshop. Sehingga para guru dapat
memperoleh keterampilan di lingkungan sekolah sendiri.

BAB III

17
METODA PEMECAHAN MASALAH

A. PROSEDUR
Prosedur adalah berupa tahapan atau langkah –langkah yang akan
digunakan dalam upaya pemecahan masalah yang menjadi topic
pembahasan. Adapun prosedur pemecahan masalah dalam penulisan ini
adalah meliputi, identifikasi dan analisa keunggulan dan kelemahan,
Rencana aksi , pelaksanaan dan evaluasi hasil, dengan bagan sebagai
berikut:

Identifikasi dan analisa


keunggulan/kelemahan

Rencana
aksi

Pelaksa Evaluasi
naan

i. Identifikasi dan analisa keunggulan dan kelemahan.


Proses ini dilaksanakan pada saat supervise administrasi
guru di sekolah binaan, yaitu untuk mengetahui keunggulan
yang sudah dimiliki guru dan kelemahan yang di hadapi.

18
ii. Rencana aksi, yaitu kegiatan pelatihan dengan metoda
workshop untuk menanggulangi kelemahan tadi , yaitu
kurangnya kemampuan menyussun RPP
iii. Pelaksanaan, yaitu pelaksanaan workshop di sekolah
BInaan Gugus 05, Kabupaten Bandung Barat.
iv. Evaluasi, yaitu evaluasi pelaksanaan workshop dan
evaluasi hasil (output) yang di hasilkan. Berupa dokumen
RPP guru

B. PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan yang ingin diselesaikan adalah kurangnya kemampuan guru


menyusun RPP yang baik dan benar, maka pemecahan masalahnya yaitu pada
rencana aksi dan pelaksanaan yaitu melalui workshop pembuatan RPP pada
sekolah Binaan di Gugus 05

Tahapan Workshop yang dilaksanakan yaitu:

1. Orientasi materi ( pemahaman tentang RPP sesuai panduan


dan Permen), yang meliputi pengertian RPP, Prinsip
penyusunan RPP, Komponen yang aharus ada dalam RPP,
Format RPP .Pemaparan melalui tayangan materi dalam
bentuk power point
2. Berlatih menyusun RPP pada Lembar kerja yang
disediakan
3. Mengerjakan Tugas individu Menyusun RPP satu
Kompetensi Dasar.
4. Membuat RPP untuk satu semester untuk bahan supervise
untuk semester berikutnya.

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi guru dilapangan

Setelah dilakukan supervisi akademik pada semua sekolah binaan yang


berjumlah 8 sekolah, ditemukan permasalahan hampir semua guru belum
dapat membuat RPP dengan baik dan benar, mereka hanya
mengandalkan copy paste dari guru lain atau mendown load dari internet
tanpa mengedit kembali. Sehingga terjadi permasalahan berikutnya yaitu
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan tidak sesuai dengan RPP,
bahkan pembelajaran dilaksanakan tanpa perencanaan yang baik, karena
RPP yang mereka buat hanya sekedar untuk memenuhi tuntutan
administrasi guru yang harus ada.

Dan pada ahirnya guru tidak dapat menghasilkan pembelajaran yang


bermakna, yaitu kegiatan pembelajaran aktif,kreatif dan menyenangkan
tidak terlaksana, karena guru mengajar tanpa berpedoman pada RPP, dan
akhirnya siswa tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara
optimal.

B. Upaya Pemecahan Masalah

Dari pemasalahan di atas maka upaya yang dapat dilakukan adalah


dengan mengadakan pelatihan guru memnyusun RPP melalui kegiatan
workshop sekolah binaan se gugus 05,
Dalam kegiatan workshop tersebut dilaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
1). Paparan Materi secara Klasikal,
20
Pembahasan materi RPP yang meliputi,
-pengertian RPP, langkah serta prinsip penyusunan RPP dalam Panduan
Penyusunan RPP Tahun 20017 dan Permen no 22 tahun 2016 (Standar
proses),
2). Latihan pembuatan RPP (Lembar Kerja)
-Peserta berlatih membuat RPP secara berkelompok berdasrkan mata
pelajaran masing –masing, dengan cara mengisi lembar kerja. Kemudian
Tanya jawab dan diskusi tentang RPP yang telah di buat berdasarkan
lembar kerja.
3). Mengerjakan Tugas Mandiri
-Pada sesi ini peserta mengerjakan tugas mandiri membuat RPP satu
kompetensi dasar, sesuai Mata pelajaran masing- masing yang dengan
berpedoman pada Buku Panduan Penyusunan RPP tahun 2017 dan
permen no 22/ 2016 tentang standar proses.

4). Tagihan

-Setiap peserta/guru di berikan tagihan , yaitu mengumpulkan satu RPP setiap


mata pelajaran yang di ampu nya ( memuat satu Kompetensi Dasar)

Setelah RPP nya dianggap memenuhi kriteria maka guru tersebut diwajibkan
membuat satu dokumen RPP untuk satu smester berjalan.

C. Hasil Akhir dan Dampak

Setelah pelaksanaan “ workshop” pembuatan RPP di Gugus 05, maka didapat


hasil yang cukup signifikan, yaitu semua guru pada sekolah binaan memiliki
dokumen RPP yang sesuai dengan petunjuk teknis/ Panduan penyusunan RPP
tahun 2017 dan Permendikbud no 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses.

. Dan di harapkan berimbas pada Guru hingga dapat mengajar dengan baik
dengan berpedoman pada RPP yang telah dibuatnya.dan siswa mengalami
21
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan sesuai tuntutan Kurikulum
2013.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

22
1. Kesimpulan
Dari uraian terdahulu dapat diambil kesimpulan, dengan pelaksanan
workshop penyusunan RPP di gugus 05 Kabupaten Bandung Barat, maka
guru-guru di gugus 05 dapat menyusun RPP dengan benar sesuai dengan
buku Panduan Penyusunan RPP tahun 2017 dan Standar Proses
( Permendikbud no 22 tahun 2016) dan semua guru memiliki dokumen
RPP secara lengkap.

2. Rekomendasi
Agar terjadinya peningkatan kemampuan dan keterampilan profesional
guru maka alangkah lebih baik di adakan workshop, atau IHT yang dapat
di sesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah, atau mengaktifkan
kegiatan MGMP baik dalam wilayah kecamatan atau Gugus /Sub Rayon.

DAFTAR PUSTAKA

23
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NO 955,
“Permendikbud no 22 Tahun 2016 tentang standar proses”, Jakarta 2016

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, “Panduan Penyusunan


RPP tahun 2017”. Jakarta 2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NO 194,


“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 Tahun 2008 Tentang Guru”,
Jakarta 2008

MALAYU S.P HASIBUAN ,Drs.H. “Manajemen, Dasar, Pengertian dan


Masalah” ,Bumi Aksara,Bandung ,2011.

(http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-workshop-menurut-para-
ahli/);diunduh tanggal 10 April 2019.

24
Lampiran

25

Anda mungkin juga menyukai