Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR KDM

Materi :
Konsep Luka

Disusun oleh : Kelompok 2


1. ANSHARI
2. APRILIANI
3. DEVY DIANTIE
4. DIAH AYU MULYANI
5. ENRICO PASKA
6. KRISTANTI MONIKA SARI
7. SELESTIA RAHMAH
8. SYSKA AYU NINGSIH
9. RAUPINI
10. VIDYA EKA SAFITRI

Poltekkes Kemenkes Palangkaraya


D IV Keperawatan Reguler 3
Tahun 2016/2017

Kata Pengantar

0
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kebutuhan Dasar
Manusia.
       Adapun makalah Kebutuhan Dasar Manusia tentang “Konsep Luka” ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin, sehingga kami dapat menyelesaikan proses pembuatan
makalah ini.
semoga dari makalah ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan
makalah ini nantinya.

Palangka Raya, September 2016

Kelompok II

Daftar Isi

1
Halaman
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
TINJAUAN BAHAN AJAR3
Tujuan penulisan bahan ajar 3
Tujuan instruksional khusus 3
Analisis instruksional 4
Petunjuk awal penggunaan bahan ajar 5
Pokok bahasan : konsep luka 6
Bahan bacaan 6
Pertanyaan kunci 6

ASUHAN KEPERAWATAN LUKA 7


Pendahuluan 7
A. Konsep Luka 8
1. Pengertian 8
2. Klasifikasi Luka 8
3. Pross Penyembuhan Luka 13
4. Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka 13
5. Masalah – masalah Pada Luka 14

B. Konsep Asuhan Keperawatan Luka 14

C. Ketrampilan Keperawatan 15
1. Pemasangan Pembalut Pada Luka 15
2. Pergantian Balutan 15
3. Penjahitan Pada Luka 16
4. Pengangkatan Jahitan Luka 17

Kesimpulan 18
Penutup 18
Latihan Bab I 18
Kunci Jawaban 19

2
Tinjauan Bahan Ajar

Bahan ajar ini akan menguraikan tentang asuhan keperawatan terhadap luka. Fokus
pembahasan mencakup beberapa konsep luka mulai dari pembahasan macam- macam luka,
proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhi penyembuhan, masalah – masalah
pada luka, dan konsep asuhan keperawatan serta evaluasi. Selain itu fokus pembahasan
meliputi ketrampilan keperawatan terkait konsep luka.

Tujuan Penulisan Bahan Ajar

TUJUAN INSTRUKSIONSL UMUM:


Setelah menyelesaikan membaca bahan ajar ini, pembaca/mahasiswa mampu memahami
asuhan keperawatan pada luka.

Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa/pembaca mampu:

1. Menjelaskan pengertian luka.


2. Mengetahui jenis-jenis luka.
3. Mengetahui proses penyembuhan luka
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
5. Mengetahui masalah yang terjadi pada luka.
6. Menyusun asuhan keperawatan pada luka
7. Mempraktekkan
a) Pemasangan pembalut pada luka
b) Pergantian balutan
c) Penjahitan luka
d) Pengangkatan jahitan luka

3
Analisis Instruksional

Setelah menyelesaikan membaca bahan ajar ini, mahasiswa/ pembaca mampu


menjelaskan asuhan keperawatan luka

Mahasiswa/ Mahasiswa/ Mahasiswa/ Mahasiswa/


pembaca pembaca mampu pembaca mampu pembaca
mampu menjelaskan menjelaskan mampu
menjelaskan konsep asuhan faktor-faktor memahami
konsep luka keperawatan yang masalah-
luka mulai memengaruhi masalah pada
pengkajian penyembuhan luka
hingga evaluasi luka

4
Petunjuk Awal Penggunaan Bahan Ajar

MEMBACA SECARA RUNUT:

1. Bahan ajar ini disusun secara bertahap dari yang umum sampai khusus sehingga
mahasiswa/pembaca mudah memahami secara keseluruhan.
2. Bahan ajar ini disertai daftar istilah agar mahasiswa/ pembaca lebih mengerti istilah-
istilah yang digunakan dalam bahan ajar.
3. Setiap penyelesaian membaca satu bagian materi mahasiswa/ pembaca langsung
melakukan latihan yang berkaitan dengan teori yang dibaca.
4. Mahasiswa/ pembaca dapat mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban yang
disediakan pada bagian lampiran bahan ajar ini.

Pokok Bahasan : Konsep Luka


5
Deskripsi singkat. Perkuliahan pada sesi ini akan saudara lalui dengan memahami konsep
luka. Dan di lanjutkan dengan mempraktekkan Pemasangan pembalut pada luka, pergantian
balutan, penjahitan luka, pengangkatan jahitan luka.

Bahan Bacaan
1. Saputra, Dr. Lyndon (2012). Kebutuhan Dasar Manusia. Samarinda. Binarupa
Aksara Publisher
2. Diana Hastings RGN RCNT (2006). Pedoman Keperawatan Di Rumah, Jakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC
3. Charles W. Van Way III, Charles A. Buerk . Buku Saku Keterampilan Dasar Ilmu
Bedah, Tanggerang.
4. https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://ocw.usu.ac.id/course/download/128-
KEBUTUHAN-DASAR-
MANUSIA/kdm_slide_kebutuhan_dasar_manusia_konsep_luka_.pdf&ved=0ahUKE
wi16fnJq4TPAhVJLY8KHSIKDpQQFggfMAI&usg=AFQjCNHeBpyb6FzwJBD1N4
6zLVPUkAHv2Q
5. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://s1-
keperawatan.umm.ac.id/files/file/konsep
%2520luka.pdf&ved=0ahUKEwjyyvzQuITPAhXCpo8KHUn3CTAQFggcMAE&usg
=AFQjCNFcf_Bzs6hfXVQXTzsuxDS3aiQaxQ

Pertanyaan Kunci

1. Faktor-faktor apakah yang memengaruhi penyembuhan luka?


2. Mengapa luka kotor atau infeksi disebut juga dengan "Dirty or Infected Wounds" ?

6
Pendahuluan

Makalah ini membahas asuhan keperawatan pada klien yang memiliki berbagai macam luka
serta tata cara mengatasi atau mengobatinya. Setelah membaca makalah ini, diharapkan
pembaca/mahasiswa mampu mengenali berbagai macam luka sertadapat mengobati atau
mengatasinya dengan benar. makalah ini bermanfaat nanti pada saat praktik klinik
keperawatan di rumah sakit, puskesmas, klinik dan di masyarakat.

7
Penyajian

Konsep Luka
A.Pengertian
Luka adalah keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat menyebabkan
fungsi tubuh terganggu sehingga menganggu aktivitas sehari-hari. Bagian tubuh yang
umumnya berhubungan dengan tubuh adalah kulit.
Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor,1997)
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau
pembedahan.
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat proses
patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu.

B. Klasifikasi

Klasifikasi Luka

Sifat Kejadian Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan tingkat


waktu Penyebab kontaminasi

1. Luka Sengaja 1. Luka akut 1. Mekanik 1. Clean Wounds


2. Luka Tidak Sengaja 2. Luka kronis 2. Nonmekanik 2. Clean-Contamined
Wounds
3. Contamined Wounds
4. Dirty or Infected Wounds

Berdasarkan sifat kejadian

8
- Luka disengaja: contohnya luka bedah dan luka radiasi.

- Luka tidak sengaja: contohnya luka terkena trauma. Luka trauma dapat digolongkan lagi
menjadi dua yaitu :

1. Luka terbuka : terjadi robekan dan robekan tersebut dapat terlihat


Contoh :
 Luka abrasio (luka akibat gesekan)
http://obatgondokberacun26.blogspot.co.id/2015/09/cara-
menghilangkan-bekas-luka-jahitan.html

 Luka pancture (luka akibat tusukan)

http://ariasandyhasim.blogspot.co.id/2015/10/perawatan-
vulnusluka.html

 Luka hautration (luka akibat alat perawatan luka)

2. Luka tertutup : tidak terjadi robekan

http://www.perawatilmiah.com/2015/11/jenis-luka-dan-
pertolongannya-serta.html

http://www.perawatilmiah.com/2015/11/jenis-luka-dan-
pertolongannya-serta.html

9
Berdasarkan waktu
- Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati. Luka akut merupakan problem yang sering
dihadapi oleh para dokter.

- Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat
karena faktor eksogen dan endogen. Karena luka kronis diekstremitas bawah sering
disertai pembengkkakan dan edema, imobilisasi dan kompresi dengan pembalut
elastik akan membantu penyembuhan.

http://www.slideshare.net/efhoen/wound-care-new

http://www.slideshare.net/efhoen/wound-care-new

Berdasarkan penyebab
- Luka Mekanik . Luka Mekanik terdiri atas :
- Vulnus scissum : Luka sayat akibat benda tajam
- Vulnus contusum : Luka memar akibat benturan benda tumpul

http://malesbanget.com/2015/11/ada-pahlawan-gak-sih-di-
sekitar-kamu-ini-dia-9-cara-mengenalinya/

- Vulnus kaceratum : Luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang

http://dheaarz.blogspot.co.id/

menyebabkan robeknya jaringan rusak yang dalam.


- Vulnus punctum : Luka tusuk yang kecil dibagian luar, tetapi besar dibagian
dalam.

http://www.beritakeperawatan.com/2016/06/haruskah-
dilakukan-jahitan-pada-luka.html
10
- Vulnus seloferadum : Luka tembak. Bagian tepi luka tampak kehitam-
hitaman.
- Vulnus morcum : Luka gigitan yang tidak jelas bentuknya.
www.google.com/search?q=Vulnus+punctum&client=ms-
nokia&channel=proxy&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ved=0ahUKEwjdsa7xj4bPAhWIpI8KHalfA1kQ_AUIC
CgB&biw=320&bih=459#imgrc=8oqTuCOYJXVm3M:

https://lapakairsoft.com/2012/02/03/foto-korban-tembak-
airsoft-gun-airgun/

http://nopanova1.blogspot.co.id/p/jenisluka-berdasarkansifat-
kejadiannya.html

- Vulnus abrasio : Luka terkikis yang terjadi dibagian luka , tetapi tidak sampai
kepembuluh darah

http://ariasandyhasim.blogspot.co.id/2015/10/perawatan-
vulnusluka.html

- Luka nonmekanik. Luka nonmekanik terdiri atas luka akibat zat kimia , termik ,
radiasi , atau sengatan listrik.

https://caramenyembuhkanluka.wordpress.com/2014/04/08/car
a-menyembuhkan-luka-terkena-air-keras/

Berdasarkan Tingkat Kontaminasi


- Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi
proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernapasan, pencernaan dan
genital dari urinary tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang
tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson-Pratt).
Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.

11
- Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka
pembedahan di mana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam
kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi
luka adalah 3% - 11%.
- Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat
kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptic atau
http://www.searchhomeremedy.com/different-
home-remedies-for-wounds/
kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi
nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka10% - 17%
- Dirty or Infected Wounds ( Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatya mikroorganisme
pada luka.

http://www.slideshare.net/wondwossenm/wound-
for-c-i

www.google.com/search?
q=contamined+wound+luka+terkontaminasi&client=ms-
nokia&channel=proxy&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0a
hUKEwiQxOz_mYbPAhUDOI8KHQQ_DVMQ_AUICCgB&biw=320&bi
h=459#channel=proxy&tbm=isch&q=contamined+wound+&imgrc=51xSe_
TUXZMdYM

C.Proses penyembuhan luka


1. Vascular Response : beberapa detik setelah terjadinya lukapada tipe apapun,
respon tubuh dengan penyempitan pembuluh darah (konstruksi) untuk
menghambat perdarahan dan mengurangi pajanan terhadap bakteri. Pada saat yang
http://lh4.ggpht.com/-sA1rET-
8ZnA/VNpBh6SKi_I/AAAAAAAAEzc/wa0NVNcfJU8/s1600/luka
sama, protein membentuk jaringan fibrosa untuk
%25252520ulkus%25252520dm.jpg
menutup luka. Ketika trombosit bersama protein menutup
luka, luka menjadi lengket dan lemb membentuk fibrin.
Setelah 10 – 30 menit setelah terjadi luka, pembuluh
darah melebar karena serotonin yang dihasilkan
trombosit. Plasma darah mengaliri luka dan melawan
toxin yang dihasilkan microorganism, membawa oksigen
dan nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka
dan membawa agen fagosit untuk melawan bakteri
maupun jaringan yang rusak.
2. Inflamasi : bagian luka akan menjadi hangat dan merah
karen aprose fagositosis. Fase inflamasi terjadi 4-6 hari
setelah injury. Tujuan inflamasi untuk membatasi efek
bakteri dengan menetralkan toksin dan penyebaran
bakteri.
3. Proliferasi/resolusi : penumpukan deposit kolagen pada
luka, angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru),
proliferasi dan pengecilan lebar luka. Fase berhenti 2
mmg setelah terjadinya luka, tetapi proses ini tetap

12
berlangsung lambat 1-2 tahun.fibroblast mensintesis kolagen dan menumbuhkan
sel baru. Miofibroblas menyebabkan luka menyempit, bila tidak terjadi
penyempitan akan terjadi kematian sel. Contohnya jika terjadi scar atau
kontraktur. Epitelisasi adalah perpindahan sel epitel dari area sekitar folikel
rambut ke area luka. Perpingahan tersebut terbatas 3 cm. epitelisai akan lebih
cepat jika luka dalam keadaan lembab.
4. Maturasi/rekontruksi : fase terakhir penyembuhan dengan remodeling scarnya
terjadi. Biasanya terjadi selama setahun atau lebih setelah luka tertutup. Selama
fase ini fibrin dibentuk ulang, pembuluh darah menghilang dan jaringan
memperkuat susunannya. Remodeling ini mencakup sintesis dan pemecahan
kolagen.

http://www.thepaleomom.com/nutritional-
D.Faktor Yang Memengaruhi Penyembuhan Luka
support-for-injury-and-wound-healing/

1. Vaskularisasi. Sistem peredaran darah yang baik akan mempercepat proses


penyembuhan luka.
2. Kondisi Sakit. Beberapa penyakit , misalnya anemia dan diabetes melitus dapat
memperlambat proses penyembuhan luka.
3. Usia. Pada orang yang sudah lanjut usia, kecepatan perbaikan sel akan menurun
sehingga memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Nutrisi. Beberapa vitamin dapat membantu perbaikan sel, misalnya vitamin
A,vitamin B, vitamin C, dan vitamin K.
5. Pengonsumsian Obat-Obatan dan Rokok. Obat-obatan dan rokok dapat
memperlambat proses penyembuhan luka.

E. MASALAH-MASALAH PADA LUKA


1. Perdarahan : Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit
membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing
(seperti drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan (dan
luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam pertama
setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu.Jika perdarahan berlebihan terjadi,
penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian cairan dan
intervensi pembedahan mungkin diperlukan. perdarahan disertai dengn perubahan
tanda vital misalnya kenaikan denyut nadi,kenaikan laju pernafasan, penurunan
tekanan darah,serta kondisi tubuh yang lemah.
2. Infeksi : Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan
atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari setelah
pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent, peningkatan
drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan
peningkatan jumlah sel darah putih.
3. Dehiscence dan Eviscerasi : Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi
yang paling serius. Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total.
Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui daerah irisan. Sejumlah faktor
meliputi, kegemukan, kurang nutrisi, multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk
yang berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami
dehiscence luka. Dehiscence luka dapat terjadi 4 - 5 hari setelah operasi sebelum
kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi terjadi luka harus
segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres dengan normal saline. Klien

13
disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada daerah luka.

F. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Perhatikan tampilan luka, antara lain apakah ada perdarahan, inflamasi, granulasi
jaringan, bekas luka, drainase, bau yang kurang sedap, dan nyeri pada daerah luka.
2. Diagnosis Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan pada diagnosis keperawatan adalah:
 Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer tidak adekuat-
trauma jaringan.
 Nyeri akut behubungan dengan agens cedera-fisika.
 Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik.
3. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
 Mencegan infeksi
 Mengurangi nyeri
 Mempercepat proses penyembuhan luka
Rencana tindakan :
 Mempertahankan kebersihan luka agar tidak terjadi infeksi
 Merawat luka secara aseptik sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan
mempercepat proses penyembuhan luka.

G.Keterampilan Keperawatan
a. Pemasangan pembalut pada luka
Persiapan Alat dan Bahan
1. Sarung tangan
2. Pinset
3. Kapas disenfektan
4. Bengkok
5. Kasa steril
6. pembalut

Persiapan Klien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan klien posisi senyaman mungkin ditempat tidur atau duduk.

Prosedur kerja :
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
2. Bersihkan luka dengan menggunakan pinset dan kapas desinfektan dari arah
dalam keluar.
3. Buang kapas kotor pada tempatnya.
4. Letakkan pinset yang sudah tidak steril kedalam bengkok.
5. Beri obat pada luka dan tutup secukupnya dengan kasa steril dengan
menggunakan pinset steril. Jaga agar serat kasa tidak melekat pada luka.
6. Balut atau plester luka dengan yang cara yang rapi.
7. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

14
b. Pergantian balutan
Pendahuluan
Pergantian balutan atau penutup luka dilakukan pada setiap luka yang dibalut
pada waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan. Pergantian balutan ini dilakukan untuk
mencegah infeksi dan memberikan rasa aman serta nyaman pada pasien dan orang
lain.

Persiapan Alat dan Bahan


1. Kapas bensin
2. Larutan desinfktan
3. Pinset
4. Bengkok
5. Kasa steril

Persiapan Klien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan klien posisi senyaman mungkin ditempat tidur atau duduk.

Prosedur kerja:
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
2. Buka balutan lama dan buang ke tempat pembuangannya.
3. Bersihkan luka plester dengan kapas bensin.
4. Bersihkan luka dengan kapas yang dibasahi larutan desinfektan. Lakukan dari
dalam ke luar.
5. Buang kapas kotor ke tempat pembuangannya.
6. Letakkan pinset yang sudah tidak steril ke dalam bengkok.
7. Beri obat pada luka dan tutup secukupnya dengan kasa steril dengan
menggunakan pinset steril. Jaga agar serat kasa tidak melekat pada luka.
8. Balut atau plester luka dengan cara yang rapi.
9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

c. Penjahitan Luka
Pendahuluan
penjahitan luka merupakan tindakan untuk menutup luka melalui jahitan.
Tindakan ini bertujuan untuk mencegah perdarahan, mencegah infeksi silang, dan
mempercepat penyembuhan luka.

Persiapan alat dan bahan


1. Sarung tangan
2. Betadine
3. Alkohol 70%
4. Benang
5. Kasa

15
6. jarum

Persiapan Klien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan klien posisi senyaman mungkin ditempat tidur atau duduk

Prosedur kerja:
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
2. Lakukan desinfeksi daerah yang akan dijahit dengan menggunakan betadine atau
alkohol 70%.
3. Lakukan anestesi pada daerah yang akan dijahit.
4. Jahit daerah yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik menjahit yang
sesuai dengan kondisi luka.
5. Berikan betadine pada daerah yang dijahit.
6. Tutup luka dan daerah jahitan dengan kasa steril.
7. Balut luka dan daerah jahitan.
8. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

d. Pengangkatan Jahitan Luka


Pendahuluan
Pengangkatan jahitan pada luka yang dijahit dilakukan jika jahitan luka
operasi sudah waktunya diangkat, luka pasca operasi sudah sembuh, dan terjadi
infeksi pada bagian luka yang dijahit. Proses ini bertujuan untuk mencegah infeksi
dari benang dan mencegah tertinggalnya benang.

Persiapan alat dan bahan


1. Sarung tangan
2. Bak sampah
3. Larutan densifektan
4. Kapas
5. Pinset sirugis
6. Gunting
7. Kasa
8. Larutan mercurocroom
9. Plester

Persiapan Klien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan klien posisi senyaman mungkin ditempat tidur atau duduk.

16
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.
2. Buka balutan lama dan buang ke tempat pembuangannya.
3. Bersihkan luka dengan kapas yang dibasahi larutan densifektan. Lakukan dari
dalam ke luar.
4. Buang kapas kotor ke tempat pembuangannya.
5. Tarik simpul jahitan sedikit ke atas secara berhati-hati dengan menggunakan
pinset sirugis sehingga benang yang berada di dalam kulit terlihat. Gunting
benang dan tarik secara berhati-hati, kemudian buang benang ke kasa yang telah
disediakan.
6. Olesi luka dengan kapas atau kasa yang dibasahi mercurocroom.
7. Tutup luka dengan kasa steril dan kering secukupnya, kemudian plester atau balut
kembali luka tersebut.
8. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

kesimpulan

Perawatan luka adalah suatu penanganan luka yang terdiri atas


membersihkan luka, menutup dan membalut luka sehingga dapat membantu
proses penyembuhan luka. Tujuan dari perawatan luka adalah menjaga luka dari
trauma, imobilisasi luka, mencegah perdarahan, mencegah kontaminasi oleh
kuman, mengabsorbsi drainase  dan meningkatkan kenyamanan fisik dan
psikologis.

Penutup

LATIHAN BAB I

17
1. Dari gambar di samping, berdasarkan penyebab
termasuk jenis luka …
a. Vulnus scissum
b. Vulnus contusum
c. Vulnus abrasion
d. Vulnus morcum
e. Vulnus seloferadum

2. Seorang pasien mengalami luka terbuka, mengeluh bahwa luka yang diderianya
cukup lama dalam proses penyembuhan. Salah satu faktor yang memngaruhi
penyembuhan luka tersebut adalah …
a. stress
b. Dehiscene
c. Kenaikan Leukosit
d. Membalut plester luka dengan cara yang rapi
e. Rutin member obat pada luka

3. Seorang anak berusia 5 tahun jatuh dari sepeda yang menyebabkan luka tertutup pada
area kaki. Karena dibiarkan terlalu lama anak tersebut mengalami pembengkakan,
rasa nyeri, dan kenaikan leukosit. Yang menyebabkan hal tersebut terjadi adalah …
a. Anak tersebut mengalami Eviceration
b. Anak tersebut mengalami infeksi
c. Anak tersebut mengalami kondisi tubuh yang lemah
d. Anak tersebut mengalami kenaikan denyut nadi
e. Anak tersebut mengalami kenaikan laju pernapasan

4. proses penyembuhan luka, terdapat proses di mana jaringan yang mati dibersihkan oleh
leukosit polimorfonuklear dan makrofag. Tahap tersebut adalah…
a. Tahap respon Inflamasi
b. Tahap dekstruktif
c. Tahap poliferatif
d. Tahap maturasi
e. Tahap Dehiscene

5. Pada proses pergantian balutan, dilakukan pada setiap luka yang dibalut pada waktu tertentu
sesuai kebutuhan. Untuk apakah pergantian balutan dilakukan…
a. Agar serat kasa melekat pada luka
b. Mencegah infeksi
c. Mengurangi rasa nyeri
d. Menaikan denyut nadi
e. Kenaikan leukosit

18
Kunci Jawaban
1. D
2. A
3. B
4. B
5. B

19

Anda mungkin juga menyukai