03
Disusun oleh:
1
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
Kelompok Tiga
DAFTAR ISI
2
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
Kata Pengantar1
Daftar Isi2
Pendahuluan3
Rangkuman...............................................................24
Tes Fomatif..............................................................25
Kunci Jawaban Tes Formatif
Glosarium
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
DESKRIPSI SINGKAT
3
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
RELEVANSI
1. Relevansi dengan tujuan pembelajaran
2. Relevansi dengan bahan ajar
3. Relevansi dengan situasi
4. Relevansi dengan mahasiswa
5. Relevansi dengan evaluasi
TUJUAN INSTRUKSIOAL
PETUJUK BELAJAR
MEMBACA SECARA RUNUT:
1. Bahan ajar ini disusun secara bertahap dari yang umum sampai khusus
2. Bahan ajar ini disertai daftar istilah agar mahasiswa/ pembaca lebih
JUDUL
120 Menit
5
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
PENDAHULUAN
Saat ini banyak ibu menyusui yang tidak mengetahui pentingnya gizi yang
tepat bagi ibu yang sedang menyusui. Gizi yang tepat sangat diperlukan bagi ibu
menyusui karena zat makanan yang dimakan oleh ibu akan berpengaruh bagi
perkembangan bayi. Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang
mengandung protein, lemak, mineral, air, dan karbohidrat yang dibutuhkan oleh ibu
menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui. Gizi pada ibu menyusui sangat
berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil, maka berat badan bayi akan
meningkat, integritas kulit baik, serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidak terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Ibu yang telah melahirkan akan
memasuki masa postpartum. Masa postpartum merupakan masa pemulihan karena
merupakan faktor penunjang yang utama produksi ASI sehingga apabila gizi tidak
terpenuhi akan menghambat produksi ASI dan dapat mempengaruhi komposisi serta
asupan nutrisi untuk bayi yang baru lahir. Ibu menyusui memiliki kebutuhan gizi
yang banyak yang terkandung di dalam setiap makanan yang dikonsumsinya.
Pendidikan tentang gizi sangat penting diberikan untuk memberikan pengetahuan
yang sebelumnya belum diketahui, sehingga dengan demikian pola makannya akan
lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang dianjurkan dalam
pemenuhan kecukupan gizi.
TUJUAN
6
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
URAIAN MATERI
A. Pengertian Gizi
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”.
Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuhmanusia. Dalam bahasa
Inggris, food menyatakan makanan, pangan, dan bahan makanan.
Pengertiangizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
1. Secara klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatantubuh, yaitu
untuk menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, dan
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.(Almatsier,2009:3)
2. Masa sekarang : selain untuk kesehatan, gizi juga dikaitkan dengan
potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan
perkembanganotak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja.
(Almatsier,2009:3)
7
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
b. Manfaat ASI
ASI merupakan sumber utama yang diperlukan bayi untuk pemenuhan
gizi. Manfaat ASI diantaranya:
1. ASI kaya akan zat penting yang dibutuhkan oleh bayi
8
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
9
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
dan tepat , maka ASI yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang
baik.
5. ASI lebih higenis dibandingkan dengan susu lain
ASI yang tersimpan di payudara ibu akan menjaga keadaan
ASI steril dengan suhu yang tepat sesuai kebutuhan sang buah hati.
Kesterilan dari susu yang memerlukan alat bantu berupa botol dot
perlu dipertimbangkan, karena dalam proses pembuatan susu dan
memasukan ke dalam botol ada banyak kemungkinan bahwa susu
telah tercemar dengan kuman.
6. ASI menjadi pelindung yang baik
ASI menjadi pelindung yang baik untuk sang bayi dari
berbagai penyakit atau insiden seperti kematian bayi secara mendadak,
gangguan pencernaan, diare, infeksi telinga, dan lain-lain.
7. ASI akan berubah sesuai kebutuhan bayi
ASI memiliki cara kerja yang sangat unik, karena dengan
sendirinya komponen ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan
usia sang bayi.
8. ASI merupakan pelindung dari berbagai alergi makanan
ASI juga mampu memberi rangsangan kepada sang bayi agar
kebal terhadap berbagai bahan makanan. Namun, keragaman dan
keseimbangan makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu juga
menentukan kualitas ASI yang diproduksi.
9. ASI makanan yang tepat untuk bayi
ASI sangat penting terutama untuk bayi yang berusia 0-6
bulan, karena di usia ini ASI merupakan makanan wajib bagi bayi
untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh
10
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
Produksi ASI dikontrol oleh dua mekanisme, yakni hormonal dan gizi.
Keseimbangan hormone dapat dicapai dengan mengonsumsi jumlah gizi yang
cukup,baik dari sisi kuantitas, jumlah kilo kalori, maupun kualitas dari sisi
kelengkapan makro nutrisi (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro nutrisi
(vitamin, mineral, fitonutrisi). Berikut ini adalah penjabaran dari kandungan
makro dan mikro nutrient yang terdapat pada pangan yang baik bagi ibu
menyusui, dengan kesesuaian kebutuhan gizi yang dicantumkan pada prinsip
dasar gizi ibu menyusui.
a. Karbohidrat
1. Nasi merah
11
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
b. Protein
1. Protein Nabati
Kacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam
dan kacang ginjal, kacang kedelai dengan hasil olahan berupa (tahu
atau tempe), kacang hijau, kacang merah, kacang polong, dan lain-lain.
2. Protein Hewani
Protein hewani merupakan segala bentuk produk olahan dari hewani,
seperti :
Daging sapi : dianjurkan yang memiliki lemak sedikit atau tanpa
lemak, bisa didapatkan pada bagian daging khas dalam, karena
selain menyediakan protein, daging kaya akan zat besi.
Susu : selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin D,
produk susu adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Kalsium
dapat membantu perkembangan tulang bayi.
12
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
Kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui dapat terwakili jika ibu
dalam masa menyusui mengonsumsi protein hewani ini. Kandungan vitamin
dan mineral yang ada pada ikan memberikan manfaat yang berpengaruh
terhadap kualitas asi yang dihasilkan.
13
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
c. Lemak
Lemak adalah komponen terbesar dari asi, agar terpenuhi, aman, dan
menunjang untuk menjaga kualitas asi. Beberapa makanan tinggi
kandungan asam lemak tak jenuh, yaitu kacang kedelai, kacang tanah,
alpukat, minyak ikan, minyak kacang kedelai, minyak kacang tanah,
minyak kanola dan minyak zaitun menjadi pilihan yang baik dalam
memenuhi kebutuhan akan lemak dalam asi.
1. Vitam larut lemak
Terdiri dari vitamin A,D,E, dan K. Untuk memperkaya kandungan asi,
konsumsi vitamin A tersebut bisa didapat dari susu, mentega, telur,
minyak ikan, wortel, sayuran hijau, kacang polong, buah berwarna
kuning, dan minyak sawit. Tidak ada perbedaan terhadap asupan
vitamin D,E,dan K pada masa sebelum menyusui. Sayuran berdaun
hijau kaya dengan vitamin A, ibu menyusui perlu mendapatkannya.
Hal ini berguna sebagai penambah kualitas asi yang dihasilkan.
Sayuran berdaun hijau juga merupakan sumber kalsium vitamin C, dan
zat besi. Sayuran berdaun hijau juga mengandung antioksidan dan
rendah kalori dengan jumlah minimum 5 porsi setiap harinya. Selain
kualitas ASI pada sayuran hijau, hal yang tak kalah penting adalah
kuantitas asi itu sendiri. Salah satu bahan pangan yang sangat memiliki
manfaat bagi asi adalah daun katuk yang diberikn kelebihan dengan
kandungan laktagoum. Didalamnya, terbukti berguna untuk
merangsang produksi asi menjadi lebih banyak.
2. Vitamin larut air
14
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
15
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
16
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
17
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
18
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
5. Anatomi payudara
Bila jumlah lobus dalam payudara berkurang, maka lobulus
berkurang sehingga produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini
yang menghisap zat-zat makan dari pembuluh darah akan berkurang.
6. Fisiologi
Terbentuknya ASI dipengaruhi hormon terutama prolaktin yang
merupakan hormon laktogenik yang menentukan jumlah air susu dan
mempertahankan sekresi air susu.
7. Faktor obat-obatan
Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormon mempengaruhi
hormon prolaktin dan oksitosin yang berfungsi dalam pembentukan
dan pengeluaran ASI. Apabila hormon-hormon ini terganggu, maka
akan mempengaruhi pembentukan dan pengeluaran ASI..
19
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
Zat gizi yang dibutuhkan ibu yang sedang menyusui antara lain:
1. Energi
Kebutuhan energi pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan
pada waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan
tambahan 500 kalori di atas kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh
lebih banyak lagi apabila menyusui bayi kembar. Untuk itu dibutuhkan
sebesar 700 kkal/hari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua
menyusui dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua
dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
2. Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan pertama.
Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun
kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
3. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI. Oleh
karena itu, perlu penambahan zat besi untuk kebutuhan sehari-hari. Rata-
rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui adalah 1,1
mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi sebesar 5 mg/ hari.
4. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg,
karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi
kalsium dalam ASI agar tetap dalam kondisi normal walaupun kalsium
dalam tubuh cukup atau kurang. Jika kalsium tidak mencukupi maka
kebutuhan kalsium dalam produksi ASI akan diambil dari simpanan
kalsium yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
20
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
5. Vitamin D
Sangat diperlukan untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
6. Vitamin B-6
Berfungsi sebagai metabolisme lemak dan protein, memfasilitasi
pertumbuhan sel, mendukung syaraf, dan sistem kekebalan. Vitamin B-6
sangat dibutuhkan bagi produksi sel darah merah dan putih.
7. Folic Acid (Asam folat)
Berguna untuk mensintesis DNA dan membantu dalam pembelahan sel.
8. Vitamin B-12
Berfungsi untuk mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
9. Zinc (Seng)
Berguna untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting
dalam penyembuhan luka.
10. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat, hampir 90% air susu ibu terdiri dari dari air.
Dianjurkan bagi ibu yang sedang menyusui untuk meminum delapan gelas
per hari, atau lebih jika udara panas, banyak berkeringat, dan demam.
21
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
22
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
ragam dan memenuhi gizi seimbang. Asupan folat yang cukup penting
untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Hal ini juga terlibat dalam
pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Seorang wanita
menyusui menbutuhkan 280 mikrogram per hari.
2. Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk memelihara
kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-bulan pertama
kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang terdapat
dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung
cukup vitamin A. Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI
akan berisiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia1.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan perkembangan
normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan anak-anak muda .
Gangguan akibat kekurangan yodium mengakibatkan terjadinya gondok
atau pembengkakan kelenjer tiroid di leher dan kretinisme. Pada
ibumenyusui, kekurangan yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif
pada sistem otak dan saraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah.
4. Kurang Energi Protein (KEP)/Protein Energi Malnutrition (PEM)
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang
cukup lama.Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil, dan ibu
menyusui. Pada kondisi ringan menyebabkan pertumbuhan kurang.
Sedangkan pada kondisi berat akan menyebabkan penyakit kwashiorkor,
marasmus, dan marasmik-kwashiorkor.
23
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
RANGKUMAN
Nutrisi pada ibu menyusui sangat penting karena nutrisi ibu menyusui sangat
berhubungan dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembang bayi. Jika nutrisi yang diberikan tidak mencukupi bagi kebutuhan
tubuh, maka produksi ASI tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi. Sebaliknya bila
pemberian ASI memenuhi kebutuhan bayi, maka berat badan bayi akan meningkat,
integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan makan yang memuaskan
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah makanan yang bergizi,
cairan, protein, suplementasi, vitamin dan mineral, dan aktivitas yang dilakukan oleh
ibu. Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi syarat yaitu: tinggi
kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak merangsang,
tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hari, tinggi konsumsi cairan dan buah segar, dan
susunan menu bervariasi dan seimbang. Syarat tersebut bisa dipenuhi dengan
mengonsumsi banyak sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan.
24
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
TES
1. FORMATIF
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghizda, yang berarti ....
A. Makanan
B. Minuman
C. Pati
D. Protein
KUNCI JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
A
1 1 1 2 1 3 1 4 1 5
A.
B.
C. 25
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
GLOSARIUM
Nutrisi= Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan
organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan
kesehatan.
Suplementasi= Penambahan zat-zat gizi (bisa lebih dari satu) pada produk
pangan dalam jumlah yang cukup sampai sangat tinggi, sehingga dapat
dipakai sebagai tambahan zat gizi bagi yang memerlukan. Produk pangan
dengan suplementasi zat gizi ini bisa beraneka ragam, baik jenis maupun
jumlahnya.
Anemia= adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal.
Zat-zat Esensial= Zat gizi yang di datangkan dari makanan.
Defesiensi=Nutrisi atau malnutrisi adalah kondisi ketika manusia tidak
mendapatkan unsur pembangun tubuh seperti vitamin dan mineral yang
dibutuhkan dalam kadar ideal agar tubuh bisa berfungsi dengan baik.
Hemoglobin= Metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel
darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya.
Tonus Otot= Kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaannya oleh
otot itu sendiri.
Protein= Senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
26
Mata Kuliah:Ilmu Gizi (Nutrisi Pada Ibu Menyusuai) Kel.03
Proverawati, Atikah, (2010). Ilmu Gizi untuk Keperawtan dan Gizi Kesehatan.
Jakarta : Penerbit Mulia Medika
27