Anda di halaman 1dari 19

Jurnal InTent, Vol. 2, No.

1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557


E - ISSN : 2654 – 914X

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA


DALAM MENYELESAIKAN SOAL TURUNAN
FUNGSI ALJABAR

Huswatun Hasanah
Program Studi Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Banten Jaya
Jl. Ciwaru Raya II No 73, Kel. Cipare, Kec. Serang, Kota Serang 42117

huswatunhasanah2016@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to identify the difficulties of Civil Engineering students in
solving problems of Derivative of Algebra Functions based on mathematical skills and their
causal factors. The type of research is a qualitative research that describes the difficulties
of students in solving problems of Derivative of Algebra Functions. Samples are taken
using purposive sampling. The subjects of this study were 10 students of the Banten Jaya
University of Civil Engineering program in semester 1 of Academic Year 2018/2019 who
took Mathematics 1. This study used the triangulation method to fulfill the validity of the
data, by comparing between the test result data and the results of interviews. Data analysis
techniques are conducted by collecting, reducing, presenting data, and making
conclusions. The conclusions are the types of difficulties in the arithmatics skills of 70, 58%
in information skills of 33.33%, and in the number fact skills of 8.33%. Learning obstacle
factors are 1) In arithmatics skills problem to analyze the technique of derivative for
algebraic function that is appropriate on a problem and for completing the derivative
procedure, 2) understanding in number fact skills for mathematical operations, and 3)
Limitations in information skills caused by mistakes in reading and interpreting problem.

Keyword: Derivative Function, Students Limitation, Civil Engineering

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kesulitan mahasiswa Teknik Sipil dalam
menyelesaikan masalah Turunan Fungsi Aljabar berdasarkan keterampilan matematika
serta faktor-faktor penyebabnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif yang mendeskripsikan kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal turunan
fungsi aljabar. Sampel yang diambil mengunakann purposive sampling. Subjek penelitian
ini adalah 10 orang mahasiswa program studi Teknik Sipil Universitas Banten Jaya
semester 1 Tahun Akademik 2018/2019 yang mengambil mata kuliah Matematika 1.
Penelitian ini menggunakan metode triangulasi untuk memenuhi keabsahan data, yaitu
dengan membandingkan data hasil tes dengan hasil wawancara. Teknik analisis data
dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah jenis kesulitan dalam arithmatics
skill sebesar 70, 58%, kesulitan dalam information skill sebesar 33,33%, dan kesulitan
dalam number fact skill sebesar 8,33%. Faktor penyebab kesulitan dalam
kemampuan-kemampuan tersebut, yaitu: 1) Kesulitan dalam arithmatics skill disebabkan
karena mahasiswa tidak mampu menganalisis teknik penurunan fungsi aljabar yang tepat
untuk suatu permasalahan dan kesalahan dalam penyelesaian prosedur penurunan,
2) kesulitan dalam number fact skill disebabkan karena tidak memahami operasi

76
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

matematika dengan baik, dan 3) kesulitan dalam information skill disebabkan karena
kesalahan membaca dan menginterpretasi soal.

Kata kunci: Turunan Fungsi, Kesulitan Mahasiswa, Teknik Sipil

1. PENDAHULUAN
Matematika merupakan cabang ilmu yang diberikan kepada semua jenjang pendidikan
dasar untuk membekali peserta didik agar mempunyai kemampuan berfikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta bekerjasama. Ini disebabkan matematika adalah sumber
ilmu yang penerapannya sangat banyak di bidang ilmu lain. Banyak ilmu yang penemuan
dan pengembangannya bergantung pada matematika. Dengan kata lain, setiap orang
membutuhkan pengetahuan matematika dalam berbagai bentuk sesuai dengan
kebutuhannya.
Banyak ilmu terapan matematika diaplikasikan dalam bidang teknik sipil. Teknik sipil
adalah profesi yang menerapkan prinsip matematika dan ilmu fisika dalam merancang serta
mengembangkan struktur dan metode agar memanfaatkan bahan dan kekuatan alam untuk
kepentingan kemanusiaan. Jain (2017) menyebutkan beberapa konsep matematika yang
digunakan dalam teknik sipil, diantaranya trigonometri, kalkulus, aljabar, probabilitas &
statistik, geometri, aljabar linier dan persamaan diferensial. Konsep trigonometri berurusan
dengan hubungan sisi dan sudut segitiga serta fungsi yang relevan. Insinyur sipil
menggunakan trigonometri untuk menghitung sudut dan ketinggian ketika sebuah
bangunan direncanakan. Sedangkan, kalkulus yang merupakan studi tentang perubahan
fungsi sangat dibutuhkan oleh sebagian besar program teknik sipil. Kalkulus adalah cabang
ilmu matematika yang terdiri dari turunan dan integral fungsi dalam satu dimensi yang
mencakup topik-topik seperti kecepatan, akselerasi dan optimasi. Selanjutnya, program
teknik sipil juga memerlukan turunan dan integral fungsi dalam dua dan tiga dimensi,
termasuk topik seperti integral permukaan dan volume, serta turunan parsial.
Dalam kurikulum teknik sipil di Universitas Banten Jaya, matematika merupakan
mata kuliah yang diprogramkan pada tahun pertama dengan bobot dua satuan kredit
semester (SKS). Hal ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan ilmu matematika dasar
yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan keteknikan di mata kuliah selanjutnya.
Salah satu materi yang diajarkan pada mata kuliah tersebut adalah turunan fungsi. Secara
umum, materi yang dipelajari meliputi turunan fungsi aljabar, turunan fungsi trigonometri,
dalil rantai, dan aplikasi turunan. Purcell, Verberg & Rigdon (2010) menyatakan bahwa
konsep turunan merupakan konsep matematika tingkat lanjut yang menjadi kunci dalam
mempelajari Kalkulus setelah Fungsi dan Limit. Salah satu kompetensi dalam
pembelajaran turunan adalah memahami konsep turunan dan mengaplikasikannya untuk
menyelesaikan masalah (Lestariningsih, 2015).
Penelitian Tambychika, Meerahb, & Azizb (2010) menyebutkan ada lima jenis
keterampilan matematika yang merupakan dasar atas kesulitan mahasiswa menyelesaikan
persoalan matematika, yaitu number fact skill, arithmetic skill, information skill, language
skill, dan visual-spatial skill. Dalam penelitian ini, jenis keterampilan yang digunakan
dalam menganalisis kesulitan mahasiswa adalah number fact skill, arithmetic skill,
information skill, language skill. Hal ini disebabkan pada penelitian ini yang diteliti hanya
sebatas materi turunan fungsi dan tidak termasuk pada aplikasinya sehingga visual-spatial
skill tidak digunakan.
Berdasarkan hasil Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil Tahun Akademik
2018/2019 pada Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Banten Jaya
menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa masih melakukan kesalahan dalam menentukan
teknik penurunan yang tepat. Misalnya dalam menyelesaikan soal turunan menggunakan

77
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

dalil rantai. Mahasiswa masih tidak mengetahui cara menurunkan yang tepat dalam
penggunaan dalil tersebut.
Kesalahan berulang yang dilakukan mahasiswa menunjukkan kesulitan dalam
menyelesaikan soal matematika pada materi turunan fungsi aljabar. Kesulitan belajar
merupakan hambatan yang dialami mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran atau
dalam menerima dan mengaplikasikan konsep sehingga tidak tercapainya tujuan
pembelajaran secara optimal (Machromah, 2017). Kesulitan belajar ini seharusnya
mendapatkan perhatian para pendidik karena dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa
dalam belajar matematika dan penerapannya dalam dunia teknik sipil. Pendidik perlu
mengidentifikasi kesulitan mahasiswa agar memperoleh strategi pembelajaran yang tepat
sehingga meminimalisasi kesulitan tersebut. Kesulitan dalam menyelesaikan masalah
matematika dapat diperoleh dengan mengidentifikasi aspek-aspek tertentu.
Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi
kesulitan mahasiswa Teknik Sipil dalam menyelesaikan masalah Turunan Fungsi Aljabar
berdasarkan keterampilan matematika serta faktor-faktor penyebabnya.

2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Kesalahan Mahasiswa
Kesalahan merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang benar,
prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau penyimpangan dari suatu yang diharapkan
(Wulandari, 2016). Fredette dan Clement (dalam Salmina, 2017) mengemukakan
kesalahan belajar adalah suatu kejadian atau tingkah laku yang diamati (sewaktu
diadakan evaluasi) berbeda dengan kejadian atau tingkah laku yang diharapkan.
Roelien & Ingrid (2014) menyatakan bahwa analisis kesalahan adalah studi
tentang kesalahan dalam pekerjaan peserta didik dengan maksud untuk mencari
kemungkinan penjelasan untuk kesalahan tersebut. Ini adalah aktivitas multifaset yang
melibatkan analisis yang benar, sebagian proses yang benar dan salah dan memikirkan
kemungkinan strategi penyelesaiannya. Kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan dapat menjadi indikator untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik menguasai materi yang telah disampaikan. Dengan demikian, kesalahan
yang dilakukan oleh peserta didik seharusnya diidentifikasi dan dicari faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhinya. Setelah itu, pendidik dapat mencari solusi
penyelesaiannya.
Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan kesalahan mahasiswa adalah suatu
kejadian atau tingkah laku yang diamati dari hasil kerja mahasiswa dalam
menyelesaikan soal-soal turunan fungsi aljabar yang tidak sesuai dengan aturan-aturan
atau kesepakatan-kesepakatan yang terdapat dalam matematika.

b. Turunan Fungsi Aljabar


Konsep turunan berasal dari pemikiran tentang kemiringan garis singgung dan
kecepatan sesaat yang dimanifestasikan atas pemikiran dasar yang sama. Dalam
bukunya yang berjudul Kalkulus Jilid 1, Purcell telah menjelaskan bahwa dua masalah
itu walaupun tidak terlihat ada hubungannya (satu geometrid an lainnya mekanis),
terlihat seperti kembar yang identik. Akhirnya, pemberian nama turunan (derivatif)
digunakan untuk penamaan konsep tersebut terlepas dari kosa kata yang khusus dan
terapan yang beraneka ragam.
Dalam buku yang sama pula, aturan pencarian turunan dijelaskan. Adapun, fungsi
yang diperkenalkan bermacam-macam yaitu fungsi aljabar, fungsi trigonometri,
fungsi transeden, dan lain-lain.

78
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

3. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adakah penelitian kualitatif yang mendeskripsikan
kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan soal turunan fungsi. Sampel yang diambil
mengunakann purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah 10 orang mahasiswa
Program Studi Teknik Sipil Universitas Banten Jaya semester 1 Tahun Akademik
2018/2019 yang mengambil mata kuliah Matematika 1. Sumber data dalam penelitian ini
adalah hasil Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah Matematika 1 dan hasil wawancara
dengan subjek. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi untuk memenuhi keabsahan
data, yaitu dengan membandingkan data hasil tes dengan hasil wawancara. Teknik analisis
data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dibawah ini adalah soal tes Ujian Akhir Semester (UAS) dengan capaian
pembelajaran yang digunakan untuk mendiagnosis kesulitan mahasiswa dalam pemecahan
masalah turunan fungsi aljabar.

Tabel 1. Soal UAS dan indikator capaian pembelajaran


Soal Indikator Capaian Pembelajaran

Hitung 𝑓′(𝑥) dari fungsi di bawah ini.


a. Menyelesaikan dengan rumus
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 5 + 2𝑥 3 − 𝑥 sederhana turunan fungsi.

(𝑥 4 −2𝑥) b. Menyelesaikan dengan rumus


b. 𝑓 (𝑥) = turunan pembagian.
(3𝑥−2)

c. 𝑓(𝑥) = (2𝑥 3 − 6)5 c. Menyelesaikan dengan dalil


rantai.
d. 𝑓(𝑥) = 3√(3𝑥 5 − 5𝑥)2 d. Menyelesaikan dengan dalil
rantai dengan bilangan akar

Berdasarkan hasil nilai UAS Mata Kuliah Matematika 1, dipilih kelas yang
mahasiswanya memiliki rata-rata nilai paling rendah. Mahasiswa pada kelas tersebut
dikelompokkan dengan kategori yang memiliki nilai UTS tinggi, sedang, dan rendah. Dari
masing-masing kategori tersebut, diambil 10 orang mahasiswa yang memiliki kesalahan
paling kompleks. Dari subjek penelitian tersebut, diperoleh jenis kesulitan dalam
arithmatics skill sebesar 70, 58%, kesulitan dalam information skill sebesar 33,33%, dan
kesulitan dalam number fact skill sebesar 8,33%.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, diperoleh data terkait kesulitan-kesulitan
mahasiswa dalam menyelesaikan soal Turunan Fungsi Aljabar sebagai berikut :
a. Infromation Skill
Merupakan keahlian untuk menghubungkan informasi dan mentransformasikan
masalah dalam kalimat matematika (Machromah, 2017). Kesulitan dalam aspek ini
diidentifikasi melalui pemahaman mahasiswa terhadap soal yang diberikan, interpretasi
mahasiswa terhadap soal, serta penggunaan model matematika atau manipulasi aljabar yang
tepat dari permasalahan yang diberikan. Berikut adalah letak kesalahan mahasiswa dalam
keterampilan mengolah informasi.

79
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

Gambar 1. Jawaban Salah pada No 3a

Kesalahan yang terjadi pada gambar 1 adalah mahasiswa tidak mengerjakan soal
dengan konsep turunan tetapi menggunakan konsep pemangkatan. Hal ini teridentifikasi
saat proses wawancara dengan mahasiswa tersebut. Mahasiswa mengerjakan dengan cara
2x5 = (2)5x = 32x dan 2x3 = (2)3x = 8x. Di sini terjadi kesalahan dalam interpretasi soal
oleh mahasiswa dimana pada bab sebelumnya mahasiswa ini pernah mengerjakan soal
tentang pemangkatan sehingga berpikir bahwa soal tersebut dikerjakan dengan cara
demikian.

2. Arithmatics Skill
Merupakan keterampilan matematika terkait keakuratan dan alur logaritma dalam
perhitungan dan prosedur penyelesaian dalam model matematika (Machromah, 2017).
Kesulitan mahasiswa dalam kemampuan ini diidentifikasi dengan memperhatikan
ketepatan mahasiswa dalam menentukan teknik penurunan fungsi, ketepatan mahasiswa
dalam menggunakan konsep dasar turunan, serta ketepatan dalam menggunakan alur
algoritma penyelesaian. Beberapa kesalahan mahasiswa dalam kemampuan ini dijelaskan
pada gambar berikut :

Gambar 2. Jawaban Salah pada No 3b

80
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

Pada gambar 2 terlihat bahwa mahasiswa dalam menghilangkan (3x – 2)2. Melalui
wawancara, mahasiswa menjelaskan bahwa (3x – 2)2 sengaja dihilangkan karena teringat
soal yang serupa dikerjakan dengan menghilangkan penyebut di bagian bawahnya. Namun
saat dikonfirmasi lebih lanjut, mahasiswa ini tidak dapat menjelaskan detail soal yang
dimaksudkan. Ini mengindikasikan bahwa mahasiswa ini tidak memahami prosedur
penyelesaian turunan secara menyeluruh sehingga melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan soal.

Gambar 3. Jawaban Salah pada No 3c (1)

Gambar 4. Jawaban Salah pada No 3c (2)

81
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

Gambar 5. Jawaban Benar pada No 3c

Gambar 3 dan 4 merupakan kesalahan paling banyak yang dilakukan oleh mahasiswa.
Soal yang diberikan adalah turunan fungsi aljabar yang penyelesaiannya menggunakan
dalil rantai seperti Gambar 5. Mahasiswa yang mengerjakan seperti gambar 3 dan 4
teridentifikasi menyelesaikan soal dengan prosedur turunan sederhana fungsi aljabar.
Berdasarkan proses wawancara, mahasiswa yang mengerjakan gambar 3 menjelaskan
proses penurunan yang dikerjakannya adalah dengan mengalikan 2x 3 dengan 5 = 10x3 dan
-6 dengan 5 = -30. Setelah mendapatkan 10x3 -30, ia melakukan proses turunan fungsi
sederhana menjadi 30x2. Senada dengan gambar 4 juga telah melakukan hal yang sama.
Namun, mahasiswa yang mengerjakan gambar 4 telah melakukan kesalahan dalam
perkalian 2x3 dengan 3 = 6x3. Hal ini dilakukannya karena terburu-buru dalam mengerjakan
soal.

3. Language Skill
Merupakan salah satu keterampilan matematika terkait kecakapan memahami
istilah dan hubungan matematika berdasarkan informasi yang ada (Machromah, 2017).
Kesulitan dalam keterampilan bahasa ditunjukkan dari ketidakpahaman mahasiswa
dalam memaknai istilah matematika dan hubungan dalam operasi matematika. Secara
khusus, dalam penelitian ini, kesulitan mahasiswa pada languange skill dalam
penyelesaian soal turunan fungsi dapat ditunjukkan dengan adanya kesalahan dalam
membuat model matematika, kesalahan dalam membuat permisalan, serta kesalahan
dalam manipulasi aljabar. Berdasarkan proses analisis, tidak ditemukan kesalahan dalam
keterampilan languange skill.

82
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

4. Number Fact
Merupakan keterampilan matematika yang terkait kecakapan dalam pengolahan
angka, penyajian tabel, dan prinsip matematika (Machromah, 2017). Kesulitan dalam
pengolahan angka dapat diidentifikasi dari kesalahan mahasiswa dalam melakukan operasi
matematika, baik perhitungan angka maupun variabel. Selain itu, dalam penelitian ini,
kesalahan dalam perhitungan integral sederhana juga termasuk dalam kesalahan dalam
pengolahan angka yang secara khusus menunjukkan kesulitan mahasiswa dalam
keterampilan matematika number fact. Kesalahan mahasiswa pada keterampilan number
fact teridentifikasi pada Gambar 6.
Pada gambar 6, mahasiswa melakukan kesalahan pada penghilangan angka 4. Melalui
proses wawancara, mahasiswa melakukannya sebagai pembagian angka 4 pada bagian
pembilang terhadap penyebut. Sama seperti halnya angka 6x pada langkah pengerjaan
sebelumnya. Hal ini disebabkan ketidaktahuan mahasiswa bahwa operasi pembagian
dengan konstanta yang melekat pada fungsi tidak diperbolehkan dalam operasi matematika.

Gambar 6. Jawaban Salah pada No 3b

5. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, 70,58% kesalahan yang dilakukan
mahasiswa dalam menyelesaikan soal Turunan Fungsi Aljabar disebabkan kesulitan dalam
menentukan metode penurunan fungsi aljabar yang tepat. Khususnya dalam menggunakan
dalil rantai. Kesulitan tersebut merupakan bagian dari kemampuan arithmatics skill. Selain
mengalami kesulitan tersebut, mahasiswa juga melakukan kesalahan dalam number fact
skill dan information skill.
Faktor penyebab kesulitan dalam kemampuan-kemampuan tersebut, yaitu :
1) Kesulitan dalam arithmatics skill disebabkan karena mahasiswa tidak mampu
menganalisis teknik penurunan fungsi aljabar yang tepat untuk suatu permasalahan dan
kesalahan dalam penyelesaian prosedur penurunan, 2) kesulitan dalam number fact skill
disebabkan karena tidak memahami operasi matematika dengan baik, dan 3) kesulitan
dalam information skill disebabkan karena kesalahan membaca dan menginterpretasi soal.

DAFTAR PUSTAKA
Herholdt, Rolien & Sapire, Ingrid. 2014.
Purcell, E.J., Varberg, D., & Rigdon, S.E. An Error Analysis in the Early Grades
2010. Kalkulus Jilid 1. Erlangga. Jakarta Mathematics – A Learning Opportunity?

83
Jurnal InTent, Vol. 2, No. 1, Januari – Juni 2019 P - ISSN : 2654 – 9557
E - ISSN : 2654 – 914X

South African Journal of Childhood UNY tahun 2017.


Education – 4(1): 42 – 60. https://www.researchgate.net/publication/
http://www.scielo.org.za/scielo.php?scrip 325531936_Arithmatics_Skill_Kesulitan
t=sci_arttext&pid=S2223- _Utama_Mahasiswa_dalam_Menyelesaik
76822014000100004 diakses pada an_Soal_Kalkulus_Integral diakses pada
tanggal 26 Februari 2019 tanggal 18 Februari 2019

Jain, Mayur. 201. Application of Salmina, M. 2017. Analisis Kekeliruan


Mathematics in Civil Engineering. dalam Menyelesaikan Soal Kalkulus pada
International Journal of Innovations in Mahasiswa Pendidikan Matematika.
Engineering and Technology (IJIET), Jurnal Numeracy Vol 4. No 2. Oktober
Volume 8 Issues 3June 2017, 2017
http://ijiet.com/wp- http://numeracy.stkipgetsempena.ac.id/ho
content/uploads/2017/06/11.pdf diakses me/article/view/53 diakses pada tanggal
pada tanggal 21 Februari 2019 26 Februari 2019.

Lestariningsih, Yunika., Darmawijoyo., T. Tambychik, T. S. M. Meerah, and Z.


dan Hartono, Yusuf. 2015. Aziz. 2010. Mathematics Skills
Pengembangan Lembar Aktivitas Difficulties: A Mixture of Intricacies,
Mahasiswa Topik Turunan Berdasarkan Procedia. Social and Behavioral Sciences
Teori APOS. Jurnal Pendidikan 7(C), 2010, 171–180, https://ac.els-
Matematika dan Sains Tahun III, No.1. cdn.com/S187704281002029X/1-s2.0-
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpms/a S187704281002029X-
rticle/view/7231 diakses pada tanggal 20 main.pdf?_tid=048bb7cb-32de-485f-
Februari 2019 9f6c-
0e55cb1aac95&acdnat=1551160610_cfd
Machromah, Isnaeni U., Purnomo, Mega f9fb8b54e4e9a0fe4c6bed7dece76 diakses
E.R., Febriyanti, K., Rahmawati, H.A.B. pada tanggal 21 Februari 2019
2017. Arithmatics Skill: Kesulitan Utama
Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Wulandari, N.B. 2016. Analisis
Kalkulus Integral. Makalah yang Kesalahan Mahasiswa dalam
dipresentasikan pada Seminar Penyelesaian Masalah Turunan. Skripsi
Matematika dan Pendidikan Matematika UMS : Tidak Diterbitkan

84
Kreano 9 (2) (2018): 164-173

Ju r n a l M a t e m a t i k a K r e a t i f - I n o v a t i f
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano

Mensinergikan Kemampuan Geometri dan Analisis


pada Mata Kuliah Kalkulus Diferensial Melalui
Bahan Ajar Berbasis Geogebra
 
AHanifah Nurus Sopiany1, Rikayanti2
1,2
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang

Corresponding Author: hanifah.nurussofiany@fkip.unsika.ac.id

DOI: http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v9i2.15965
Received : September 2018; Accepted: November 2018; Published: December 2018

Abstrak
Penelitian ini sebagai upaya mempermudah visualisasi dan penerapan konsep matematika dengan menggunakan
software Geogebra. Sehingga mahasiswa dapat mensinergikan kemampuan analisis dan geometrinya. Penelitian
ini melibatkan mahasiswa yang mengontrak matakuliah kalkulus diferensial pada semester genap. Adapun me-
tode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dengan model ADDIE (analyze, design, development, im-
plementation, evaluation). Hasil observasi kemampuan awal memunculkan perlunya kemampuan mengidentifikasi
unsur yang diketahui dan yang diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan sesuai konsep, sehingga ini men-
jadi salah satu faktor yang membuat mahasiswa kesulitan dalam merepresentasikan hasil kedalam grafik/gambar.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Dugaan perlunya pengembangan bahan ajar di tunjukkan dengan adanya kebingungan
mahasiswa dalam menggunakan bahan ajar yang sudah ada sehingga menunjukkan interaksi negatif antara ma-
hasiswa. Penemuan terbimbing untuk pemahaman konsep dari hasil konflik kognitif mahasiswa kurang dapat di-
hasilkan dengan maksimal. 2) Pada hasil pengembangan bahan ajar, mahasiswa merasa dalam menarik kesimpulan
dan argument dari hasil pembuktian, dapat dibantu dengan representasi gambar dan grafik yang dilakukan dengan
menggunakan software Geogebra. 3) Variasi berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kalkulus diferensial
tergolong kurang berkembang. 4) Pengembangan bahan ajar berdasarkan pada hasil analisis dan respon mahasiswa
telah mencapai tahapan yang mendekati kebutuhan, walaupun diperlukan adanya perbaikan.

Abstract
This research is an effort to facilitate visualization and application of mathematical concepts by using Ge-
ogebra software. So that students can synergize their analytical skills and geometry. This study involved
students who contracted differential calculus courses in even semester. The research method used is the de-
velopment of ADDIE models (analyze, design, development, implementation, evaluation). The results of the
initial ability observation show to the need for the ability to identify elements that were known and needed
in solving problems according to the concept, so that this became one of the factors that made students
difficult to represent the results into graphics / images. The results of this study are: 1) Suspicion of the need
for the development of teaching materials is shown by the confusion of students in using existing teaching
materials so as to show a negative interaction between students. Discovery Learning for understanding the
concept of the results of student cognitive conflict can not be maximally produced. 2) In the results of the de-
velopment of teaching materials, students feel that in drawing conclusions and arguments from the results
of the proof, they can be helped by the representation of images and graphics that are carried out using Ge-
ogebra software. 3) Variations in student thinking in solving the problem of differential calculus are classified
as less developed. 4) The development of teaching materials based on the results of analysis and response of
students has reached a stage that is close to need, even though improvements are needed.

Keywords: LearningMaterial, Software Geogebra, ADDIE Models

© 2018 Semarang State University. All rights reserved UNNES JOURNALS


p-ISSN: 2086-2334; e-ISSN: 2442-4218
Kreano 9 (2) (2018): 164-173 | 165

PENDAHULUAN belajaran berbasis teknologi komputer meru-


Kalkulus diferensial adalah mata kuliah wa- pakan eksekusi program untuk tujuan-tujuan
jib program studi pendidikan matematika, instruksional. Keunggulannya adalah melibat-
yang sangat dominan pada pengoptimalan kan partisipasi pembelajar secara aktif untuk
kemampuan analisis. Hayati dan Romdhini turut dalam pembelajaran.
(2012) menyatakan didalam pembelajaran Salah satu teknologi yang berkembang
kalkulus yang pertama dan terpenting adalah adalah software Geogebra. Software Geogeb-
penciptaan geometri analitik atau geometri ra adalah satu dari sekian banyak perangkat
dengan koordinat dan persamaan oleh Rene lunak yang dapat memfasilitasi terbentuknya
Descartes (1596-1650) dan Pierre de Fermat suatu inovasi tersebut. Keunggulan dari soft-
(1601-1665). Dorman dan Maanen (2008) ware tersebut mudah untuk dioperasikan dan
mengatakan kalkulus adalah salah satu topik kapasitas yang cukup ringan, sehingga tidak
dalam matematika dimana manipulasi al- meyulitkan apabila akan digunakan di luar la-
goritma dengan symbol lebih mudah dalam boratorium. Kita dapat memanipulasi grafik
memahami konsep dasar. Pada kalkulus di- fungsi berdasarkan model yang diperlukan,
ferensial banyak melibatkan masalah terkait dilihat dari beberapa aspek atau kriteria ter-
dengan laju perubahan dan gerak objek. Den- tentu. Bhagat dan Chang (2015) menyatakan
gan prasyarat konsep fungsi dan limit serta bahwa Geogebra merupakan alat yang dapat
sistem bilangan real. Beberapa konsep awal memotivasi siswa untuk mengeksplorasi ma-
yang diterapkan sebagai pengantar menuju tematika dan menawarkan kesempatan un-
kalkulus diferensial adalah seputar limit fung- tuk berpikir kritis, yang merupakan pusat kon-
si, yang merupakan cikal bakal dari konsep ini. struktivisme. Satu studi menemukan bahwa
Sub topik yang merupakan proyek atau tera- Geogebra dapat membantu siswa memahami
pan dari kalkulus diferensial adalah mengenai eksperimen, berorientasi pada masalah, dan
garis singgung pada sutau kurva, hampiran pembelajaran yang berorientasi pada pembe-
linear terhadap suatu fungsi, masalah nilai op- lajaran matematika, baik di kelas maupun di
timum, terapan ekonomi, masalah dinamika rumah (Diković, 2009). Perangkat lunak ini da-
dan sistem gerak, pemantulan dan pembia- pat bermanfaat bagi siswa dengan memung-
san pada cahaya. Sementara itu, pada setiap kinkan mereka untuk “memahami ide-ide
kajian melibatkan kemampuan dalam mem- yang tertanam dalam teorema dan masalah
visualisasikan pemahaman sehingga target lebih lengkap daripada yang mereka pahami
geometri dan analisis akan tercapai dengan tanpa bantuan teknologi” (Pandiscio, 2002).
optimal. Demikian juga dengan Zilinskiene dan Demir-
Diperlukan inovasi dalam mensiner- bilek (2015) yang menyatakan bahwa Geo-
gikan kedua kemampuan melalui tools yang gebra adalah perangkat lunak dengan popula-
mampu memfasilitasi daya imajinasi maha- ritas yang berkembang pesat di seluruh dunia
siswa dalam hal mentransfer fungsi ke dalam Pembelajaran dengan menggunakan
sketsa grafik. Hernandez (2017) menyatakan software Geogebra diharapkan mampu men-
teknologi telah menjadi mesin yang berpo- dorong keaktifan mahasiswa dalam belajar.
tensi untuk berinovasi dalam pendidikan, di- Khalil et al (2018) menyatakan bahwa pe-
mana hasil yang diperoleh merupakan hasil mahaman geometrik siswa tergantung pada
pengembangan ilmiah. Pembaharuan dalam partisipasi aktif mereka dalam kegiatan yang
pembelajaran di era teknologi memerlukan dirancang dengan baik, dan tujuan yang te-
upaya yang maksimal. Komputer menjadi ke- pat dari pelajaran, konteks studi, keterlibatan
butuhan yang mutlak dikuasai oleh para pem- dalam diskusi daripada menghafal. Adanya
belajar di era ini. Para pembaharu pendidikan software ini, diharapkan dapat membantu
matematika sepakat bahwa matematika ha- mahasiswa dalam menganalisa karakteristik
rus dibuat accesible bagi seluruh pembelajar kurva berdasarkan jenis fungsinya. Sehingga,
(House dalam Kusumah, 2010). Hatfield (Ku- pada saat diaplikasikan ke dalam teknik pe-
sumah, 2010) mengemukakan bahwa pem- metaan titik-titik ke dalam geometri, secara
UNNES JOURNALS
166 Hanifah Nurus Sopiany & Rikayanti, Mensinergikan Kemampuan Geometri dan Analisis ...
 
tidak langsung akan terbayang visualisasi dari digunakan merupakan desain riset dan pen-
karakter fungsi yang bersesuaian dengan ob- gembangan (Research and Development),
jek yang diamati. Mengacu pada konsep laju yang digunakan untuk menghasilkan produk
perubahan gerak, yang sangat dekat dengan tertentu, dan menguji keefektifan produk ter-
ilmu fisika dan mekanika. sebut (Sugiyono, 2012). Adapun model yang
Sinergisitas kedua kemampuan (analisis dipilih adalah ADDIE, dengan produk utama
dan geometri) dapat teroptimalkan dengan yang dihasilkan berupa bahan ajar berupa
berbantuan bahan ajar yang berbasis pada sa- buku ajar mata kuliah kalkulus diferensial.
lah satu software dalam hal ini adalah Geogeb- Tegeh dan Kirna (2013) penelitian dan pen-
ra. Opara dan Oguzor (2011), bahwa “instruc- gembangan atau Research and Development
tional materials are the audio visual materials (R&D) atau sering disebut “pengembangan”
(software/hardware) which can be used as alter- adalah strategi atau metode penelitian yang
native channels of communication in the teach- cukup ampuh untuk memperbaiki praktik
ing-learning process”. Bahan ajar merupakan pembelajaran.
sumber belajar berupa visual maupun audio- Model ADDIE merupakan model yang
visual yang dapat digunakan sebagai saluran sistematik seperti dikatakan oleh Romis-
alternatif pada komunikasi di dalam proses zowski (Tegeh dan Kirna, 2013) bahwa pada
pembelajaran. Krutetskii (Ernest, 2002) men- tingkat desain materi pembelajaran dan pen-
gatakan bahwa “..Abilities are not something gembangan, sistematika sebagai aspek pro-
foreordainedonce and for all: they are formed sedural pendekatan sistem telah diwujudkan
and developed through instruction, practice dalam banyak praktik metodologi untuk de-
and mastery of an activity”. Akibat adanya ke- sain pengembangan teks, materi audiovisual,
satuan utuh dari berbagai aktivitas berdasar- dan materi pembelajaran berbasis komputer.
kan intruksi akan tercapai kemampuan yang Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat
dimaksud. Seluruh intruksi pada aktivitas da- pada Gambar 1.
lam penelitian ini, tertuang pada bahan ajar
berupa buku pengantar kalkulus diferensial
dengan berbasis software Geogebra.
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah diuraikan sebelumnya, untuk men-
sinergikan kedua kemampuan maka peneliti-
an ini berfokus pada hal-hal berikut ini: 1) Ob-
servasi kemampuan awal pada sisi aritmetika
dan geometri. 2) Dugaan mengenai metode
yang digunakan dalam menyelesaikan masa-
lah kalkulus diferensial terutama pada masa-
lah laju perubahan. 3) Kesulitan mahasiswa Gambar 1. Tahapan ADDIE Model (Sumber: An-
dalam menyelesaikan masalah yang meng- glada, 2007)
gunakan konsep kalkulus diferensial. 4) Varia-
si berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah kalkulus diferensial. 5) Pengemban- Waktu, Tempat dan Subjek Penelitian
gan buku ajar berdasarkan pada hasil penga- Penelitian dilaksanakan dari bulan April
matan terhadap kebutuhan dan kesulitan ma- sampai dengan Agustus tahun 2018. Bertem-
hasiswa. pat di Program Studi Pendidikan Matemati-
ka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
METODE UNSIKA. Beralamat di JL. HS Ronggowaluyo
Teluk Jambe Karawang. Subjek Penelitian ini
Metode penelitian adalah 30 orang mahasiswa dari satu kelas
Penelitian yang berfokus pada pengemban- yang dipilih, untuk mengetahui permasala-
gan bahan ajar ini termasuk ke dalam kate- han dan kesulitan yang muncul pada bahan
gori pengembangan. Metode Penelitian yang
UNNES JOURNALS
Kreano 9 (2) (2018): 164-173 | 167

ajar yang biasa digunakan. Merujuk pada hasil hands on activity, dimana bahan ajar ini me-
pengerjaan bahan ajar tersebut, dari 30 orang rupakan bahan ajar yang biasa digunakan ma-
diambil 6 orang mahasiswa dengan kategori 2 hasiswa pada tahun ajaran sebelumnya.
mahasiswa dengan kemampuan tinggi, 2 ma-
hasiswa dengan kemampuan sedang, dan 2 Hasil Penelitian
mahasiswa dengan kemampuan rendah. Yang
selanjutnya 6 mahasiswa tersebut menjadi Hasil Penelitian Tahap Satu
subjek penelitian dalam pengembangan ba-
Untuk mengetahui kesulitan dan kebutuhan
han ajar berbasis Geogebra.
mahasiswa dalam penggunaan bahan ajar ini
maka penelitian ini diawali dengan pelaksa-
Instrumen Penelitian naan pembelajaran dengan menggunakan ba-
Instrumen yang digunakan dalam penelitian han ajar hands on activity dan tes yang berhu-
ini adalah: 1) lembar observasi, 2) pedoman bungan dengan laju perubahan. Materi yang
wawancara, 3) lembar validasi. Pada proses disampaikan terdiri dari fungsi dan grafik, li-
pengembangan bahan ajar, pengembangan mit fungsi, turunan, dan penggunaan turunan.
dilakukan berdasarkan hasil observasi pada Alur Desain ADDIE yang dilalui pada pelaksa-
saat mahasiswa berinteraksi dengan bahan naan kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.
ajar diberikan, merujuk pada lembar penilaian
mahasiswa tentang bahan ajar yang diberi-
kan, dan merujuk pada wawancara dalam fo-
kus grup diskusi.

Teknik Pengumpulan dan Analisis


Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan tek-
nik menggunakan instrumen berupa angket Gambar 2. Alur Desain ADDIE pada Tahap Satu
dan pedoman wawancara. Terbagi ke dalam
dua tahapan yaitu tahap awal berupa data ha- Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan
sil uji dari pakar pada bidang mata kuliah, dan tahap satu dipaparkan pada Tabel 2.Hasil ob-
pakar media pembelajaran. Tahapan kedua servasi selama pembelajaran fungsi, limit,
data hasil uji perorangan dan uji lapangan yai- turunan dan penggunaan turunan dengan
tu hasil review mahasiswa dan dosen pembina menggunakan bahan ajar hands on activity
mata kuliah. Pada tahapan pertama diperlu- 70% mahasiswa pada pembelajaran fung-
kan suatu patokan dalam menguji yang didas- si dapat dikategorikan tinggi (positif) dan
arkan pada tabel berikut, dimana pemberian terlihat memiliki motivasi yang baik terlihat
skor berada pada rentanng 1-5 dengan urutan pada kegiatan menggambarkan fungsi pada
dari mulai yang terendah (terjelek) sampai grafik. Namun kebingungan muncul pada
terbaik. mengerjakan soal latihan, seperti adanya ke-
Data-data berupa respon, masukan, dan keliruan memahami ordinat dan koordinat.
perbaikan untuk buku ajar menjadi landasan Keliru dalam mengoperasikan fungsi bentuk
utama dalam merevisi bahan ajar tersebut. pecahan dengan fungsi bentuk akar. Pada
Hal ini dilakukan ke dalam beberapa tahapan permasalahan kedua mahasiswa tidak me-
tergantung dari hasil data di lapangan. Proses mahami hubungan θ dengan gradient, dan
pengulangan dilakukan sampai dengan ting- bingung dalam mengaitkan tanθ=(m2-m1)/
kat kritikan yang paling sedikit dan bersifat (1+m1m2) dengan θ=θ2-θ1, sehingga tidak
kondisional. mampu menggunakan fakta θ=θ2-θ1 untuk
membuktikan tanθ=(m2-m1)/(1+m1m2 ) . Gam-
HASIL DAN PEMBAHASAN bar 3 adalah gambaran antara instrumen tes
Penelitian pengembangan ini dilakukan ter- untuk mencapai tujuan yang diharapkan den-
hadap bahan ajar kalkulus diferensial berbasis gan permasalahan dan kesulitan siswa da-
UNNES JOURNALS
168 Hanifah Nurus Sopiany & Rikayanti, Mensinergikan Kemampuan Geometri dan Analisis ...
 
Tabel 1. Hasil Tes Tahap Satu
Materi Hasil analisis jawaban mahasiswa
Fungsi Gambar yang diberikan sesuai hanya saja dengan ordinat yang tidak sama,
formula untuk fungsi f + g tidak sesuai, fungsi f + g yang tidak sesuai mengaki-
batkan sketsa yang salah
Tidak memberikan representasi θ=θ2-θ1, tidak menggukan hubungan antara

tanθ=(m2 -m1)/(1+m1 m2) dengan θ=θ2-θ1, mampu membuat sketsa garis


namun tidak tepat dalam mengkonversi sudut kedalam radian
Limit Gagal mengaitkan konsep atau teorema kekontinuan dengan permasalahan
yang dimunculkan. Tidak mampu menggambarkan grafik fungsi f.
Tidak memberikan representasi yang menunjukkan batas interval yang dim-
inta, tidak mengaitkan keterhubungan antar unsur, tidak mampu menunjuk-
kan f(c) = c
Turunan Tidak menggunakan konsep turunan dalam menentukan kecepatan sesaat,
tidak dapat menentukan waktu pada kecepatan 1/6 meter/detik.
Tidak mampu mengaitkan unsur-unsur yang diketahui, tidak dapat mengait-
kan keterhubungan antar unsure, tidak memberikan representasi situasi
Peng- Tidak menggunakan konsep turunan, representasi tidak menggunakan ban-
gunaaan tuan sistem koordinat.
Turunan Tidak menggunakan konsep maks-minimum dalam penggunaan turunan,
nilai maksimum di cari dengan cara substitusi banyak nilai.

Mampu memahami soal dengan ciri mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui yang
saling berhubungan, Membuat representasi situasi pada soal baik berupa model
matematika maupun gambar/ grafik, Menyusun langkah pembuktian dengan
menggunakan konsep garis dan sudut trigonometri, Melakukan pemecahan masalah
pada point(b), Membuat generalisasi dengan argument yang mendukung

Tidak memberikan representasi


, tidak menggukan
hubungan antara 𝑡𝑎𝑛𝜃 =
dengan , mampu
membuat sketsa garis namun tidak tepat
dalam mengkonversi sudut kedalam
radian

Andaikan l1 dan l2 adalah dua garis tidak tegak masing-masing


dengan kemiringan m1 dan m2. Jika adalah sudut dari l1 ke l2
bukan sudut siku-siku, maka a) Buktikan ini
dengan memakai fakta bahwa . b) Carilah sudut
(dalam radian) dari garis pertama ke garis kedua, dengan
persamaan garis

Gambar 3. Hubungan intrumen tes, tujuan dan kesulitan/hambatan dilihat dari hasil pengerjaan
mahasiswa

UNNES JOURNALS
Kreano 9 (2) (2018): 164-173 | 169

lam menyelesaikan tes. Adapun Sikap positif Penilaian isi


siswa pada pembelajaran limit, turunan, dan Capaian pembelajaran yang diharapkan pada
penggunaan turunan dapat dinyatakan 50% bagian fungsi adalah mahasiswa dapat me-
artinya dengan kategori sedang. Hal ini ditun- nentukan penyelesaian berbagai macam ben-
jukkan dengan banyaknya mahasiswa yang tuk fungsi, mengoperasikan fungsi dan me-
nampak kebingungan pada saat berinteraksi representasikannya kedalam bentuk grafik.
dengan bahan ajar. Salah satu hal yang me- Hasil penilaian isi (bahan ajar kalkulus dife-
nunjukkan adanya kebingungan adalah inte- rensial berbantuan Geogebra) menunjukkan
raksi negatif antara mahasiswa, yaitu adanya jumlah 42 dengan persentase 70%. Selain pe-
kecenderungan mencontek pekerjaan teman nilaian tersebut, diperoleh pula masukan atau
untuk mengisi bahan ajar selama pembelaja- saran dari angket terbuka, yang dapat disim-
ran, yang akhirnya mengurangi tujuan pem- pulkan: 1) pemaparan materi pada fungsi tri-
belajaran dengan cara penemuan terbimbing gonometri terlalu singkat dan tidak memberi-
untuk pemahaman konsep dari hasil konflik kan kegiatan penemuan sifat-sifat kesamaan
kognitif mahasiswa. trigonometri karena pada bahan ajar, kesa-
Hasil wawancara terhadap mahasiswa maan trigonometri diberikan langsung dalam
terkait bahan ajar memunculkan adanya kese- bentuk tabel. 2) perlu penambahan permasa-
suaian asumsi peneliti dengan keinginan ma- lahan yang mengkaitkan konsep kesamaan
hasiswa terkait bahan ajar berbasis ICT. Kesu- trigonometri dengan konversi dalam radian.
litan yang sering muncul dalam pembuktian Capaian pembelajaran yang diharapkan
yang kemudian harus menyatakan argument pada bagian limit adalah mahasiswa dapat
dalam penarikan kesimpulan. Kekurangan menentukan penyelesaian limit dalam ber-
bahan ajar yang diberikan kurang menuliskan bagai macam bentuk limit fungsi, melakukan
langkah-langkah penemuan konsep secara je- operasi pada limit fungsi dan merepresenta-
las. sikannya kedalam bentuk grafik. Melakukan
pembuktian terhadap teorema apit. Memaha-
Hasil Penelitian Tahap Dua mi bentuk fungsi kontinu dan diskontinu yang
Hasil penelitian tahap dua ini menunjukkan sesuai dengan teorema kekontinuan. Hasil pe-
bahan ajar yang telah dikembangkan dengan nilaian isi (bahan ajar kalkulus diferensial ber-
berbasis software Geogebra. Alur Desain AD- bantuan Geogebra) menunjukkan jumlah 38
DIE yang dilalui pada pelaksanaan kegiatan dengan persentase 63,33%. Selain penilaian
ini. tersebut, diperoleh pula masukan atau saran
dari angket terbuka, yang dapat disimpulkan:
1) perlu memasukkan penggunaan software
Geogebra dalam melakukan pembuktian fa-
kultatif yang melibatkan . 2) perlu penamba-
han permasalahan kekontinuan yang meng-
kaitkan dengan konsep teorema apit.
Capaian pembelajaran yang diharapkan
pada bagian turunan adalah mahasiswa da-
pat menentukan gradient, sudut kemiringan
garis dan kecepatan sesaat dengan menggu-
nakan pendekatan limit. Memiliki kemam-
Gambar 4. Alur Desain ADDIE pada tahap dua puan dalam menyelesaikan turunan dengan
menggunakan teorema turunan. Memiliki
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kemampuan dalam pembuktian turunan yang
tahap dua pada pembelajaran ke empat kajian melibatkan trigonometri. Membuat represen-
materi dipaparkan sebagai berikut: tasi gambar dari penyelessaian turunan se-
bagai salah satu argumentasi dalam menarik
kesimpulan. Hasil penilaian isi mata kuliah

UNNES JOURNALS
170 Hanifah Nurus Sopiany & Rikayanti, Mensinergikan Kemampuan Geometri dan Analisis ...
 
(bahan ajar kalkulus diferensial berbantuan merepresentasikan hasil pembuktian turunan
Geogebra) menunjukkan jumlah 40 dengan bentuk sinus-cosinus secara manual, 2) kesu-
persentase 66,67%. Selain penilaian tersebut, litan dalam merepresentasikan turunan suatu
diperoleh pula masukan atau saran dari ang- fungsi yang memiliki dua rumus fungsi. 3) sulit
ket terbuka, yang dapat disimpulkan: 1) perlu memahami permasalahan yang berhubungan
menambahkan ringkasan kajian yang mem- dengan laju yang berkaitan dengan teorema
bahas hubungan antara turunan, diferensial, turunan. Secara inti wawancara yang dihasil-
notasi Leibniz. 2) perlu menambahkan latihan kan terhadap materi penggunaan turunan:
penggunaan software Geogebra dalam kajian 1) kesulitan dalam merepresentasikan grafik
pendiferensialan implisit. secara mulus sesuai dengan nilai maksimum-
Capaian pembelajaran yang diha- minimum, kemonotonan dan kecekungan
rapkan pada bagian penggunaan turunan yang didapat, 2) tidak memahami asismtot,
adalah mahasiswa dapat menentukan nilai 3) merasa lama dalam mengerjakan permasa-
maksimum-minimum, kemonotonan dan ke- lahan praktis karena mengalami kebingungan
cekungan. Menentukan nilai rata-rata yang dalam menghubungkan unsur-unsur yang di-
melibatkan konsep turunan. Menyelesaikan ketahui dengan konsep yang akan digunakan
permasalahan-permasalahan yang berkaitan. dalam penyelesaian yang melibatkan teore-
Menggambarkannya grafik yang melibatkan ma turunan.
maksimum-minimum, kemonotonan dan
kecekungan. Hasil penilaian isi mata kuliah Penilaian Secara Umum
(bahan ajar kalkulus diferensial berbantuan
Geogebra) menunjukkan jumlah 39 dengan Dari penilaian pada masing-masing isi kajian
persentase 65%. Selain penilaian tersebut, materi terdapat masukan yang bersifat umum
diperoleh pula masukan atau saran dari ang- untuk semua kajian materi, yaitu: 1) per-
ket terbuka, yang dapat disimpulkan: 1) perlu lu adanya menuliskan tujuan pembelajaran
menambahkan permasalahan-permasalahan yang menghubungkan pada kehidupan nyata
praktis yang berhubungan dengan represen- agar mampu memotivasi mahasiswa dalam
tasi gambar. memahami materi kajian. 2) perlu adanya
rangkuman yang menjelaskan hubungan
penggunaan Geogebra terhadap jenis-jenis
Hasil Wawancara
permasalahan yang mudah diselesaikan soft-
Wawancara dalam fokus grup diskusi bersa- ware ini. 3) diperlukan secara terperinci lang-
ma mahasiswa uji coba pada materi fungsi se- kah-langkah penggunaan software Geogebra
cara inti dihasilkan: 1) adanya kesulitan dalam yang sesuai dengan karakteristik masalah.
mengoperasikan bentuk akar dan polinom, 2) Sikap mahasiswa terhadap penggu-
kesulitan dalam memahami sifat kesamaan naan bahan ajar berbasis software Geogebra
trigonometri, 3) masalah yang muncul pada menunjukkan sikap cenderung positif, yang
tes akhir bab terutama pada permasalahan ny- ditunjukkan dengan adanya interaksi saling
ata, dirasa sulit ditebak langkah penyelesaian- diskusi antara mahasiswa dalam mengisi
nya jika tanpa representasi. Hasil wawancara bahan ajar terutama pada representasi gra-
terhadap materi limit secara inti dihasilkan: fik/ gambar. Terdapat ungkapan adanya rasa
1) adanya kesulitan dalam mengoperasikan penasaran dalam menyelesaikan pembukti-
komposisi limit, 2) keliru dalam memahami an, karena dalam menarik kesimpulan dan ar-
sebagai suatu jarak antara, 3) mengartikan ke- gument dari hasil pembuktian, dapat dibantu
liru dalam memahami kekontinuan dari sifat dengan representasi gambar dan grafik yang
selang tertutup dan terbuka, 4) mampu me- dilakukan dengan menggunakan software
representasikan fungsi pada permasalahan Geogebra. Hal ini mengurangi kebosanan da-
teorema apit dengan software Geogebra teta- lam belajar.
pi mengalami kekeliruan dalam menggambar-
kan secara manual. Terhadap materi turunan, Pembahasan
wawacara yang dihasilkan: 1) kesulitan dalam Penelitian dengan pengembangan bahan ajar

UNNES JOURNALS
Kreano 9 (2) (2018): 164-173 | 171

ini, merupakan suatu upaya dalam mensiner- tahuan siswa yang memiliki konteks aplikasi
gikan kemampuan analisis dan geometri ma- yang terbatas). Hambatan ontogenic terjadi
hasiswa calon guru. Pengembanagan bahan karena proses pembelajaran yang tidak se-
ajar didasari oleh adanya animo mahasiswa suai dengan kesiapan anak. Oleh karena itu,
dalam penggunaan ICT dan merujuk pada be- hambatan ontogenic erat kaitannya dengan
berapa referensi bahwa penggunaan software perkembangan mental mahasiswa yang dihu-
Geogebra mampu membantu pembelajaran bungkan dengan factor usia dan tingkat per-
matematika dalam memvisualisasikan ben- kembangan. Jika hambatan itu munculhanya
tuk geometri. Untuk merancang bahan ajar karena perkembangan mental yang lambat
yang diinginkan, maka penelitian ini melaku- dan bukan karena penyakit bawaan lahir, maka
kan dua tahapan penelitian. Tahapan pertama hambatan itu akan hilang dengan sendirinya
merupakan penelitian yang mengidentifikasi seiring dengan pertumbuhan siswa tersebut.
kesulitan atau hambatan berpikir siswa dalam Hambatan didaktis, yaitu hambatan yang ter-
mengerjakan soal-soal analisis dan geometri jadi akibat dari kekeliruan proses pembelaja-
yang berhubungan dengan laju perubahan. ran yang berasal dari system pembelajaran di
Tahapan kedua merupakan penelitian yang sekolah itu sendiri. Hambatan didaktis hanya
mengidentifikasi kekurangan bahan ajar ber- tergantung pada pilihan atau proyek dalam
basis Geogebra yang telah disusun (dengan suatu system pendidikan. Hambatan episte-
desain yang merujuk pada hasil tahap satu), mologis menurut Duroux (Suryadi, 2008) pada
dan mengidentifikasi hambatan belajar ma- hakekatnya merupakan pengetahuan seseo-
hasiswa pada penggunaan bahan ajar berba- rang yang hanya terbatas pada konteks ter-
sis Geogebra berdasarkan pada penilaian isi tentu. Jika orang tersebut dihadapkan pada
bahan ajar. konteks berbeda, pengetahuan yang dimiliki
Hasil penelitian tahap awal dengan tuju- menjadi tidak bisa digunakan atau dia menga-
an mengidentifikasi kesulitan dan kebutuhan lami kesulitan untuk menggunakannya. Da-
mahasiswa dalam penggunaan bahan ajar lam hal ini, pandangan siswa terhadap konsep
semula (sebelum pengembangan) maka dila- yang lain terputus-putus dan tidak kompre-
kukan tes kemampuan analisis dan geometri hensif.
yang berhubungan dengan laju perubahan. Hasil uji tahap dua pada hasil penilaian
Hal ini sejalan dengan apa yang ungkapkan isi menunjukkan adanya hambatan belajar
oleh Hayati dan Romdhini (2012) pada bagi- yang dapat dikategorikan sebagai obstacle of
an pendahuluan sebelumnya. Hasil dari tes didactical origin (akibat system pendidikan).
kemampuan analisis dan geometri menun- Yang menjadi sistem pendidikan disini adalah
jukkan adanya beberapa kesulitan mahasiswa bahan ajarnya, karena bahan ajar yang dibe-
dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan rikan memiliki beberapa kekurangan dalam
dan mengerjakan bahan ajar yang diberikan. desainnya untuk mencapai tujuan pembela-
sehingga permasalah yang muncul membuat jaran. Sehingga memrlukan perbaikan dan
penulis merasa perlu mengembangkan bahan pengembangan lebih lanjut. Sedangkan hasil
ajar. wawancara terhadap mahasiswa yang diberi-
Hasil uji pengembangan bahan ajar da- kan uji coba menunjukkan adanya hambatan
lam skala kecil yang dilakukan, memunculkan belajar yang dapat dikategorikan sebagai ob-
hasil berdasarkan isi dan wawancara men- stacle of epistemological origin (pengetahuan
genai kesulitan belajar siswa dalam berinte- siswa yang memiliki konteks aplikasi yang
raksi dengan bahan ajar. Kesulitan belajar ini terbatas), karena masih terdapatnya kekeliru-
yang kemudian kita sebut dengan hambatan an-kekeliruan mahasiswa dalam memahami
belajar. Hambatan belajar (learning obstacle) konsep dan kekeliruan dalam menggunakan,
menurut Brousseau dapat disebabkan oleh menerapkan konsep pada penyelesaian ma-
beberapa factor, yaitu obstacle of ontogenic salah.
origin (kesiapan mental belajar), obstacle of Dari kegiatan penelitian yang dilaku-
didactical origin (akibat system pendidikan) kan, maka penelitian ini menunjukkan adanya
dan obstacle of epistemological origin (penge- perbedaan penelitian dengan penelitian-pen-
UNNES JOURNALS
172 Hanifah Nurus Sopiany & Rikayanti, Mensinergikan Kemampuan Geometri dan Analisis ...
 
elitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, yang dikembangkan tidak menunjukkan ba-
meskipun memiliki kesamaan dalam beberapa han ajar kalkulus diferensial yang berbantuan
variabel penelitian. Penelitian ini merupakan atau berbasis Geogebra.
penelitian pengembangan bahan ajar dengan
menggunakan software Geogebra yang ber- PENUTUP
fokus pada matakuliah kalkulus dengan mate-
ri yang berhubungan dengan laju perubahan. Kesimpulan
Penelitian-penelitian terdahulu yang melibat- Kesimpulan yang dihasilkan pada batas tahap
kan penggunaan Geogebra, diantaranya: Sha- penelitian yang telah dilakukan ini, dituliskan
daan dan Leong (2013) dengan hasil penelitian dalam beberapa point sebagai berikut: (a) Ha-
yang menunjukkan perangkat lunak Geogebra sil observasi kemampuan awal memunculkan
telah terbukti menjadi alat yang efektif dalam adanya kemampuan mengidentifikasi unsure
meningkatkan pengajaran dan pembelaja- yang diketahui dan yang diperlukan dalam
ran Matematika, khususnya dalam lingkaran menyelesaikan permasalahan sesuai konsep,
pembelajaran, Khalil et al (2017) dengan hasil sehingga ini menjadi salah satu faktor yang
penelitian yang menunjukkan bahwa instruk- membuat mahasiswa kesulitan dalam merep-
si berbantuan Geogebra telah secara signifi- resentasikan hasil kedalam grafik/gambar; (b)
kan mempengaruhi pencapaian matematika, Dugaan perlunya pengembangan bahan ajar
Zenging (2017) dengan hasil penelitian yang di tunjukkan dengan adanya kebingungan ma-
menyatakan perangkat lunak Geogebra ada- hasiswa dalam menggunakan bahan ajar yang
lah alat yang efektif dalam meningkatkan si- sudah ada, hal ini dapat dikategorikan seba-
kap guru pra-layanan terhadap pembuktian gai interaksi negatif antara mahasiswa, yaitu
dan pembuktian, Zenging (2018) dengan hasil adanya kecenderungan mencontek pekerjaan
yang menyatakan Geogebra adalah alat yang teman untuk mengisi bahan ajar selama pem-
efektif dalam pembelajaran dan pengajaran belajaran, yang akhirnya mengurangi tujuan
sejarah matematika. Dari penelitian-peneliti- pembelajaran dengan cara penemuan ter-
an tersebut dapat disimpulkan bahwa kajian bimbing untuk pemahaman konsep dari hasil
pada penelitian terhadap fungsi Geogebra konflik kognitif mahasiswa; (c) Dalam peng-
sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan gunaan bahan ajar yang telah dikembangkan
kemampuan-kemampuan yang diteliti, tidak dengan berbasis Geogebra, terdapat ungka-
berhubungan dengan kemampuan geometri pan mahasiswa yang memiliki rasa penasaran
dan analitik. Dan tidak secara tegas dinyata- dalam menyelesaikan pembuktian, karena
kan bahwa Geogebra sebagai bagian dari pen- dalam menarik kesimpulan dan argument
gembangan bahan ajar kalkulus diferensial. dari hasil pembuktian, dapat dibantu dengan
Penelitian terdahulu yang melibatkan representasi gambar dan grafik yang dila-
penggunaan bahan ajar kalkulus, diantara- kukan dengan menggunakan software Geo-
nya: Gordah dan Fadillah (2014) dengan ha- gebra. Hal ini mengurangi kebosanan dalam
sil yang menunjukkan terdapat peningkatan belajar; (d) Variasi berpikir mahasiswa dalam
kemampuan representasi matematis maha- menyelesaikan masalah kalkulus diferensial
siswa melalui penggunaaan bahan ajar kalku- tergolong kurang berkembang karena selalu
lus diferensial berbasis pendekatan open en- berharap masalah yang diberikan tidak jauh
ded dengan kualitas peningkatan tergolong berbeda / memiliki karakteristik yang sama
sedang, Haciomeroglu (2015) dengan hasil dengan permasalahan yang menjadi contoh
penelitian yang menunjukkan bahwa ukuran soal; (e) Pengembangan bahan ajar berdas-
mode pemrosesan yang disukai tidak ber- arkan pada hasil analisis dan respon mahasis-
korelasi dengan ukuran kemampuan spasial wa telah mencapai tahapan yang mendekati
dan kemampuan penalaran verbal-logis, me- kebutuhan. Walaupun diperlukan adanya: 1)
nunjukkan bahwa kemampuan kognitif tidak menuliskan tujuan pembelajaran yang meng-
memprediksi preferensi siswa untuk pem- hubungkan pada kehidupan nyata agar mam-
rosesan visual atau analitik. Dari penelitian- pu memotivasi mahasiswa dalam memahami
penelitian tersebut maka bahan ajar kalkulus materi kajian. 2) perlu adanya rangkuman
UNNES JOURNALS
Kreano 9 (2) (2018): 164-173 | 173

yang menjelaskan hubungan penggunaan Hernandez, R.M. (2017). Impact of ICT on Education:
Geogebra terhadap jenis-jenis permasalahan Challenges and Perspectives. Propósitosy Repre-
sentaciones, 5(1), 325-347
yang mudah diselesaikan software ini. 3) di- Khalil, M., Farooq, R.A., Cakiroglu, E., Khalil, U., Khan,
perlukan secara terperinci langkah-langkah M.D. (2018). The Development of Mathematical
penggunaan software Geogebra yang sesuai Achievement in Analytic Geometry of Grade-12
dengan karakteristik masalah. Student through Geogebra Activities. EURASIA
Journal of Mathematics, Science and Technology
Saran education, 14 (4), 1453 – 1463.
Penelitian ini bersifat kontinu dan berkelan- Kusumah, Y.S. (2010). Model Pembelajaran Matematika
jutan. Perbaikan berkelanjutan ini adalah Berbasis Teknologi Informasi untuk Siswa Seko-
mengoptimalkan kemampuan pengguna lah Menengah. Bandung: JICA UPI
Opara, A.J. & Oguzor, S.N. (2011). Inquiry Instructional
khususnya mahasiswa dalam menyusun sua-
Method and the School Science Currículum. Cur-
tu rencana penyelesaian masalah secara geo- rent Research Journal of Social Sciences, 3(3), 188-
metri analisis pada disiplin ilmu matematika 198.
dan lainnya dengan berbasis pada ICT. Pandiscio, E. A. (2002). Exploring the link between pre-
service teachers’ conception of proof and the use
of dynamic geometry software. School Science
DAFTAR PUSTAKA and Mathematics, 102(5), 216-221.
Bhagat, K. K., & Chang, C. Y. (2015). Incorporating Geo-
Shadaan, P., & Leong, K. E. (2013). Effectiveness of Using
Gebra into Geometry learning-A lesson from
GeoGebra on Students’ Understanding in Learn-
India. Eurasia Journal of Mathematics, Science &
ing Circles. Malaysian Online Journal of Educa-
Technology Education, 11(1), 77-86.
tional Technology, 1(4), 1-11..
Brousseau, G. (1970-1990). Theory Of Didactical Situ-
Suryadi, D. (2008). Metapedadidaktik dalam Pembela-
ations In Mathematics. Kluwer Academic Pub-
jaran Matematika: Suatu Strategi Pengemban-
lisher.
gan Diri Menuju Dosen Matematika Profesional
Diković, L. (2009). Applications GeoGebra into teach-
(Pidato Pengukuhan Dosen Besar dalam Bidang
ing some topics of mathematics at the college
Ilmu Pendidikan Matematika pada FPMIPA UPI,
level.  Computer Science and Information Sys-
22 Oktober 2008). Bandung: UPI.
tems, 6(2), 191-203.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuali-
Dorman, M & Maanen, J. (2008). A historical perspective
tatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
on teaching and learning calculus. The Australian
Tegeh, I.M. & Kirna, I.M. (2013). Pengembangan Bahan
Senior Mathematics Teacher 2(22), 4-14.
Ajar Metode Penelitian Pendidikan Dengan Ad-
Ernest, P. (2006). The Philosophy of Mathematics Edu-
die Model. Jurnal IKA Undiksha, 11(1), 12-26.
cation. British Library Cataloguing in Publication
Zengin, Y. (2017). The effects of GeoGebra software on
Data. British: Routledge.
pre-service mathematics teachers’ attitudes and
Gordah dan Fadillah. (2014). Pengaruh Penggunaan Ba-
views toward proof and proving. International
han Ajar kalkulus Diferensial Berbasis Pendeka-
Journal of Mathematical Education in Science and
tan Open Ended Terhadap kemampuan Repre-
Technology, 48(7), 1002-1022.
sentasi matematis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Zengin, Y. (2018). Incorporating the dynamic mathemat-
dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 3, September
ics software GeoGebra into a history of math-
2014.
ematics course. International Journal of Math-
Haciomeroglu. (2015). The role of Cognitive Ability and
ematical Education in Science and Technology,
Preferred Mode of processing in Student’ Calcu-
1-16.
lus Performance. Eurasia Journal of Mathematics,
Zilinskiene, I. & Demirbilek, M. (2015). Use of Geogebra
Science & Technology Education, 11(5), 1165-1179
in Primary Math Education in Lithuania: An Ex-
Hayati, L., & Romdhini, M. U. (2012). Kalkulus Diferensial
ploratory Study from Teachers’ Perspective. In-
dan Integral Oleh Fermat. Jurnal Pijar Mipa, 7(1).
formatics in Education, 14(1), 127–142.

UNNES JOURNALS

Anda mungkin juga menyukai