Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

By. L DENGAN IKTERIK NEONATUS

DI RUANG PERINATOLOGI RSUD WANGAYA

TANGGAL 30 SEPTEMBER 2020 S/D 3 OKTOBER 2020

LUH SRI KUSUMAWATI

2014901175

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

DENPASAR

2020
FORMAT PENGUMPULAN DATA KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 30 September 2020 pukul
14.30 di Ruang Perinatologi RSUD Wangaya dengan metode observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis)
I. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Nama : By.L
Umur : 7 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Perempuan
Pendidikan :-
Alamat : Denpasar
Tanggal MRS : 28 September 2020
Tanggal pengkajian : 30 September 2020
b. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a) Nama : Tn. R
b) Usia : 27 tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Swasta
e) Agama : Hindu
f) Alamat : Denpasar
g) Nomor Telepon :081999999999
2. Ibu
a) Nama : Ny. S
b) Usia : 25 tahun
c) Pendidikan : SMA
d) Pekerjaan : Swasta
e) Agama : Hindu
f) Alamat : Denpasar
g) Nomor Telepon : 081888888888

c. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan

1. - - - -

II. Keluhan Utama/ Alasan Masuk Rumah Sakit:


Orang tua pasien mengatakan datang ke RSUD Wangaya pada tanggal 28
September 2020 pukul 13.00 wita dengan keluhan bayi kuning dan sklera
ikterus
Keluhan Utama Saat Pengkajian
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan bayi sedang mendapatkan
terapi sinar, kulit bayi kering dan mengelupas

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Penyakit Sekarang
Orang tua pasien mengatakan membawa bayinya ke ruang
perinatology karena setelah 7 hari kelahiran kulit bayi kuning dan
sklera icterus.
B. Riwayat Kesehatan Lalu ( khusus untuk anak usia 0-5 tahun )
1. Prenatal care
a. Pemeriksaan kehamilan : Rutin
b. Keluhan selama hamil : -
c. Riwayat : terkena sinar, terapi obat
d. Kenaikkan BB selama hamil : lebih dari 12kg
e. Imunisasi TT : 3 kali
f. Golongan darah ibu : O Golongan darah ayah O
2. Natal
a. Tempat mlahirkan : RS
b. Lama dan jenis persalinan : lahir secara spontan pervaginam
dengan persentase kepala tanpa bantuan pernafasan
c. Penolong persalinan : dokter
d. Cara untuk memudahkan persalinan : -
e. Komplikasi waktu lahir : -
3. Post natal
a. Kondisi bayi : BB lahir 3500gram, PB 50cm
b. Apakah anak mengalami : -

(Untuk Semua Usia)


oPenyakit yang pernah dialami : -
oKecelakaan yang dialami: -
oPernah : -
oKonsumsi obat-obatan bebas : -
oPerkembangan anak dibanding saudara-saudaranya: anak pertama

C. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi dan diabetes
melitus, tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama
dengan pasien
Genogram:

X X
X

By.L 7 Hari

Keterangan :
= laki-laki = pasien

= perempuan X = meninggal

= tinggal bersama

Kesimpulan: Pasien tinggal bersama orang tuanya dan nenek dari ayahnya

IV. Riwayat Nutrisi


A. Pemberian ASI
Jenis makanan dan minuman pasien adalah ASI eksklusif tidak ada
tambahan makanan lain. Pasien minum sehari sekitar 120 Cc
perhari dengan menyusu pada ibunya. Pasien diberikan ASI setiap
3 jam sekali.
B. Pola Eliminasi
a. BAK : produksi urine spontan dan berwarna kuning jernih
b. BAB : keluarnya feses berwarna kuning sedikit kehijauan

V. Pemeriksaan Umum
1. Tanda-tanda vital
Suhu : 37,50C
Nadi : 120x/menit
RR : 50x/menit
VI. Pemeriksaan Fisik
1. Kulit : warna kulit kuning, kulit terlihat kering dan mengelupas
pada seluruh tubuh.
2. Kepala : simetris, tidak ada lesi, ubun - ubun masih
lunak,Sutura sagitalis tepat tidak terpisah
3. Mata : bersih tidak ada pengeluaran sekret pada mata,
konjungtiva tidak anemis, dan warna sklera ikterik.
4. Telinga : bersih, bentuk simetris, tidak ada kelainan dan tidakada
cairan yang keluar dari telinga.
5. Hidung : bentuk hidung simetris, tidak ada kelainan kongenital,
tidak ada pengeluaran cairan dari hidung, tidak ada nafas cuping
hidung.
6. Mulut : Tidak ada kelainan
7. Thorax dan paru-paru : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dada, suara pernapasan normal resonan.
8. Jantung : bunyi jantung S1/S2
9. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada pembesaran limfa dan tidak
ada kelainan kongenital. Bising usus tidak terdengar.
10. Umbilikus : Umbilikus sudah puput. Kondisi umbilikus
kering tidakberbau berwarna agak kecoklatan dan tidak ada
inflamasimaupun perdarahan.
11. Genitalia : perempuan normal tidak ada kelainan.
12. Anus : anus ada, tidak ada kelainan.
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas lengkap, tidak ada keluhan gerak dan berwarna
kuning
Ekstrimitas bawah lengkap, tidak ada keluhan gerak dan berwarna
kuning

1) Pemeriksaan laboratorium

No. Hari/Tanggal/ Jenis Hasil Nilai Normal


Jam Pemeriksaan Pemeriksaan
Lab

1. 28 September Bilirubin indirek 16mg% Bilirubin Total =


2020/ 14.00 wita 16,2 mg / dL
Bilirubin Direct =
0,74 mg / dL
Bilirubin Indirect =
15,46 mg / dL
B. Analisa Data
Analisa Data Pasien By. L dengan Ikterik Neonatus
di Ruang Perinatologi RSUD Wangaya Tanggal 30 September 2020

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


1. Ibu bayi 1. Kulit pasien Ikterik Neonatus
mengatakan tampak
anak kuning icterus,
setelah 7 hari kering dan
kelahiran mengelupas
2. Ibu mengeluh 2. Hasil
bayi kuning pemeriksaan
pada area bilirubin
badan dan indirek 16mg
ekstremitas %
3. Pasien
tampak
diberikan
terapi sinar
4. TTV :
Suhu =
37,50C
Nadi =
120x/menit
RR =
50x/menit

1. Rumusan Masalah
1) Ikterik Neonatus

2. Analisa Masalah
a) P : Ikterik Neonatus
E : Hiperbilirubin
S : Ibu bayi mengatakan anak kuning setelah 7 hari kelahiran, Ibu
mengeluh bayi kuning pada area badan dan ekstremitas, Kulit pasien
tampak icterus, kering dan mengelupas, Hasil pemeriksaan bilirubin
indirek 16mg%, Pasien tampak diberikan terapi sinar, TTV : Suhu :
37,5oC, Nadi : 120x/menit, RR : 50x/menit

Proses terjadinya :

Ikterik neonatus adalah warna kuning yang terlihat pada sklera, selaput
lendir, kulit atau organ lain pada nenonatus akibat kadar bilirubin dalam
darah lebih dari 10 mg/dl pada 24 jam pertama kehidupan, dan terjadi
karena bilirubin tidak terkonjugasi oleh hepar, sehingga tidak dapat
dieksresikan dari tubuh dan menumpuk pada darah.

Akibat jika tidak ditanggulangi :

bila tidak 8 ditangani dengan tepat dapat menimbulkan terjadinya kern


ikterus yang merupakan kerusakan otak akibat perlekatan bilirubin
indirek pada otak.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Ikterik Neonatus
3. Perencanaan
a. Prioritas Masalah
1) Ikterik Neonatus
b. Rencana Keperawatan

Rencana Keperawatan Pada Pasien By.L Dengan Ikterik Neonatus


Di Ruang Perinatologi RSUD Wangaya Tanggal 30 September 2020 S/D 3 Oktober 2020

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional


Hasil

1 Ikterik Neonatus Setelah dilakukan 1. Observasi TTV, 1. Mengetahui keadaan


berhubungan dengan tindakan keperawatan ikterik pada sklera umum pasien dan
bilirubin tidak selama 3x24 jam klien dan kulit bayi perawatan kulit bayi
terkonjugasi masuk ke menunjukkan kulit dan 2. Perawatan bayi 2. Memberikan rasa
dalam sirkulasi ditandai sclera dalam batas dan ganti segera alas nyaman pada bayi
dengan kulit dan normal dengan kriteria dan popok bayi jika
membran mukosa hasil : basah
3. Memberikan paparan
neonatus menguning 3. Edukasi orang
1. Tidak terjadi sinar Untuk
setelah 24 jam kelahiran. tua tentang icterus
peningkatan pada perbaikan pada
neonatus dan
kadar bilirubin bilirubin dan
fototerapi dirumah
2. Mengetahui mengurangi adanya
mandiri
tanda-tanda ikterik
penurunan suplai 4. Zat-zat yang terdapat
ASI 4. Anjurkan ibu didalam
menyusui sekitar 20- ASI/colostrum dapat
30 menit memberi kekebalan
terhadap tubuh bayi
dan membantu
proses perubahan
5. Kolaborasi bilirubin direct
dengan Dokter menjadi bilirubin
tentang pemeriksaan indirect didalam usus
kadar bilirubin yang akan diserap
secara periodik kembali oleh usus
dan masuk kedalam
hati atau
dieksresikan melalui
urine.
5. Terapi sinar dapat
menimbulkan
dekomposisi
bilirubin yang sulit
larut dalam air
menjadi senyawa
dipirol yang mudah
larut dalam air dan
diekskresikan
melalui urine/tinja,
sehingga kadar
bilirubin menurun.
6. Terapi sinar juga
dapat meningkatkan
kadar bilirubin
indirect dalam
empedu duodenum
sehingga cairan
empedu bertambah
dalam usus dan
peristaltik meningkat
sehingga bilirubin
dikeluarkan melalui
feces.
7. untuk mengetahui
kadar bilirubin dalam
tubuh bayi sehingga
dapat dilakukan
antisipasi jika kadar
bilirubin meningkat.
4. Implementasi

Pelaksanaan Keperawatan Pada Pasien By.L Ikterik Neonatus


Di Ruang Perinatologi RSUD Wangaya Tanggal 30 September 2020 S/D3 Oktober 2020

No.

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf

Keperawatan

1 Kamis/ I Mengobservasi TTV, ikterik pada S: - Sri Kusuma


sklera dan kulit bayi
1 Oktober 2020 O: TTV:

19.30 N: 120x/menit

S: 37,5oC

RR: 50x/menit

- Sklera dan kulit tampak


ikterik
Kamis/ I Merawat bayi dan mengganti S: - Sri Kusuma
segera alas dan popok bayi jika
1 Oktober 2020 O: pasien tampak tenang
basah
19.35

Kamis/ I Mengedukasi orang tua tentang S: orang tua pasien mengatakan Sri Kusuma
icterus neonatus dan fototerapi mengerti apa yang sudah
1 Oktober 2020
dirumah mandiri disampaikan
20.20
O: orang tua pasien tampak
kooperatif dan mengerti edukasi
yang sudah diberikan

Kamis/ I Menganjurkan ibu menyusui S: - Ibu menyatakan mengerti Sri kusuma


sekitar 20-30 menit manfaat ASI.
1 Oktober 2020
     - Ibu menyusui bayinya.
20.40
O: terlihat ibu pasien memberikan
ASI pada bayi
Kamis/ I Berkolaborasi dengan Dokter S: - Sri Kusuma
tentang pemberian terapi sinar
1 Oktober 2020 O: pasien diberikan fototherapy
dan pemeriksaan kadar bilirubin
21.00 secara periodik

2 Jum’at/ I Mengobservasi TTV, ikterik pada S: - Sri Kusuma


sklera dan kulit bayi
2 Oktober 2020 O: TTV:

21.30 N: 120x/menit

S: 37,0oC

RR: 50x/menit

- Kulit tampak ikterik

Jum’at/ I Merawat bayi dan mengganti S: - Sri Kusuma


2 Oktober 2020 segera alas dan popok bayi jika O: pasien tampak nyaman
basah
22.00

Jumat/ I Mengedukasi orang tua tentang S: orang tua pasien mengatakan Sri Kusuma
icterus neonatus dan fototerapi ingin mempraktekkannya dirumah
2 Oktober 2020
dirumah mandiri
05.30 O: orang tua pasien tampak
kooperatif dan ingin mencoba
edukasi yang sudah diberikan

Jumat/ I Menganjurkan ibu menyusui S: - Ibu menyatakan merasa lebih Sri Kusuma
sekitar 20-30 menit dekat dengan anaknya
2 September 2020
06.00 O: bayi terlihat aktif menyusui

I Berkolaborasi dengan Dokter S: - Sri Kusuma


tentang pemberian terapi sinar
O: - pasien diberikan fototherapy
dan pemeriksaan kadar bilirubin
secara periodik - Kadar bilirubin menuju
batas normal

3 Sabtu/ I Mengobservasi TTV, ikterik pada S: - Sri Kusuma


sklera dan kulit bayi
3 Oktober 2020 O:
06.00
TTV:

N: 120x/menit

S: 36,5oC

RR: 50x/menit

- Bayi tidak tampak ikterik

Sabtu/ I Merawat bayi dan mengganti S: - Sri Kusuma


segera alas dan popok bayi jika
3 Oktober 2020 basah O: pasien tampak tenang dan
nyaman

Sabtu/ I Mengedukasi orang tua tentang S: orang tua pasien mengatakan Sri Kusuma
icterus neonatus dan fototerapi tau penyebab icterus dan akan
3 Oktober 2020
dirumah mandiri memberikan sinar matahri pada
tubuh bayi di saat pagi hari

O: orang tua pasien tampak


kooperatif dan bmemberikan
tanggapan yang positif

Sabtu/ I Menganjurkan ibu menyusui S: - Ibu menyatakan rajin Sri Kusuma


sekitar 20-30 menit memberikan ASI pada bayi
3 Oktober 2020
     - Ibu menyusui bayinya.

O: terlihat ibu pasien memberikan


ASI pada bayi
Sabtu/ I Berkolaborasi dengan Dokter S: - Sri Kusuma
tentang pemberian terapi sinar
3 Oktober 2020 O: pasien diberikan fototherapy
dan pemeriksaan kadar bilirubin
secara periodik Bilirubin Indirect = 15,46 mg / dL
5. Evaluasi
(Dilakukan sesuai dengan rencana tujuan)

Evaluasi Keperawatan Pada Pasien By.L Dengan Ikterik Neonatus


Di Ruang Perinatologi RSUD Wangaya Tanggal 30 September 2020 S/D 3 Oktober 2020

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1 Sabtu/ Ikterik Neonatus berhubungan dengan S: - orang tua pasien mengatakan tau penyebab
bilirubin tidak terkonjugasi masuk ke dalam icterus dan akan memberikan sinar matahri
3 Oktober 2020
sirkulasi ditandai dengan kulit dan sklera pada tubuh bayi di saat pagi hari
19.30 neonatus menguning setelah 24 jam
- Ibu menyatakan rajin memberikan ASI pada
kelahiran.
bayi

- Ibu menyusui bayinya

O:

TTV:

N: 120x/menit

S: 36,5oC

RR: 50x/menit

- Bayi tidak tampak ikterik


- pasien tampak tenang dan nyaman
- orang tua pasien tampak kooperatif dan
memberikan tanggapan yang positif
- terlihat ibu pasien memberikan ASI
pada bayi
- pasien diberikan fototherapy
- Bilirubin Indirect = 15,46 mg / dL
A: tujuan 1, 2, 3, 4, 5 tercapai, masalah teratasi

P: pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai