Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Postur Anggaran Belanja Negara Indonesia dan Afrika Selatan

I. Profil Negara
a. Indonesia
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Dalam
beberapa tahun terakhir ada dukungan kuat dari pemerintah pusat
meningkatkan peran industri manufaktur dalam perekonomian. Pembangunan
infrastruktur juga merupakan tujuan utama pemerintah dan yang perlu
menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.
Berdasarkan data stastistik yang dirilis oleh Word Bank, memperlihatkan
bahwa Indonesia memiliki nilai pertumbuhan GDP rata-rata sepanjang periode
2010 hingga 2018 sebesar 5,46% per tahun. Kemudian, dari sisi inflasi,
Indonesia memiliki nilai ratarata tingkat inflasi yang cukup terkontrol
sepanjang periode 2010 hingga 2018 yaitu berada di angka 4,94% per tahun
dengan tren yang cenderung terus menurun dari tahun 2013 hingga 2018
(World Bank 2019).
b. Afrika Selatan
Berdasarkan data yang dirilis oleh World Bank, memperlihatkan bahwa rata-
rata nilai pertumbuhan GDP Afrika Selatan sepanjang periode 2010 hingga
2018 hanya sebesar 1.85%. Selanjutnya, dari sisi inflasi, Afrika Selatan
memiliki nilai rata-rata tingkat inflasi sebesar 5,28% per tahun sepanjang
periode 2010 hingga 2018 dan memiliki tren yang cenderung terus menurun
dari tahun 2016 hingga 2018 (World Bank 2019).
II. Postur Anggaran
a. Indonesia
Tema dari kebijakan fiskal yang akan dijalankan Pemerintah di tahun 2019
yaitu “APBN untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing Melalui
Pembangunan (Investasi) Sumber Daya Manusia”. Sesuai tema tersebut,
Pemerintah akan menjalankan beberapa kebijakan pokok di dalam APBN
tahun 2019.
i. Mobilisasi pendapatan akan dilakukan secara realistis untuk menjaga
iklim investasi tetap kondusif.
ii. Belanja negara yang produktif akan diarahkan untuk mendorong
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan
program perlindungan sosial, percepatan pembangunan infrastruktur,
reformasi birokrasi, serta penguatan desentralisasi fiskal.
iii. Efisiensi serta inovasi pembiayaan akan menjadi landasan dalam
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Jakarta, 06/05/2019 Kemenkeu - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga
berlaku triwulan I-2019 yang mencapai Rp3.782,4 triliun dan atas dasar harga
konstan 2010 mencapai Rp2.625 triliun.
Sumber : Buku Informasi APBN 2019
Postur APBN Indonesia 2019 terdiri atas :
i. Pendapatan Negara
1) Pajak sebanyak 1.786,4 triliun (47,23% dari PDB)
2) PNBP sebanyak 378,3 triliun (10% dari PDB)
ii. Belanja Negara
1) Belanja Pemerintah Pusat sebanyak 1634,3 triliun (43,21%
dari PDB)
2) Transfer Daerah dan Dana Desa sebanyak 826,8 triliun
(21,86% dari PDB)
iii. Pembiayaan Anggaran
1) Pembiayaan Investasi sebanyak 75,9 triliun (2% dari PDB)
2) Pembiayaan Utang sebanyak 359,3 triliun (9,5% dari PDB)

Sumber : Buku Informasi APBN 2019


Rincian Belanja di Indonesia lebih berfokus pada fungsi Pelayanan Umum
(31,65% dari total Belanja Pemerintah Pusat) dan Ekonomi (23,84% dari total
Belanja Pemerintah Pusat). Fungsi Pelayanan Umum untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah dan mendukung pelaksanaan pemilu 2019.
Fungsi Ekonomi untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas melalui pembangunan transportasi, infrastruktur, energi, dan
kedaulatan pangan, serta pengembangan UMKM dan koperasi.
b. Afrika Selatan
Framework Anggaran 2019 :
i. Defisit anggaran konsolidasi diproyeksikan menyempit dari 4,5 persen
PDB pada 2019/20 menjadi 4 persen pada 2021/22.
ii. Utang bruto diperkirakan akan stabil pada 60,2 persen dari PDB pada
tahun 2023/24.
iii. Pertumbuhan riil dalam pengeluaran non-bunga konsolidasi akan rata-
rata 2 persen selama tiga tahun ke depan.
iv. Sebagian besar pengeluaran dialokasikan untuk pembelajaran dan
budaya, pembangunan sosial, kesehatan dan pengembangan
masyarakat.
v. Pagu pengeluaran meningkat sebesar R16 miliar selama tiga tahun ke
depan, terutama karena alokasi sementara untuk mengkonfigurasi
ulang Eskom, yang berjumlah R69 miliar.
vi. Dana sebesar R33,4 miliar telah diprioritaskan ulang selama periode
KPJM, terutama untuk penyediaan layanan dan infrastruktur.

Sumber : #RSABUDGET2019 Highlight


Postur Anggaran Afrika Selatan 2019 terdiri atas :
i. Pendapatan
a. Main Budget Revenue sebanyak 1403,5 milyar Rand
(25,9% GDP)
b. Provinces, social security fund, and public entities sebanyak
180,3 milyar Rand (3,33% GDP)
ii. Belanja
a. Consolidated Goverment Expenditure sebanyak 1.826,6
milyar Rand (33,8% GDP). Di dalam ini terdapat debt-
service cost sebanyak 202,2 millyar Rand dan Contigency
reserved 13 milyar Rand.
Rincian Belanja Afrika Selatan berdasarkan fungsi. Dari proyeksi
anggarannya, Pemerintah Afrika Selatan fokus ke pendidikan dan kesesehatan.
Anggaran pendidikan mencapai 21,15% dari total belanja dan anggaran
kesehatan mencapai 412,18% dari total belanja.

Sumber : #RSABUDGET2019 Highlight


III. Simpulan
Postur anggaran Indonesia lebih difokuskan untuk Pemilu 2019 dan infrastruktur
sedangkan Afrika Selatan fokus ke Pendidikan dan Kesehatan. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga lebih baik daripada Afrika Selatan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
berada dikisaran 5% dari PDB berdasarkan Buku Informasi APBN 2019 sedangkan
Afrika Selatan berada dikisaran 1% dari GDP. Tingkat inflasi di Indonesia juga lebih
rendah daripada Afrika Selatan. Oleh karena itu, Indonesia memiliki potensi ekonomi
lebih besar daripada Afrika Selatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ayatullah, Hilal. 2019. Pengaruh Pertumbuhan GDP, Tingkat Inflasi, dan Nilai
Cadangan Devisa terhadap Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika
Selatan, Brazil, China, India, Dan Indonesia Periode 2010 – 2018. Jakarta:
Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
National Treasury. 2019. #RSABUDGET2019 Highlight. http://www.treasury.gov.za/
documents/national%20budget/2019/sars/Budget%202019%20Highlights.pdf
Kementerian Keuangan RI. 2019. Buku Informasi APBN 2019. http://www.kemenkeu
.go.id/media/11213/buku-informasi-apbn-2019.pdf
Kementerian Keuangan RI. 2019. PDB Indonesia Triwulan I 2019 Tumbuh 5,07%
Dibanding Tahun 2018. https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/pdb-
indonesia-triwulan-i-2019-tumbuh-5-07-dibanding-tahun-2018/

Anda mungkin juga menyukai