Anda di halaman 1dari 46

Presentasi

Audit Sektor Publik

Pengantar Standar
Pemeriksaan Keuangan

Ringkasan:

Presentasi ini akan menjelaskan secara substantif terkait dengan


pemeriksaan keuangan oleh BPK sebagaimana diatur dalam Keputusan BPK
RI Nomor 4/K/I-XIII.2/7/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan
Keuangan. Bahasan khusus dalam presentasi ini adalah pengertian dan dasar
hukum, tujuan, dan konten standar pemeriksaan keuangan yang diterapkan
oleh BPK secara umum. Bahasan ini juga mengacu pada UU PPTKN, UU
BPK, dan SPKN dari Peraturan BPK 1/2017.

Kelompok 1
DIV Akuntansi Reguler Kelas 7-02
Anggota Kelompok

Enggar Bayu Kusumaningrum (08) (14) Inez Rahajeng Aproditha


Seorang penggemar drama korea. Seorang praktisi tari modern

Irfan Fauzi (15)


Seorang pejuang belakang layar yang 21. Muhammad Agrata Abdullah
penuh dengan tanggung jawab Seorang penyimpan data

Rasifa Edwita (26) 28. Setyo Baskoro Wicaksono


Seorang penyemangat kelompok Seorang mantan penggemar animasi
yang paling ramai dan luar biasa Jepang
1. PENGERTIAN
1.1 Pengertian Keuangan Negara

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang


dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. ( ps. 1 UU
No.15 Tahun 2006)

1.2 Tanggung Jawab Keuangan Negara

Tanggung Jawab Keuangan Negara adalah kewajiban Pemerintah


dan lembaga negara lainnya untuk melaksanakan pengelolaan
keuangan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, dan transparan dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. ( ps. 1 UU No.15
Tahun 2006)
1. PENGERTIAN
1.3 Pemeriksaan Keuangan Negara

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan yang bertujuan


untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) apakah laporan keuangan telah disajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis
akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.

1.4 Standar Pemeriksaan

Standar Pemeriksaan adalah patokan untuk melakukan


pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang meliputi standar umum, standar pelaksanaan pemeriksaan,
dan standar pelaporan yang wajib dipedomani oleh BPK dan/atau
pemeriksa. ( ps. 1 UU No.15 Tahun 2006)
DASAR HUKUM
01 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Undang-Undang Dasar 1945 Negara Republik Indonesia, Amandemen ke-3, Pasal


02 23E ayat (1)

03 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia

04 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan

05 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

06 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara


DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004

Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006

Tentang Badan Pemeriksa Keuangan

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia


Nomor 1 Tahun 2017

Tentang standar pemeriksaan keuangan negara


BPK
Tugas

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab


keuangan negara.

pemeriksaan pemeriksaan
keuangan kinerja

pemeriksaan
dengan tujuan
tertentu
Wewenang
menentukan objek, rencana dan pelaksanaan, waktu,
01 metode, dan laporan pemeriksaan

02 meminta keterangan dan/atau dokumen

03 Melakukan pemeriksaan

menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi yang


04 wajib disampaikan kepada BPK

05 menetapkan standar pemeriksaan


Wewenang
06 menetapkan kode etik pemeriksaan

menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di


07 luar BPK

08 membina jabatan fungsional Pemeriksa

04 memberi pertimbangan atas SAP

05 memberi pertimbangan atas rancangan SPI


Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
LATAR BELAKANG BPK tentang keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.

PASAL 23E AYAT 1


UUD 1945

UUD 1945
PASAL 23E AYAT 5
Untuk memeriksa tanggung jawab tentang
Keuangan Negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan yang peraturannya
ditetapkan dengan Undang-Undang.

Benarkah saat ini BPK memiliki


kewenangan pemeriksaan yang
lebih luas?
Lingkup Pemeriksaan
Keuangan Negara
Lingkup pemeriksaan keuangan negara meliputi
Sesuai Dengan pemeriksaan atas
Peraturan BPK
No 1 Tahun 2017

Pengelolaan Keuangan Tanggung Jawab


Negara Keuangan Negara

Meliputi seluruh kegiatan Kewajiban untuk


perencanaan, pelaksanaan, melaksanakan pengelolaan
pengawasan, keuangan negara sesuai
dan pertanggungjawaban . dengan prinsip-prinsip tata
kelola yang baik.
KEUANGAN NEGARA

Adalah semua hak dan kewajiban negara yang


dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara.
Berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Lingkup Keuangan
Negara terdiri dari 9 kegiatan.
Jenis Pemeriksaan keuangan
Menurut Peraturan BPK No 1 tahun 2017

Pemeriksaan Keuangan

Bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran laporan


keuangan
.

Pemeriksaan Kinerja

Memberikan kesimpulan atas aspek ekonomi, efisiensi dan/atau efektivitas


pengelolaan keuangan negara, serta memberikan rekomendasi untuk
memperbaiki aspek tersebut.

Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu


(PDTT)
Bertujuan untuk memberikan kesimpulan sesuai dengan
tujuan pemeriksaan yang ditetapkan.
.
Sesuai Juklak 100
Pemeriksa
Lingkup Pemeriksaan
keuangan tahun
2014
01 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 06 Laporan keuangan Badan Layanan Umum

02 Laporan keuangan Kementerian/Lembaga. 07 Laporan Keuangan BUMD

03 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


08 Laporan Keuangan BLU Daerah

04 Laporan Keuangan Bank Indonesia


09 Laporan Keuangan Lembaga atau Badan
Lain yang mengelola keuangan negara

05 Laporan Keuangan BUMN


Manfaat Pemeriksaan Keuangan Negara

Meningkatkan Kualitas dalam Meningkatkan kepatuhan Pada


Pengelolaan dan Tanggung 3 4 Peraturan perundang-undangan
Jawab Keuangan Negara

Upaya Pemberantasan Korupsi 2 Meningkatkan Efektivitas Peran


5 APIP

Hasil Pemeriksaan yang Dapat


Diandalkan 1 Meningkatkan Kepercayaan
6 Publik

START
Pihak-pihak
1. Pemeriksa Keuangan Negara 2. Pihak yang bertanggung jawab

Pihak yang Pihak yang


diperiksa bertanggungjawab
BPK Akuntan Publik menindaklanjuti hasil
pemeriksaan

3. Pengguna LHP

Lembaga Perwakilan Pemerintah Pihak Lain


Kriteria Pemeriksaan Prinsip-Prinsip Pemeriksaan
1. Relevan
2. Lengkap
3. Dapat dipahami
Kode etik
4. Andal
5. Netral Materialitas

Pengendalian
BUKTI mutu
PEMERIKSAAN Dokumentasi
pemeriksaan
LHP
Manajemen dan
keahlian tim
Pemeriksa
Komunikasi
pemeriksaan
Risiko
pemeriksaan
SPKN
Peraturan BPK-RI No. 1 Tahun 2017
UUD 1945

UU No. 17 UU No. 1 Tahun UU No. 15 UU No. 15


Tahun 2003 2004 Tahun 2004 Tahun 2006

Peraturan BPK Peraturan BPK


No. 1 Tahun 2007 No. 1 Tahun 2011 Peraturan BPK
Majelis No. 2 Tahun 2011
Kehormatan Kode Kode Etik BPK
Diganti Etik BPK

Peraturan BPK
No. 1 Tahun 2017
kuk an
k m ela n d an
u n tu e lolaa gara
k a n en g n n e
pato saan p euanga
e m erik wab k
p n g ja
gu
tang APIP

K N (Kinerja

SP & PDTT
BPK

KAP
KAP sesuai UU
a.n. BPK
•.
Isi Standar Pemeriksaan
• Kerangka Konseptual Pemeriksaan
• Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
• PSP 100 : Standar Umum
• PSP 200 : Standar Pelaksanaan Pemeriksaan
• PSP 300 : Standar Pelaporan Pemeriksaan
SPKN 2007 vs SPKN 2017
SPKN 2007 memiliki 8 lampiran SPKN 2017 memiliki 4 Lampiran
• PSP 01 - Pendahuluan Standar • Kerangka Konseptual Pemeriksaan
Pemeriksaan • PSP 100 – Standar Umum
• PSP 02 - Standar Umum • PSP 200 – Standar Pelaksanaan
• PSP 03– Standar Pelaksanaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Keuangan • PSP 300 – Standar Pelaporan
• PSP 04 – Standar Pelaporan Pemeriksaan
Pemeriksaan Keuangan
• PSP 05 – Standar Pemeriksaan
Kinerja
• PSP 06 - Standar Pelaporan
Pemeriksaan Kinerja
• PSP 07 – Standar Pemeriksaan
Tujuan Tertentu
• PSP 08 - Standar Pelaporan
Pemeriksaan Tujuan Tertentu
Kerangka Konseptual Pemeriksaan
Kerangka Konseptual bertujuan sebagai acuan dan dasar bagi:
a. BPK, Pemeriksa, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang
melaksanakan audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu,
serta akuntan publik yang melaksanakan pemeriksaan
keuangan negara berdasarkan ketentuan undang-undang;
b. penyusun standar pemeriksaan; dan
c. pengguna Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK dan pihak
pihak lain yang terkait dengan standar pemeriksaan dan/atau
pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
PSP 100 Standar Umum
Mengatur tentang:
1. Etika
2. Independensi, Integritas dan Profesionalisme
3. Pengendalian Mutu
4. Kompetensi
5. Pertimbangan Ketidakpatuhan, kecurangan, dan ketidakpatutan
6. Komunikasi Pemeriksaan
7. Dokumentasi pemeriksaan dalam pelaksanaan dan pelaporan hasil
pemeriksaan
8. Hubungan dengan standar profesi yang digunakan oleh akuntan publik
9. Kewajiban Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan akuntan publik
dalam pemeriksaan keuangan negara
PSP 200
Standar Pelaksanaan Pemeriksaan
Ruang Lingkup Standar:
1. Perencanaan pemeriksaan
2. Pengumpulan bukti pemeriksaan yang cukup dan
tepat
3. Pengembangan temuan pemeriksaan berdasarkan
bukti pemeriksaan yang diperoleh
4. Supervisi kepada Pemeriksan
PSP 300
Standar Pelaporan Pemeriksaan
Standar mengatur tentang:
1. Kewajiban pemeriksa untuk menyusun Laporan
Hasil Pemeriksaan
2. Unsur LHP
3. Pelaporan Informasi Rahasia
4. Penerbitan dan Distribusi Laporan
5. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
E-Audit
Juklak 100 Pemeriksa keuangan tahun 2014
E-Audit

Sistem yang membentuk sinergi antara sistem informasi internal BPK (e-
BPK) dengan sistem informasi milik entitas pemeriksaan (e-Auditee)
melalui sebuah komunikasi data online antara eBPK dengan e-Auditee
dan membentuk pusat data pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara di BPK.
E-Audit
01 sistem yang membentuk sinergi antara e-BPK dan e-Auditee

02 komunikasi data online antara e-BPK dengan e-Auditee

03 pusat data pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara


Tujuan & Manfaat E-Audit
Tujuan
Meningkatkan kinerja dan kualitas pemeriksaan keuangan negara

Manfaat

meningkatkan efisiensi membentuk pusat data pengelolaan


kegiatan pemeriksaan dan tanggung jawab keuangan
negara

meningkatkan efektifitas penerapan konsep link


pelaksanaan kegiatan and match data entitas
pemeriksaan pemeriksan
Metodologi Pemeriksaan Keuangan
Tujuan
TUJUAN Masukan
Memberikan opini AUDIT - Tenaga profesional auditor
Akan tetapi, pada saat ini, kompetensi auditor - Kecukupan sumber daya
tidak hanya tentang memberikan opini. - Waktu pengauditan
Pertimbangkan masalah Nokia dan BlackBerry

Proses
Sesuai dengan standar profesi
yang digunakan saat ini
- Perubahan rujukan sesuai ISA 2013
- Perubahan paradigma audit
- Fokus tujuan dengan keterbatasan
sumber daya
- Metodologi audit yang sesuai
Metodologi Pemeriksaan Keuangan

01 02 03
Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaporan

Tahap perencanaan berfokus pada Tahap pelaksanaan berfokus pada Tahap pelaporan berfokus pada
proses pemahaman entitas untuk pelaksanaan pengujian atas rancangan dasar komunikasi hasil
mengukur risiko audit. pengendalian oleh auditor pemeriksaan oleh auditor.
Pengujian ini ditujukan dalam rangka
penyesuaian pertimbangan Sebelum disampaikan kepada
Fokus berikutnya adalah dengan
intensitas pemeriksaan bukti audit entitas dalam hasil komunikasi,
mengorganisasi sumber daya yang
dan identifikasi akan adanya terdapat penelaahan lebih lanjut
tersedia oleh pengaudit.
temuan. terlebih dahulu.

Pengerjaan condong kepada proses Pengerjaan condong kepada proses Pengerjaan condong kepada proses
analitis dan bersifat prediktif. pemeriksaan dan penyesuaian. supervisi dan komunikasi akhir.
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PELAPORAN
Ukuran kinerja berdasarkan
standar, PMP, dan tujuan penugasan

Dilengkapi dengan kegiatan


Supervisi dan penjaminan mutu
Memahami Tujuan Harapan
Menilai kewajaran Tertulis oleh entitas
Tujuan dan Harapan LKPP/LKKL dan dapat dicapai

Memahami Entitas “Beda entitas,


dan Proses Bisnisnya beda proses bisnis”

Memahami Hasil Cek sorotan


Pemeriksaan Sebelumnya tahun lalu

Informasi keuangan
Prosedur dan non-keuangan
Analitis Awal Prediksi
Data Rasio

Pemeriksaan desain
Memahami SPI untuk uji substantif
Audit Control
Identifikasi dan Risk Risk
Penilaian Risiko Inherent Detection
Risk Risk

Menetapkan %Realisasi belanja?


Materialitas Awal %Total aset?

Penentuan Metode
Uji Petik

Pemenuhan
Kebutuhan Auditor

Penyusunan
Program Kerja
Pelaksanaan pengujian dan
penyesuaian, serta pengujian substantif

“Ekspektasi tidak akan 100% terwujud sebelum


Anda menyontek coretan takdir”
Sebab Adanya Temuan?

SPI Tidak
Efektif

Penyimpangan
terhadap standar

Ketidakpatuhan
signifikan

Ikhtisar koreksi
signifikan
Tahap Pelaporan

Kriteria opini:
Sesuai format SPKN 2017 Sesuai SAP Patuh UU

Pengungkapan Efektivitas
cukup SPI

Produk akhir audit: opini


(UU PPTKN Pasal 16 ayat 1)

Disampaikan kepada entitas terperiksa

Penyampaian laporan ke legislatif


Contoh Kasus
Thank you
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai