Anda di halaman 1dari 71

Pemeriksaan Siklus

Belanja dan Pengeluaran


Kas
Kelompok 4

Ayrton Ramzy S. Z. Brilian Chryse Meilany S.


(06) Praptawijaya (07) (08)

Ikasari Khoirunisa M. Izaaz Hannun B. Samses Mondayri


(18) (23) (26)
Outline
1. Penatausahaan Kas dan Belanja
2. Pengujian atas Sistem Pengendalian Internal
3. Penyesuaian Tingkat Risiko dan Tingkat Materialitas setelah Pengujian
Pengendalian
4. Penyesuaian Prosedur Pengujian/Pemeriksaan
5. Pengujian Substantif
6. Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Pengujian Substantif
7. Pelaksanaan Prosedur Tambahan
8. Penyusunan dan Penyampaian Temuan Pemeriksaan dan Jurnal
Penyesuaian
9. Perolehan Surat Representasi
10. Pelaksanaan Prosedur Analitis Akhir
11. Penilaian Risiko dan Materialitas Akhir
1.01.
Penatausahaan Kas dan Belanja
PP 12 Tahun 2019
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas

PPKD Selaku BUD membuka Pemindahbukuan dana dari


RKUD pada bank umum yang rekening pada bank umum -> RKUD
sehat

Dalam pelaksanaan
operasional pengeluaran
daerah, BUD membuka
rekening pengeluaran
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas

● PPKD memberitahu kepala SKPD agar menyusun dan menyampaikan


rancangan DPA

● PPKD menyusun Anggaran Kas Pemerintah Daerah untuk mengatur


ketersediaan dana sesuai DPA

● PPKD menerbitkan SPD

● Setiap pengeluran atas Beban APBD didasarkan atas DPA dan SPD atau
dokuumen lain yang dipersamakan dengan SPD
Aturan Umum Pengeluaran
Pasal 141

Setiap pengeluaran
harus didukung bukti
yang lengkap dan sah Pengeluaran kas yang
mengenai hak yang mengakibatkan Beban APBD
diperoleh oleh pihak tidak dapat dilakukan
yang menagih. sebelum rancangan Perda
tentang APBD ditetapkan
dan diundangkan dalam
lembaran daerah.
SPP-SPM (1)
Bendahara Pengeluaran
mengajukan SPP berdasarkan
SPD kepada PA

Penerbitan SPP UP untuk PA mengajukan permintaan UP


pengisian UP kepada kuasa BUD -> SPM UP

Penerbitan SPP GU untuk PA mengajukan penggantian UP


mengaganti UP kepada kuasa BUD -> SPM GU

Bendahara Pengeluaran/BPP PA/KPA mengajukan permintaan


mengajukan SPP TU untuk kepada kuasa BUD -> SPM TU
kegiatan yang bersifat mendesak

Penerbitan dan Pengajuan


Dokumen SPP LS¹ PA/KPA memerintahkan
pembayaran atas beban APBN
PPK/SKPD melakukan verifikasi² melalui penerbitan SPM LS kepada
kuasa BUD
SPP-SPM (2)

¹Penerbitan dan pengajuan dokumen SPP LS oleh bendahara pengeluaran


untuk pembayaran:

Gaji dan tunjangan Kepada pihak ketiga Kepada pihak ketiga lainnya
atas PBJ sesuai ketentuan perundang-
undangan
²PPKD/SKPD melakukan verifikasi atas:

Kebenaran material Kelengkapan Ketersediaan dana


surat bukti mengenai dokumen yang bersangkutan
hak pihak penagih
SP2D

Kuasa BUD Kewajiban Kuasa Pelaksanaan


PA/KPA dilarang
menerbitkan SP2D BUD pembayaran
menerbitkan
setelah:
SPM yang
● Meneliti ● Meneliti
Berdasarkan SPM kelengkapan SPM kelengkapan membebani TA
yang diterima dari ● Menguji kebenaran dokumen
berkenaan
● Menguji pembayaran
PA/KPA, ditujukan ketersediaan dana Menguji kebenaran
ke bank operasional ● Memerintahkan

perhitungan tagihan
setelah TA
mitra kerjanya pencairan ● Menguji berakhir
ketersediaan dana
Prosedur Belanja Daerah
02
Pengujian atas Sistem Pengendalian Internal
Pemahaman SPI vs Pengujian SPI

Pemahaman SPI
Auditor mengkaji dan
memahami desain SPI Pengujian SPI
auditee untuk menilai Pengujian hanya dilakukan
keefektifan desain SPI terhadap desain SPI yang
yang ditetapkan efektif/baik, untuk menguji
pelaksanaan prosedur
formal pengendalian apakah
sesuai dengan desain SPI
Pengujian atas SPI
Pengujian SPI atas Siklus Belanja
dan Pengeluaran Kas

1. Menguji apakah pengendalian atas belanja dan


pengeluaran kas dilakukan sesuai dengan desain yang
telah ditetapkan;
2. Apabila pengendalian dilaksanakan sesuai dengan
desain SPI, dilakukan pengujian apakah pelaksanaan
pengendalian yang sesuai dengan desain menghasilkan
risiko yang sesuai dengan harapan auditor.
Asersi Pengujian Pengendalian atas Transaksi
dan Saldo Belanja dan Pengeluaran Kas

1. Keberadaan dan
3. Hak dan
keterjadian 2. Kelengkapan
Kewajiban

4. Penilaian dan 5. Penyajian dan


alokasi pengungkapan
Pengujian Pengendalian atas Transaksi Belanja
Daerah dan Pengeluaran Kas
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian

1. Keberadaan dan - Pemisahan fungsi: pembuat - Teliti pemisahan fungsi realisasi


keterjadian: otorisasi, pengeluaran kas dan belanja baik desain maupun
- Belanja daerah dan akuntansi. implementasinya.
pengeluaran kas serta - Realisasi belanja dan - Teliti secara apakah realisasi
aset terkait yang pengeluaran kas daerah telah belanja telah diotorisasi oleh pejabat
relevan benar-benar diotorisasi oleh pejabat yang yang berwenang.
ada berwenang. - Teliti apakah aset yang dilaporkan
- Belanja dan - Kepemilikan aset telah diinventarisasi kepemilikannya
pengeluaran kas serta - Pencatatan belanja dan - Teliti realisasi belanja daerah dan
aset terkait yang pengeluaran pembiayaan daerah pengeluaran pembiayaan dengan
relevan dimiliki benar-benar dilakukan dan ada. dokumen penganggarannya
pemerintah daerah.
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian

2. Kelengkapan: - Anggaran dan realisasi - Teliti urutan nomor dan tanggal SPM,
Seluruh transaksi belanja dan pengeluaran apakah telah diperoleh SP2D dan
belanja dan pembiayaan telah dibukukan.
pengeluaran telah dibukukan semua serta - Teliti apakah terdapat SP2D yang belum
dicatat dalam LRA aset lainnya yang relevan diperoleh atas SPM yang telah dikeluarkan
baik anggaran telah dicatat seluruhnya. untuk belanja dan pengeluaran kas.
maupun realisasinya - SPM telah diotorisasi dan - Teliti urutan nomor dan tanggal SPM,
serta aset lainnya dipertanggungjawabkan apakah telah diperoleh SP2D dan
yang relevan pada secara memadai, serta dibukukan.
neraca. dicatat pada laporan - Teliti apakah terdapat SP2D yang belum
realisasi anggaran. diperoleh atas SPM yang telah dikeluarkan
- Prosedur verifikasi intern untuk belanja dan pengeluaran
atas perhitungan SPM telah pembiayaan.
dijalankan.
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian

3. Hak dan kewajiban: Pengawasan atau reviu atas Teliti secara uji petik pengawasan
Belanja daerah dan belanja daerah dan atau aset daerah, khususnya
pengeluaran pembiayaan pengeluaran pembiayaan dan belanja dekonsentrasi dan belanja
direalisasikan atas aset aset lainnya yang terkait. pemeliharaan.
terkait yang relevan.

4. Penilaian: - Prosedur verifikasi intern - Teliti apakah telah dilakukan


Transaksi belanja dan aset atau reviu atas nilai realisasi verifikasi intern atau reviu atas
yang relevan telah dicatat belanja dan aset terkait telah dokumen belanja modal dan teliti
sesuai dengan nilai yang dilakukan. apakah hasilnya telah
semestinya dengan - Penilaian kembali aset terkait ditindaklanjuti.
perhitungan yang tepat belanja pada neraca awal - Teliti apakah aset yang
/pertama kali dengan nilai diperoleh sebelum neraca awal
wajar. telah dinilai kembali.
No Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian
.

5. Pengungkapan: - Pengawasan intern atau - Teliti pengawasan atau reviu atas


Anggaran dan realisasi reviu atas klasifikasi akun klasifikasi dan pengungkapan
belanja daerah dan belanja daerah, pengeluaran atas akun belanja, pengeluaran
pengeluaran kas, dan aset relevan telah kas, dan aset relevan apakah
pembiayaan serta aset memadai. telah dilakukan dan hasilnya
relevan telah - Pengawasan intern atau memadai.
diungkapkan secara reviu atas pengungkapan - Teliti apakah pengungkapan
memadai dalam laporan belanja daerah, pengeluaran belanja, pengeluaran kas, dan
keuangan dan sesuai kas, dan aset relevan telah aset relevan dalam catatan atas
dengan SAP. memadai. laporan keuangan telah memadai.
Pengujian Pengendalian atas Saldo Kas
No Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian
.

1. Keberadaan dan - Pemisahan fungsi: - Teliti pemisahan fungsi realisasi pengeluaran


keterjadian: pembayaran kas,dan kas baik desain maupun implementasinya.
- Saldo kas dan bank akuntansi . - Teliti apakah pengelolaan dan pencatatan
yang tercantum - Realisasi pengeluaran pengeluaran kas telah dilakukan dengan benar.
pada neraca benar- kas telah diotorisasi - Teliti secara uji petik apakah realisasi
benar ada. oleh pejabat yang pengeluaran kas telah diotorisasi oleh pejabat
- Saldo kas dan bank berwenang (SPP dan yang berwenang.
benar-benar dimiliki SPM). - Teliti apakah prosedur rekonsiliasi telah
oleh pemerintah - Rekonsiliasi bank dijalankan sebagaimana mestinya
daerah. - Pemeriksaan fisik kas - Teliti apakah kas telah diperiksa secara fisik
- Kepemilikan rekening dengan sebenarnya dan apakah kas yang
kas dilaporkan telah diverifikasi kepemilikannya.
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian

2. Kelengkapan: - Seluruh pengeluaran kas - Teliti dokumen yang mendasari


Seluruh transaksi pada rekening daerah pembukaan rekening kas daerah
realisasi pengeluran telah tercatat pada - Teliti urutan nomor dan tanggal SPM,
kas dicatat Neraca, neraca. apakah telah diperoleh SP2D dan
serta saldo kas sudah - Pencatatan saldo kas dibukukan.
mencakup transaksi daerah telah melalui - Teliti apakah semua rekening yang telah
pada periode proses rekonsiliasi dan disetujui dibuka dilaporkan dalam neraca
pelaporan. verifikasi intern. dan catatan atas laporan keuangan.
- Teliti apakah terdapat SP2D yang belum
diperoleh atas SPM yang telah dikeluarkan
untuk pengeluaran kas
No Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian
.

3. Penilaian dan Alokasi: - Prosedur verifikasi intern - Teliti apakah telah dilakukan
Transaksi pengeluaran kas atau reviu atas nilai verifikasi intern atau reviu atas
yang relevan telah dicatat realisasi pengeluaran kas dokumen pengeluaran kas dan teliti
sesuai dengan nilai yang - Penilaian kembali saldo apakah hasilnya telah ditindaklanjuti.
semestinya dengan kas neraca awal /pertama - Teliti apakah kas yang diperoleh
perhitungan yang tepat. kali dengan nilai wajar. sebelum neraca awal telah dinilai
kembali

4. Hak dan Kewajiban: Pengawasan atau reviu atas - Teliti secara uji petik pengawasan
Realisasi pengeluaran kas realisasi pengeluaran kas keluar kas, khususnya untuk
selama tahun anggaran (saldo kas) terkait. realisasi pengeluaran kas yang
yang relevan atas kas nilainya material dan sangat
pemerintah daerah material.
- Teliti kepemilikan kas daerah
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian

5. Pengungkapan: - Pengawasan intern atau reviu - Teliti pengawasan atau reviu atas
Realisasi atas klasifikasi akun-akun yang klasifikasi dan pengungkapan atas
pengeluaran kas berhubungan dengan transaksi kas telah dilakukan dan
(saldo kas) telah pengeluaran kas telah memadai. hasilnya memadai.
diungkapkan secara - Pengawasan intern atau reviu - Reviu kebijakan akuntansi terkait
memadai dalam atas pengungkapan pengeluaran dengan penyajian saldo kas, dan
laporan keuangan kas telah memadai. telaah kesesuaiannya dengan SAP.
dan sesuai dengan - Terdapat kebijakan akuntansi, - Reviu pelaksanaan penyusunan
SAP. sistem dan prosedur laporan dan verifikasi internal untuk
penyusunan laporan keuangan, memastikan bahwa pengungkapan
serta verifikasi internal atas penyajian saldo kas telah
memadai (sesuai SAP)
03
Penyesuaian Tingkat Risiko dan Materialitas
setelah Pengujian Pengendalian
Penyesuaian Tingkat Risiko
Pemeriksa melakukan penyesuaian atas tingkat risiko pengendalian
(CR) , risiko deteksi (DR) , dan risiko fraud (FR) (indikasi terjadinya
kecurangan).

CR DR FR

AR = IR x CR x DR
Risiko Pengendalian

Hasil pengujian pengendalian Penyesuaian risiko pengendalian

Pengendalian internal efektif Tidak ada penyesuaian, tetap

Pengendalian internal tidak Perlu dipertimbangkan


efektif atau ditemukan indikasi kembali untuk
kecurangan disesuaikan/dimutakhirkan
Risiko Deteksi

Penyesuaian atas risiko pengendalian akan berpengaruh


terhadap tingkat risiko deteksi yang sudah ditetapkan

DR = AR / (IR x CR)
Risiko Kecurangan
Apabila ada indikasi terjadinya kecurangan (fraud) yang terdeteksi dari hasil
pengujian pengendalian, maka pengaruhnya adalah signifikan terhadap risiko
pemeriksaan secara keseluruhan.
No Jenis Kecurangan Klasifikasi

1. Korupsi Konflik kepentingan

Penyuapan

Pemberian ilegal

Pemerasan

2. Penyalahgunaan aset Kecurangan kas

Kecurangan atas persediaan dan aset


lainnya
Penyajian yang
3. Keuangan
menyesatkan

Non keuangan
Penyesuaian Tingkat Materialitas
Tingkat materialitas yang sudah ditentukan pada
tahap perencanaan perlu dinilai kembali, jika perlu
maka tingkat materialitas dapat diubah/diperbarui

Informasi Tambahan
Perubahan Ruang Lingkup
mengenai Entitas
Dokumentasi
Perubahan
Tingkat
Materialitas
04
Penyesuaian Prosedur Pengujian/Pemeriksaan
Pengaruh Tahap Sebelumnya
Hasil dari pengujian pengendalian dan penyesuaian tingkat risiko dan
materialitas akan berpengaruh terhadap sifat, saat, dan luas lingkup
prosedur pemeriksaan yang dirancang

Hasil pengujian pengendalian Uji substantif

CR tetap rendah / sedang Terbatas

CR berubah jadi tinggi Mendalam


Pengaruh Tahap Sebelumnya

Pemeriksa dapat menyusun hasil temuan sementara atas kelemahan-


kelemahan pengendalian intern yang teridentifikasi dari pengujian atas SPI.

Jika terdapat potensi kecurangan (fraud) dari hasil pengujian pengendalian,


prosedur pengujian harus dimodifikasi dan menerapkan prosedur
pemeriksaan tambahan.
05
Pengujian Substantif
Ika
Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo
Akun

Kesesuaian Kecukupan Efektivitas SPI Kepatuhan terhadap


dengan SAP Pengungkapan Peraturan
Perundang-undangan
Asersi Pengujian Substantif atas Transaksi dan
Saldo Akun

1. Keberadaan
3. Hak dan
dan keterjadian 2. Kelengkapan
Kewajiban

4. Penilaian dan 5. Penyajian dan


alokasi pengungkapan
Pengujian Substantif atas Transaksi Belanja
Daerah dan Pengeluaran Kas

No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

1. Keberadaan dan keterjadian


- Belanja daerah dan pengeluaran kas - Teliti uji petik ke dokumen anggaran dan teliti
yang disajikan di LRA benar-benar ada kesesuaian dengan kebutuhan
- Belanja dan pengeluaran kas yang - Teliti uji petik pembukuan dalam LRA dan aset
disajikan di LRA milik pemerintah dalam neraca
daerah. - Periksa uji petik fisik aset dan dokumen
kepemilikannya
- Teliti jika ada perselisihan status aset
- Periksa dokumen dan catatan aset apakah sudah
dilaporkan ke neraca
Pengujian Substantif atas Transaksi Belanja
Daerah dan Pengeluaran Kas
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

2. Kelengkapan:
Seluruh transaksi belanja dan pengeluaran - Teliti uji petik SPM dan SP2D ke pencatatan realisasi
telah dicatat dalam LRA baik anggaran belanja, pengeluaran kas, serta asetnya
maupun realisasinya serta aset lainnya yang - Teliti jika terdapat realisasi belanja dan pengeluaran
relevan pada neraca. kas yang tidak sama dengan yang dilaporkan

3. Penilaian dan Alokasi: Teliti LRA, pastikan bahwa:


Transaksi sudah dinilai dan dicatat pada nilai 1) Telah benar penjumlahannya
yang tepat dengan perhitungan yang benar. 2) Telah benar pembandingannya dengan anggaran
3) Telah benar dibandingkan dengan pengeluaran pada
LRA
4) Telah diungkapkan secara memadai dalam CaLK. Jika
terdapat jumlah yang tidak sama, teliti sebab-akibatnya.
Pengujian Substantif atas Transaksi Belanja
Daerah dan Pengeluaran Kas
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

4. Hak dan kewajiban:


Belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan Teliti uji petik dokumen belanja dan pengeluaran
direalisasikan dan aset lainnya yang relevan kas jika terdapat aset yang dimiliki pihak lain.
daerah.

5. Pengungkapan - Teliti kesesuaian akun belanja dan pengeluaran


Anggaran dan realisasi belanja daerah dan kas dengan SAP
pengeluaran pembiayaan serta aset lainnya - Teliti uji petik dokumentasi aset dan kewajiban
telah diungkapkan secara memadai dalam khususnya dalam hal kondisi dan status belanja
laporan keuangan dan sesuai dengan SAP. dan pengeluaran kas dalam CaLK
Pengujian Substantif atas Saldo Belanja Barang
dan Persediaan
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

1. Keberadaan dan Keterjadian:


- Nilai persediaan yang disajikan dalam - Teliti uji petik pengadaan persediaan dengan
laporan keuangan benar-benar ada dokumen anggaran dan teliti kesesuaian dengan
- Persediaan benar-benar dimiliki entitas kebutuhan
- Teliti uji petik anggaran dan realisasi barang
sudah dibukukan dalam LRA dan Neraca
- Periksa uji petik aset secara fisik dan dokumen
kepemilikannya
- Periksa dokumen dan catatan aset dengan
neraca
- Teliti jika ada perselisihan status aset
Pengujian Substantif atas Saldo Belanja Barang
dan Persediaan
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

2. Kelengkapan:
- Seluruh transaksi belanja barang telah - Teliti uji petik SPM dan SP2D sudah dicatat
dicatat dalam LRA dan Neraca sebagai realisasi belanja
- Pencatatan sudah mencakup semua - Teliti uji petik dokumen otorisasi belanja
transaksi pada periode pelaporan

3. Penilaian: - Teliti uji petik kebenaran perhitungan dalam


Transaksi belanja telah dicatat sesuai dokumen anggaran dan realisasi belanja serta
dengan nilai yang semestinya dan dalam dokumentasi persediaan
perhitungan yang tepat. - Teliti uji petik apakah aset dalam neraca sudah
dinilai kembali dengan nilai wajar
Pengujian Substantif atas Saldo Belanja Barang
dan Persediaan
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

4. Hak dan Kewajiban:


Belanja barang direalisasikan atas - Teliti uji petik dokumen belanja jika terdapat aset
persediaan/aset yang relevan yang dikuasai pihak lain

5. Pengungkapan: - Teliti kesesuaian klasifikasi akun belanja pada


Anggaran dan realisasi belanja sudah laporan keuangan dengan SAP
diungkapkan secara memadai dalam - Teliti uji petik dokumentasi belanja khususnya
laporan keuangan dan sesuai SAP terhadap kondisi dan status aset jika sudah
diungkapkan dalam CaLK
- Teliti jika penyajian dan pengungkapan saldo aset
di neraca sudah memadai
Pengujian Substantif atas Saldo Investasi
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

1. Keberadaan dan Keterjadian:


- Nilai investasi yang disajikan dalam - Teliti uji petik dalam dokumen anggaran dan teliti
laporan benar-benar ada kesesuaiannya dengan kebutuhan dan memiliki
- Investasi benar-benar dimiliki entitas asas manfaat
- Teliti uji petik jika seluruh investasi sudah
dibukukan di neraca
- Teliti jika ada perselisihan status aset
- Minta daftar investasi beserta dokumen buktinya
- Bandingkan saldo dalam neraca dengan saldo
dalam daftar, bandingkan dengan buku besar dan
buku pembantunya
- Telusuri uji petik investasi ke buku jurnal umum
- Periksa otorisasi transaksi investasi
- Lakukan konfirmasi dengan pihak ketiga
Pengujian Substantif atas Saldo Investasi

No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

2. Kelengkapan::
- Seluruh transaksi telah dicatat secara - Teliti uji petik SPM dan SP2D apakah sudah
relevan di neraca dicatat sebagai realisasi
- Investasi telah diklasifikasikan dengan - Teliti uji petik dokumen otorisasi pelaksanaan
tepat dan dicatat sesuai periode kebijakan investasi
pelaporan - Hitung ulang nilai investasi sesuai dokumen
investasi dan identifikasi kesesuaian klasifikasi,
jangka pendek atau jangka panjang

3. Penilaian dan Alokasi: - Teliti perhitungan secara uji petik dokumen


Transaksi investasi yang relevan sudah anggaran dan realisasi investasi
dicatat sesuai dengan nilai semestinya dan - Teliti perhitungan dalam dokumentasi investasi
perhitungan yang tepat. secara uji petik
- Teliti secara uji petik jika nilai investasi di neraca
sudah pada nilai wajar
Pengujian Substantif atas Saldo Investasi

No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

4. Hak dan Kewajiban:


Investasi yang direalisasikan relevan atas - Teliti uji petik dokumen pelaksanaan investasi jika
kebijakan investasi ada aset yang dimiliki pihak lain
- Nilai saldo investasi pada neraca merupakan nilai
wajar

5. Pengungkapan: - Teliti kesesuaian klasifikasi akun investasi pada


Anggaran dan realisasi belanja sudah laporan keuangan dengan SAP
diungkapkan secara memadai dalam - Teliti uji petik dokumentasi investasi khususnya
laporan keuangan dan sesuai SAP terhadap kondisi dan status aset jika sudah
diungkapkan secara memadai dalam CaLK
- Teliti jika penyajian dan pengungkapan saldo
investasi di neraca sudah memadai
Pengujian Substantif atas Saldo Belanja Modal,
Aset Tetap, dan Aset Lainnya
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

1. Keberadaan dan Keterjadian:


- Teliti anggaran dan belanja modal - Teliti uji petik dalam dokumen anggaran dan teliti
pada LRA benar-benar terjadi kesesuaiannya dengan kebutuhan
- Teliti realisasi belanja modal apakah - Teliti uji petik jika seluruh belanja modal sudah
sudah dibukukan dan dilaporkan dibukukan di LRA dan aset di neraca
sebagai aset tetap dan/atau aset - Teliti jika ada perselisihan status aset
lainnya yang relevan dalam neraca - Periksa fisik aset secara uji petik dan dokumen
kepemilikannya
- Periksa dokumen dan catatan aset apakah telah
dilaporkan dalam neraca
Pengujian Substantif atas Saldo Belanja Modal,
Aset Tetap, dan Aset Lainnya
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

2. Kelengkapan:
Seluruh transaksi belanja modal sudah - Teliti uji petik SPM dan SP2D apakah telah
dicatat dalam LRA dan aset di neraca dicatat sebagai realisasi belanja dan aset di
neraca
- Teliti jika ada realisasi belanja yang tidak sama
dengan yang dilaporkan

3. Penilaian: - Teliti uji petik dokumen anggaran dan realisasi


Transaksi belanja modal, aset tetap, dan belanja modal serta dokumentasi aset apakah
aset lainnya yang relevan sudah dicatat benar perhitungannya
sesuai dengan nilai semestinya dan - Teliti jika aset tetap di neraca sudah dinilai
perhitungan yang tepat kembali dengan nilai wajar
Pengujian Substantif atas Saldo Belanja Modal,
Aset Tetap, dan Aset Lainnya
No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

4. Hak dan Kewajiban:


Belanja modal direalisasikan atas aset - Teliti uji petik terhadap dokumen belanja modal,
tetap dan/atau aset lainnya yang relevan aset tetap, dan/atau aset lainnya jika terdapat
bagi entitas aset yang dimiliki pihak lain

5. Pengungkapan: - Teliti kesesuaian klasifikasi akun belanja modal,


Anggaran dan realisasi belanja modal, aset aset tetap, dan aset lainnya pada laporan
tetap, dan aset lainnya telah diungkapkan keuangan dengan SAP
secara memadai dalam laporan keuangan - Teliti secara uji petik dokumentasi belanja modal,
dan sesuai SAP aset tetap, dan aset lainnya khususnya
pengungkapan memadai terkait kondisi dan
status aset di dalam CaLK
Pengujian Substantif atas Saldo Kewajiban

No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

1. Keberadaan dan keterjadian:


- Teliti apakah kewajiban entitas benar- - Teliti uji petik ke dokumen anggaran dan teliti
benar terjadi kesesuaian dengan kebutuhan
- Teliti kewajiban entitas apakah - Teliti uji petik apakah anggaran dan realisasi utang
dilaporkan dan dibukukan secara telah dicatat di neraca
relevan dalam neraca - Periksa uji petik dokumen kepemilikan utang
- Periksa dokumen dan catatan kewajiban apakah
telah dicatat di neraca
- Teliti jika ada perselisihan status utang
Pengujian Substantif atas Saldo Kewajiban

No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

2. Kelengkapan:
Seluruh transaksi utang/kewajiban yang - Teliti uji petik apakah kewajiban telah dicatat
relevan sudah dicatat di neraca sebagai realisasi penerimaan pembiayaan
- Teliti apakah kewajiban tidak sama dengan yang
dilaporkan

3. Penilaian: Teliti uji petik dokumen kewajiban apakah benar


Transaksi utang yang relevan telah dicatat perhitungannya
pada nilai yang semestinya dan
perhitungan yang tepat.
Pengujian Substantif atas Saldo Kewajiban

No. Asersi Pengujian Pengujian Substantif

4. Hak dan kewajiban:


- Kewajiban yang dilakukan benar-benar Teliti uji petik dokumen kewajiban apakah terdapat
atas dasar kebutuhan yang relevan utang yang dimiliki oleh pihak lain.
- Kewajiban benar-benar menjadi
tanggung jawab entitas

5. Pengungkapan - Teliti kesesuaian klasifikasi akun kewajiban


Kewajiban telah diungkapkan secara memadai dalam laporan keuangan dengan SAP
dalam laporan keuangan dan sesuai dengan - Teliti uji petik dokumentasi kewajiban
SAP. khususnya dalam hal kondisi dan status belanja
dan pengeluaran kas dalam CaLK
06
Evaluasi atas Pengujian Substantif
Samses Mondayri
Prosedur pengujian substantif harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai
faktor seperti efektivitas pengendalian yang diperoleh melalui Test of Control dan risiko
salah saji material dari sebuah siklus/akun. Hal ini berkaitan dengan jumlah dan tingkat
keandalan bukti yang dibutuhkan selama proses pengujian substantif

Setelah dilakukan pengujian, auditor harus mengevaluasi kembali apakah bukti yang
diperoleh dari pengujian substantif yang dilakukan sudah memadai untuk menentukan
jumlah salah saji material pada tingkat akun (Tolerable Misstatement).

Sesudah mengevaluasi tingkat salah saji material pada tingkat akun, auditor selanjutnya
melakukan akumulasi dan menentukan tingkat salah saji material pada tingkat laporan
keuangan. Pada tahap ini masih digunakan asumsi bahwa seluruh salah saji material yang
ditemukan belum dikoreksi oleh auditee
07
Prosedur Pengujian Tambahan
Samses Mondayri
Prosedur tambahan ini dilakukan jika terdapat sebuah kejadian/tambahan
informasi yang mempengaruhi opini dari auditor mengenai kewajaran laporan
keuangan. Beberapa kejadian yang dapat membuat auditor melakukan
prosedur pengujian tambahan antara lain:

- Peristiwa setelah tanggal neraca yang secara signifikan mempengaruhi


kewajaran laporan keuangan
- Adanya indikasi fraud yang ditemukan auditor selama melakukan
pengujian substantif
- Kurang memadainya bukti yang diperoleh setelah dilakukan evaluasi
- Perubahan-perubahan lain yang secara signifikan mempengaruhi asumsi
going concern entitas
Contoh prosedur pengujian tambahan

-Pada siklus belanja, akun utang pajak yang masih harus disetor awalnya
diduga auditor minim risiko. Setelah dilakukan pengujian ditemukan fakta
bahwa bendahara seringkali menahan uang pemotongan pajak dan
memasukkannya ke rekening pribadi untuk diambil bunganya kemudian
terlambat menyetorkannya. Untuk itu auditor melaksanakan pengujian
tambahan dengan mengecek bukti penyetoran pajak dan melakukan
konfirmasi ke bank pemilik rekening bendahara yang bersangkutan

-Pembayaran kepada beberapa penyedia setelah ditelusuri jumlahnya tidak


masuk akal sehingga harus dilakukan penghitungan ulang (recalculation)
untuk memastikan jumlah yang dibayar sesuai dan telah disesuaikan dengan
potongan-potongan
1.08.
Penyusunan dan Penyampaian Temuan Pemeriksaan dan Jurnal Penyesuaian
Tujuan tahap ini adalah menyampaikan temuan-temuan pemeriksaan hasil pembahasan
sebagai tahap akhir dari pemeriksaan di lapangan.Input yang diperlukan dalam tahap ini

adalah antara lain: (1) himpunan Temuan Pemeriksaan/Lembar Temuan Pemeriksaan; (2)

tanggapan resmi dan tertulis dari pihak yang diperiksa; dan (3) surat penyampaian TP.
Setelah temuan pemeriksaan
dibuat, temuan tersebut
disampaikan oleh ketua tim
kepada pejabat yang
berwenang. Setelah itu
temuan didiskusikan untuk
selanjutnya ditanggapi secara
resmi dan tertulis oleh
pejabat yang berwenang.
09. Perolehan Surat
Representasi
Sesuai SPAP SA Seksi 333 [PSA No.17] tentang Representasi Manajemen,
Pemeriksa harus memperoleh surat representasi yang dilampiri dengan
laporan keuangan. Tujuan memperoleh representasi tertulis dari manajemen
adalah untuk melengkapi prosedur pemeriksaan lain yang dilakukan
Pemeriksa. Representasi tersebut merupakan bagian dari bukti yang
diperoleh Pemeriksa, namun tidak merupakan pengganti bagi penerapan
prosedur pemeriksaan yang diperlukan untuk memperoleh dasar memadai
bagi pendapat Pemeriksa atas laporan keuangan.
10. Pelaksanaan Prosedur
Analitis Akhir
Prosedur analitis mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlah yang
tercatat dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Biasanya
juga prosedur analitis mencakup perhitungan rasio- rasio oleh auditor untuk
membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang relevan

Mengindikasikan kemungkinan Mengurangi pengujian terinci


terjadinya salah saji dalam atas saldo
laporan keuangan
Pengujian Saldo Belanja – Prosedur Analitis
Analisis horizontal antara LRA dengan Neraca, misalnya
memeriksa selisih antara kesesuaian perubahan aset tetap
pada neraca dengan realisasi belanja modal. Analisis horizontal
Analisis Data antara LRA dengan LAK, misalnya memeriksa apakah arus kas
keluar dari aktivitas operasi telah sama dengan belanja
operasi ditambah belanja tak terduga

Membuat analisis perbedaan yang signifikan antara anggaran


dan realisasi atas belanja tahun lalu dan tahun berjalan.Meneliti
realisasi belanja setiap bulan. Apakah terdapat realisasi yang
Teknik Prediktif
jumlahnya sangat signifikan dibandingkan dengan realisasi
periode lainnya?

Melakukan analisis tren atas belanja modal dengan periode


lebih dari dua
Analisa Rasio dan tahun untuk mengetahui kecenderungan
Tren akun belanja modal, dapat juga dilakukan untuk jenis belanja
lainnya
Contoh Pengujian – Analisis Rasio
Rasio Kemandirian Keuangan, menunjukkan kemampuan
pemerintah dalam membiayai sendiri kegiatan
pemerintahan,pembangunan, dan
pelayanan kepada masyarakat

Rasio Efisiensi, menggambarkan perbandingan antara


besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
PAD dengan realisasinya
11
Penilaian Risiko dan Materialitas Akhir
Setelah pengujian pengendalian dan pengujian substantif, Pemeriksa harus
mengevaluasi kembali tingkat risiko dan materialitas (PM dan TM) yang
ditetapkan, apakah nilai tersebut masih sesuai/tepat untuk digunakan.
Thank You
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai