Dalam pelaksanaan
operasional pengeluaran
daerah, BUD membuka
rekening pengeluaran
Pelaksanaan dan Penatausahaan Kas
● Setiap pengeluran atas Beban APBD didasarkan atas DPA dan SPD atau
dokuumen lain yang dipersamakan dengan SPD
Aturan Umum Pengeluaran
Pasal 141
Setiap pengeluaran
harus didukung bukti
yang lengkap dan sah Pengeluaran kas yang
mengenai hak yang mengakibatkan Beban APBD
diperoleh oleh pihak tidak dapat dilakukan
yang menagih. sebelum rancangan Perda
tentang APBD ditetapkan
dan diundangkan dalam
lembaran daerah.
SPP-SPM (1)
Bendahara Pengeluaran
mengajukan SPP berdasarkan
SPD kepada PA
Gaji dan tunjangan Kepada pihak ketiga Kepada pihak ketiga lainnya
atas PBJ sesuai ketentuan perundang-
undangan
²PPKD/SKPD melakukan verifikasi atas:
Pemahaman SPI
Auditor mengkaji dan
memahami desain SPI Pengujian SPI
auditee untuk menilai Pengujian hanya dilakukan
keefektifan desain SPI terhadap desain SPI yang
yang ditetapkan efektif/baik, untuk menguji
pelaksanaan prosedur
formal pengendalian apakah
sesuai dengan desain SPI
Pengujian atas SPI
Pengujian SPI atas Siklus Belanja
dan Pengeluaran Kas
1. Keberadaan dan
3. Hak dan
keterjadian 2. Kelengkapan
Kewajiban
2. Kelengkapan: - Anggaran dan realisasi - Teliti urutan nomor dan tanggal SPM,
Seluruh transaksi belanja dan pengeluaran apakah telah diperoleh SP2D dan
belanja dan pembiayaan telah dibukukan.
pengeluaran telah dibukukan semua serta - Teliti apakah terdapat SP2D yang belum
dicatat dalam LRA aset lainnya yang relevan diperoleh atas SPM yang telah dikeluarkan
baik anggaran telah dicatat seluruhnya. untuk belanja dan pengeluaran kas.
maupun realisasinya - SPM telah diotorisasi dan - Teliti urutan nomor dan tanggal SPM,
serta aset lainnya dipertanggungjawabkan apakah telah diperoleh SP2D dan
yang relevan pada secara memadai, serta dibukukan.
neraca. dicatat pada laporan - Teliti apakah terdapat SP2D yang belum
realisasi anggaran. diperoleh atas SPM yang telah dikeluarkan
- Prosedur verifikasi intern untuk belanja dan pengeluaran
atas perhitungan SPM telah pembiayaan.
dijalankan.
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian
3. Hak dan kewajiban: Pengawasan atau reviu atas Teliti secara uji petik pengawasan
Belanja daerah dan belanja daerah dan atau aset daerah, khususnya
pengeluaran pembiayaan pengeluaran pembiayaan dan belanja dekonsentrasi dan belanja
direalisasikan atas aset aset lainnya yang terkait. pemeliharaan.
terkait yang relevan.
3. Penilaian dan Alokasi: - Prosedur verifikasi intern - Teliti apakah telah dilakukan
Transaksi pengeluaran kas atau reviu atas nilai verifikasi intern atau reviu atas
yang relevan telah dicatat realisasi pengeluaran kas dokumen pengeluaran kas dan teliti
sesuai dengan nilai yang - Penilaian kembali saldo apakah hasilnya telah ditindaklanjuti.
semestinya dengan kas neraca awal /pertama - Teliti apakah kas yang diperoleh
perhitungan yang tepat. kali dengan nilai wajar. sebelum neraca awal telah dinilai
kembali
4. Hak dan Kewajiban: Pengawasan atau reviu atas - Teliti secara uji petik pengawasan
Realisasi pengeluaran kas realisasi pengeluaran kas keluar kas, khususnya untuk
selama tahun anggaran (saldo kas) terkait. realisasi pengeluaran kas yang
yang relevan atas kas nilainya material dan sangat
pemerintah daerah material.
- Teliti kepemilikan kas daerah
No. Asersi Pengujian Pengendalian Kunci Pengujian Pengendalian
5. Pengungkapan: - Pengawasan intern atau reviu - Teliti pengawasan atau reviu atas
Realisasi atas klasifikasi akun-akun yang klasifikasi dan pengungkapan atas
pengeluaran kas berhubungan dengan transaksi kas telah dilakukan dan
(saldo kas) telah pengeluaran kas telah memadai. hasilnya memadai.
diungkapkan secara - Pengawasan intern atau reviu - Reviu kebijakan akuntansi terkait
memadai dalam atas pengungkapan pengeluaran dengan penyajian saldo kas, dan
laporan keuangan kas telah memadai. telaah kesesuaiannya dengan SAP.
dan sesuai dengan - Terdapat kebijakan akuntansi, - Reviu pelaksanaan penyusunan
SAP. sistem dan prosedur laporan dan verifikasi internal untuk
penyusunan laporan keuangan, memastikan bahwa pengungkapan
serta verifikasi internal atas penyajian saldo kas telah
memadai (sesuai SAP)
03
Penyesuaian Tingkat Risiko dan Materialitas
setelah Pengujian Pengendalian
Penyesuaian Tingkat Risiko
Pemeriksa melakukan penyesuaian atas tingkat risiko pengendalian
(CR) , risiko deteksi (DR) , dan risiko fraud (FR) (indikasi terjadinya
kecurangan).
CR DR FR
AR = IR x CR x DR
Risiko Pengendalian
DR = AR / (IR x CR)
Risiko Kecurangan
Apabila ada indikasi terjadinya kecurangan (fraud) yang terdeteksi dari hasil
pengujian pengendalian, maka pengaruhnya adalah signifikan terhadap risiko
pemeriksaan secara keseluruhan.
No Jenis Kecurangan Klasifikasi
Penyuapan
Pemberian ilegal
Pemerasan
Non keuangan
Penyesuaian Tingkat Materialitas
Tingkat materialitas yang sudah ditentukan pada
tahap perencanaan perlu dinilai kembali, jika perlu
maka tingkat materialitas dapat diubah/diperbarui
Informasi Tambahan
Perubahan Ruang Lingkup
mengenai Entitas
Dokumentasi
Perubahan
Tingkat
Materialitas
04
Penyesuaian Prosedur Pengujian/Pemeriksaan
Pengaruh Tahap Sebelumnya
Hasil dari pengujian pengendalian dan penyesuaian tingkat risiko dan
materialitas akan berpengaruh terhadap sifat, saat, dan luas lingkup
prosedur pemeriksaan yang dirancang
1. Keberadaan
3. Hak dan
dan keterjadian 2. Kelengkapan
Kewajiban
2. Kelengkapan:
Seluruh transaksi belanja dan pengeluaran - Teliti uji petik SPM dan SP2D ke pencatatan realisasi
telah dicatat dalam LRA baik anggaran belanja, pengeluaran kas, serta asetnya
maupun realisasinya serta aset lainnya yang - Teliti jika terdapat realisasi belanja dan pengeluaran
relevan pada neraca. kas yang tidak sama dengan yang dilaporkan
2. Kelengkapan:
- Seluruh transaksi belanja barang telah - Teliti uji petik SPM dan SP2D sudah dicatat
dicatat dalam LRA dan Neraca sebagai realisasi belanja
- Pencatatan sudah mencakup semua - Teliti uji petik dokumen otorisasi belanja
transaksi pada periode pelaporan
2. Kelengkapan::
- Seluruh transaksi telah dicatat secara - Teliti uji petik SPM dan SP2D apakah sudah
relevan di neraca dicatat sebagai realisasi
- Investasi telah diklasifikasikan dengan - Teliti uji petik dokumen otorisasi pelaksanaan
tepat dan dicatat sesuai periode kebijakan investasi
pelaporan - Hitung ulang nilai investasi sesuai dokumen
investasi dan identifikasi kesesuaian klasifikasi,
jangka pendek atau jangka panjang
2. Kelengkapan:
Seluruh transaksi belanja modal sudah - Teliti uji petik SPM dan SP2D apakah telah
dicatat dalam LRA dan aset di neraca dicatat sebagai realisasi belanja dan aset di
neraca
- Teliti jika ada realisasi belanja yang tidak sama
dengan yang dilaporkan
2. Kelengkapan:
Seluruh transaksi utang/kewajiban yang - Teliti uji petik apakah kewajiban telah dicatat
relevan sudah dicatat di neraca sebagai realisasi penerimaan pembiayaan
- Teliti apakah kewajiban tidak sama dengan yang
dilaporkan
Setelah dilakukan pengujian, auditor harus mengevaluasi kembali apakah bukti yang
diperoleh dari pengujian substantif yang dilakukan sudah memadai untuk menentukan
jumlah salah saji material pada tingkat akun (Tolerable Misstatement).
Sesudah mengevaluasi tingkat salah saji material pada tingkat akun, auditor selanjutnya
melakukan akumulasi dan menentukan tingkat salah saji material pada tingkat laporan
keuangan. Pada tahap ini masih digunakan asumsi bahwa seluruh salah saji material yang
ditemukan belum dikoreksi oleh auditee
07
Prosedur Pengujian Tambahan
Samses Mondayri
Prosedur tambahan ini dilakukan jika terdapat sebuah kejadian/tambahan
informasi yang mempengaruhi opini dari auditor mengenai kewajaran laporan
keuangan. Beberapa kejadian yang dapat membuat auditor melakukan
prosedur pengujian tambahan antara lain:
-Pada siklus belanja, akun utang pajak yang masih harus disetor awalnya
diduga auditor minim risiko. Setelah dilakukan pengujian ditemukan fakta
bahwa bendahara seringkali menahan uang pemotongan pajak dan
memasukkannya ke rekening pribadi untuk diambil bunganya kemudian
terlambat menyetorkannya. Untuk itu auditor melaksanakan pengujian
tambahan dengan mengecek bukti penyetoran pajak dan melakukan
konfirmasi ke bank pemilik rekening bendahara yang bersangkutan
adalah antara lain: (1) himpunan Temuan Pemeriksaan/Lembar Temuan Pemeriksaan; (2)
tanggapan resmi dan tertulis dari pihak yang diperiksa; dan (3) surat penyampaian TP.
Setelah temuan pemeriksaan
dibuat, temuan tersebut
disampaikan oleh ketua tim
kepada pejabat yang
berwenang. Setelah itu
temuan didiskusikan untuk
selanjutnya ditanggapi secara
resmi dan tertulis oleh
pejabat yang berwenang.
09. Perolehan Surat
Representasi
Sesuai SPAP SA Seksi 333 [PSA No.17] tentang Representasi Manajemen,
Pemeriksa harus memperoleh surat representasi yang dilampiri dengan
laporan keuangan. Tujuan memperoleh representasi tertulis dari manajemen
adalah untuk melengkapi prosedur pemeriksaan lain yang dilakukan
Pemeriksa. Representasi tersebut merupakan bagian dari bukti yang
diperoleh Pemeriksa, namun tidak merupakan pengganti bagi penerapan
prosedur pemeriksaan yang diperlukan untuk memperoleh dasar memadai
bagi pendapat Pemeriksa atas laporan keuangan.
10. Pelaksanaan Prosedur
Analitis Akhir
Prosedur analitis mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlah yang
tercatat dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Biasanya
juga prosedur analitis mencakup perhitungan rasio- rasio oleh auditor untuk
membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang relevan