Anda di halaman 1dari 91

PEMERIK

SAAN
KEUANG
AN
Kelompok 2
Kelas 7-01
D IV Akuntansi Reguler
Anggota kelompok

ALLIA HASNA
HAMAST IMTIYAZ
(04) HANIFA (15)

HANIF DWI IHSAN


KUNCAHYO DAFFA
(13) HENDRIAWA
N (17)
HANY TALITHA
SUKMA (14) SYAHDA
AMANY (28)
TABLE OF CONTENTS
01 Penjelasan 05 Pelaksanaan 08 Penetapan Batas
. Pemahaman
Umum Tujuan . Prosedur . Materialitas Awal
02 Analitis Awal 09 Penentuan Metode
. Pemeriksaan dan 06 Pemahaman atas
. Uji Petik
. Sistem 10
03 harapan penugasan
Pemahaman Entitas Pemenuhan
Pengendalian . Kebutuhan
. dan Proses Bisnis 07 Identifikasi
Internaldan
04 Pemahaman Hasil 11 Pemeriksa
Penyusunan P2
. Penilaian Risiko dan PKP
. Pemeriksaan Awal .
Sebelumnya
01.
PENJELASAN
UMUM
Allia
TAHAP
01. 02. 03.
PERENCAN PEMERI PELAP
AAN KSAAN ORAN
Mengapa diperlukan
suatu perencanaan yang
memadai?
• Memungkinkan auditor untuk
memperoleh bukti yang cukup dan tepat
• Menjaga supaya biaya audit reasonable
• Menghindari kesalahpahaman dengan
auditee
02.
Pemahaman
Tujuan
Pemeriksaan
dan Harapan
Allia

Penugasan
TUJUAN INPUT
1. Laporan hasil
1.Mengetahui hasil pemeriksaan tahun
akhir dan sasaran sebelumnya
pemeriksaan yang 2. Laporan hasil
diharapkan pemantauan tindak
Pemberi Tugas lanjut
3. Survei pendahuluan
2.Mengetahui atas entitas atau objek
kriteria yang baru pertama kali
pengukuran diperiksa
kinerja penugasan 4. Database entitas
5. Hasil komunikasi
Langkah-langkah
Pemahaman Tujuan
Pemeriksaan Dan Harapan
Penugasan

Pembahasan dan Pengajuan Penetapan tujuan


pengkomunikasian tujuan pemeriksaan dan
dengan pemberi pemeriksaan dan harapan
tugas harapan penugasan
penugasan
03.
Pemahaman
Entitas dan
Proses Bisnis
Hasna
PERNYATAAN STANDAR PEMERIKSAAN 200
STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN –
SPKN 2017

14. Pemeriksa harus memperoleh pemahaman atas


entitas dan/atau hal pokok/
informasi hal pokok yang diperiksa yang diperlukan
untuk mengidentifikasi
permasalahan, menentukan materialitas, risiko, jenis
dan sumber bukti, serta
auditabilitas. (Ref: Para. A4-A6)
TUJUAN

pemahaman proses kerja risiko Hal penting dalam


pencapaian tujuan
INPUT INPUT
1. Kertas Kerja Pemeriksaan
(KKP) sebelumnya.
5. Laporan hasil pengawasan
2. Komunikasi dengan Pemeriksa
internal;
terdahulu;
6. Database entitas, database
3. Peraturan perundang-undangan
entitas dapat diperoleh melalui
yang secara signifikan
pusat data BPK dengan
berpengaruh terhadap entitas;
mekanisme e-audit; dan
4. Hasil survei pendahuluan
7. Informasi lain yang relevan
apabila entitas pertama kali
diperiksa;
Perspektif lingkungan

1 2 3
Entitas yang kegiatannya Entitas mempunyai kekuatan Entitas mempunyai
secara langsung maupun atau kuasa untuk membuat atau kekuasaan untuk
tidak langsung memengaruhi formulasi mengawasi dan
memengaruhi lingkungan kebijakan lingkungan baik mengendalikan
baik secara positif secara internasional, nasional, kegiatan lingkungan
maupun negatif;. maupun lokal; dan
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMPEROLEH
PEMAHAMAN ENTITAS

1. mendapatkan pemahaman yang mutakhir mengenai faktor – faktor


internal dan eksternal yang memengaruhi entitas;

2. memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh stakeholders utama


terhadap entitas;

3. mengidentifikasi dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan


lingkungan yang mungkin mempunyai dampak signifikan pada laporan
keuangan entitas;

4. memahami tujuan dan sasaran entitas dan pengembangan strategi usaha


untuk mencapainya;
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMPEROLEH
PEMAHAMAN ENTITAS

5. mengidentifikasi faktor sukses yang penting (critical success factors) bagi


pencapaian tujuan entitas;

6. mengidentifikasi dan mendapatkan gambaran umum proses kerja entitas;

7. mengidentifikasi proses kerja strategis entitas;

8. memahami bagaimana manajemen mengendalikan proses kerja


strategisnya untuk mencapai faktor penentu keberhasilan (critical success
factor - CSF) entitas.
Dokumentasi
Pemeriksa dapat mendokumentasikan mengenai lingkup kerja entitas dalam bentuk catatan, ringkasan mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT), atau bukti-bukti sejenis. Pendokumentasian pemeriksaan mencakup pula
pemahaman Pemeriksa mengenai sasaran tujuan, strategi, faktor sukses strategis utama, pengaruh internal dan eksternal
entitas, atau pengaruh pemangku kepentingan utama terhadap tindakan pimpinan/manajemen entitas. Dokumentasi gambaran
entitas tersebut adalah yang mempunyai dampak signifikan terhadap lingkup kerja entitas dan risiko laporan keuangan.
Dokumentasi gambaran entitas tersebut adalah yang mempunyai dampak signifikan terhadap lingkup kerja entitas dan risiko
laporan keuangan, serta bagaimana pemahaman Pemeriksa akan hal-hal tersebut dapat memengaruhi penilaian risiko secara
gabungan (combined risk assessment) atas risiko inheren dan risiko pengendalian, dan penentuan strategi pemeriksaan
04.
Pemahaman
Hasil
Pemeriksaan
Hasna

Sebelumnya
PERNYATAAN STANDAR PEMERIKSAAN 200
STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN –
SPKN 2017
A5. Pemahaman atas entitas dan/atau hal pokok/
informasi hal pokok yang diperiksa
dapat diperoleh dengan mempertimbangkan hasil
pemeriksaan sebelumnya,
termasuk di dalamnya adalah hasil pemahaman atas
pengendalian intern,
penilaian risiko, serta temuan pemeriksaan. (Ref:
Para. 14)
TUJUAN

menilai pelaksanaan analisis dampak


pemahaman proses kerja
tindak lanjut pelaksanaan tindak lanjut
dan risiko
INPUT
01. 02. 03. 04. 05. 06.
matriks dan resume hasil analisis Laporan hasil Hasil laporan hasil
laporan hasil
pemantauan tindak pemantauan pemahaman Audit TI, apabila
pemeriksaan pemantauan
lanjut atas tindak lanjut; umum atas pernah dilakukan
sebelumnya; tindak lanjut;
pemeriksaan entitas pada entitas
terperiksa
sebelumnya;
Pemantauan tindak lanjut
Pemantauan tindak lanjut adalah rangkaian kegiatan
yang dilaksanakan secara sistematis oleh BPK untuk
menentukan bahwa pejabat telah melaksanakan
rekomendasi hasil pemeriksaan dalam tenggang waktu
yang telah ditentukan oleh undang-undang.

CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.
Dokumentasi

Dokumentasi berupa narasi analisis. Dampak dari


lingkungan entitas terhadap risiko bidang kerja dan
laporan keuangan, atau dengan menambahkan
bagian baru dalam Formulir Pemahaman Entitas.
05.
PELAKSANAA
N PROSEDUR
ANALITIS
Hanif

AWAL
Prosedur analitis

Prosedur analitis menggunakan perbandingan dan


hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau
data lain tampak wajar.
Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk membantu
Pemeriksa dalam merencanakan sifat, saat, dan
lingkup untuk prosedur-prosedur lainnya di tahap
selanjutnya atau prosedur pemeriksaan yang akan
digunakan untuk memperoleh bukti-bukti
pemeriksaan untuk saldo akun atau kelas transaksi
tertentu.
Input yang diperlukan
Kertas Kerja Hasil
Dari PEMERIKSAAN Pemahaman Entitas
SEBELUMNYA.

Hasil
Laporan
Tahun Sebelumnya pemantauan
Tindak lanjut pemeriksaan
keuangan tahun sebelumnya

Diskusi infromasi
Dengan karyawan dan
Manajemen Entitas
lainnya
Bisa data keuangan maupun
nonkeuangan entitas
Teknik prosedur analitis
awal

Biasanya meliputi:
Perbandingan Penggunaan Analisis
saldo yang rasio atau hal terhadap
tercatat dengan lain yang masih industri/
data lainnya berhubungan kegiatan entitas
Hasil analisis
• membantu pemeriksa dalam mengidentifikasi area area yang berisiko
tinggi

• meningkatkan pemahaman pemeriksa atas dampak dari kejadian penting


dan kegiatan operasi/kerja entitas, kondisi keuangan, dan kemampuan
keuangan entitas

• membantu pemeriksa untuk mengidentifikasi transaksi-transaksi yang


tidak biasa, dan untuk menilai kewajaran dari perhitungan saldo
Analisis Analisis
horizontal vertikal
Biasanya digunakan antarpos Perbandingan antarpos
dalam satu jenis laporan (perkiraan) antarjenis
laporan keuangan
• Periode sama
Pos anggaran  Realisasi • Periode sama
Unsur pos  Total pos Saldo kas di neraca & LAK
Arus kas operasi &
pendapatan - belanja
• Antar periode
Realisasi 2010  realisasi 2011
Analisis dalam pemeriksaan

1 2 3 4
Unsur yang ada di Unsur yang ada di Unsur yang ada di Analisis atas unsur
neraca Laporan Realisasi Laporan Arus Kas laporan keuangan
Anggaran
06.
Pemahaman
atas sistem
pengendalian
Hanif

internal
pengertian Terkait dengan
Sistem Pengendalian • efektivitas dan
Internal (SPI) adalah suatu efisiensi operasi.
proses integral yang • keandalan dari
didesain dan laporan keuangan;
diimplementasikan oleh • ketaatan terhadap
pimpinan dan seluruh peraturan
pegawai untuk perundang-
memberikan keyakinan undangan; dan
yang memadai terhadap • pengamanan aset.
pencapaian tujuan entitas
tujuan

mengkaji pengendalian internal


yang diterapkan oleh entitas dalam
menjalankan kegiatannya secara
efektif dan efisien serta mengkaji
kemungkinan terjadinya kesalahan
dan kecurangan (misstatement dan
fraud).
5 komponen pengendalian
internal
1. Lingkungan pengendalian (Control Environment);
2. Penilaian risiko (Risk Assessment);
3. Aktivitas pengendalian (Control Activities);
4. Informasi dan komunikasi (Information and
Communication); dan
5. Pemantauan (Monitoring).
Lingkup kegiatan
Memperoleh serta
menelaah Data dan
Dokumen SPI

pemahaman spi
Kegiatan pemahaman SPI tersebut merupakan kegiatan yang terkait
Mendokumentasikan Hasil
Pemahaman SPI

dengan kegiatan perencanaan pemeriksaan pada tahap sebelumnya dan


kegiatan pengujian SPI. Mengevaluasi
Implementasi SPI

Mengidentifikasi
Sesuai dengan Juknis Pengendalian-
Pemahaman dan Pengujian Pengendalian yang ada
SPI Bab III
Mengidentifikasi
Kelemahan Pengendalian
dan tingkat Kelemahannya

Menentukan Nilai Awal


Risiko Pengendalian
1. Memperoleh dan
Data dan informasi yang
menelaah
dibutuhkan

1 2 3 4
Struktur Organisasi Seluruh uraian Prosedur Operasi Kebijakan Akuntansi
pekerjaan terkait Standar (SOP)
Pelaporan Keuangan
1. Memperoleh dan
Data dan informasi yang
menelaah
dibutuhkan

5 6 7 8
Kebijakan dan Anggaran Tahunan Laporan Laporan, KK, dan
Keputusan penting Pertanggungjawaban Program Pengawasan
Internal
1. Memperoleh dan
Data dan informasi yang
menelaah
dibutuhkan

9 10 11 12
Peraturan Perundang- Dokumen Komitmen Pemahaman TI Informas dan data
undangan Entitas (Khusus yang lain yang relevan
menggunakan)
2. Dokumentasi

narasi flowchart
Siklus akuntansi Atau bagan alir siklus
akuntansi

kuesioner
Sistem Pengendalian
Internal (SPI)
3. mengevaluasi

• Bagaimana caranya ?
● Wawancara;
● Menelaah dokumen dan
catatan;
● Melakukan observasi dan
walkthrough atas siklus
transaksi.
4. Mengidentifikasi
pengendalian
Pengendalian yang perlu
diidentifikasi adalah pengendalian
kunci, yaitu pengendalian yang
memberikan pengaruh besar terhadap
asersi-asersi manajemen terkait kelas-
kelas transaksi

CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.
5. Tingkat kelemahan pengendalian
Untuk menentukan apakah suatu kelemahan pengendalian
internal adalah material, signifikan atau tidak berdampak
(inconsequential) harus dilihat dari dua dimensi, yaitu
kemungkinan (likelihood) dan tingkat pengaruhnya
(magnitude).
Menentukan Nilai awal risiko
pengendalian
Penggunaan ukuran
kualitatif oleh
pemeriksa dalam Tingkat Tingkat Risiko Risiko Risiko
memberikan Kelemahan Pengendalian Pengendalian Pengendalian
penilaian awal atas Pengendalian Kualitatif Kuantitatif
risiko pengendalian Tidak Rendah
umumnya lebih berdampak Rendah 30%
dapat diterima.
Signifikan Sedang Sedang 70%
Material Tinggi Tinggi 100%
07.
Identifikasi dan
penilaian risiko
awal
Hany
SPKN
Lampiran I Lampiran III
Paragraf 55 Paragraf 16
Risiko Pemeriksaan Penilaian dan respon
risiko

Tujuan
Memfokuskan area
risiko
ar dr
Risiko Pemeriksaan/ Risiko Deteksi/
Audit Risk Detection Risk

ir
Risiko Bawaan/
Inherent Risk

cr fr
Risiko Pengendalian/ Risiko Kecurangan/
Control Risk Fraud Risk
Risiko Bawaan

Pengendalian

Risiko Pengendalian

Prosedur
Audit

Risiko Deteksi

Risiko Audit
Sumber Informasi (input)

Auditor Matriks
Terdahulu Risiko SPI
Proses Penilaian Risiko

01. 02. 03. 04. 05.


Tingkat Risiko Risiko salah saji Tingkat Risiko Sifat, Saat, dan Test of Details
yang dapat diterima dalam LK Deteksi Luas Prosedur
(Acceptable AR) Pemeriksaan
Dokumentasi Hasil
Pemeriksaan (output)

Matriks Risiko Formulir


Bisnis Penilaian Risiko

Matriks Penilaian
Matriks Risiko
Kecurangan
Pengendalian
08.
Penentuan batas

materialitas
Hany

awal
SPKN
Lampiran I Lampiran III
Paragraf 56 Paragraf 22
“mempertimbangankan “Konsep materialitas”
materialitas”

TUJUAN
Menentukan batas materialitas
Materialitas Materialitas
Kuantitatif Kualitatif
Nilai uang, jumlah waktu, Cara pandang, pengetahuan,
frekuensi maupun jumlah pengalaman pada situasi
unit tententu
Sumber Informasi (Input)
Hasil telaah Pemahaman SPI
umum

Kertas Kerja LK entitas


sebelumnya
Proses Penetapan
Materialitas Awal
01. 02. 03. 04.

Basis Rate Nilai Toleransi


Laba sebelum pajak, total Entitas Nirlaba nilai materialitas awal penetapan kesalahan yang
aset, ekuitas, total Entitas mencari laba (Planning Misstatement) dapat ditoleransi (tolerable
penerimaan, atau total Entitas berbasis aset misstatement).
belanja.
Dokumentasi Penetapan
Batas Materialitas (output)

Planning Tolerable
Misstatemen misstatemen
t
Laporan keuangan
t
Akun-akun atau pos-
secara keseluruhan pos keuangan secara
individual
MATERIALITAS
RENDAH
Hubungan
materialitas,
Tinggi Banyak
risiko, dan bukti
  pemeriksaan
RISIKO BUKTI
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN

Rendah Sedikit
 

MATERIALIT
 
ASTINGGI
Hubungan efek materialitas,
keadaan, dan opini
Tidak Sangat
Material
material material

Pembatasan
WTP WDP Disclaimer
ruang lingkup

SAK/SAP WTP WDP Adverse

Kondisi
WTP PP
khusus
09.
PENENTUAN
METODE UJI
PETIK
Ihsan
PENGERTIAN DAN
TUJUAN
Uji petik (sampling tests) merupakan elemen uji yang
diambil oleh Pemeriksa untuk memberikan keyakinan
tentang kualitas informasi yang disajikan dan
diungkapkan dalam laporan keuangan

Uji petik dapat menjadi alat untuk memperoleh


informasi mengenai suatu populasi tanpa melakukan
pengujian terhadap populasi tersebut secara
keseluruhan.
Langkah-Langkah
Uji Petik Pemeriksaan

Evaluasi dan
Perencanaan Pelaksanaan
Dokumentasi

1. Menentukan Tujuan 8. Mengevaluasi hasil


6. Memilih sampel
Pengujian sampel

2. Menentukan Prosedur 7. Melaksanakan 9. Mendokumentasikan


pemeriksaan yang tepat Pengujian kesimpulan

3. Memutuskan teknik
uji petik pemeriksaan

4. Mendefinisikan
populasi dan unit
sampel

5. Menentukan ukuran
sampel
Ada dua pendekatan umum dalam uji petik pemeriksaan yaitu:
(1) uji petik statistik dan
(2) uji petik non-statistik.

Uji petik statistik adalah pendekatan uji petik yang


menggunakan matematika sebagai sarana untuk menentukan
perencanaan, pemilihan, dan evaluasi sampel. Sedangkan uji
petik non statistik merupakan pendekatan pemeriksa dalam
memilih sampel dan menilai hasil pemeriksaan sampel
berdasarkan pertimbangan profesionalnya.

Pendekatan statistik maupun non-statistik memerlukan


pertimbangan profesional pemeriksa dalam perencanaan,
pemilihan dan evaluasi hasil sampel serta dalam
menghubungkan bukti audit yang dihasilkan dari sampel
dengan bukti lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo akun
atau kelompok transaksi yang berkaitan.
UJI PETIK NONSTATISTIK
Penentuan uji petik dengan metode nonstatistik ditentukan oleh
pertimbangan profesional Pemeriksa dengan memperhatikan,
antara lain cakupan dan lingkup pemeriksaan, risiko dan tingkat
materialitas, sistem akuntansi yang diselenggarakan oleh entitas
yang diperiksa, serta dengan memperhatikan asas manfaat (cost
and benefit).

Dalam menentukan sampel dengan pendekatan nonstatistik,


pemeriksa harus sudah melakukan atau memiliki:
1. pemahaman yang baik terhadap proses bisnis entitas;
2. reviu internal control telah dilakukan secara memadai; dan
3. prosedur analitis.
UJI PETIK STATISTIK
Metode uji petik statistik yang digunakan untuk menentukan
jumlah bukti dan evaluasi hasil pengujian meliputi: Attribute
Sampling dan Variabel Sampling

No. Metode Uji Petik Jenis Pengujian


1. Atribut Pengujian Pengendalian
2. Variabel Pengujian Substantif
Dokumentasi
Penggunaan metode uji petik baik
metode statistik maupun nonstatistik
harus didokumentasikan di dalam KKP.
Dokumentasi tersebut antara lain
mengungkapkan alasan penggunaan
dan gambaran umum metode uji petik
tersebut.
10.
Pemenuhan
Kebutuhan
Pemeriksa
Ihsan
TUJUAN
1. Menyusun tim pemeriksa dengan komposisi
keahlian yang sesuai dengan kebutuhan
penugasan,
2. Memberitahu anggota tim pemeriksa mengenai
penugasan yang akan dilakukan, yang meliputi
tujuan pemeriksaan, lingkup pemeriksaan, harapan
pemberi tugas, ukuran kinerja pemeriksaan, dan
3. Membagi tugas pemeriksaan sesuai keahlian
masing-masing dan mendapatkan komitmen dari
anggota pemeriksa akan peran mereka dalam
penyelesaian tugas dan memenuhi harapan
Pemberi Tugas agar dapat dilaksanakan
pemeriksaan yang efektif dan efisien.
SYARAT TIM
• Secara kolektif harus PEMERIKSA
memiliki kompetensi profesional
yang memadai
• Memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan
• Memenuhi persyaratan kemampuan/keahlian pemeriksa
• Harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari
gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi
• Memenuhi kualifikasi tambahan: memiliki keahlian di
bidang akuntansi dan pemeriksaan (auditing), memahami
prinsip akuntansi yang berlaku umum dan sebaiknya
memiliki sertifikasi keahlian.
Kualifikasi Pemeriksa
● Tim pemeriksa secara kolektif harus memiliki pemahaman yang cukup atas standar akuntansi dan
pengetahuan yang memadai atas pemeriksaan keuangan
● Di dalam tim pemeriksa, paling tidak satu orang memiliki register akuntan.
● Ketua tim harus memiliki pengalaman yang memadai paling tidak satu kali melakukan pemeriksaan
keuangan. Apabila entitas yang diperiksa cukup besar lingkup dan sasarannya, maka ketua tim dapat
dibantu dengan beberapa ketua sub tim yang telah memiliki kualifikasi yang sama dengan ketua tim.
● Pengendali teknis harus memiliki pengetahuan dan pengalaman pemeriksaan terkait dengan pemeriksaan
keuangan dan atau pernah menjadi ketua tim pemeriksa paling tidak satu kali dan atau menduduki
jabatan struktural dan atau menduduki jabatan fungsional paling tidak ketua tim senior.
● Penanggung jawab pemeriksaan keuangan adalah pemeriksa yang memiliki register akuntan dan
memiliki pengalaman yang memadai melakukan pemeriksaan keuangan atau memiliki jabatan
struktural/fungsional. Apabila entitas yang diperiksa cukup besar lingkup dan sasarannya, maka
penanggung jawab dapat dibantu dengan wakil penanggung jawab yang telah memiliki kualifikasi yang
sama dengan penanggung jawab.
● Dalam hal laporan keuangan disusun dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi, maka paling
tidak satu orang dalam tim pemeriksa memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang teknologi informasi
dan/atau pemeriksaan teknologi informasi.
Langkah-langkah dalam melakukan pemenuhan
kebutuhan Pemeriksa, antara lain:
1. mengidentifikasi peran dan kebutuhan penugasan
Dari pemahaman atas tujuan dan harapan penugasan yang telah
ditetapkan, Pemeriksa mengidentifikasi peran-peran yang diperlukan
dalam Tim Pemeriksa. Langkah-langkah tersebut berupa:
a. mengidentifikasi peran;
b. mempertimbangkan keahlian yang dibutuhkan; dan
c. mengomunikasikan tugas;
2. mendistribusikan penugasan kepada Pemeriksa; dan
3. mempertimbangkan kebutuhan jasa tenaga ahli dari luar Tim
Pemeriksa.
Dokumentasi
Dokumentasi dalam tahap
pemenuhan kebutuhan Pemeriksa ini
dapat berupa

1. risalah pembahasan dan


2. konsep surat tugas pemeriksaan.
11.
PENYUSUNAN
PROGRAM
PEMERIKSAA
N DAN
PROGRAM
Talitha

KERJA
Pernyataan Tujuan
standar
“Pemeriksa harus merancang
prosedur yang memadai Merangkum seluruh tahapan
untuk memperoleh bukti perencanaan ke dalam suatu
pemeriksaan yang memadai dokumentasi formal untuk
dan layak atas risiko mendapatkan pengesahan
kecurangan yang telah
teridentifikasi.”
- Pernyataan Standar Pemeriksaan
200 Angka 19
INPUT YANG
DIPERLUKAN
Hasil penelaahan umum Hasil pemahaman dan Hasil penilaian risiko Strategi pemeriksaan
atas entitas pengujian pengendalian pemeriksaan

Hasil penetapan batas Hasil penentuan metode uji Rencana Kerja Pemeriksaan Hasil penentuan kebutuhan
materialitas petik Tim Pemeriksa
PROGRAM
PEMERIKSAAN (P2)

1 2 3 4
Dipersiapkan atau Harus diperiksa Menjelaskan P2 yang disusun
diperbarui pada masing- dan disetujui oleh secara terperinci saat perencanaan
masing penugasan untuk penanggung jawab atas jenis, bersifat tentatif
prosedur pengujian atas sebelum waktu, dan luas
pengendalian internal dan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan substantif atas pekerjaan pemeriksaan
akun terkait
Jenis Pemeriksaan

01. 02. 03. 04.


PENGUJIAN PENGUJIAN ANALYTICAL PENGUJIAN ATAS
ATAS ATAS PROCEDURES SALDO RINCI
Disusun berdasarkan akun-akun
PENGENDALIA TRANSAKSI
 Siklus pendapatan dan penerimaan uang yang ada pada neraca dan
laporan realisasi anggaran
 Siklus belanja dan pengeluaran uang
N  Siklus pembiayaan
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur Bukti/Evidence
Examine Documentation
Scan Analytical procedures
Read Documentation
Compute Analytical procedures
Recompute Recalculation
Foot Recalculation
Trace Documentation/Reperformance
Compare Documentation
Count Physical examination
Observe Observation
Inquire Inquiries of client
Vouch Documentation
PROGRAM KERJA
PERORANGAN (PKP)
1 2
Berdasarkan P2, Ketua Tim Anggota Tim Pemeriksa
melakukan pembagian menyusun konsep PKP
tugas kepada Anggota Tim

3 4
Anggota Tim mengajukan Ketua Tim Pemeriksa
PKP kepada Ketua Tim menyetujui konsep PKP
untuk direviu
Contoh dokumen
program kerja
perorangan (PKP)
THANKS!

ANY QUESTIONS?

CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai