Anda di halaman 1dari 3

Nama: Winda Suci Ningsih

Nim : 1904431004

Kelas : AKT 3 B

BAB 13
1.
N
o Perbedaan audit keuangan audit forensik audit kinerja
audit kinarja dilakukan
dilaksanakan hanya
sesuai kebutuhan
dilaksanakan secara rutin pada saat terjadi kasus
manajemen setelah
1 Waktu tiap tahun pada akhir atau ditenggarai akan
program, kegiatan, dan
periode akuntasi terjadi kasus
anggaran selesai
kecurangan dan korupsi
dilaksanakan
bersifat umum untuk dilakukan khusus untuk
menguji kewajaran bersifat spesifik, memeriksa tingkat
2 Lingkup Audit laporan keuangan dai dilakukan untuk ekonomi, efesiensi, dan
salah saji material dan mengungkap kebenaran efektivitas pengelolaan
kesesuaian dengan PABU dibalik kasus keuangan negara
laporan kinerja
3 Objek audit organisasi, fungsi,
Laporan keuangan kasus tertentu program dan kegiatan
temuan, kesimpulan,
Opini auditor atas
menghasilkan dan rekomendasi dan
4 Hasil audit kewajaran laporan
kesimpulan siapa yang selain itu terdapat
keuangan
bersalah tindak lanjut
Standar Menggunakan standar tidak berpaku pada menggunakan standar
5
Auditor audit keuangan standar audit umum audit kinerja
Menggunakan teknik menggunakan teknik menggunakan teknik
6 Metode Audit
audit keuangan penguian kecurangan audit kinerja
peristiwa keuangan dan peristiwa keuangandan
nonkeuangan masalalu, nonkeuanagn masalalu,
7
peristiwa keuangan sekarang, dan masa sekarang, dan prediksi
Fokus audit masalalu depan masa depan
Konsep materialitas
Konsep tidak menggunakan
8 penting dalam audit tidak menggunakan
materialitas Konsep materialitas
keuangan Konsep materialitas
BPK, BPKP, KPK, PPATK,
9 Auditor BPK, KAP
KAP BPK, APIP

2. Review atas laporan keuanagn pemerintah adalah prosedur penelusuran angka-angka,


permintaan keterangan dan analitis yang harus menjadi dasar memadai bagi inspektorat untuk
memberi keyakinan terbatas atas laporan keuangan bahwa tidak ada modifikasi material yang
harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut disajikan berdasarkan
SPI yang memadai dan sesuai dengan SAP
3. Audit
Tujuan : memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip Akuntansi berterima umum dan terbatas dari salah saji material
Pelaksanaan : BPK (eksternal, auditor)
Output: Opini auditor yang dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan

Review

Tujuan : memberikan keyakinan terbatas bahwa laporan keuangan pemerintah daerah disusun
berdasarkan SPI yang memadai dan telah disajikan sesuai dengan SAP

Pelaksanaan : Inspektorat Prop/Kab/Kota (Internal auditor)

Output: rekomendasi yang dituangkan dalam laporan hasil review

4. Standar auditing sangat penting dalam mengaudit suatu laporan keuangan. Merupakan tolak
ukur antara batas yang duperbolehkan dan menentukan hasil dari kewajaran akuntabilitas
laporang keuangan sehingga menjadi lebih relevan sehingga pengguna laporan keuangan dapat
mengetahui batas kewajarannya.

5. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara terdiri atas Pendahuluan Standar Pemeriksaan dan tujuh
Pernyataan Standar Pemeriksaan (PSP), yaitu:
1. PSP No 01 tentang Standar Umum
2. PSP No 02 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan
3. PSP No 03 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan
4. PSP No 04 tentang Standar Pelaksaaan Pemeriksaan Kinerja
5. PSP No 05 tentang standat Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
6. PSP No 06 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
7. PSP No 07 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

DISKUSI

1. Menurut pendapat saya, kebiasaan masyarakat Indonesia dinilai dari hal hal yang biasa untuk
menjadi terbiasa, rasa integritas yang menurun karena banyak tekanan dan tolak ukur kekayaan
seseorang menjadi salah satu faktor. Hal ini juga berikut dengan pelemahan pengawasan,
controlling dan SDM yang kurang kompeten menjadi pemicu dalam pembobolan di bank,
perusahaan maupun pemerintah. Terutama dalam pemerintah karena sistem yang masih rawan
dengn budaya perpolitikan menjadi peluang besar dalam pembobolan keuangan ini.
2. Dalam peran akuntansi terutama audit akan terbagi menjadi 3 bagian, kita akan bahas peran
audit keuangan terlebih dahulu. Peran audit keuangan tidak mengungkap kasus kasus korupsi
hanya menilai kewajaran dan memberikan opini untuk laporan keungan. Dalam tahap
penedeteksian dan pengungkapan maka hal ini akan berlaku untuk audit forensik. Mereka
mengumpulkan data dan bukti untuuk mendeteksi apabila adanya kecurangan sehingga akan
diungkapkan dengan hasil peng auditan.
3. Hal hal yang paling kita ketahui adalah budaya korupsi hal ini karena dari hal kecil, contohnya
saja hanya menyalahkan pemerintah yang kita tahu banyak masyarakat yang melakukan korupsi
tidak hanya pemerintah saja, hal ini karena kebiasaan kecil yang menjadi terbiasa. Itu artinya
pembekalan mental dan sikap perlu dijalankan di dunia pendidikan sejak dini. Jika kita lihat dari
sudut lingkup internal maka peningkatan SDM akuntansi audit perlu dilakukan, tahap
pengawasan diperketat dan perlu melakukan controlling secra berkala untuk dijadikan bahan
evaluasi. Kita ketahui budaaya korupsi tidak akan mudah untuuk dihilangkan tapi tentu akan
tetap ada kemungkinan untuk diturunkan. Jika budaya korupsi telah menjadi tradisi maka
generasi sekarang lah yang akan memperbaharui menjadi budaya bersih korupsi. Itu artinya
pemerintah perlu menegaskan dalam UU dan perusahaan merancang SOP dengan baik dan
efektiif.

Anda mungkin juga menyukai