Anda di halaman 1dari 66

AUDITING TA 2023/ 2024

SEMESTER V
Dosen : Liza Novietta, SE., M.Si., Ak., CA.
Prodi Akuntansi – FEB Unhar Medan
Buku / Referensi :
• Auditing – A Risk-Based Approach, 11th Edition, Johnstone – Gramling –
Rittenberg, Cengage. 2019 (textbook in English)
• “Auditing & Jasa Assurance – Pendekatan Terintegrasi”, Edisi Kelimabelas, Jilid 1,
Penerbit Erlangga (by : Alvin A. Arens, Randal J. Elder, and Mark S. Beasly), 2015
• “Auditing – Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik”,
Edisi 5 Buku 1, Penerbit Salemba Empat (by: Sukrisno Agoes,
• Referensi mandiri lainnya yang sesuai dengan topic yang dibahas selama semester
berjalan
Tujuan Pembelajaran
• Introduction / Pengenalan
• Menguraikan auditing
• Membedakan antara auditing dan akuntansi
• Menjelaskan pentingnya auditing dalam mengurangi risiko informasi
• Menyebutkan penyebab risiko informasi serta menjelaskan bagaimana risiko ini dapat
dikurangi
• Menguraikan jasa assurance dan membedakan jasa audit dari jasa assurance serta
nonassurance lain yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik
• Membedakan ketiga jenis utama audit
• Mengidentifikasi jenis-jenis utama auditor
• Menjelaskan mengenai profesi akuntan publik
Tujuan Pembelajaran - new
1. Menjelaskan kebutuhan para pengambil keputusan akan informasi keuaangan dan
pengawasan internal yang layak dipercaya (reliable), dan mendiskusikan bagaimana
laporan keuangan audit memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Menjelaskan kualitas audit dan daftar pendorong kualitas audit yang tersedia pada
Financial Reporting Council’s Audit Quality Framework.
3. Mengidentifikasi persyaratan perilaku professional yang membantu auditor
mencapai kualitas audit
4. Menjelaskan dan menerapkan frameworks (kerangka kerja)untuk para professional
dan pengambil keputusan yang etis.
5. Menjelaskan factor-factor yang dipertimbangkan oleh kantor auditor atas keputusan
penerimaan dan keberlanjutan klien
Overview of Auditing
“Kebutuhan pengambilkeputusan atas informasi yang reliabel dan
peran dari audit laporan keuangan”

Ketika manager perusahaan menyusun laporan keuangan


dan mendesain sistem pengendalian internal, maka auditor
eksternal melakukan audit atas laporan keuangan, untuk
menyediakan independent assurance atas reliabilitas
laporan keuangan dan merupakan bagian dari audit yang
terintegrassi, menyediakan independent assurance atas
efektifitas pengendalian internal.
Overview of Auditing
Overview of Auditing
Mengapa Mahasiswa mempelajari
mata kuliah Auditing ??.
Mengapa harus mengambil jurusan / program studi
akuntansi, ekspektasi apa yang diharap?
Materi pokok yang dipelajari pada jurusan / program
studi akuntansi ?
Ilmu fundamental apa yang harus dikuasai oleh
seorang auditor ?

Hakekat Auditing 9
Accountancy

Accounting Auditing
Supporting
General Audit
1. Accounting principles
2. Intermediate accounting
3. Cost accounting Management audit
4. Accounting system 1. Taxes
5. Management accounting 2. Management Goverment audit
6. Advance accounting 3. Economic
4. Statistic Forensik audit
6. Government accounting 5. etc
7. Syariah accounting EDP Audit

Hakekat Auditing 10
Proses tingkat pemahaman ilmu

Auditing
Ilmu yang harus dikuasai oleh auditor
Management accounting

Advance accounting

Cost accounting

Accounting system

Intermediate accounting

Accounting principles
Hakekat Auditing 11
Career Experience vs Income
Expectation
Fresh 3 yrs 5 yrs Income B > A
graduate
Position B > A
A
Company

Change career
B
KAP

Income B < A
Position B < A

Hakekat Auditing 12
Mengapa diperlukan Audit ? (1)
• Audit atas laporan keuangan terutama • L/K perlu diaudit oleh KAP (pihak ketiga
diperlukan oleh perusahaan berbentuk yang independen), karena:
Perseroan Terbatas (PT) yang pemiliknya 1. Jika tidak diaudit, maka ada kemungkinan
adalah para pemegang saham, dimana satu L/K ts mengandung kesalahan yg tidak
disengaja atau disengaja
tahun sekali dalam RUPS, para pemegang
2. Jika sudah diaudit, dan memperoleh opini
saham akan meminta pertanggungjawaban wajar tanpa pengecualian maka pengguna
manajemen perusahaan dalam bentuk L/K bisa yakin L/K bebas dari salah saji
laporan keuangan yang material dan disajikan sesuai dengan
standar akuntansi keuangan yang berlaku
di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)

Hakekat Auditing 13
Mengapa diperlukan Audit ? (2)
• Sejak tahun 2001, perusahaan yang total • SPT yang didukung oleh audited
asetnya > Rp 25 Milyar harus financial statements lebih dipercayai
memasukkan audited financial statements oleh pihak pajak dibandingkan dengan
nya ke Departemen Perdagangan dan yang didukung oleh laporan keuangan
Perindustrian
yang belum diaudit
• Perusahaan yang sudah go public harus
memasukkan audited financial
statements-nya ke Bapepam / OJK paling
lambat 90 hari setelah tahun buku

Hakekat Auditing 14
Pengertian Auditing (1)
 Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi
 Atestasi :
1. suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang
reliabilitas dari pernyataan seseorang) => pengertian umum
2. Komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai reliabilitas
dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawab dari pihak lainnya =>
pengertian lebih sempit
 Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 2015)

Auditing dilakukan oleh orang yang independen dan kompeten.


Hakekat Auditing 15
Pengertian Auditing (2)
• Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut
(Sukrisno Agoes, 2017)
• Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti
mengenai aserti tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk
meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah
ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan

Hakekat Auditing 16
Auditing
 Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan
 Pengumpulan dan evaluasi bukti
 Auditor harus independen dan kompeten
 Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis
 Pelaporan => tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang
diperiksa
 Laporan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku umum (SAK)

Hakekat Auditing 17
Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan
Untuk melakukan audit, maka harus tersedia informasi
dalam bentuk yang dapat di verifikasi dan
beberapa standar (kriteria) yang dapat digunakan auditor
untuk mengevaluasi informasi tersebut

Laporan
SAK
Keuangan

Informasi dapat dievaluasi


informasi kriteria

Hakekat Auditing 29
Pengumpulan dan Evaluasi Bukti (1)

Bukti-bukti (Evidence) adalah informasi yang


digunakan oleh Auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diperiksa telah sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan

Laporan
SAK
Bukti-bukti keuangan
Bukti
Informasi Kriteria
Informasi

Hakekat Auditing 30
Pengumpulan dan Evaluasi Bukti (2)
Yang diperiksa adalah :
“laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-
bukti pendukungnya”

Laporan keuangan berupa :


(1) laporan posisi keuangan (neraca); (2) laporan laba rugi komprehensif; (3) laporan perubahan ekuitas; dan
(4) laporan arus kas.

Catatan-catatan pembukuan berupa:


buku harian (buku kas/bank, buku penjualan, buku pembelian, dll), buku besar, sub buku besar (piutang,
liabilitas, aset tetap, kartu persediaan)

Bukti-bukti pendukung antara lain :


bukti penerimaan dan pengeluaran kas/bank, faktur penjualan, journal voucher, dll)
Hakekat Auditing 31
Pengumpulan dan Evaluasi Bukti (3)
• Untuk mengevaluasi kewajaran, auditor harus mengumpulkan bukti-
bukti yang mendukung atau menyangkal asersi tersebut.
• Dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti audit, auditor
harus mentaati seperangkat standar yang ditetapkan oleh SPAP (Standar
Profesional Akuntan Publik) dan IAS (International Auditing Standards)
dengan berlakunya IFRS (International Financial Reporting Standards)
(untuk perusahaan besar atau public companies) atau PABK/Panduan
Audit Bisnis Kecil (untuk perusahaan kecil dan menengah)

Hakekat Auditing 32
Bentuk Bukti - Bukti
• Kesaksian lisan pihak yang Untuk memenuhi tujuan audit,
diaudit (klien) auditor harus memperoleh bukti
dengan kualitas dan jumlah yang
• Komunikasi tertulis dengan mencukupi; menentukan jenis dan
pihak luar jumlah bukti yang diperlukan;
• Observasi oleh auditor serta mengevaluasi apakah
informasi itu sesuai dengan
• Data elektronik dan data lain kriteria yang telah ditetapkan
tentang transaksi

Hakekat Auditing 33
Auditor harus independen
dan kompeten

Auditor harus memiliki kualifikasi tertentu dalam memahami


kriteria yang digunakan serta harus kompeten (memiliki
kecakapan) agar mengetahui jenis dan banyaknya bukti yang
harus dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan yang tepat
setelah bukti-bukti tersebut diuji.

Audit mempunyai nilai rendah jika auditor tidak dapat bersikap


objektif dan independen dalam pengumpulan dan
pengevaluasian bukti.
Hakekat Auditing 34
Pelaporan
Tahap terakhir dari proses audit adalah membuat
Laporan (Auditor Report), yang menyampaikan temuan -
temuan auditor kepada pemakai. Auditor mengkomunikasikan
hasil temuannya kepada pengguna laporan tersebut.

Lap Keu
Bukti Proses Laporan
Audit Audit
Informasi dan kriteria SAK

Hakekat Auditing 35
Stakeholders atas Laporan Keuangan

Government Shareholders /
stockholders
Financial
statements Bank/creditor
Management

Supplier
Employee Customer

Hakekat Auditing 36
Hubungan Antara Auditor, Klien dan Pengguna
Eksternal

Hakekat Auditing 37
Risiko Informasi
• Dengan semakin kompleksnya masyarakat, semakin besar pula kemungkinan
para pengambil keputusan menerima informasi yang tidak andal.

• Beberapa alasannya :
• Jauhnya informasi (apabila informasi diperoleh dari pihak lain, bisa saja informasi
tersebut disalahsajikan dengan sengaja ataupun tidak sengaja jauh lebih besar)
• Keberpihakan (bias) dan motif si penyedia (jika informasi yang disediakan oleh
seseorang tujuannya tidak sejalan dengan tujuan si pengambil keputusan)
• Data yang sangat banyak (semakin besar perusahaan, maka semakin besar volume
transaksi pertukaran yang diperlukan, sehingga memperbesar kemungkinan dimasukkannya
informasi yang dicatat dengan tidak tepat ke dalam catatan)
• Adanya transaksi pertukaran yang kompleks (peningkatan kompleksitas transaksi
menyebabkan standar akuntansi semakin kompleks)
Penyebab Risiko Informasi

Jauhnya sumber informasi

Bias dan motif (lain) penyedia informasi

Jumlah data besar / Data yang berlebihan

Transaksi yang kompleks

Hakekat Auditing 39
Risiko Informasi

Information
Entity Stakeholder’s
Risk of information

Reduced risk of information

Hakekat Auditing 40
Mengurangi/menekan Risiko Informasi
Pengguna informasi menguji informasi yang
diperolehnya

Pemakai menanggung (berbagi) resiko


informasi bersama-sama dengan manajemen.

Dilakukan audit atas laporan keuangan

Hakekat Auditing 41
Beda antara Auditing dan Akuntansi
Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, serta
pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara
yang logis yang bertujuan menyediakan informasi
keuangan, yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan

Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang


informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang telah
ditetapkan.
Hakekat Auditing 42
Beda proses akuntansi dan proses audit
Accounting process

evidence Journal Financial F/S


Gen Ledger
entry statement analysis

Manual
Sub G/L Computer

Audit process

Hakekat Auditing 43
Tahapan – tahapan Audit
Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon • KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal), antara
pelanggan (klien) yang membutuhkan jasa audit lain jasa yg diberikan, besarnya biaya audit (audit fee),
kapan audit dimulai, kapan laporan harus diserahkan, dll.
KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien Jika perusahaan menyetujui, maka audit proposal tsb akan
untuk membicarakan : menjadi Engagement Letter (Surat Penugasan/Perjanjian
• Alasan perusahaan untuk mengaudit laporan Kerja).
keuangannya • KAP melakukan audit field work (pemeriksaan lapangan) di
• Apakah sebelumnya perusahaan pernah diaudit oleh kantor klien.Setelah selesai audit field work, maka KAP
memberikan draft audit report kepada klien sebagai bahan
KAP lain diskusi. Apabila disetujui klien, maka KAP akan
• Apa jenis usaha perusahaan dan gambaran umum menyerahkan final audit report, tapi sebelumnya KAP harus
perusahaan tsb meminta Surat Pernyataan Langganan (Client
• Apakah data akuntansi perusahaan diproses secara Representation Letter) dari klien yang tanggalnya sama
dengan tanggal audit report dan tanggal selesainya audit
manual atau dengan bantuan komputer field work.
• Apakah sistem penyimpanan bukti-bukti pembukuan
• Setelah audit report, KAP juga diharapkan memberikan
cukup rapih Management Letter yang isinya memberitahukan kepada
manajemen mengenai kelemahan pengendalian intern
perusahaan dan saran-saran perbaikannya .
44
Jasa Assurance
• Adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan
• Penyedia jasa assurance independen dan tidak bias terkait dengan
informasi yang diperiksa
• Membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang
digunakan sebagai dasar keputusan bagi stakeholders (pihak-pihak
berkepentingan)
• Dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional lainnya
• Salah satu jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa
atestasi.
45
Jasa Atestasi (Attestation Service)
• Merupakan jenis jasa assurane dimana KAP mengeluarkan laporan
tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain
• Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori :
1. Audit atas laporan keuangan historis
2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan
3. Review atas laporan keuangan historis
4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasi
5. Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai permasalahan

46
Jasa Assurance Lainnya
Jasa Assurance Lainnya Aktivitas Jasa
Pengendalian atas dan risiko yang Menilai proses dan praktek investasi perusahaan untuk menginvestasi
berhubungan dengan investasi, mencakup risiko dan menentukan efektifitas proses tersebut
kebijakan yang terkait dengan derivatif

Mystery shopping Melakukan pembelian secara anonim untuk menilai upaya tenaga
penjualan yang berhadapan dengan pelanggan dan prosedur yang mereka
ikuti

Penilaian risiko pengumpulan, Menilai risiko keamanan dan pengendalian yang berkaitan dengan data
pendistribusian, dan penyimpanan elektronik, mencakup kememadaian penyimpanan pendukung dan di
informasi digital luar lokasi

Penilaian risiko kecurangan dan tindakan Membuat profit risiko kecurangan dan menilai kecukupan system dan
ilegal kebijakan perusahaan dalam mencegah serta mendeteksi kecurangan dan
tindakan ilegal
Jasa Assurance Lainnya (lanjutan)
Jasa Assurance Lainnya Aktivitas Jasa
Unsur-unsur organik Memberikan assurance tentang jumlah unsur-unsur organic yang
terdapat dalam produk perusahaan

Kepatuhan pada perjanjian royalti hiburan Menilai apakah royalti yang dibayarkan kepada seniman, pengarang dan
lainnya sesuai dengan perjanjian royalti

Sertifikasi ISO 9000 Membuat sertifikasi yang menyatakan bahwa perusahaan telah
memenuhi standar pengendalian mutu ISO 9000, yang membantu
meyakinkan produk perusahaan bermutu tinggi

Tanggung jawab dan keberlanjutan Laporan tentang apakah informasi dalam sebuah laporan tanggung jawab
perusahaan perusahaan konsisten dengan informasi perusahaan dan kriteria
pelaporan baku
Jasa-jasa Nonassurance yang diberikan oleh Akuntan
Publik
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar
lingkup jasa assurance, antara lain yang spesifik adalah :
1. Jasa akuntansi & pembukuan
2. Jasa pajak
3. Jasa konsultasi manajemen

49
Jenis Audit
Audit

Financial Statement
Compliance audit Operation audit
audit

. Review secara sistematik kegiatan


. Kewajaran F/S organisasi
. Sesuai dengan PABU . Tujuan :
. Bentuk laporan audit - evaluasi kinerja
. Distribusi ke PS, kreditur, Pajak - identifikasi peluang-peluang
peningkatan
- rekomendasi perbaikan dan
tindakan lebih lanjut
. Sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu
. Dilaporkan kepada yang membuat kriteria
50
Contoh Tiga Jenis Audit

51
Audit Operasional
• Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur
dan metode operasi organisasi
• Pada akhir audit operasional, manajemen mengharapkan rekomendasi
untuk memperbaiki operasi.
• Review dan penelaahan mencakup akuntansi, dan juga evaluasi atas
struktur organisasi, operasi computer, metode produksi, pemasaran dan
semua bidang lain dimana auditor menguasainya.
Audit Ketaatan (Compliance Audit)
• Dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau
ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi
• Contoh audit ketaatan pada suatu perusahaan tertutup:
• Menentukan apakah personel akuntansi mengikuti prosedur yang digariskan oleh kontroler
perusahaan
• Review tarif upah untuk melihat ketaatan dengan ketentuan upah minimum
• Memeriksa perjanjian kontraktural dengan banker dan pemberi pinjaman lainnya untuk
memastikan bahwa perusahaan menaati persyaratan –persyaratan hokum
• Menentukan apakah hipotik bank sesuai dengan regulasi pemerintah yang baru diberlakukan
Hasil audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada manajemen, bukan kepada pemakai luar.
Audit L/K (financial statement audit)
• Untuk menentukan apakah L/K (informasi yang diverifikasi) telah
dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (dalam hal ini yang
berlaku adalah SAK)
• Untuk menentukan apakah L/K telah dinyatakan sesuai dengan standar
akuntansi, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah
L/K tsb mengandung kesalahan material atau salah saji lainnya
• Auditor juga harus memahami entitas dan lingkungannya secara
mendalam, terkait : lingkungan peraturan dan strateginya.
Jenis Auditor

BPK
Government Auditor
BPKP

Auditor Internal Auditor

Auditor independen (Kantor Akuntan Publik)

• Auditor Pemerintahan (Government Auditor)


• Auditor Internal
• Auditor – Kantor Akuntan Publik
55
Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang
bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya
melakukan audit pertanggungjawaban keuangan
yang disajikan oleh unit-unit orgasisasi atau entitas
pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan
pada pemerintah

56
Auditor Pemerintah
Auditor
Pemerintah

BPKP Pajak
BPK

- Instansi pemerintah
- Lembaga tinggi negara - Lapor kpd Presiden
-Unit dibawah DEP Keu
- Memeriksa Presiden - mengaudit :
- mengaudit :
dan dibawahnya * instansi pemerintah
* proyek pemerintah pertanggungjawaban
- Laporan kpd DPR
* BUMN/BUMD pajak masyarakat
* Perusahaan swasta
dgn modal pemerintah
57
Audit internal
Audit internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan
(perusahaan swasta atau perusahaan pemerintah)

Tugas pokoknya untuk meyakinkan:


kebijakan dan prosedur telah dipatuhi
penjagaan kekayaan organisasi
Efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi
Keandalan informasi yang dihasilkan oleh bagian-bagian
organisasi

58
Auditor Independen
Auditor independen adalah auditor profesional yang
menyediakan jasanya kpd masyarakat umum untuk
memenuhi kebutuhan para pemakai informasi keuangan
Auditor independen thd klien walaupun dapat
honorarium dr klien (beda dgn profesi lain: dokter atau
pengacara)
Hrs ada izin praktek dari Menteri Keuangan

59
Jenis auditor
External auditor
Internal auditor
Govermental auditor Govermental
Private sector
sector
Company

Internal BPKP BPK


auditor

External auditor To DPR


To President director/
audit comittee
To president
To stakeholder
60
Profesi Akuntan Publik

Men Keu

IAI IAPI
IAPI = Ikatan Akuntan Publik Indonesia

Local Affiliated Bentuk Firma


Pendidik Manajemen

Akuntan
Big Five Other

61
Organisasi KAP
Partner > 10 th
Manajer 5 - 10 th
Auditor Senior 2 - 5 th
Auditor Junior 0 - 2 th

Hakekat Auditing 62
Level Staf KAP
Level Staf Pengalaman Tanggung jawab
(Tahun)
Auditor pemula 0-2 Melaksanakan sebagian besar pekerjaan detil

Senior auditor 2-5 Mengkoordinasikan dan bertanggung jawab


atau Auditor In- atas audit dilapangan, termasuk mengawasi
Charge dan mereview pekerjaan auditor pemula
Manager 5 - 10 Merencanakan audit, mereview pekerjaan
auditor senior, menjaga hubungan dengan
klien, Bertanggung jawab lebih adri satu
penugasan dalam waktu yang sama
Parner > 10 Mereview seluruh pekerjaan audit, membuat
keputusan penting, sebagai pemilik
perusahaan, memiliki tanggung jawab mutlak
untuk melaksanakan audit dan melayani klien

Hakekat Auditing 63
Gelar Akuntan dan Indonesia CPA

PTN/PTS PTN/PTS KAP IAPI


(PPA)

CPA KAP
SE Ak 3yrs
Akuntansi

Dep Keu

MSi/M.Ak Dep Keu


Bebas Register
Negara
Hakekat Auditing 64
Profesi Akuntan di Indonesia
Seorang akuntan yang mempunyai nomor • Untuk mendapat gelar akuntan, seorang
register, bisa memilih profesi sebagai: lulusan Fak Ekonomi jurusan akuntansi
• Akuntan Publik (External Auditor) (negeri atau swasta) harus mengikuti
• Pemeriksa Intern (Internal Auditor) Pendidikan Profesi Akuntan di
• Auditor Pemerintah (Government Auditor) Perguruan Tinggi tertentu dan
• Financial Accountant
mengambil 20 – 30 sks.
• Cost Accountant • Mereka yang berhak memakai gelar
• Management Accountant
akuntan harus mendaftar ke
Kementerian Keuangan untuk mendapat
• Tax Accountant
nomor register dimulai dari A dan D
• Akuntan Pendidik (sekarang namanya RNA (Registrasi
Nomor Akuntan)
65
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan ‘Auditing”?
2. Jelaskan hubungan antara jasa audit, jasa atestasi dan jasa assurance
dan berikan contohnya masing-masing!
3. Identifikasikan penyebab utama risiko informasi dan bagaimana cara
untuk mengurangi risiko informasi tersebut
4. Apa perbedaan dan persamaan dari audit atas laporan keuangan, audit
ketaatan, dan audit operasional ?
5. Sebutkan contoh-contoh audit operasional yang dapat dilaksanakan
oleh auditor internal dalam sebuah perusahaan manufaktur

Anda mungkin juga menyukai