Statement Audit
Achmad Hilal Akbar Ramadhan / 468657
Putut Bayu Panuntun / 468882
Filomena Hanindita Chandra Buana / 468699
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
1 Memperoleh Pemahaman tentang
Bisnis dan Industri
6 Menetapkan Bagaimana
Menggunakan Bukti
Komunikasi kepada
Para Pengguna
7
Komunikasi lain
yang diperlukan
Komunikasi Temuan
yang Berkaitan
Laporan Keuangan kepada komite dengan Jasa Bernilai
melalui Pendapat audit Tambah Lain
1
MEMPEROLEH PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN
INDUSTRI KLIEN
Sebelum auditor melakukan verifikasi dan analisis transaksi atau akun-akun tertentu, ia perlu mengenal lebih baik
industri tempat klien berusaha serta kekhususan bisnis klien.
Keberadaan atau Keterjadian Aset dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, serta transaksi
pendapatan dan beban terjadi dalam periode tertentu.
Kelengkapan Semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan
keuangan, telah disajikan.
Hak dan Kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah kewajiban entitas pada
tanggal tertentu.
Penilaian atau Alokasi Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban telah disajikan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.
Penyajian dan Pengungkapan Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan, diuraikan, dan
diungkapkan sebagaimana mestinya.
3 MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG MATERIALITAS
Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas sebagai suatu besaran penyimpangan
atau kesalahan penyajian atas informasi akuntansi dalam suatu kondisi tertentu, yang memungkinkan keputusan
dari orang yang mengandalkan informasi tersebut berubah atau terpengaruh karena adanya penyembunyian
atau kesalahan penyajian tersebut (FASB Concepts Statement No.2, 1980).
Tahapan dalam Menerapkan Materialitas
Perkiraan Kemungkinan Salah Saji dan Membandingkan Total Salah Saji dengan
Mempertimbangkan Awal Mengenai Materialitas
4
MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG RISIKO AUDIT
Kegiatan audit tidak menjamin bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, maka
terdapat beberapa derajat risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang tidak terdeteksi
oleh auditor.
seseorang auditor tidak hanya harus mempertimbangkan risiko audit untuk setiap saldo akun dan
golongan transaksi saja, tetapi juga setiap asersi yang relevan dengan saldo akun dan golongan transaksi
yang material.
Risiko terjadinya salah saji yang material dalam suatu asersi yang
Risiko Pengendalian tidak akan dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
struktur pengendalian intern entitas
Risiko yang timbul karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
Risiko Deteksi material yang terdapat dalam suatu asersi
5 MEMPEROLEH BUKTI MELALUI PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
auditor dapat meminta keterangan dari Dilakukan untuk memperoleh bukti Memberikan bukti tentang kelayakan
manajemen tentang kebijakan audit tentang efektivitas rancangan dan asersi laporan keuangan klien
pengendalian intern, membaca operasi kebijakan dan prosedur
prosedur, melihat pedoman-pedoman struktur pengendalian intern Prosedur analitis
akuntansi (manual) berikut bagan arus
Pengujian terinci atas
transaksi
Ketika auditor mengumpulkan bukti tentang kewajaran penyajian laporan keuangan, ia juga
menggunakan pengetahuan yang diperoleh dalam proses audit untuk menentukan apakah terdapat jasa
bernilai tambah lain yang mungkin bermanfaat bagi manajemen dan dewan direksi.
Jasa bernilai tambah (value added services) berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama audit,
meliputi:
1) Tolok Ukur Kinerja Perusahaan dan Pengukuran Kinerja
2) Perencanaan Bisnis
3) Pengukuran Risiko
4) Penilaian Bisnis
5) Rancangan dan Keandalan Sistem Informasi
7 MENGKOMUNIKASIKAN TEMUAN-TEMUAN
Auditor akan menerbitkan sebuah laporan yang memuat pernyataan pendapat tentang laporan keuangan
secara menyeluruh
Disamping menerbitkan laporan atas laporan keuangan, standar profesional mengharuskan auditor
membahas masalah-masalah tertentu dengan komite audit, atau dengan orang-orang dari tingkat
wewenang dan tanggung jawab yang setara dengan komite audit
Para CPA yang melaksanakan jasa audit juga memberikan beragam jasa-jasa lain kepada klien, seperti jasa
bernilai tambah. Para CPA biasanya menggunakan surat perikatan untuk menguraikan lingkup jasa dan
perjanjian imbalan.
TERIMAKASIH