Anda di halaman 1dari 8

BAB 5

ANALISIS HASIL PENELITIAN


5.1. Data Penelitian

Penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Radiasi Sinar-X Radiografi Periapikal

Terhadap Jumlah Trombosit Mencit (Mus-musculus)” telah dilaksanakan di

Laboratorium Histologi Balai Veteriner Banjarbaru dan Bagian Radiologi Rumah

Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Banjarmasin pada bulan Januari-Maret

2019. Penelitian ini menggunakan 24 mencit jantan yang berumur 3-4 bulan dengan

berat badan 25-30 gram, sebelum diberikan perlakuan mencit diadaptasikan selama 7

hari dengan diberi pakan BR2 Comfeed dan minuman aquades standar. Mencit yang

sudah diadaptasikan selama 7 hari akan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu

kelompok kontrol yang tidak diberikan radiasi sinar-X, kelompok perlakuan pertama

dengan pemberian radiasi sinar-X sebanyak 1 kali, kelompok perlakuan kedua dengan

pemberian radiasi sinar-X sebanyak 7 kali, dan kelompok perlakuan ketiga dengan

pemberian radiasi sinar-X sebanyak 10 kali.

Pada saat melakukan radiasi sinar-X pada mencit peniliti juga menghitung besar

dosis radiasi sinar-X yang diserap oleh mencit. Pada tabel 5.1. akan menunjukkan rata

rata besar dosis radiasi sinar-X radiografi periapikal yang diserap oleh mencit pada 1

kali, 7 kali dan 10 kali radiasi.


Tabel 5.1 Rata-rata (Mean) Dosis radiasi sinar-X radiografi periapikal yang diterima

oleh mencit pada 1 kali, 7 kali dan 10 kali radiasi.

Kelompok N Mean Std. Deviation

1 kali paparan 6 .9217 .01175

7 kali paparan 6 6.6248 .11497

10 kali paparan 6 9.8410 .19855


Pada
Total 18 5.7959 3.79715
tabel 5.1

menunjukkan bahwa rata-rata dosis radiasi yang diterima oleh mencit pada 1 kali

penyinaran radiasi sinar-X adalah sebesar 0,92 mGy, dosis yang diterima oleh mencit

pada 7 kali penyinaran radiasi sinar-X adalah sebesar 6,62 mGy, dan dosis yang

diterima oleh mencit pada 10 kali penyinaran radiasi sinar-X adalah sebesar 9,8 mGy.

Dua puluh empat jam setelah dilakukan radiasi sinar-X radiografi periapikal

pada mencit, dilakukan pengambilan darah untuk dilihat jumlah trombosit pada

mencit. Pada tabel 5.2 menunjukkan penurunan dari rata-rata jumlah trombosit pada

mencit setelah dilakukan radiasi sinar-X radiografi periapikal dengan 1 kali, 7 kali,

dan 10 kali radiasi sinar-X.

Tabel 5.1 Rata-rata (Mean) jumlah trombosit pada mencit yang tidak diberikan

penyinaran radiasi sinar-X (kelompok kontrol) dan pada mencit yang diberikan

penyinaran radiasi sinar-X radiografi periapikal.


Grup N Mean Std. Deviation

(103 sell/ μL)

kontrol 6 382.000
5.2915
1 kali paparan 6 375.833 7.6267

7 kali paparan 6 361.333 8.7101

10 kali paparan 6 350.167 12.6715

Total 24 367.333 15.2106

Jumlah trombosit pada mencit


390.000
382
380.000
375.83
370.000
361.33
360.000 Jumlah trombosit
350.000 350.17

340.000

330.000
l ... ... ..
ntro la i p la i p ali .
k
Ko 1
k
7
k
10

Gambar 5.1. Diagram rata rata jumlah trombosit pada mencit.

Pada diagram 5.1. menunjukkan terjadinya penurunan jumlah trombosit setelah

mencit menerima radiasi sinar-X. Semakin besar frekuensi penyinaran radiasi sinar-X

pada mencit maka semakin besar jumlah penurunan trombosit pada mencit. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin banyak frekuensi pengulangan radiografi periapikal

maka semakin besar efek yang ditimbulkan kepada tubuh.

5.2 Analisis dan Hasil Penelitian


Hasil data rata-rata jumlah trombosit yang didapat dari masing-masing

perlakuan dilakukan tabulasi, kemudian dilakukan uji normalitas ,menggunakan

Saphiro-Wilk . Hasil uji normalitas pada kelompok kontrol dan pada kelompok

mencit yang diberikan radiasi sinar-X radiografi periapikal sebanyak 1, 7 dan 10 kali

paparan dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Hasil Uji Normalitas Saphiro-Wilk jumlah trombosit mencit pada

kelompok kontrol dan pada kelompok mencit yang diberikan radiasi sinar-X

radiografi periapikal sebanyak 1, 7 dan 10 kali

Grup Df Sig.
Kontrol 6 .308
1 kali paparan 6 .798
7 kali paparan 6 .968
10 kali paparan 6 .294

Pada tabel 5.3. menunjukkan hasil uji normalitas Saphiro-Wilk jumlah

trombosit mencit pada kelompok kontrol dan pada kelompok mencit yang diberikan

radiasi sinar-X radiografi periapikal sebanyak 1, 7 dan 10 kali didapatkan p > 0.05.

Hal tersebut menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, kemudian data dilakukan
uji homogenitas menggunakan Levene’s test dan didapatkan hasil adalah p = 0,170 (p

> 0,05 ) yang menunjukkan bahwa data terdistribusi homogen.

Data yang terdistribusi normal dan homogen dilanjutkan dengan analisis data

menggunakan analisis parametrik One-way ANOVA dengan tingkat kepercayaan

95%. Hasil uji One-way ANOVA menunjukan nilai p=0,000 (p<0,05) yang

menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Kemudian analisis

data dilanjutkan dengan uji lanjutan yaitu uji Post Hoc Bonferroni untuk mengetahui

kelompok manakah yang memberikan perbedaan signifikan.

Tabel 5.4. Hasil Uji Statistik Post Hoc Bonferroni untuk jumlah trombosit

kontrol 1 kali paparan 7 kali paparan 10 kali paparan


kontrol 1,000 0,004 0,000
1 kali paparan 1,000 0,067 0,000
7 kali paparan 0,04 0,067 0,262
10 kali paparan 0,000 0,000 0.262

Keterangan :

Hijau : Terdapat perbedaan yang signifikan (p < 0,05)


Biru : Tidak terdapat perbedaan :yang signifikan (p > 005)
Dari tabel 5.4 menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah trombosit yang

signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok 7 kali penyinaran radiasi sinar-

X, antara kelompok kontrol dengan kelompok 10 kali penyinaran radiasi sinar-X, dan

antara kelompok 1 kali penyinaran radiasi sinar-X dengan kelompok 10 kali

penyinaran radiasi sinar-X. Penurunan jumlah trombosit yang tidak signifikan terjadi
antara kelompok kontrol dengan kelompok 1 kali penyinaran radiasi sinar-X, antara

kelompok 1 kali penyinaran radiasi sinar-X dengan kelompok 7 kali penyinaran

radiasi sinar-X, dan antara kelompok 7 kali penyinaran radiasi sinar-X dengan

kelompok 10 kali penyinaran radiasi sinar-X. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

penurunan jumlah trombosit yang signifikan pada 7, 9, dan 10 kali frekuensi

pengulangan radiasi sinar-X radiografi periapikal, dan terdapat penurunan jumlah

trombosit yang tidak signifikan pada 1, 3, dan 6 kali pengulangan frekuensi radiasi

sinar-X radiografi periapikal.

BAB 6
ANALISIS HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian Pengaruh Radiasi Sinar-X Radiografi Periapikal Terhadap

Jumlah Trombosit Mencit (Mus-musculus) menunjukkan bahwa terdapat penurunan

jumlah trombosit yang tidak signifikan pada penyinaran radiasi sinar-X radiografi

periapikal sebanyak 1,3, dan 6 kali. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa
terdapat penurunan jumlah trombosit yang bermakna pada penyinaran radiasi sinar-X

radiografi periapikal sebanyak 7,9, dan 10 kali.

Penyerapan dosis radiasi sinar-X yang lebih besar akan berakibat pada

penurunan jumlah trombosit yang lebih signifikan, oleh karena itu International

Atomic Energy Agency (IAEA) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

membuat batasan dosis yang boleh diserap oleh pasien untuk pemeriksaan radiografi

intraoral adalah sebesar 7 mGy. Berdasarkan hasil penelitian ini rata-rata dosis yang

dihasilkan pada 1 kali penyinaran radiasi sinar-X adalah 0,9 mGy, pada 3 kali

penyinaran radiasi sinar-X adalah 2,9 mGy, dan pada 6 kali penyinaran radiasi

sinar-X adalah 5,6 mGy. Dosis yang dihasilkan pada 1,3 dan 6 pengulangan tersebut

berada dibawah batasan dosis yang telah ditetapkan BAPETEN yaitu 7 mGy. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa jika dosis diberikan masih berada jauh dibawah 7

mGy, maka efek radiasi sinar-X radiografi periapikal terhadap penurunan jumlah

trombosit tidak signifikan (Hiswara dkk, 2010; Garau dkk, 2011; Haygood, 2013) .

Berdasarkan hasil penelitian ini rata-rata dosis yang dihasilkan pada 7 kali

penyinaran radiasi sinar-X adalah 6.6 mGy, pada 9 kali penyinaran radiasi sinar-X

adalah 9 mGy, dan pada 10 kali penyinaran radiasi sinar-X adalah 9,8 mGy.

Penurunan jumlah trombosit yang signifikan terjadi pada dosis radiasi sinar-X yang

diterima mencit sebanyak 6,6 mGy, 9 mGy dan 9,8 mGy. Dosis yang diterima mencit

pada 6,6 mGy tersebut mendekati batasan dosis yang ditetapkan oleh BAPETEN

pada saat radiografi intraoral yaitu sebesar 7 mGy. Hal ini menunjukkan bahwa dosis
radiasi sinar-X radiografi periapikal yang sudah mendekati 7 mGy memiliki efek

yang signifikan terhadap penurunan jumlah trombosit. Dosis yang diterima mencit

pada 9, dan 9,8 mGy tersebut sudah melebihi batasan dosis 7 mGy. Efek radiasi sinar-

X radiografi periapikal yang sudah melebihi 7 mGy memiliki efek yang signifikan

terhadap penurunan jumlah trombosit. Peningkatan dosis radiasi sinar-X yang diserap

oleh tubuh menyebabkan peningkatan kerusakan sel didalam tubuh. Hal tersebut

berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu dengan peningkatan dosis radiasi sinar-X

radiografi periapikal maka penurunan jumlah trombosit semakin signifikan (Hiswara

dkk, 2010; Haygood, 2013; El shanshory dkk, 2016; ).

Penurunan jumlah trombosit pada penelitian ini diakibatkkan adanya

gangguan produksi trombosit. Gangguan produksi trombosit terjadi karena adanya

energi ionisasi dari radiasi sinar-X yang menyebabkan apoptosis pada Hematopoietic

stem cells (HSC) di sumsum tulang (Laksmiastuti, 2010; Sherer dkk, 2011; Shao dkk,

2014). HSC yang mengalami apoptosis dikarenakan energi ionisasi sinar-X baik itu

yang secara langsung mengenai sel maupun yang tidak langsung melalui

pembentukan radikal bebas menyebabkan kerusakan DNA sel secara DSB.

Paragraf ke 4 menjelaskan efek penurunan terhadap perawatan jadi perdarahan

Peragraf ke 5 menjelaskan alara

Paragraph ke 6 kekurangan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai