MADURA DI MADURA
Nurgiartiningsih, V. M. A
Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sistem breeding sapi Madura
di pulau Madura dan karakterisasi performans produksi sapi Madura pada sistem
breeding yang teridentifikasi. Materi yang digunakan adalah 200 ekor sapi
Madura umur 6, 12, dan 24 bulan terdiri dari 93 ekor sapi Madura murni (M), 86
ekor sapi hasil persilangan generasi pertama (LM-G1) dan 21 ekor sapi hasil
persilangan generasi ke dua (LM-G2) di Pulau Madura. Data dianalisis dengan
analisis ragam acak lengkap pola searah dengan mengaplikasikan software
GENSTAT). Berdasarkan hasil pengamatan diketahui 46,5% dari total sampel
menganut sistem breeding pemurnian sapi Madura, 43% sistem breeding
persilangan generasi pertama, sedangkan sisanya (10,5%) adalah sistem breeding
persilangan generasi ke dua. Pada semua umur yang diamati, jenis kelamin tidak
memberikan pengaruh yang nyata pada ukuran tubuh pada tiga kelompok
perlakuan (M, LM-G1 dan LM-G2). Panjang badan (PB) dari M umur 6 bulan
adalah 110,6229,65 cm, nyata lebih panjang (P<0,5) dibandingkan dengan PB
pada LM-G1 (93,407,48 cm) maupun LM-G2 (105,009,34 cm). Rataan TG
(cm) pada umur 12 bulan pada M, LM-G1 dan LM-G2 berturut-turut adalah
107,20 7,73 112,50 9,79 116,502,12 cm. Rataan LD umur 24 bulan pada sapi
M, LM-G1 dan LM-G2 masing-masing sebesar 140,9019,52; 160,2012,96;
173,50 7,97 cm. Pada umur 12 dan 24 bulan performans sapi hasil persilangan
cenderung lebih tinggi daripada sapi Madura murni.
ABSTRACT
Research was done to identify breeding system of Madura cattle in Madura
Island and characterization of productive performance of Madura cattle in the
identified breeding system. Material used was 200 Madura cattle which consisted
of 93 pure Madura cattle (M), 86 first generasion crossbred (LM-G1) and 21
second generation crossbred (LM-G2). Data were analyzed using ANOVA one
way classification applying software GENSTAT (Anonymous, 2008). Results
showed that breeding system of pure Madura breed occupied 46.3% of samples,
43% and 10.5% were crossbreeding of first generasion and second generation of
Limousin and Madura cattle, respectively. Performance of M, LM-G1 and LM-G2
was not affected by sex. Body length of M at 6 months of age was 110.6229.65
24 Sistem breeding dan performans hasil persilangan sapi ................. Ani V.M.A
pada sistem breeding yang individu j dan rataan populasi;
teridentifikasi. i pengaruh tetap dari perlakuan i;
Eij = error percobaan acak
MATERI DAN METODA
Penelitian ini dilakukan
dengan observasi langsung di lapang HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil
dengan metode pengambilan sampel
pengamatan ditengarai bahwa sistem
secara purposive sampling di empat
breeding model persilangan
Kabupaten (Bangkalan, Sampang,
menggunakan inseminasi buatan
Pamekasan dan Sumenep) di pulau
semen pejantan Limousin telah
Madura. Pada penelitian ini ada tiga
banyak diterapkan di empat
kelompok materi penelitian sebagai
kabupaten di Madura. Hasil
hasil dari sistem breeding yang
eksplorasi silsilah pada sapi Madura
diamati yaitu:
yang diambil dari masing-masing
Sapi Madura (M) merupakan
kabupaten menggambarkan bahwa
hasil perkawinan antar sapi
46,5% dari total sampel adalah
Madura
menganut sistem breeding pemurnian
Sapi hasil persilangan generasi sapi Madura 43% sistem breeding
pertama (LM-G1) merupakan persilangan generasi pertama,
hasil perkawinan antara pejantan sedangkan sisanya (10,5%) adalah
Limousin dengan sapi Madura sistem breeding persilangan generasi
Sapi hasil persilangan generasi ke dua yaitu hasil persilangan antara
ke dua (LM-G2) merupakan hasil pejantan Limousin dengan sapi hasil
perkawinan antara pejantan persilangan generasi pertama.
Limousin dengan hasil Sebagian besar peternak yang
pekawinan generasi pertama mengembangkan sapi Madura murni
(LM-G1) menerapkan sistem perkawinan alam
Materi yang digunakan menggunakan pejantan milik
adalah 200 ekor sapi Madura umur 6, peternak lain (82,74%), sedangkan
12, dan 24 bulan yang terdiri dari 93 sisanya (17,26%) menerapkan
ekor M, 86 ekor LM-G1 and 21 ekor inseminasi buatan menggunakan
LM-G2. Data kuantitatif performan semen pejantan Sapi Madura yang
produksi yang diamati adalah lingkar diproduksi oleh BBIB (Balai Besar
dada (LD), panjang badan (PB) dan Inseminasi Buatan). Pejantan yang
tinggi gumba (TG). Data dianalisis digunakan sebagai pemacek tersebar
dengan analisis ragam acak lengkap di beberapa desa di masing-masing
pola searah dengan mengaplikasikan kabupaten. Berdasarkan hasil
software GENSTAT (Anonimus, wawancara dengan peternak
2008). Model statistik yang disimpulkan bahwa ada
digunakan untuk analisis data adalah kecenderungan kawin alam
sbb: memberikan keturunan dengan
Yij i Eij performans produksi yang lebih baik
Dimana: Yij sifat kuantitatif yang dibandingkan dengan keturunan hasil
diukur (LD, PB atau TG) pada dari inseminasi buatan. Pernyataan
Tabel 1. Ukuran Tubuh Umur 6 Bulan berdasarkan Jenis Kelamin Jantan dan
Betina
Ukuran Tubuh Jantan (14 ekor) Betina (20 ekor)
LD (cm) 124,1 119,7
PB (cm) 101,3 99,2
TG (cm) 108,9 100,7
26 Sistem breeding dan performans hasil persilangan sapi ................. Ani V.M.A
pemeliharaan tidak berpengaruh TG sapi Madura murni (M), hasil
nyata pada ukuran tubuh maka persilangan generasi pertama (LM-
analisis pengaruh sistem breeding G1) dan hasil persilangan generasi ke
tidak memperhitungkan ke dua dua (LM-G2) umur 6 bulan disajikan
faktor tersebut. Rataan LD, PB dan pada tabel 3.
.
Tabel 3. Rataan LD, PB dan TG (cm) pada umur 6 bulan pada sapi M, LM-G1
dan LM-G2
Ukuran Tubuh M (7) LM-G1 (18) LM-G2 (9)
LD (cm) 124,6023,13 117,307,81 127,408,31
PB (cm) 110,6229,65a 93,407,48b 105,009,34c
TG (cm) 100,9011,52 105,2014,30 104,3010,37
* Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,5)
Tabel 4. Ukuran Tubuh Umur 12 Bulan berdasarkan Jenis Kelamin Jantan dan
Betina
Ukuran Tubuh Jantan (14) Betina (20)
LD (cm) 124,1a 119,7b
PB (cm) 101,3 99,2
TG (cm) 108,9 100,7
* Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,5)
28 Sistem breeding dan performans hasil persilangan sapi ................. Ani V.M.A
Table 6. Rataan LD, PB dan TG (cm) pada umur 12 bulan pada sapi M, LM-G1
dan LM-G2 107,20 7,73 112,50 9,79 116,502,12
Tabel 7. Ukuran Tubuh Umur 24 Bulan berdasarkan Jenis Kelamin Jantan dan
Betina
Ukuran Tubuh Jantan (11) Betina (52)
LD (cm) 152,7 152,9
PB (cm) 120,6 124,4
TG (cm) 124,3 126,0
Table 9. Rataan LD. PB dan TG (cm) pada umur 24 bulan pada sapi M. LM-G1
dan LM-G2
Ukuran Tubuh M (28) LM-G1 (29) LM-G2 (6)
LD (cm) 140,9019,52a 160,2012,96 b 173,50 7,97b
PB (cm) 115,5016,28 a 128,4010,24 b 139,80 3,97 b
TG (cm) 121,7017,37 127,5011,55 135,7012,47
Huruf berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01)
30 Sistem breeding dan performans hasil persilangan sapi ................. Ani V.M.A
melaporkan bahwa LD, PB dan TG performans produksi terutama bobot
sapi Madura murni adalah sebesar lahir. bobot umur 1 dan 2 tahun serta
129,12; 103,84 dan 107,57 cm performans reproduksi terutama
identifikasi pejantan perlu dilakukan
KESIMPULAN DAN SARAN sebagai dasar untuk melakukan
Berdasarkan hasil evaluasi peningkatan genetik yang
pengamatan dapat disimpulkan akurat. Penerapan sistem breeding
bahwa 1) di semua kabupaten di perkawinan silang menggunakan
pulau Madura telah diterapkan 3 pejantan Limousin pada sapi Madura
macam sistem breeding yaitu: sistem memerlukan kajian yang lebih
breeding pemurnian yaitu mendalam berdasarkan data-data
perkawinan antar sapi Madura untuk performans produksi di lapang yang
menghasilkan sapi Madura murni, lebih mewakili populasi di empat
sistem breeding persilangan I yaitu kabupaten di pulau Madura.
perkawinan antara semen pejantan
sapi Limousin dengan induk sapi DAFTAR PUSTAKA
Madura untuk menghasilkan sapi Anonimus. 2008. GENSTAT 12th
hasil persilangan generasi pertama ed. VSN International Ltd.
dengan komposisi darah 50% Harmadji. 1992. Prospek
Limousin : 50% Madura dan sistem Pengembangan Sapi Madura.
breeding persilangan II yaitu Dalam Proseding Pertemuan
perkawinan antara semen pejantan Ilmiah Hasil Penelitian dan
sapi Limousin dengan induk sapi Pengembangan Sapi Madura. 59-
hasil persilangan I untuk 66.
menghasilkan sapi hasil persilangan Nurgiartiningsih. V. M. A.. G.
generasi ke dua dengan komposisi Ciptadi. Aryogi. dan D. B.
darah 75% Limousin : 25% Madura; Waluyo. (2008). Analysis of
2) Panjang badan pada umur 6 bulan Productive Performans on
cenderung lebih tinggi dibandingkan Crossbred Cattle (F1) of Local
ke dua kelompok hasil persilangan; Indonesian Breed with Exotic
3) Pada umur 24 bulan sapi hasil Breed In Proc 13th AAAP Animal
persilangan menunjukkan Science Congress. page 46.
performans LD dan PB yang lebih Soehadji. 1992. Kebijakan
tinggi daripada sapi Madura murni; Pengembangan Ternak Potong di
3) Sapi hasil persilangan generasi Indonesia Khusus Sapi Madura.
pertama menampilkan performans Dalam Proseding Pertemuan
ukuruan tubuh yang lebih optimal Ilmiah Hasil Penelitian dan
dibandingkan dengan hasil Pengembangan Sapi Madura. 1-
persilangan generasi ke dua. 12.
Saran yang perlu
ditindaklanjuti adalah rekording