Anda di halaman 1dari 9

V.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN

Karakteristik Peternak sapi Pasundan ≥ 50 persen berumur 31-45 tahun

dengan pendidikan SMPTP dan ≥ 70 persen bekerja sebagai petani dan peternak

dengan kepemilikan 5-10 ekor dan pengalaman beternak 11-20 tahun. Kondisi ini

sangat menunjang terhadap aspek pelestarian sapi Pasundan, namun untuk

optimalisasi keberhasilan pelestarian perlu adanya penguatan dibidang pendidikan

dan pelatihan terkait penguasaan teknologi dibidang peternakan.

Karakteristik kuantitatif Sapi Pasundan di wilayah Pesisir selatan dan wilayah

Priangan utara relative sama dengan karakteristik sapi Pasundan pada petikan SK

Menteri Pertanian Republik IndonesiaNomor1051/Kpts/RI/SR.10/2014, dengan

rataan untuk sapi Pasundan betina memiliki Panjang Badan 109.17±2.46 cm, Tinggi

Badan 111.16±2.40 cm, Lingkar Dada 133.50±2.93 cm dan Bobot Badan

204.0±34.50 kg, sedangkan untuk sapi Pasundan jantan memiliki rataan Panjang

Badan 122.17 ±2.92 cm, Tinggi Badan 115.52±3.13 cm, Lingkar Dada 144.16± 2.80

cm dan Bobot badan 257.0 ±12.0 kg.

Kinerja reproduksi sapi Pasundan hasil survei baik di wilayah Priangan Utara

maupun di Pesisir Selatan, mengalami penundaan pubertas dan terjadinya berahi

tenang (silent heat), dengan rataan umur pubertas 21-24 bulan dan calving interval

14 bulan , S/C (1.3-1.6), serta conception rate (65.0 %) dan angka kelahiran/ calving
221
rate (70.25 %). kinerja reproduksi sapi pasundan di wilayah Pesisir Selatan lebih

tinggi dibanding wilayah Priangan Utara

Introduksi teknologi ( induksi hormon eksogen ) mampu memperbaiki kinerja

reproduksi sapi Pasundan di wilayah Priangan Utara dan Pesisir Selatan, terutama

menurunnya service per conception (S/C) dari 1.50 menjadi 1.15( 30.44%), dan

meningkatnya angka konsepsi dari 60.0 % menjadi 85.0 % (30.44%%), dan angka

kelahiran dari 70.25% menjadi 87.70% (41.60%). Sapi Pasundan di wilayah Pesisir

Selatan memiliki kinerja reproduksi lebih baik daripada di Priangan Utara meliputi

skor intensitas berahi, Service per Conception (S/C), angka kebuntingan, angka

kelahiran, dan bobot pedet yang dilahirkan di wilayah Pesisir Selatan masing-masing

adalah; 1.1, 95%; 85%; dan 21.51±0.71kg; sedangkan di Priangan Utara masing-

masing adalah 1.2 ; 75%; 70%; dan 19.95±2.02 kg.

Peningkatan kinerja reproduksi di wilayah Pesisir Selatan sejalan dengan

peningkatan konsentrasi hormon konseptus dan hematologis, namun metabolit darah

lebih rendah dibandingkan di wilayah Priangan Utara. Konsentrasi estrogen dan

progesteron di wilayah Pesisir Selatan meningkat sebesar 16.78 dan 17.10%,

sedangkan eritosit, leucosit, dan hemoglobin masing-masing meningkat sebesar 1.72

%, 1.43 %, dan 1.90% dibandingkan di Priangan Utara. Sebaliknya β-hidroksi

butirat acid (BHBA), blood urea nitrogen (BUN), dan non esterified fatty acid

(NEFA) di wilayah Priangan Utara masing-masing meningkat sebesar 20.7%, 4.13 %,

1.7% sesuai dengan terjadinya negative energy balance. Kondisi ini secara tidak
222
langsung berdampak terhadap kinerja reproduksi sapi Pasundan di wilayah Pesisir

Selatan dengan peningkatan intensitas berahi, service per conception, conception

rate, calving rate, dan bobot lahir masing-masing adalah 40%, 9%,26%,13.3% dan

19.10% dibandingkan di wilayah Priangan Utara

Konsentrasi hormon estrogen dan progesterone mempunyai hubungan positif

yang kuat dan berbanding lurus dengan service preconception( 55.9; 38.75),

conception rate ( 70.5; 75.4), calving rate(63.2; 55.2) dan memiliki hubungan yang

lemah terhadap bobot lahir pedet (24.8;15.45). Konsentrasi eritrosit, leucosit dan

hemoglobin memiliki hubungan yang lemah dan berbanding lurus terhadap service

preconception(21.8;21.8;15.0) , conception rate ( 12. 57; 21.1; 19.9), calving rate (

31.2; 29.05; 60.9). Konsentrasi β-hidroksi butirat acid (BHBA), blood urea nitrogen

(BUN), dan non esterified fatty acid (NEFA) memiliki hubungan lemah dan

berbanding terbalik dengan service preconception( 8.45; 23.55; 22.7), conception

rate ( 31.25;29.05;35.95) dan calving rate (31.25; 29.05; 60.9 ), namun memiliki

hubungan yang kuat dan berbanding terbalik terhadap bobot lahir pedet (50.4; 54.05;

51.2 ).

Secara keseluruhan aplikasi teknologi reproduksi dapat meningkatkan rataan

bobot lahir pedet dari 17.59±0.71 kg dengan kisaran 15-20 kg menjadi 20.95±2.02 kg

dengan kisaran 17-24 kg atau meningkat 19.10 %. Kondisi ini membawa dampak

terhadap peningkatan keuntungan dari Rp Rp. 15.425.000,- dengan B/C 0.55 menjadi

Rp Rp. 21.687.000 dengan B/C sebesar 0.74 atau dapat meningkatkan keuntungan
223
sebesar 40.59 % dalam 15 bulan setara 32. 47 % / tahun dibandingkan kontrol

(pada Tahap I).

B. IMPLIKASI

Sebagai tindak lanjut / implikasi dari hasil penelitian ini, didalam upaya

pelestarian dan pengembangan sapi Pasundan, maka induksi hormon eksogen pada

sapi Pasundan yang disertai dengan perbaikan tata laksana pakan dan tatalaksana

pemeliharan, merupakan hal penting dalam meningkatkan kinerja reproduksi dan

morfometrik / ukuran tubuh sapi Pasundan di masa yang akan datang Dengan

demikian kiranya induksi hormon eksogen dapat menjadi salah satu program

Pemerintah dalam Pengembangan sapi Pasundan di Jawa Barat.

Guna mempertahankan aspek produksi tetap baik sesuai dengan yang ditetapkan

pemerintah, perlu perbaikan pakan, bibit, perkawinan melalui inseminasi buatan atau

alam, serta manajemen pemeliharaan yang baik. Terkait hal tersebut perlu adanya

peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak di bidang manajemen reproduksi,

managemen pakan dan managemen tatalaksana pemeliharaan yang dilaksanakan

terprogram dan berkesinambungan

Dalam upaya pelestarian dan pengembangan sapi Pasundan , kiranya Pemerintah

perlu memberikan insentif yang menarik bagi pelaku usaha pembibitan sapi

Pasundan. Insentif yang diberikan kepada peternak dapat berupa kredit permodalan
224
dengan suku bunga yang kompetitif atau dapat diberikan dalam bentuk bantuan sapi

hidup dengan sistim bergulir

Selanjutnya implikasi dari penelitian ini adalah tersusunnya naskah karya tulis

ilmiah yang diterbitkan pada jurnal Nasional terakreditasi dan jurnal international,

meliputi sebagai berikut

225
226
PUBLIKASI INTERNATIONAL 2. DARI DISERTASI INI
The Faculty of Animal Science
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

2ND ANIMAL SCIENCE AND FOOD


TECHNOLOGY CONFERENCE

LETTER OF ACCEPTANCE

This is a confirmation that the paper:

Title : Study of Economic Estimates on Pasundan Cattle Induced by


Prostaglandins and Gonadotropin Releasing Hormones in Garut and Bogor Regencies
Abs Code : K_014
Author (s) : Euis Nia Setiawati1, Mas Yedi Sumaryadi2, Dadang Mulyadi
Saleh2 and Vony Armelia2

Affiliation : 1Animal Health Training Center, Cinagara Bogor


2Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

is accepted for Oral Presentation at the 2nd Animal Science and Food
Technology (AnSTC) 2020. If the author(s) do not submit the full paper till October
12th, 2020 the author(s) are considered resigning as the presenter(s).

This letter is solely made for authorized use.

Sincerely Yours,

Moch. Sugiarto, Ph.D Conference Chair

227
PUBLIKASI NASIONAL DARI DISERTASI INI

Fakultas Peternakan

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI DAN AGRIBISNIS PETERNAKAN SERI 7 (STAP


VII)-WEBINAR

LETTER OF ACCEPTANCE (LoA)

Berdasarkan hasil seleksi abstrak yang telah dilakukan oleh tim reviewer, dengan ini panitia
menginformasikan bahwa artikel ilmiah dengan

Judul : Hubungan Antara Intensitas Berahi dengan Konsentrasi Estradiol Pada Sapi
Pasundan yang Disinkronisasi Prostaglandin dan Gonadotropin Releasing Hormon
Kode : ABS_A_028
Penulis : Euis Nia Setiawati, Mas Yedi Sumaryadi dan Vony Armelia
Institusi : Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

dinyatakan diterima untuk dipresentasikan pada Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis
Peternakan Seri 7 (STAP VII)-Webinar Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman tahun
2020, tanggal 27 Juni 2020.

Selanjutnya bagi penulis, harap mempersiapkan naskah dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta yang menghendaki naskahnya dipublikasikan dalam e-prosiding, membuat full paper
dengan template yang dapat diunduh melalui https://bit.ly/templete_STAPVII.
2. Peserta diwajibkan mengunggah power point paparan dan full paper (bagi yang
menghendaki publish dalam e-prosiding) melalui https://bit.ly/P-and-F
maksimal tanggal 25 Juni 2020.
3. Peserta wajib bergabung dalam whatsapp group melalui https://bit.ly/Wa_G.
4. Undangan beserta jadwal presentasi akan dikirimkan setelah proses unggah full paper
selesai.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Hormat Kami, Ketua Panitia,

Dr. Ir. Agustinah Setyaningrum, M.P.

228
SEMINAR NASIONALTEKNOLOGI DAN AGRIBISNIS PETERNAKAN SERI 7 (STAP
VII) - WEBINAR
Prospek Peternakan di Era Normal Baru Pasca Pandemi Covid-19
JL.Dr. Soeparno Utara No 60, Grendeng, Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah 53123
Contact Person: Afduha Nurus Syamsi (0852-7912-9225)

229

Anda mungkin juga menyukai