PROPOSAL
MOH. ARDI
ii
INDEKS KUNING TELUR, WARNA KUNING TELUR
DAN TEBAL KERABANG TELUR AYAM YANG DI
BERIKAN PAKAN YANG MENGANDUNG ASAM
AMINO ARGININ
Kualitas fisik telur ayam yang diberi
pakan yang mengandung asam
amino arginin (judul,nanti dilatar
PROPOSAL belakang disebutkan apa yang
menjadi fokus penelitian)
Di Susun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Peternakan Pada Program Studi S1 Peternakan Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan Dan Perikanan Universitas Tadulako
OLEH :
MOH. ARDI
O 121 18 147
iii
TebalKerabangTelurAyam Yang Di BerikanPakan
Yang MengandungAsam Amino Arginin
Jurusan : Peternakan
Universitas : Tadulako
Pelaksanaan :
Palu2021
Menyetujui
PembimbingUtama PembimbingAnggota
Menyetujui
Ketua Jurusan Peternakan Fakultas
Peternakan Dan Perikanan
Universitas Tadulako
DAFTAR ISI
HALAMAN
iv
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL.........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1Latar Belakang1
1.2 Tujuan Penelitian3..............................................................................
1.3 Manfaat Penelitian3............................................................................
1.4 Hipotesis...........................................................................................3
DAFTAR TABEL
HA
LAMAN
v
Tabel 2-1Kebutuhan nutrisi ayam petelur............................................................5
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
Usaha peternakan ayam ras petelur memiliki prospek yang cukup baik dan
Kesehatan Hewan, dalam kurun waktu 2013-2017 populasi ayam ras di Indonesia
mengalami peningkatan sebesar 3%. Peningkatan populasi ini belum diiringi dengan
Peran ayam ras sebagai komoditi ternak penghasil telur sudah tidak
diasingkan???? lagi kehadirannya, karena telur merupakan salah satu sumber protein
hewani yang sangat terjangkau. Adanya telur ini cukup membantu masyarakat yang
menengah kebawah dalam asupan kebutuhan gizi mereka sebagai menu makanan
sehari – hari, dan perlu diketahui telur merupakan sumber makannya yang memiliki
kandungan gizi cukup padat yang baik dimanfaatkan sebagai pertumbuhan dan
2009 sebesar 5,83 kg. Tingkat komsumsi akan telur ayam diprediksi akan terus
meningkat setiap tahun, hal ini karena karateristik harga nya cukup terjangkau oleh
1
masyarakat luas dan memiliki kualitas gizi yang padat sebagai asupan protein hewani,
Ayam ras petelur dapat berproduksi dengan baik apabila segala yang
dibutuhkan oleh ayam tersebut terpenuhi. Kelebihan dari yang dibutuhkan barulah
digunakan untuk produksi. Untuk keperluan hidupnya dan untuk produksi ayam
seimbang dan berkualitas), energi yang berintikan karbohidrat dan lemak, vitamin
dan mineral. Semua unsur nutrisi itu diambil dari luar tubuh ayam, unsu-runsur
nutrisi yang diambil dari luar itu dibutuhkan ayam dalam jumlah tertentu tidak lebih
dimana ayam petelur cenderung mengkonsumsi pakan lebih sedikit, maka dari itu
dibutuhkan arginin dalam pakan dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk dapat
pemanfaatan asam amino arginin sebagai feed additive terhadap produksi telur ayam
2
1.2 Tujuan Penelitian
argininterhadapindekskuningtelur,warnakuningtelurdantebalkerabangtelurayam yang
warnakuningtelurdantebalkerabangtelur.
1.4 Hipotesis
memberikanpengaruhterhadapindekskuningtelur, warnakuningtelur,
dantebalkerabangtelur.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
telur dan tidak boleh disilangkan kembali (Sudaryani dan Samosir, 2000). Ayamras
petelur memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat, dimana pada saat umur 4,5 - 5
bulan sudah terjadi dewasa kelamin dengan bobot badan 1,6-1,7kg, produksi telur
yang dihasilkan per tahun sebesar 250 - 280 butir dengan bobot telur 50 - 60 g,
kemampuan dalam mengkonsumsi ransum sangat baik dan efisien sehingga dapat
membentuk telur, dan memiliki periode yang lama untuk bertelur. Ayamras petelur
memiliki sifat kanibalisme yang tinggi, peka terhadap lingkungan yang ekstrem, dan
Jenis ayamras petelur ada 3 tipe yaitu; tipe ringan, tipe medium, dan tipe berat.
Karakteristik tipe ringan yaitu bulu berwarna putih, memiliki bobot badan ± 1880 g,
bentuk tubuh ramping, dan konsumsi ransum maksimal 100 g/ekor/hari. Tipe medium
memiliki karakteristik yaitu bentuk tubuh tidak terlalu gemuk, bobot badan± 2500g
memiliki sifat dwiguna, konsumsi ransum 120-150 g/ekor/hari, dan tipe berat
memiliki karakteristik bobot badan ± 3500 g, dan konsumsi ransum lebih dari 150
g/ekor/hari. Contoh ayamras petelur tipe ringan (Babcock, Hyline, dan Kimber), tipe
medium (Dekalb, Kimbrown), dan tipe berat (Hubbard, Starbro, dan Jabro) (Wahju,
1987).
4
Kartasujana (2005)menyatakanbahwapemeliharaan ayamras petelur dibagi
menjadi tiga, yaitu fase starter (umur 1 hari - 6 minggu), fase grower(umur 6 - 18
minggu), dan fase layer (umur 18 minggu-afkir). Fase grower pada ayam petelur,
terbagi ke dalam dua kelompok umur yaitu umur 7 - 12 minggu dan umur 13-18
Kebutuhan nutrisi dan asam amino ayam petelur anjuran SNI (2008) pada
Kadar air (%) (**) 10,00 (maks. 10,00 (maks. 10,00 (maks. 14,00) 10,00 (maks.
14,00) 14,00) 14,00)
Protein (%) (*) 18,00 (min. 18,00) 16,00 (min. 15,00) 15,00 17,00 (min. 16,00)
Energi (kkalEM/kg) 2850 (min. 2700) 2850 (min. 2600) 2900 2900 (min. 2650)
(**)
Lisin (%) (*) 0,85 (min.0,90) 0,60 (min. 0,50) 0,45 0,52 (min. 0,80)
Metionin (%) (*) 0,30 (min. 0,40) 0,25 (min. 0,30) 0,20 0,22 (min. 0,35)
Metionin + sistin (%) 0,62 (min. 0,60) 0,52 (min. 0,50) 0,42 0,47 (min. 0,60)
(*)
Ca (%) (**) 0,90 (0,90 – 1,20) 0,80 (0,90 – 1,20) 0,80 2,00 (3,25 – 4,25)
P tersedia (%) (**) 0,40 (min. 0,35) 0,35 (min. 0,35) 0,30 0,32 (min. 0,32)
P total (%) (**) (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00)) (0,60) (0,60 – 1,00)
5
Indeks kuning telur,warna kuning telur dan kerabang telur
merupakan parameter penelitian TETAPI HANYA DIBAHAS DUA
PARAGRAF???TAMBAHKAN LITERATURNYA JANGAN MALAS
UNTUK MENCARI!!!!!
2.2kuningTelur
Kuning telur atau egg yolk merupakan bagian yang paling penting bagi isi telur,
hal ini dikarenakan pada kuning telur terdapat dan tumbuh embrio hewan, khususnya
pada bagian telur yang sudah dibuahi. Selain itu bagian kuning telur ini paling banyak
tersimpan zat gizi yang sangat menunjang perkembangan embrio (Hardini, 2000).
Kuning telur berbatasan dengan putih telur dan dibungkus oleh suatu lapisan tipis
yang elastis yang disebut membran vitelin yang terbuat dari keratin dan musin
(Yuwanta, 2010).
Kuning telur terletak di pusat telur dan berwarna kuning. Kuning telur terdiri
atas dua tipe emulsi lipoprotein yaitu kuning agak tua dan kuning cerah. Warna
kuning telur mulai dari kuning pucat sekali sampai orange tua kemerahan. Hal ini
disebabkan oleh pigmen dalam pakan ternak ayam, seperti betakarotein. Persentase
kuning telur sekitar 30--32% dari berat telur. Asam lemak yang banyak terdapat pada
kuning telur adalah linoleat, oleat dan stearat (Bell dan Weaver, 2002).
2.3IndeksKuningTelur
Indeks kuning telur merupakan perbandingan antara tinggi kuning telur dengan
diameter kuning telur. Menurut Badan Standarisasi Nasional (2008) tentang SNI
3926 : 2008 menyatakan bahwa indeks kuning telur segar berkisar antara 0,33-0,52.
Penyimpanan telur dapat menyebabkan terjadinya pemindahan air dari putih telur
menuju kuning telur sebanyak 10 mg/hari pada suhu 10˚C. Tekanan osmosis kuning
telur lebih besar daripada putih telur, sehingga air dan putih telur berpindah menuju
6
ke kuning telur. Perpindahan air secara terus menerus akan menyebabkan viskositas
kuning telur menurun, sehingga kuning telur menjadi pipih dan kemudian pecah
(Scott and Silversides, 2000). Pemindahan air tersebut tergantung pada kekentalan
putih telur.
Kuning telur akan menjadi semakin lembek, sehingga indeks kuning telur akan
menurun, kemudian membran vitelin akan rusak dan menyebabkan kuning telur
pecah. Menurut Yuwanta (2010), indeks kuning telur akan menurun dari 0,45
menjadi 0,30 apabila disimpan selama 25 hari pada suhu 25˚C. Masa simpan telur
yang terlalu lama dengan suhu penyimpanan di atas 25˚C akan menyebabkan kuning
telur semakin besar, sehingga indeks kuning telur pun semakin kecil. Penurunan
tinggi kuning telur akan terjadi setelah 3 bulan penyimpanan pada suhu 2˚C, namun
demikian, tinggi kuning telur akan menurun lebih cepat lagi setelah disimpan 3
2.4 TebalKerabangTelur
Kerabang telur merupakan bagian terluar yang melindungi isi telur. Kerabang
telur bersifat porous yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan uap air dari
telur (Stadelman dan Cotteril, 1997). Kerabang telur terdiri atas 94,0% karbonat,
0,1% kalsium fosfat dan 4,0% bahan organik (Romanof, 1963). Tebal kerabang telur
sangat menentukan kualitas telur dalam pemasaran (Stadelman dan Cotteril, 1977).
hereditas, variasi musim, pakan dan faktor fisiologis (Romanof dan Romanof, 1963).
7
Kualitas akan turun jika terjadi penipisan pada kerabang telur. Penipisan kerabang
telur dapat terjadi karena pengaruh musim, temperatur, ransum, keturunan, umur,
ukuran telur yang tidak diimbangi dengan sekresi kalsium karbonat atau CaCo3 akan
telur yang kuat merupakan hal essensial untuk pemasaran telur yang baik (Anggorodi,
1985). Kerabang telur ayam ras petelur normalnya adalah tipis sampai dengan tebal
Penampang cangkang telur ayam arab yang berwarna putih hingga kecoklatan,
sangat mirip dengan cangkang telur ayam kampung lainnya. Perbedaan hanya tampak
pada cangkang telur yamg relatif lebih tebal, dengan kuning telur yang lebih besar,
serta rasa yang lebih gurih dan tidak amis. Sementara, berat telur ayam arab relatif
asam amino sangat penting. Apabila salah satunya tidak tercukupi maka dapat
8
Arginin adalah asam amino dasar dan diklasifikasikan sebagai unsur
penting, dengan fungsi utama sebagai partisipasi dalam sintesis protein. Fungsi
arginine dalam tubuh seperti potensinya untuk dikonversi menjadi glukosa (maka
untuk menghasilkan energi (Tong and Barbul, 2004; Rahmawati, 2016). Wu &
Morris (1998) menggambarkan Arginin sebagai salah satu asam amino paling
serbaguna pada sel hewan. Hal ini diperlukan untuk sintesis beberapa senyawa,
seperti ornitin, prolin, kreatin, protein, oksida nitrat (NO), dan citrullin. Arginin
Tangara, dkk., 2010; Yu, dkk., 2017) tapi juga menstimulasi pelepasan hormon
untuk mengatur metabolisme energi (Kim, dkk., 2004; Foye, dkk., 2006; Wu ,
dkk., 2009; Yu, dkk., 2017). In ovo feeding dengan L-arginin dapat digunakan
sebagai bahan untuk meningkatkan daya tetas dan peningkatan performa (Daraji,
dkk., 2012).
aktivitas proliferasi sel otot pada fase embrio. Oleh karena itu,Arginine
merangsang produksi IGFs (IGF-1 dan IGF-2) melalui mekanisme axis GH / IGFs
(Fernandes et al., 2009; (Azhar, dkk., 2016). Pada penelitian Yu, dkk., (2017)
9
melaporkan bahwa IOF (in ovo feeding) menggunakan larutan Arginin dapat
meningkatkan cadangan energi pada hati dan otot dada saat menetas, yang dapat
dianggap sebagai strategi efektif untuk mengatur metabolisme energi awal pada
ayam broiler.
produktifitas dan fisiologis dari puyuh. Pada penelitian Azhar (2016) juga
10
BAB 3 MATERI DAN METODE PENELITIAN
kandangpercobaanLaboratoriumPengembanganAgribisnispeternakandanPerikanan,
3.2.2Kandang Percobaan
3.2.3 Timbangan
digunakanuntukmenimbangkualitastelurdigunakantimbangandigital
11
3.2.4 Ransum Percobaan
kebutuhan ayam ras petelur umur kurang lebih 24 minggu (fase layer). Kandungan
KandunganNutrien
BahanPakan
PK(%) (1)
SK(%)(1) LK(%)(1) EM(Kkal/kg)(1)
Jagunggiling 9.60 3.62 3.81 3039
BungkilKedelai 44 3 0,5 2550
15,14 17,18 6,08 5088
BungkilSawit 50 1 2 2750
Tepung Ikan
Dedak Padi 11.00 12.00 5.00 1900
CaCo3
3.3 DesainPenelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Dalam penelitian ini bahanpakan
12
5. A4 :Ransum basal + 0,4 gramasam amino arginin
micrometeruntukmengetahuitinggikuningtelurdanjangkasoronguntukmengetahuilebar
kuningtelur. Indekskuningtelurdihitungmenggunakanrumus:
Diameter telur
IKT =
tinggi kuning telur
Fansebagaipembandingtinggkatkecerahantelurwarnakuningtelur.Warnakuningtelurdi
Semakinjinggawarnakuningtelurmakasemakintingginilaikecerahanya.
Pengukurantebalkerabangdengancaramengukurkerabangtelurtanpamenghilangkanlapi
13
Y ijk = μ + α i + βj + (αβ ¿ij + ε (ij)k
Keterangan
Y ijk = Variabel respon hasil observasi ke-k akibat pengaruh bersama taraf ke I faktor
ε = Rataan umum
pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Benar Nyata Jujur (BNJ) untuk
14
1.PENULISAN DAFTAR PUSTAKA MASIH KELIRU TIDAK MENGIKUTI PANDUAN PENULISAN----
IKUTI PANDUAN PENULISAN PROPOSAL
DAFTAR PUSTAKA
15
Hardini. 2000. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Telur Konsumsi dan Telur
Biologis Terhadap Kualitas Interior Telur Ayam Kampung. FMIPA
Universitas Terbuka.
Kusmajadi S. 2000. Perubahan Kualitas Telur Ayam Ras dan Itik Selama
Penyimpanan Pada Temperatur Kamar. Jurnal Ilmu Ternak. Universitas
Pajajaran. Bandung
Rahmawati. 2016. Histologis saluran pencernaan ayam buras hasil in ovo feeding
asam amino l-arginine. Skripsi Program Studi Peternakan Fakultas
Peternakan Universitas Hasanudin Makassar.
Romanoff, A.L. and A.J. Romanoff. 1963. The Avian Egg. 2nd Edition. Jhon Wiley
and Sons, Inc., New York.
16
Scoot, T. A and F. G. Silversides. 2000. The effect of storage and strain of hen on
egg quality. Poultry Science. 79: 1725-1729. Pacific Agri-Food Research
Center, Agassiz, British Columbia, Canada.
SNI (Standar Nasional Indonesi). 2008. Kumpulan SNI bidang pakan. Direktorat
Budidaya Ternak Non Ruminansia, Direktorat Jenderal Peternakan,
Departemen Pertanian, Jakarta.
Stadelman, W.J. and O.J. Cotteril. 1977. Egg Science and Technology. 2nd Edition
Avi. Publishing Co. Inc., Westport Connecticut
Tangara, M., W. Chen, J. Xu, F. R. Huang, and J. Peng. 2010. Effects of in ovo
feeding of carbohydrates and arginine on hatchability, body weight, energy
metabolism and perinatal growth in duck embryos and neonates. Br. Poult.
Sci. 51:602–608.
Tong, B. C. and Barbul, A., 2004. Cellular and physiological effects of arginine.
Mini Rev. Med. Chem. 4 (8), 823-832.
17
Umar M.M., S. Sundari, A.M. Fuah. 2000. Kualitas Fisik Telur Ayam
Kampung Segar di Pasar Tradisional, Swalayan dan Peternak di
Kotamadya Bogor. Jurnal Med. Pet . 24(2).
Utomo, D. W. 2010. Sifat Fisikomia Telur Ayam Ras yang Dilapisi dengan Lidah
Buaya (Aloe vera) Selama Penyimpanan. Skripsi. Semarang.Universitas
Diponegoro.
Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wu, G. and Morris JR S. M. 1998. Arginine metabolism: Nitric oxide and beyond.
Biochem. J. 336: 1-7.
Yu, L.L., T. Gao, M. M. Zhao, P. A. Lv, L. Zhang, J. L. Li, Y. Jiang, F. Gao, dan
G. H. Zhou. 2017. In ovo feeding of L-arginine alters energy metabolism in
post-hatch broilers. Poultry Science 97:140–148.
Yu, L.L., T. Gao, M. M. Zhao, P. A. Lv, L. Zhang, J. L. Li, Y. Jiang, F. Gao, dan
G. H. Zhou. 2017. In ovo feeding of L-arginine alters energy metabolism in
post-hatch broilers. Poultry Science 97:140–148.
Yuwanta, T. 2010. Pemanfaatan Kerabang Telur. Program Studi Ilmu dan Industri
Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
18