Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pengelolaan lingkungan hidup bukan hanya menjadi tanggung jawab
Pemerintah, namun dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup
menjadi tanggungjawab berbagai pihak, baik instansi, lembaga swadaya masyarakat,
dunia pendidikan, para-pelaku usaha dan masyarakat. Kondisi lingkungan hidup yang
sekarang terjadi merupakan perpaduan antara berbagai upaya yang telah dilakukan
oleh para pemangku kepentingan tersebut dalam merespon dampak negatif dari
berbagai aktifitas pembangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun
oleh masyarakat. Salah satu hal penting dalam menentukan prioritas
program/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah ketepatan dan
kecepatan merespon isu-isu strategis yang terjadi yang kemudian dijabarkan dalam
pembagian peran (role sharing) bagi para pemangku kepentingan. Dalam
pengelolaan lingkungan hidup, tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi perlu dilakukan secara berkala, berkesinambungan dan berkelanjutan.
Meningkatnya berbagai aktivitas ekonomi seperti transportasi dan industri telah
mengakibatkan pencemaran di udara. Kualitas udara perkotaan di Indonesia telah
menunjukkan kecenderungan menurun dalam dua dekade ini. Hal ini terjadi karena
sumber pencemar telah melampaui daya dukung lingkungan sehingga tidak dapat
dinetralkan secara alami. Pencemaran udara ini memiliki dampak yang cukup
signifikan pada gangguan kesehatan manusia, ekosistem, perubahan iklim dan
pemanasan global.
Risiko kesehatan yang dikaitkan dengan pencemaran udara di perkotaan secara
umum, banyak menarik perhatian dalam beberapa dekade belakangan ini. Parameter
utama pencemaran udara yang memiliki dampak signifikan pada kesehatan adalah
Kandungan Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida
(NO2), dan Partikulat. Partikulat yang terdapat pada atmosfer umumnya berukuran
hingga 50 μm, yang bervariasi waktu eksistensinya bergantung pada besar kecilnya
ukuran. Partikulat udara yang berukuran kurang dari 2,5 μm (PM2,5), disebut dengan
partikulat halus, sangat berbahaya karena dapat berpenetrasi menembus bagian
terdalam dari paru-paru dan jantung, menyebabkan gangguan kesehatan di antaranya
infeksi saluran pernafasan akut, kanker paru-paru, penyakit kardiovaskular bahkan
kematian. Partikulat halus diperkirakan memberi kontribusi besar pada angka
kematian yang diakibatkan oleh gangguan kesehatan terkait pencemaran udara.
Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pengendalian pencemaran udara
yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan pasal 9 Peraturan Pemerintah

1
Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dilakukan
sesuai dengan norma, standard, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.
Dalam melakukan upaya pengendalian pencemaran udara, Dinas Lingkungan
Hidup kabupaten Indragiri Hulu belum banyak melakukan kegiatan pemantauan
kualitas udara ambien. Udara Ambien yaitu udara bebas dipermukaan bumi pada
lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk
hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya yang berada di wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu. Kegiatan pemantauan kualitas udara ambien pada Dinas LIngkungan
Hidup Kabupaten Indragiri Hulu belum dapat secara maksimal dilaksanakan
disebabkan oleh keterbatasan saran dan prasarana berupa peralatan pemantauan
kualitas udara ambien yang belum memadai untuk pelaksanaan monitoring. Untuk itu
melalui proposal Dana DAK 2019 ini kami mengusilkan Kegiatan Pengadaan
peralatan pemantauan kualitas udara ambien untuk memaksimalkan kinerja
pemantauan kualitas udara yang merupakan salah satu tupoksi pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu.

1.2 Dasar Hukum


Yang menjadi dasar hukum Rencana kegiatan Pemantauan Kualitas Udara
Ambien di Kabupaten/Kota ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah.

1.3 Tujuan
Pengajuan Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019 ini diharapkan dapat
memaksimalkan kegiatan pemantauan kualitas udara ambien pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Indragiri Hulu. Tujuan dilakukannya pemantauan kualitas udara
adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pencemaran udara di Kabupaten Indragiri
Hulu dan menyediakan data pemantauan kualitas udara sebagai bahan rujukan untuk
perencanaan pembangunan di Kabupaten Indragiri Hulu .

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi
kualitas udara ambien termasuk informasi status pencemaran udara yang telah terjadi

2
yang digunakan untuk mendukung upaya pengelolaan kualitas udara khususnya
daerah yang rawan akan bencana kebakaran hutan dan lahan khususnya di Kabupaten
Indragiri Hulu.

1.5 Tempat dan Pelaksanaan Kegiatan


Tempat Kegiatan ini dilaksanakan adalah di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Indragiri Hulu direncanakan dilaksasnakan pada Tahun 2019.

3
BAB II
RENCANA ANGGARAN BIAYAKEGIATAN

Usulan kegiatan pada proposal ini adalah Pengadaan alat uji kualitas udara ambien sebesar Rp. 350.000.000,-. Uraian Rencana Anggaran Biaya dan spesifikasi untuk alat uji
udara ambient adalah sebagai berikut:
No
Description QTY Unit Price Total Price
.
           
R
1 HIGH VOLUME AIR SAMPLER 1 Rp 158,200,000 p 158,200,000
  Brand : Sibata-Ex. Japan Model : HV-RW (for Aerosol) Specification :      
  - Standard Suction Flow rate : 566, 1000L/min (glass fiber filter)      
  - Configurable Flow Rate range : 100~1200 L/min      
  - Accuracy of Constant Flow Rate : ± 5% the set flow rate      
  - Flow Rate Detection : Differential pressure detection method      
  - The Instantaneous and cumulative flow rate can be operated with : 20⁰C and 1 atmosphere correction,      
  25⁰C and 1 atmosphere correction, 0⁰C 1atmosphere correction, or actual flow rate      
  - Suction Pump : Brushless blower      
  - Dsplay : Touch panel LCD (with backlight)      
  - Power Outage countermeasures : Continues with the prior operating condistion after power recovery      
  - Operating temperature range : 0 ~ 40⁰C, 10 to 90% rh (with no condensation)      
  - Power supply : 100VAC(90 to 132 VAC), 220VAC(180 to 264VAC) 50/60 Hz      
  - Filter Paper : 8" x 10" rectangular filter      
  - Recording function : The past 5 sampling result can be checked on the sampler      
  - Dimension/Weight : Usage condition: 575 (W) x 575 (D) x 1420 (H) mm      
  - Weight : Approx. 31kg          

4
Filter Paper, 203X254mm, 50 sheets/set Rp Rp
  1 13,750,000 13,750,000
Filter paper, 126x166mm, 100 sheets/pack Rp Rp
  1 16,940,000 16,940,000
PM 2,5 Particle size separator for rectanguler filter Rp Rp
  1 26,290,000 26,290,000
PM 10 Particle size separator for rectanguler filter Rp Rp
  1 26,290,000 26,290,000
         
2.
a MINIPUMP 1 Rp 37,180,000 Rp 37,180,000
  Brand : Sibata-Ex. Japan      
  Model : MP- Ʃ30N II      
  Specification      
  - Operable Flow Rate Range : 0.050 ~ 0.500 L/min      
  - Disply Range of Instantaneous Flow Rate : 0.000 ~ 0.750 L/min      
  - Fixed Flow Rate Range :      
  0.1L/min.:0 ~10.0kPa      
  0.2L/min.:0~9.0kPa      
  0.3L/min.:0~9.0kPa      
  0.4L/min.:0~8.0kPa      
  0.5L/min.:0~7.0kPa      
  - Accuracy of Constant Flow Rate : Within ± 5% of the set flow rate      
  - Setting Range of Integrating Flow Rate : 0.00 ~ 999.99 L      
  - Display Range of Integrating Flow Rate : 0.00 ~ 999.99 L      
  - Display Range of Set Time : Hour, Minute      
  - Time Setting/Display : Year/Month/Day, Hour, Minute      
  - Built-in Flow Meter : Mass - Flow sensor      
  - Pump Type : Double diaphragm type      
  - Material : Pump head : ABS-POM-TPU, Diaphragm : EPDM, Valve : EPDM, Case : PC      
  - Mode : Manual, Down timer, Volume timer, Cycle timer      
  - Display : Liquid Crystal Display device (with backlighting)      
  - Communications (USB) : Loading and Setting by exclusive communications software      
  - Suction/Exhaust Port Diameter : O.D. 6mm and 8 mm (tube used : I.D 5mm and 7mm)      

5
  - Operating Temperature/Humidity : 0 to 40°C/ 10 to 90%RH(No condensation)          
  - Electric Power Source : Lithium-ion rechargeable battery          
  - Dimensions : 105 (W) x 67 (D) x 95 (H) mm      
         
  Consisting of:      
  - Minipump MP- Ʃ30N II      
  - Battery Li-Ion      
  - Quick charger, QC-10N      
  - AC Adapter, PA-1203      
  - Impinger Holder      

3 MIDGET IMPINGER 1 Rp 24,750,000 Rp 24,750,000


  Brand : Sibata-Ex. Japan      
  Model : G1 Set (080030-05)      
  Specification :      
  - For gas sampling      
  - Carrying case      
  - 10 Pcs/set      
         

Automatic Dry-up Desiccator, vertical type


4 1 Rp 14,750,000 Rp 14,750,000
  Code : 047560-11 1 Rp 13.450.000      
  Model: DC-11      
  UV Protection : -      
  Shelf plate : 3      
  Inside dimensions : 285(W)x275(D)x485(H)mm      
  Outside dimensions : 330(W)x345(D)x525(H)mm      

  Rp
    Sub Total . 318,150,000

  Rp
    Pajak . 31,815,000

  Rp
      Grand Total . 349,965,000

6
  Rp
      Pembulatan . 350,000,000

7
BAB III
PENUTUP

Kualitas udara ambien sangat berhubungan denga tingkat kesehatan masyarakat dan
kegiatan pembangunan. Peningkatan penggunaan energi pada kegiatan pembangunan
pada akhirnya akan meningkatkan pencemaran udara. Udara yang tercemar (tidak
memenuhi baku mutu udara ambien) dapat meningkatkan berbagai jenis penyakit ISPA
(Infeksi Saluran Pernafasan Atas) bahkan dapat menyebabkan kematian apabila kadar di
udara sudah berbahaya untuk jangka waktu yang panjang.
Tidak dapat dipungkiri, upaya yang dilakukan dalam menekan pencemaran udara
ambien relatif masih kurang dan tidak sebanding dengan laju kecepatan pertambahan
penurunan kualitas udara ambien dari waktu ke waktu. Kondisi ini tentu tidak bisa
dibiarkan berlarut-larut begitu saja. Untuk itu perlu dilaksankan suatu program dan
kegiatan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu khususnya Dinas Lingkungan
Hidup yang dapat menyentuh kepada upaya ke arah perbaikan kualitas udara ambien
yang diawali dengan ketersediaan data base terutama data kualitas udara ambien di
Kabupaten Indragiri Hulu, sehingga didapat gambaran tentang kondisi kualitas udara
ambien yang dpat digunakan sebagai bahan untuk mengambil langkah-langkah kebijakan
lebih lanjut. Untuk itu melalui Dana Alokasi Khusus Tahun 2019 mendatang diharapkan
Kegiatan Pengadaan Alat Pemantau kualiatas udara dapat terealisasi dan berjalan demi
keberlangsungan lingkungan hidup yang baik.

Anda mungkin juga menyukai