Oleh :
NADIAN NELLY S
1914901002
Oleh:
DONA AZAROTUN SUCI
(1614201019)
Puji dan syukur penyusun ucapakan kepada Allah SWT., karena atas berkat dan
rahmat-Nya penuyusun biusa menyelesaikan laporan ini. laporan ini merupakan Laporan
Praktik Keperawatan Komunitas. Ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Ners Keperawatan di
Dalam penyusunan laporan tidak lepas dari bimbingan arahan dan petunjuk dari
berbagai pihak. Untuk itu dengan penuh rasa hormat, penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada :
2. Ika Suhartanti, S.Kep. Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan Stikes
Majapahit Mojokerto
Demikian semoga Laporan skripsi ini bisa memberi manfaat bagi diri sendiri dan semua
pihak yang menggunakan, serta diucapkan terimakasih dan mohon maaf jika ada kesalahan
Probolinggo,....................
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal.untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta, maupun pemerintah pusat dan daerah. Pembangunan kesehatan untuk
mebcapai Indonesia sehat 2015 bertujuan untuk meningktakn kesadaran, kemauan yang
kesehatan bangsa Indonesia agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut berbagai upaya
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga kelompok
dan masyarakat baik sehat atau yang sakit secara komprehensif melalaui upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta resosialotatif dengan melibatkan peran seta aktif dari
masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesehatan diharapkan dapat mengenal
masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah tersebut. (Elisabeth, 2007).
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan. Komunitas sebagai subyek dan
mampu secara mandiri menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarkat. (Mubarak,
20005).
Dalam rangka turut serta mendukung kebijakan pemerintah tentang kesehatan maka
program Profesi Ners STIKes Majapahit salah satu Institusi pendidikan kesehatan memilki
komunitas juga merupakan suatu bentuk pengembangan dari praktik klinik keperawatan bagi
Kanigaran Kota Probolinggo sebagai tempat keperawatan komunitas karena bertujuan untuk
melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan
merubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari yang menjadi
tidak tau menjadi tah, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam bentuk
yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat yang membahayakan
masyarakat sendiri.
fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individum keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Apabila ada salah satu anggota keluarga mempunyai masalah keperawatan atau
kesehatan akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain, demikian pula terhadap kelompok
memberikan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga sesuai konsep dan teori
B. Tujuan Khusus
berdasarkan kriteria tertentu
D. Manfaat Praktik
komunitas
kesehatan
Kota Probolinggo
BAB 2
merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO,
1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan anatara keperawtan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan
Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu
1. Ilmu keperawatan
dengan yang lainnya yaitu: konsep manusia, konsep kesehatan, konsep masyarakat
dlam melihat perspektif proses terjadinya masalah kesehatan masyarakat yang erat
diperlukan pemahaman tentang konsep puskesmas, PC, atau posyandu dan untuk
kesehatan masyarakat dalam menjalankan tugasnya, sebab dia kan berhadapan dengan
teori tentang pendekatan perubahan perilaku. Hal ini bisa dirasakan oleh perawat saat
menjalankan tugas, peran dan fungsinya dalam keluarga, kelompok, atau masyarakat
dengan berbagai latar belakang agama, budayda, pendidikan, ekonomi, norma, adat
istiadat dan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarkat (Nasrul Efendi, 1999).
(nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka
(American Public Health Association, 1996). Praktik yang dilakukan berfokus pada populasi
dengan tujuan utama promosi kesehatan dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua
orang melalui kondisi yang dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat.
komunitas dan populasi melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan
pengembangan (IOM, 2003). Fungsi inti 7 diaplikasikan dalam cara sistematik dan
populasi dan dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi,
advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi kebutuhan
layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas atau ketentuan langsung
pelayanan.
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia
lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah,
2. Sasaran keluarga
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :
rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah,
pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga
pemasyarakatan (lapas).
berdarah, dll)
keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care
dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru
keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan
terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.
screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan
7. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan
panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan
(Lapas).
perlakukan kekerasan
kesehatannya.
media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh pettugas kesehatan, dan
tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat
Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat individual tidak akan mampu
perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/ teori dari seseorang ke
orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut
terjadi adnya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri.
sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan dukungan dari luar
c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf hidup
3. Kerja Sama (Partner Ship) Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat jika tidak di tangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam
upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya ini berbagai
persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
sebagai berikut.
1. Pengkajian
Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut :
1 Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia yang berisiko,
tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakah sering
termasuk kesehatan.
5. Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan merawat/
6. System komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat di
8. Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya
c) Implementasi
d) Evaluasi/ penilaian
1 Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di lakukan intervensi
keperawatan
No Pendidkan Frekuensi %
1 Belum Sekolah 6 10%
2 Tidak Sekolah 0 0
3 TK 4 7%
4 SD 9 15%
5 SMP 6 10%
6 SMA 28 48%
7 Perguruan Tinggi 6 10%
Total 60 100%
Berdasarkan Tabel 3.2 dan dari data hasil pengkajian terhadap 20 KK RT 03 RW 09
Kanigaran Kota Probolinggo, distribusi tingkat pendidikan terakhir masyarakay
sebagian besar tamat SMA sebanyak 28 jiwa (48%), sedangkan untuk pendidikan
terendah adalah pendidikan terendah TK sebanyak 4 jiwa (7%),
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan jenis pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi %
1 Karyawan Swasta 14 23%
2 Wiraswasta 7 12%
3 Tidak bekerja 31 52%
5 Karyawan Honorer 2 3%
6 Buruh Harian Lepas 6 10%
Total 60 100
No Agama Frekuensi %
1 Islam 60 100
2 Kristen 0 0
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Khonghuchu 0 0
Total 60 100
a. Hewan Peliharaan
1) Kepemilikan hewan ternak di rumah
Tabel 3.25 Data berdasarkan Kepemilikan hewan ternak di rumah
No Hewan Peliharaan Frekuensi %
1 Ada 4 20%
2 Tidak ada 16 80%
Total 20 100%
3. Balita
1) Pemberian Imunisasi Balita
Tabel 3.35 Data Berdasarkan Pemberian Imunisasi
No Imunisasi Frekuensi %
1 Lengkap 6 86
2 Belum lengkap 1 14
Total 7 100
A. Analisa Data
No Analisa Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS : Ketidakmampuan Pemeliharaan
Sebagian warga mengatakan bahwa sumber daya Kesehatan Tidak
mereka tidak ada waktu untuk (misalnya, keuangan Efektif
membersihkan rumah dan kurangnya dan fasilitas)
fasilitas
DS :
1. Kurang menunjukkan
pemhamanan tentang perilaku
sehat
2. Kurang menunjukan minat untuk
meningkatkan perilaku sehat
2. DS : - Kurang Terpapar Defisit
DO : Informasi Pengetahuan
1. Sebagian besar remaja
mengatakan tidak mengetahui
virus covid-19
2. Sebagian besar remaja masih
ke tempat kerumunan
3. Warga tidak melalukan social
distancing
3 DS : Program tidak Defisit Kesehatan
- Masyarakat yang mempunyai mengatasi seluruh Komunitas
balita mengatakan tidak mau masalah kesehatan
makan komunitas
DO:
- KMS bawah garis merah
- Saat pandemi Posyandu tidak
aktif
4. DS: Ketidakmampuan Kesiapan
- Keluarga pasien dengan keluarga dalam peningkatan koping
DO :
- Tn “E” tampak menyendiri
- TN “E” tampak termenung
- Keluarga Tn “E” tampak
cemas karena takut Tn”E”
kambuh lagi
5. DS: Ketidakmampuan Defisit kesehatan
- sebagian lansia mengatakan sumber daya pada komunitas
tidak adanya kegiatan atau kelompok lansia
kelompok khusus lansia
DO :
- Tidak terdapat poksila
- Tidak terdapat kegiatan
khusus lansia
- Sebagian lansia menderita
penyakit rematik dan
hipertensi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakmampuan sumber
daya (misalnya, keuangan dan fasilitas) ditandai dengan kurangnya kebersihan rumah.
maslah kesehatan komunitas ditandai dengan tidak mau makan pada balita.
pada Tn “E”
1 Pemeliharaan Tujuan Umum: Masyarakat KIE 1. Berikan Verbal 1. Pengetian Mahasiw Rumah
kesehatan tidak Setelah dilakukan di RT 03 penyuluhan door Psikomot PHBS a warga
efektif tindakan RW 09 to door secara or dirumah
berhubungan keperawatan Kanigaran langsung kesetiap tangga
dengan komunitas selama Kota keluarga 2. Tujuan
ketidakmampua 2 kali, Probolinggo mengenai PBHS
n sumber daya pemeliharaan pemeliharan 3. Manfaat
(misalnya, kesehatan tidak kesehatan tidak PHBS
keuangan dan efektif efektif 4. Kriteria
fasilitas) masyarakat di RT 2. Identifikasi PHBHS
ditandai dengan 03 RW 09 kesiapan dan dalam
kurangnya Kanigaran Kota kemampuan rumah
kebersihan Probolinggo menerima tangga
rumah meningkat informasi
3. Identifikasi
Tujuan Khusus: faktor-faktor
Setelah dilakukan yang dapat
tindakan meningkatkan
keperawatan dan menurunkan
komunitas selama motivasi perilaku
2 kali, diharapkan hidup bersih dan
masyarakat: sehat
a. Mengerti 4. Sediakan materi
tentang dan media
pemeliharaan pendidikan
Kesehatan kesehatan
b. Menerapkan 5. Jelaskan faktor
perilaku hidup risiko yang dapat
bersih dan mempengaruhi
sehat kesehatan
2. Defisit Tujuan Umum: Masyarakat KIE 1. Anjurkan Verbal 1. Pengetian Mahasiw Rumah
pengetahuan Setelah dilakukan di RT 03 keluarga untuk Psikomot tentang a warga
berhubungan tindakan RW 09 selalu or covid-19
dengan kurang keperawatan Kanigaran menerapkan 2. Cara
terpapar komunitas selama Kota PHBS penulauran
infromasi 2 kali, defisit Probolinggo 2. Anjurkan tidak covid-19
ditandai dengan pengetahuan ke tempat yang 3. Tanda dan
kurang masyarakat di RT ramai (hindar gejala
pemahaman 03 RW 09 kerumunan) covid-19
akan virus Kanigaran Kota 3. observasi 4. Pencegahan
Covid-19. Probolinggo tingkat covid-19
meningkat pengetahuan
remaja
Tujuan Khusus: mengenai
Setelah dilakukan belajar dirumah
tindakan (daring) selama
keperawatan pandemi covid
komunitas selama 19
2 kali, diharapkan 4. bentuk program
masyarakat: kegiatan remaja
1. Mengerti yang positif
tentang seperti karang
viruscovid- taruna, remas
19 5. pembentukan
2. Mengetahui kelompok
cara remaja seperti
penularan karang taruna.
virus covid- 6. Meningkatkan
19 kegiatan remaja
3. Mengetahui aktif dalam
tanda dan berorganisasi di
gejala virus daerah setempat
covid-19
4. Mengetahui
tanda dan
gejala virus
covid-19
5. Mengetahui
pencegahan
virus covid-
19
3. Defisit Tujuan Umum: Masyarakat KIE 1. Observasi Verbal 1. Pengetian Mahasiw Rumah
Kesehatan Setelah dilakukan di RT 03 perilaku upaya Psikomot gizi a warga
Komunitas tindakan RW 09 kesehatan yang or seimbang
berhubungan keperawatan Kanigaran dapat pada balita
dengan Program komunitas selama Kota ditingkatkan 2. Pengetian
tidak mengatasi 2 kali, Defisit Probolinggo 2. Berikan kurang gizi
seluruh maslah Kesehatan lingkungan 3. Menu
kesehatan Komunitas yang seimbang
komunitas masyarakat di RT mendukung pada balita
ditandai dengan 03 RW 09 3. Berikan 4. Menatalaks
tidak mau Kanigaran Kota penyuluhan anaan gizi
makan pada Probolinggo tentang gizi seimbang
balita. meningkat seimbang pada balita
4. anjurkan 5. Tips untuk
Tujuan Khusus: menimbang balita susah
Setelah dilakukan balita setiap makan
tindakan bulan
keperawatan 5. Anjurkan
komunitas selama makan sayur
2 kali, diharapkan dan buah setiap
masyarakat: hari
- Ketersediaan
program
promosi
kesehatan
meningkat
- Partisipasi
dalam
program
kesehatan
komunitas
meningkat
- Berat badan
meningkat
4 4Kesiapan Tujuan Umum: Masyarakat KIE 1. Monitor Verbal 1. Menjelaska Mahasiw Rumah
peningkatan Setelah dilakukan di RT 03 suatu Psikomot n tentang a warga
koping keluarga tindakan RW 09 keluarga saat or cara
berhubungan keperawatan Kanigaran ini dan melindungi
dengan risiko komunitas selama Kota sistem diri dari
terjadinya 2 kali, Kesiapan Probolinggo pendukung ancaman
kekambuhan peningkatan 2. Berikan bahaya
pada Tn “E” koping keluarga dukungan 2. Ajarkan
masyarakat di RT dan caring keluarga
03 RW 09 dalam dalam
Kanigaran Kota pelayanan menghindd
Probolinggo 3. Motivasi ari
meningkat membina kekerasan
hubungan dengan
Tujuan Khusus: dengan pihak cara
Setelah dilakukan yang menjauhka
tindakan memiliki n dari
keperawatan kebutuhan benda
komunitas selama yang sama berbahaya
2 kali, diharapkan 4. Libatkan 3. Penyuluha
masyarakat: keluarga, n tentang
- Kemampuan orang jiwa
memenuhi penting, dan masyarakat
kebutuhan teman dalam Koaborasi
anggota perawatan dengan
keluarga 5. Anjurkan panti
meningkat keluarga rehabilitasi
- Komitmen terlibat di daerah
pada dalam setempat
perawatan/ perawatan
pengobatan 6. Rujuk ke
meningkat kelompok
- Komunikasi swadaya
antara
anggota
keluarga
meningkat
5 Defisit Tujuan Umum: Masyarakat KIE 1. Observasi Verbal 1. Pengertian Mahasiw Rumah
kesehatan Setelah dilakukan di RT 03 kesiapan dan psikomot asam urat a warga
komunitas b/d tindakan RW 09 kemampuan or 2. Tanda dan
risiko terjadinya keperawatan Kanigaran menerima gejala asam
penurunan komunitas selama Kota informasi urat
kesehatan pada 2 kali, defisit Probolinggo 2. Sediakan materi 3. Pantangan
kelompok lansia pengetahuan dan media makanan
di RW 01 masyarakat di RT pendidikan asam urat
03 RW 09 kesehatan 4. Penatalaksa
Kanigaran Kota 3. Jelaskan faktor naan asam
Probolinggo yang urat
meningkat q mempengaruhi 5. Pencegahan
kesehatan. asam urat
Tujuan Khusus: 4. Anjurkan 6. Membentuk
Setelah dilakukan menggunakan poksila
tindakan asilitas kesehatan 7. Membentuk
keperawatan 5. Ajarkan program kader lansia
komunitas selama kesehatan dalam 8. Mengemba
2 kali, diharapkan kehidupan sehari- ngkan
masyarakat: hari program
6. Pengaktifan lansia
kader posyandu
lansia