Askep HDR
Askep HDR
Disusun Oleh:
NIRMALASARI
24.16.0983
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disahkan “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Resiko
Bunuh Diri Diruang Helikonia RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah”
guna memenuhi tugas Stase Keperawatan Jiwa program pendidikan profesi Ners STIKES
Surya Global Yogyakarta tahun 2017.
Mahasiswa
Nirmalasari
Mengetahui,
HALAMAN PENGESAHAN
Mahasiswa
Nirmalasari
Mengetahui,
I. IDENTITAS
Nama (Inisial) : Nn. T
L/P : Perempuan
Umur : 28 Tahun
Alamat : Klaten
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen protestan
No. RM : 1005673
Tgl Pengkajian : 11 Juli 2017
Jelaskan No 1,2,3 :
Sebelumya pasien pernah dirawat di RSJ sebanayak 4 kali dan yang terakhir tahun
2015, setelah keluar pasien rajin minum obat dan ditak ada gejala lagi. Pasien
mengatakan pada saat sekolah pasien sering mengalami penolakan dari teman-
temannya karena pasien pernah dirawat di RSJ sehingga jarang yang ingin
berteman kepada pasien dan pasien sering dikucilkan serta di ledek oleh teman
sekolah.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Suami Istri
X : Meninggal
Jelaskan :
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien hanya tinggal dengan
ibunya karena kakaknya sudah berkeluarga dan ayahnya sudah meninggal
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan menerima keadaan tubuhnya yang gemuk, dan pasien
menyadari bahwa pasien mengalami kelebihan berat badan.
b. Identitas diri :
Pasien mengetahui namanya adalah ‘T’ alamatnya di Samyan Jogonalan
Klaten, berjenis kelamin perempuan dan belum menikah.
c. Peran :
Pasien mengatakan jika dirumah ia sebagai anak kedua dan tinggal bersam
ibu, jika dirumah sakit ia sebagai pasien yang harus mengikuti aktivitas sesuai
jadwal ruangan
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ia ingin cepat sembuh dari penyakit yang dialami, segera
keluar dari RSJ dan berkumpul bersam keluarga terutama ibu.
e. Harga diri :
Pasien merasa malu dengan penyakitnya karena orang lain sering
mengucilkan dan terkadang takut kepadanya.
Masalah keperawatan :
Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang terdekatnya adalah ibunya.
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
Pasien mengatakan selama dirumah pasien jarang mengikuti kegiatan di
masyarakat.
c. Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain :
Pasien tidak memiliki hambatan dalam bersosialisasi
Masalah keperawatan :
Isolasi sosial : menarik diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pesien mengatakan bahwa dirinya beragama kristen protestan
b. Kegiatan ibadah :
Kadang melakukan ibadah dihari minggu ke gereja.
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
□Tidak rapi
□Penggunaan pakaian tidah sesuai
□Cara berpakaian tidak seperti biasanya
□lain-lain
Jelaskan:
Pasien berpakaian rapi, rambut bersih, gigi terdapat karies, tubuh bersih tidak
berbau dan cara berpakaian sudah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan :
3. AktivitasMotorik :
5. Afek :
7. Persepsi–Halusinasi :
□Pendengaran □Penglihatan □Perabaan
□Pengecapan □Penghidu
Jelaskan: klien mengatakan tidak mendengar atupun melihat sesuatu yang tidak
sesuai kenyataan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8. Proses Pikir :
9. Isi Pikir :
Jelaskan:
Pasien dapat melakukan aktivitas secara mandiri
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Nutrisi :
Apakah puas dengan pola makan?
□Ya □Tidak
Frekuensi makan sehari : 3 x
Nafsu makan :
□Meningkat □Menurun
BB saat ini : 81 Kg, BB terendah : 60 KG, BB tertinggi : 81 KG
Jelaskan:
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Laboratorium :
DATA FOKUS
ANALISA DATA
No SYMPTOM PROBLEM
1 DS:
Koping Individu Tidak
Pasien mengatakan depresi karena sering
Efektif
dikucilkan oleh temannya
Pasien mengatakan merasa bersalah sudah
mencoba untuk bunuh diri dan tidak menurut
sama ibu
DO:
Pasien tampak merasa bersalah
DS:
2 Pasien malu dengan kondisinya karena sering
Harga Diri Rendah
dikucilkan oleh temannya
DO:
Raut wajah pasien terlihat sedih dan ketakutan
saat mengetahui kadar gula darahya tinggi
Pasien tidak kooperatif saat dilakukan
wawancara.
DS: Risiko Perilaku
Pasien mengatakan merasa emosi jika ada yang
mengucilkan Kekerasan
DO:
Pasien berbicara dengan nada keras
DS:
Pasien mengatakan jarang keluar rumah untuk Isolasi Sosial : Menarik
bergabung dengan masyarakat Diri
DO: -
POHON MASALAH
Isolasi Sosial
Mau berjabat tangan 3. Tanya nama lengkap klien dan nama panggilan
2. Klien Dapat Kemampuan yang dimiliki klien 1. Diskusikan kemampaun dan aspek positif yang
mengidentifikasi Aspek positif keluarga dimiliki klien
kemampuan dan aspek Aspek positif lingkungan yang 2. Setiap bertemu klien, hindarkan memberi
positif yang di miliki dimiliki klien penilaian yang negative
3. Utamakan memberi pujian yang realistik
3. Klien dapat menilai Klien menilai kemampuan yang dapat 1. Diskusikan dengan klien kemampian yang
kemampuan yang digunakan masih dapat di gunakan selama sakit
digunakan 2. Diskusikan kemampuan yang dapat
dilanjutkan penggunaannya
4. Klien dapat menetapkan/ Klien dapat membuat rencana 1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat
merencanakan kegiatan kegiatan harian di lakukan setiap hari sesuai kemampuan :
sesuai dengan kemampuan Kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan
yang di miliki sebagian, kegiatan yang membutuhkan
bantuan total
2. Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan
toleransi kondisi klien
3. Beri contoh cara pelaksanan kegiatan yang
boleh di lakukan
5. Klien dapat melakukan Klien melakukan kegiatan sesuai 1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba
kegiatan sesuai kondisi kondisi sakit dan kemampuannya kegiatan yang telah di rencanakan
sakit dan kemampuannya 2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di
rumah
6. Klien dapat Kilen memanfaatkan sistem 1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarga tentang cara merawat klien dengan Harga Diri
pendukung yang ada Rendah.
dikeluarga 2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama
klien dirawat.
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
dirumah.
2. Koping Individu 1. Klien dapat membina Ekspresi wajah bersahabat 1. Lakukan pendekatan yang hangat, menerima
Tidak Efektif hubungan saling percaya Ada kontak mata klien apa adanya dan bersifat empati
dengan perawat Mau berjabat tangan 2. Mawas diri dan cepat mengendalikan perasaan
2. Klien dapat mengenali dan Klien dapat menyebutkan penyebab 1. Tunjukkan respon emosional dan menerina
mengekspresikan emosinya klien apa adanya
emosinya 2. Gunakan tehnik komunikasi terapeutik
3. Bantu klien mengekspresikan perasaanya
4. Bantu mengidentifikasi area situasi
kehidupannya yang tidak berada dalam
kemampuannya untuk mengontrol
3. Klien dapat memodifikasi Klien dapat mengatasi emosi dengan 1. Diskusikan masalah yang dihadapi klien
pola kognitif yang baik 2. Identifikasi pemikiran negatif, bantu
negative menurunkan interupsi/ subsitusi
3. Bantu meningkatkan pemikiran yang positif
4. Klien dapat meyakini Klien memahami manfaat dari 1. Terima klien apa adanya, jangan menentang
tentang manfaat mekanisme koping keyakinannya
mekanisme koping 2. Kenalkan realitas
3. Beri umpan balik tentang perilaku, stressor dan
sumber koping
4. Kuatkan ide bahwa kesehatan fisik
berhubungan dengan kesehatan emosional
5. Beri batasan perilaku maladaptive
5. Klien dapat melakukan Klien dapat melakukan aktivitas 1. Beri klien aktivitas yang produktif
kegiatan yang menarik, sesuai jadwal dan kegiatan yang 2. Beri latihan fisik sesuai bakatnya
dan aktivitas yang dipilih 3. Bersama klien buat jadwal aktivitas yang dapat
terjadwal dilakukan sehari – hari
4. Libatkan keluarga dan sistem pendukung
lainnya
3. Isolasi Sosial : 1. Klien dapat membina Wajah cerah, tersenyum 1. beri salam setiap berinteraksi
Menarik diri hubungan saling percaya Mau berkenalan 2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat,
2. Klien mampu klien dapat menyebutkan minimal 1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan penyebab satu penyebab menarik diri : Orang yang tinggal serumah atau dengan
tanda dan gejala isolasi Diri Sendiri sekamar klien
sosial Orang lain Orang yang paling dekat ddengan klien
Lingkungan dirumah atau diruangan perawatan
Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut
Orang yang tidak dekat dengan klien
dirumah atau diruangan perawat
Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang tersebut
2. Diskusikan dengan klien penyebab menarik
diri / tidak mau bergaul dengan orang lain
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaanya
3. Klien mampu klien dapat menyebutkan keuntungan 1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan keuntungan berhubungan sosial Manfaat hubungan sosiial
berhubungan sosial dan Kerugian menarik diri
kerugian menarik diri 2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat
berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya
4. Klien dapat melaksanakan klien dapat melaksanakan hubungan 1. Observasi perilaku klien tentang berhubungan
hubungan sosial secara soosial secara bertahap sosial
bertahap 2. Beri motivasi dan bantuu klien untuk
berkenalan / berkomunikasi dengan perawat
lain, klien lain, kelompok
3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas kelompok
sosialisasi
4. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan klien
bersosialisasi
5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang telah dibuat
6. Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulanya melalui aktifitas yang
dilaksanakan
5. Klien mampu menjelaskan klien dapat menyebutkan perasaanya 1. Diskusikan dengan klien tentang perasaanya
perasaanya setelh setelah berhubungan sosial setelah berhbungan sosial dengan :
berhubungan sosial Orang lain
Kelompok
2. Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaaanya
6. Klien mendapat dukungan keluarga dapat menjelaskan : 1. Diskusikan pentingya peran serta keluarganay
keluarga dalam pengertian menarik diri, tanda dan sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku
memperluas hubyngan gejala menarik diri, penyebab dan menarik diri
sosial akibat menarik diri, cara merawat 2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
klien menarik diri. klien mengatasi perilaku menarik diri
3. Jelaskan pada keluarga tentang :
pengertian menarik diri
tanda dan gejala menarik diri
penyebab dan akibat menarik diri
cara merawat klien menarik diri
4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri
5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
cara yang dilatihkan
6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien
bersosialisasi
7. Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien dirumah sakit
7. Klien dapat klien menyebutkan : manfaat minum 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaaat dan
memanfaatkan obat obat, kerugian tidak meminum obat, kerugian tidak minum obat, nama, warna,
dengan baik nama, warna, dosis, efek terapi, efek dosis, cara, efek terapi, dan efek samping
samping obat. penggunaan obat.
2. Pantau klien saat penggunaan obat
3. Beri pujian jika klien menggunakan obat
dengan benar
4. Diskusikan berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter
5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter
atau perawat jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Sakit
O : klien menyebutkan nama dan nama panggilan.
3. Melatih Klien melakukan kegiatan
Klien menyebutkan aspek positif yang dia
sesuai kemampuan (merapikan tempat
miliki.
tidur)
4. Menganjurkan klien memasukkan Klien tampak dapat merapikan tempat tidur
kedalam kegiatan harian kien.
A : Klien dapat mempraktekkan cara merapikan
tempat tidur
P:
Kien :
Motivasi pasien untuk memasukan merapikan
tempat tidur dalam jadwal kegiatan harian
Perawat :
Evaluasi SP 1
Latih klien untuk mencuci piring (SP 2)
3. Menganjurkan kooping konstruktif: O : klien dapat menjelaskan koping yang efektif dan
bicara terbuka dengan orang lain tidak efektif
P:
Klien :
Motivasi klien untuk mempraktekkan cara
berkenalan 2x sehari
Perawat :
Evaluasi SP 1
Latih cara berkenalan dengan perawat (SP 2)
P:
Klien :
Motivasi klien untuk menyapu halaman 2x
dalam sehari
Perawat :
Evaluasi SP 1 dan SP 2
Ajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olah
raga (bermain bulu tangkis)
P:
Klien :
Motivasi klien untuk bermain bulu tangkis
saat sedang marah
Perawat :
Evaluasi SP 1, SP 2 dan SP 3
Ajarkan koping konstruktif yang lain.