Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Ilmu Penyuluh Drs. H.Ilham,MAP

Oleh :

Kelompok 11

Nur Azmi 180104020251


Sopa Astuti 180104020299

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT yang telah menganugrahkan
nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
telah memberikan suri tauladan terbaik bagi umatnya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini yakni untuk Mengetahui Fungsi Penyuluhan

Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada dosen pengampu Bapak Drs. Ilham .
MAP yang sudah membimbing dalam proses penulisan makalah ini. Sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat waktu.

Saya menyadari masih sangat banyak kekurangan pada makalah ini, maka dari itu
kritik dan saran sangat saya harapakan untuk memperbaiki dan penyempurnaan makalah ini.

Wassalammualaikum Wr.Wb

Senin , 09 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................1

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................3

C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................3

BAB II.......................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.......................................................................................................................4

A. Fungsi Penyuluhan........................................................................................................4

B. Fungsi Dalam Berbagai Penyuluhan...........................................................................5

BAB lll.......................................................................................................................................9

PENUTUP.................................................................................................................................9

KESIMPULAN.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Penyuluhan merupakan suatu sistem pendidikan nonformal untuk anggota masyarakat


di pedesaan agar pengetahuan, keterampilan, dan sikap mentalnya meningkat menjadi
lebih produktif sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan kesejahteraan
hidupnya (Setiana 2005).

Berbeda dengan Setiana (2005), Van den Ban dan Hawkins (1999) dalam bukunya
yang berjudul Agricultural Extension yang dialihbahasakan dengan judul Penyuluhan
Pertanian, mendefinisikan “Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya
memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.”

Dalam praktiknya, petani menghadapi sejumlah hambatan yang menghalanginya


untuk dapat mencapai tujuan perbaikan taraf hidup. Hambatan-hambatan tersebut, seperti
dikutip dalam Setiana (2005), di antaranya adalah pengetahuan, motivasi, sumber daya,
wawasan, kekuasaan, dan wawasan terhadap kekuasaan. Oleh karena itu, penyuluhan
dibutuhkan untuk memecahkan sebagian hambatan tersebut. Melalui penyuluhan, agen
penyuluh dapat membantu petani menentukan tujuannya yang mantap.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Fungsi Penyuluhan ?
2. Apa Fungsi Dalam Berbagai Penyuluhan ?

3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui fungsi penyuluhan ?
2. Untuk menetahui fungsi dalam berbagai penyuluhan ?
BAB III

PEMBASAN

A. Fungsi Penyuluhan

Sangatlah diperlukan dalam pembangunan nasional saat ini dalam bidang apaun
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat
sehingga dengan penyuluhan, masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan upaya pemeca
hannya dapat diselesaikan. Adapun fungsi dari penyuluhan antara lain sebagai berikut:

1. Penyuluhan sebagai proses penyebaran informasi.
Penyuluhan merupakan proses penyebaran informasi yang diperlukan dan 
Informasi tersebut berupa inovasi yangdiperoleh dari hasil kajian maupun pengalam
an di lapangan, dan masalah-masalah yang  ada dalam masyarakat dapat
dipecahkan .
2. Penyuluhan sebagai proses penerangan.
Mardikanto dan Sutarni (1982), mengatakan istilah penyuluhan berasal dari 
kata“suluh” yang berarti pemberi terang di tengah-tengah kegelapan. Dengan demiki
an penyuluhan
diartikan sebagai berikut : “Proses untuk memberikan penerangan kepada
masyarakat tentang segala hal yang belum diketahui untuk dilaksanakan/diterapkand
alam rangka peningkatan kesejahteraan yang ingin dicapai melalui 
proses penyuluhan dalam bidang apapun. 
3. Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku.
Penyuluhan merupakan suatu sistem pendidikan non formal yang tidak sekedar mem
berikan penerangan atau menjelaskan tetapi berupaya untuk merubah 
perilakusasarannya agar memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang secara 
luas, memilikisikap progresif untuk melakukan perubahan dan inovatif 
terhadap suatu yang baru sertaterampil dalam melaksanakan berbagai kegiata.
4. Penyuluhan sebagai proses pendidikan.
Sebagai suatu sistem pendidikan non formal, penyuluhan adalah suatu pendidikan ba
gi orang dewasa yang lebih mengutamakan terciptanya dialog. Oleh 
karena itu penyuluhan bukan merupakan pendidikan yang hanya “mencekoki” tanpa 
memberikan peluang kepada sasaran didik. Mengutamakan pendapat 
dan pengalaman merupakan satuhal yang sangat diperlukan demi keberhasilan 
dalam berbagai bidang.

B. Fungsi dalam berbagai penyuluhan


1. Fungsi Penyuluh Agama
A. Fungsi Informatif dan Edukatif. Penyuluh Agama Islam memposisikan dirinya
sebagai da’i yang berkewajiban mendakwahkan Islam, menyampaikan penerangan
agama danmendidik masyarakat sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an
dan Sunnah Nabi.
B. Fungsi Konsultatif Penyuluh agama Islam menyediakan dirinya untuk turut
memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik
persoalan-persoalan pribadi, keluarga atau persoalan masyarakat secara umum.
Penyuluh agama harus bersedia membuka mata dan telinga terhadap persoalan
yang dihadapi oleh umat. Penyuluh agama menjadi tempat bertanyadan tempat
mengadu bagi masyarakat untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah dengan
nasehatnya. Maka dalam hal ini penyuluh agama berperansebagai psikolog, teman
curhat dan teman untuk berbagi. Tetapi dari fungsi sebagai konsultatif tersebut
belum sepenuhnya Penyuluh Agama menjadi tempat konsultatif masayarakat
dalam memecahkan permasalahanya baikyang berhubungan dengan agama
maupun dengan kehidupan sosialnya. Penyuluh AgamaIslambaru berperan sebagai
penyuluh yang berkedudukansebagai pegawai negeri ( PNS) di Kementerian
Agama.
C. Fungsi Advokatif. Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan
sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat/masyarakat binaannya
terhadap berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yangmerugikan
akidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak. Fungsiadvokatif penyuluh
agama selama ini memang belum mampu seluruhnya dapat diperankan oleh
penyuluh agama, dimana banyak kasus yang terjadi dikalangan umat Islam sering
tidak dapat kita bela.
2. Fungsi Penyuluh dalam kelembagaan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam konteks pengembangan masyarakat Islam, secara fungsional
kelembagaan dakwah merupakan kelembagaan “professional kerakyatan” yaitu suatu
kelembagaan yang didukung oleh sarana dan menajemen modern yang mencakup
kepada pemihakan terhadap kepentingan rakyat.
Memang dalam pemberdayaan kelembagaan agama perlu memperhatikan dan
mengikut sertakan masyarakat sasaran secara optimal sejalan dengan dinamika sosial.
Dalam konteks ini, pemberdayaan kelembagaan Islam dapat dilakukan melaui
peningkatan wawasan, keterampilan dalam pemberdayaan ekonomi produktif bagi
komunitas tertentu, dengan memprioritaskan pada kemampuan manajerial pemimpian
Islam pada strata menengah kebawah, yang semakin diperlukan pembangunan
masyarakat local.
Sejalan dengan itu, alternatif yang tepat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat ialah penggolongan kelembagaan swadaya yang fungsional untuk
menampung prakarsa dan peran serta masyarakat Islam dalam pengembangan sosial,
ekonomi dan kultur bersama pada setiap komunitas. Hal itu menunjukkan,
penyuluhan agama pemeahan masalah merupakan upaya yang demokratis bagi
pengembangan dan peningkatan kualitas hidup sebagaimana bagian pemberdayaan
manusia dan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan objektif.
Melalui penyuluhan agama pemecahan masalah dan pengembangan masyarakat
seperti itu, suatu komunitas masyarakat muslim terkecil sekalipun dapat
dikembangkan menjadi komunitas sosial yang mempunyai kemampuan intelektual
yang berkembang mandiri dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang
dihadapinya.
Jika merujuk kepada model peenyuluhan pengembangan masyarakat Islam
dilakukan Hasan Albanna dengan ikhwanul muslimnya adalah dengan tahapan-
tahapan:
a. Tahapan bisikan, pada tahapan ini penyebaran penyuluhan dengan berbicara
dan meningkatkan diri sendiri, lalu menyebar ke orang-orang yang ada di
sekelilingnya.
b. Tahapan penghimpunan di seputar fikroh, lalu tahapan pengorganisasian yang
menjadi sebuah tatanan.
c. Tahapan dengan langkah-langkah tahapan kerja yang saling terjalin dan secara
dinamis sepanjang zaman dengan tahapan rinci.
Tiga tahapan itu dijadikan langkah dan arahan dalam penyuluhan dengan
tujuan membangun pemerintahan Islam. Teladan dan kepemimpinan dunia sebagai
bingkai penyebaran kebenaran dan kebajikan di seluruh dunia. Adapun tujuan
penyuluhan untuk merubah yang dikehendaki dan diperjuangkan perwujudannya
adalah perubahan secara total, yang unsur kekuatan seluruh umatnya bahu membahu,
memberikan perhatian, berusaha melakukan perubahan diberbagai sector. Kehidupan
secara total yang akhirnya menuju kepada terbentuknya pemerintahan Islam yang
didukung sepenuhnya oleh umat Islam yang kehidupannya diatur oleh Syariat Islam.
Sejalan dengan itu, terdapat beberapa petunjuk dan motivasi Islamiyang
diarahkan pada penekanan agar kemiskinan terus dikikis dan di hilangkan, sehingga
setiap manusia baik individu maupun kelompok masyarakat agar hidup layak sebagai
manusia. Kemiskinan akan membawa manusia kepada perbuatan melawan hukum,
merusak lingkungan, bahka sanggup mengorbankan milik paling berharga yaitu iman.
Dan Islam mengajarkan, kemiskinan mendekatkan manusia kepada kekafiran. Oleh
karena itu Allah SWT memperingati agar umat Islam senantiasa memperhatikan hak-
hak orang miskin.
Pemahaman yang benar tentang ajaran Islam itu perlu dijadikan landasan kerja
dan operasional bagi pemberdayaan kelembagaan agar dapat lebih berfungsi dalam
masyarakat. Dan harus diposisikan sebagai proses, metode, program dan tindakan
yang diutamakan bagi orangorang miskin, faqir dan dhu’afa.
Nilai kerja seorang maupun kelembagaan bukan ditentukan oleh jenis kelamin
melainkan oleh kadar imannya. Dengan amal soleh yang ia lakukan serta iman yang
teguh kepada Allah SWT. Bagi mereka yang memberdayakan kelembagaan
masyarakat dapat memperoleh kehidupan yang sejahtera. Hasil amal soleh yang
diperoleh tersebut hendaknya tidak dimiliki oleh dirinya sendiri melainkan
diupayakan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu kerjasama dan
tolong menolong diantara anggota masyarakt dalam ewujudkan kebajikan dan karya
yang bernilai sangat dianjurkan. Dalam melakukan suatu pekerjaan, manusia
memerlukan ilmu pengetahuan. Dengan demikian ilmu penegtahuan merupakan alat
manusia dalam membina pengetahuannya. Oleh karena itu, hendak bekerjasama
dengan ilmu agar memperoleh hasil yang bernilai tinggi. Sebaliknya, para aktivis
sosial keagamaan hendaknya tidak melakukan suatu tindakan diluar pengetahuan dan
kemampuannya, sebab segala tindakan akan menimbulkan konsekunsi dan tanggung
jawab. Kelembagaan dapat diberdayakan dengan ilmu agar dapat menangkap
kebenaran dan memperoleh ridho-Nya, sebagaimana harapan dan tujuan bagi setiap
manusia yang beriman.
Pengembangan masyarakat relavan dengan persoalan internal manusia sebagai
subjek atau obyek yang menjadi sasaran pengembangan. Manusia sebagai subjek dan
obyek pembangunan menjadi komponen utama dalam pembangunan masyarakat.
Sebab sumber daya manusiamenjadi modul utama dan harus dijadikan focus yang
strategis untuk mengangkat harkat dan martabat diri dalam kehidupan individu yang
lebih baik. Problem yang dihadapi umat Islam diantaranya ketidakmampuan.
Individu-individu sebagai anggota masyarakat disebabkan kurangnya pemahaman
terhadap ajaran agamanya (Islam). Mereka memerlukan landasan kultural dan
pemahaman tentang ibadah seorang komprehensif, sehingga semangat bagi dinamika
dan etos kerja dapat tumbuh dan berkembang.
3. Fungsi Penyuluhan Dan Komunikasi Pertanian
Fungsi penyuluhan pertanian terutama adalah memfasilitasi dan memotivasi
proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha agar tercapai tujuan
pengembangan sumberdaya manusia (SDM) dan peningkatan modal sosial,
sehingga mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Dengan adanya program Pengembangan Usaha Agribisnis di
Perdesaan (PUAP), fungsi penyuluhan pertanian memfasilitasi dalam bimbingan,
pendampingan dan advokasi pengelolaan usaha agribisnis di perdesaan,
memfasilitasi dan memotivasi penumbuhan dan pengembangan kelompoktani serta
gabungan kelompok tani. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka penyuluh
sebagai fasilitator harus menguasai selain falsafah dan prinsip-prinsip penyuluhan
pertanian, juga Teknik Komunikasi Persuasif.
BAB V

PENUTUP

Simpulan

1. Penyuluhan sebagai proses penyebaran informasi


2. Penyuluhan sebagai proses penerangan.
3. Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku.
4. Penyuluhan sebagai proses pendidikan.

REFERENSI

Teknik Penyusnan Rencana Strategis Penyuluhan AgamaIslam, Depag RI, Balitbang dan
Diklat Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, Jakarta,2007.

Ahmad Subandi, dan Syukriadi Sambas 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dalm Dakwah Islam.
IAIN Bandung

Nanih Machendrawaty, 1999. Dasar-Dasar Penyuluhan Islam. Yogyakarta : PT Pustaka

Van den Ban,A.W dan Hawkins,H.S.1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.


Wahjuti, Umi., 2006. Metoda dan Teknik Penyuluhan Pertanian. UT. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai