Anda di halaman 1dari 58

Prof. Dr. H. Darhim, M.Si.

Disampaikan dalam In House Training (IHT) Guru-guru SMK


PGRI di Sumedang Tanggal 30 Agustus 2016

Darhim
PENGERTIAN
Inovasi (innovation) dalam Kamus Inggris Indonesia
diartikan sebagai perubahan atau perubahan (secara)
baru (Echols dan Shadily, 1980).

Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta


didik (pd), antara pd dengan pendidik dan sumber
belajar

Inovasi Pembelajaran terkait dengan perubahan cara


pandang terhadap pembelajaran dalam mengemas
perangkat, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil
pembelajaran.
Darhim
LINGKUP KAJIAN INOVASI (PEMBELAJARAN)
 Kebijakan (Umum)
 Lembaga (Misal Sekolah Umum dan Kejuruan)
 Materi Subjek
 Didaktik dan Pedagogik
 Model Pembelajaran (Belajar dan Mengajar)

Darhim
MODEL INOVASI

Mengambil (agak persis ?)


Aslinya
Memodifikasi
Mengambil ideanya
Menggabungkan
Membuat baru
Darhim
KIAT MENGIDENTIFIKASI MASLH. PEMBEL.

 Pilih model pembelajaran dan kemampuan yang


sesuai
 Mencari celah kaitan antara model pembelajaran
dengan kemampuan (SKL, Standar Isi, Materi
Subjek)
 Identifikasi ciri-ciri model pembelajaran yang
sesuai dengan ciri-ciri kemampuan yang dipilih.
 Kemas sajian bahan ajar (beserta perangkat
lainnya) sesuai dengan sub-sub ciri model
pembelajaran dan ciri kemampuan yang ingin
dicapai.
Darhim
PENDEKATAN REALISTIK (CONTOH)
 Matematisasi Hz.

 Matematisasi Vt.

 Masalah Konteks.

 Pemodelan

 Kontribusi Siswa

 Interaktivitas

 Terintegrasi

 Did. Phenlogy

 Reinvention

 Self Dev. Model


Darhim
Darhim
Aktivitas Membangun Pengetahuan

0BSERVASI
DATA
INFORMASI
PENGETAHUAN

Darhim
KEMAMPUAN P. SOLV. (CONTOH)

 Memahami Masalah

 Menyusun Rencana

 Melak. Rencana

 Mengecek Hasil

 Tindak Lanjut

Darhim
KAITAN PMRI DENGAN P.SOLV.
 Matematisasi Hz.
 Memahami Masalah
 Matematisasi Vt.

 Masalah Konteks.

 Pemodelan  Menyusun Rencana


 Kontribusi Siswa

 Interaktivitas
 Melak. Rencana
 Terintegrasi

 Did. Phenlogy

 Reinvention
 Mengecek Hasil
 Self Dev. Model

 Tindak Lanjut

Darhim
ISU-ISU PEMBELAJARAN
 Model pada Kur 2013 (PBL, DL, PjBL)
 Pendekatan (Berorientasi Tujuan, Tematik,
Tematik Integratif, Scientifik, Realistik, CTL, dll)
 Penggunaan ICT (e-learning, web, paket prog,
multimedia, dll)

 Learning Trajectory (dengan Local Instructional


Theory)
 Penggunaan Representasi
 Dll.
Darhim
Dua Perspektif Belajar
 Perspektif Tradisional,
Mengacu pada teori Hereditarian (Shepard,
2000) dan teori Behavioristik (Delanshare,
2002)
 Perspektif Kontemporer,
Mengacu pada teori Kognitif dan Situatif/
Konstruktivisme Sosial (Anderson, Greeno,
Reder, & Simon, 2000; Delanshere, 2002)

Darhim
Teori Hereditarian
 Hereditarian berfokus pada perbedaan individu
dalam kapasitas atau karakteristik mental yang
diukur.
 Ukurannya dilihat dari kinerja pada tugas-tugas
tertentu yang tertuang dalam tes.
 Perspektif ini dikembangkan untuk menilai aspek
kecerdasan (kemampuan kognitif) yang terpisah
dari proses dan konten pembelajaran akademik.
 Implikasinya, lulus tidaknya siswa untuk untuk
belajar selanjutnya.

Darhim
Teori Behavioristik
 Behavioristik memandang belajar sebagai proses untuk
mendapatkan akumulasi dari hubungan (asosiasi) stimulus-
respon yang dijadikan komponen keterampilan.
 Karakteristik pembelajaran (Bel dan Meng) terjadi dengan
mengakumulasi pengetahuan secara terpisah-pisah,
berurutan, dan hirarkis. Motivasi eksternal (e.g drilling,
pengujian, pemberian nilai, peringkat/rangking) merupakan
karakteristik behavioristik.
 Stimulus-respon dapat diperkuat (dg penguatan) dan
diperlemah (dg hukuman)
 Perspektif ini peran penilaian untuk mengamati individu
mencapai penget yang diharapkan.
 Penilaian berupa tes untuk memastika penguasaan
sebelum melanjutkan ke tujuan berikutnya.
Darhim
Teori Kognitif
 Teori kognitif berfokus pada pola dan prosedur yg
digunakan individu untuk memperoleh penget dan
menerapkannya dengan menghubungkan informasi baru
dg penget sebelumnya (Anderson et al, 2000).
 Belajar biasanya digambarkan sebagai akuisisi penget,
perubahan struktur penget, atau pertumbuhan pemahaman
konseptual secara individu (Peressini et al, 2004).
 Penilaian tentang struktur kognitif dan proses penalaran
umumnya memerlukan tugas-tugas yg lebih kompleks yg
mengungkap informasi tentang pola berfikir, strategi
penalaran, dan pertumbuhan pemahaman dari waktu ke
waktu.

Darhim
Teori Situatif
 Teori situatif berfokus pada cara-cara seseorang
berpartisipasi dalam praktik sosial dan teknologi
shg proses konstruksi penget (Anderson et al,
2000).
 Aktivitas sosial dimaksud adalah pola pikir dan
tindakan seseorang dalam konteks atau situasi
tertentu (Cobb & Bowers, 1999).
 Penilaian dari sisi situatif diartikan sebagai proses
untuk mengamati dan menganalisis bgmn siswa
menggunakan penget, keterampilan, dan proses
untuk berpartisipasi dalam konteks dan praktik
(Pellegrino et al, 2001).
Darhim
LEARNING TRAJECTORY dan HLT
 Merupakan alur pentahapan belajar konsep dan
keterampilan (…) yang dilakunan untuk memahami
topik (materi ajar) tertentu.
 Hypothetical Learning Trajectory (HLT) alur belajar
logis.
 Tiga komponen HLT, yaitu tujuan pembel, aktivitas
dan perangkat atau media pembel, dan konjektur
proses pembel untuk mengtahui pemahaman dan
strategi pada aktivitas pembel.
 Alur belajar tidak tunggal (cenderung dipengaruhi
oleh tipikal seseorang yg belajar, sumber yg ada,
materi yg dipelajari). Dibangun dengan LIT
Darhim
Local Insruction Theory (LIT)
Teori khusus yang dapat membimbing dan
membantu seseorang belajar topik tertentu.

Teori proses pembelajaran dimana mempelajari


suatu topik tertentu dengan teori, lingkup,
perangkat atau media pembelajaran secara rinci,
bertahap, dan khusus untuk topik tsb. Disebut
teori lokal karena teori tsb hanya membahas pada
ranah spesifik (Gravemeijer dan van Erde, 2009)

Darhim
Komponen Uraian Materi Ajar
 Informasi
 Aktivitas
 Contoh Lengkap
 Contoh Tidak Lengkap
 Latihan

Darhim
MENGEMAS MATERI AJAR DG LIT
 Pilih Topik (misal Persamaan Satu Variabel)
 Di mana ada topik dimaksud?
 Observasi/pengamatan/identifikasi
 Kemas masalah untuk beraktivitas
 Gunakan berbagai sumber untuk memahami
topik dimaksud
 Bekerja matematik atau matematisasi (indiv atau
kelompok).
 Gunakan perangkat/media/sumber yang sesuai
untuk membangun pengetahuan
 Pola LIT tidak tunggal (pilih yg sesuai) Darhim
(1) Number and Operations;
(2) Algebra;
(3) Geometry;
(4) Measurement;
(5) Data Analysis and Probability;
(6) Problem Solving;
(7) Reasoning and Proof;
(8) Communication;
(9) Connections; dan
(10) Representation.
Darhim
Kemampuan menyajikan kembali suatu
permasalahan atau objek matematika
melalui hal-hal seperti memilih, menafsirkan,
menerjemahkan, dan menggunakan model,
grafik, tabel, gambar, diagram, rumus,
persamaan, ekspresi matematik, atau
dengan benda kongkrit untuk menyatakan
permasalah sehingga lebih jelas.

Darhim
(a) membuat dan menggunakan representasi untuk
mengorganisir, mencatat, dan
mengkomunikasikan ide-ide matematika;
(b) memilih, menerapkan, dan menerjemahkan
antar representasi matematika dalam
pemecahan masalah; dan
(c) menggunakan representasi sebagai pemodelan
dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial,
dan fenomena matematis

Darhim
Representasi internal merupakan
serangkaian proses yang terjadi pada
fikiran seseorang dalam rangka
mengorganisir, membangun, dan
mengembangkan pengetahuan
berdasarkan pengalaman yang telah
dimilikinya.
Sebagai contoh, … Kubus dalam fikiran.
Darhim
Representasi eksternal merupakan
perwujudan proses konstruksi mental
(representasi internal) dalam bentuk
abstraksi dan/atau rekonseptualisasi yang
dituangkan berupa gagasan nyata dalam
bentuk bahasa lisan (verbal), bahasa
simbolik, atau bentuk visual (seperti pola,
gambar, grafik, diagram, atau tabel).
Sebagai contoh, … Gambar kubus.
Darhim
(1) representasi objek dunia
nyata;
(2) representasi kongkrit;
(3) representasi simbol aritmetik;
(4) representasi bahasa lisan; dan
(5) representasi gambar atau
grafik
Darhim
(1) representasi visual, misalnya dalam bentuk
pola, gambar, diagram, grafik, atau tabel;
(2) representasi simbolik, misalnya (dalam
MAT) berbentuk pernyataan matematik,
ekspresi matematik, model matematik,
persamaan, atau rumus; dan
(3) representasi verbal, misalnya teks tertulis
dalam kata-kata atau kalimat.

Darhim
LIT PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PSLV)

P Psp Jgjg Trap seg Gab. seg kel

Luas BGD Panjang dll

Informal
Coba-coba Formal dll

Solusi PSLV

Var Sepihak Var Beda Pihak

Bentuk PSLV

Belajar Usia dll Peternakan

Membangun PSLV PSLV


Darhim
Darhim
JAJAN PERMEN
1. Seorang siswa (A) beri uang Rp 1000.
Suruh beli permen tetapi uangnya
tidak boleh dihabiskan.
2. Selesai belanja. Siapa yang
JAJAN
mempunyai pertanyaan untuk teman
PERMEN kita yang telah beli permen (A)?
1 ORG 3. Coba permen dan uang kembalian
diperlihatkan (ditempel di papan
tulis). Guru memberi lagi uang Rp
1000 dan suruh ditempel di papan
tulis.

Darhim
Rp Rp
200 200

MUKA

Darhim
Apakah uang kembalian masih
cukup untuk membeli permen
yang sama? Mendapat berapa
buah? Apakah uangnya bersisa?
Mengapa bersisa?

Darhim
1. Apa hubungan uang Rp 1000 dengan
permen dan uang kembalian?
Diskusikan dengan teman secara
berkelompok.
2. Arahkan mereka agar sampai kepada
bentuk persamaan dan bentuk umum
persamaan linear satu variabel.

Darhim
Rp Rp
200 200

MUKA

2p + 400 = 1000

Darhim
Berikan beberapa bentuk
persamaan linear satu variabel.
Suruh mereka untuk
mendeskripsikan persamaan
dimaksud.

Darhim
SOLUSI PLSV

 2p + 400 = 1000

Darhim
Rep (model, gambar, dsb) Simbolik (abstrak)

2p 400

1000 ?
2p 400

600 400 ?
Darhim
Rep (model, gambar, dsb) Simbolik (abstrak)

2p

600
2p = 600

p p

300 300 ?
Darhim
Bila pertanyaan di atas
tempatnya di sini setelah tahu
solusi PLSV, maknanya sangat
lain.

Apakah uang kembalian masih cukup untuk membeli


permen yang sama?
Mendapat berapa buah permen?
Apakah uangnya masih bersisa?
Mengapa bersisa?
Darhim
Berikan beberapa bentuk
persamaan linear satu variabel.
Suruh mereka untuk mencari
solusinya dengan berdiskusi
kelompok.
Hasil diskusi kelompok
dipresentasikan.

Darhim
MENYLESAIKAN PLSV dengan Matematisasi Vertikal

 2p + 400 = 1000

Darhim
MENYLESAIKAN PLSV dengan Matematisasi Vertikal

4p + 400 = 1000
1000 = 600 + 400

 2p + 400 = 600 + 100


 2p = 600
 p = 300

Darhim
JAJAN PERMEN
1. Dua orang siswa (A dan B) masing-masing beri uang Rp 1000.
Suruh beli permen tetapi uangnya tidak boleh dihabiskan.
2. Setelah selesai belanja. Siapa yang mempunyai pertanyaan
untuk teman kita yang telah beli permen?
3. Coba permen dan uang kembalian diperlihatkan (ditempel di
papan tulis). Guru memberi lagi uang Rp 1000 dan suruh
ditempel di papan tulis.
JAJAN 4. Apa hubungan uang Rp 1000 dengan permen dan uang
kembalian? Diskusikan dengan teman secara berkelompok.
PERMEN
2 ORG 5. Arahkan agar siswa dapat menentukan hubungan jajanan A
dengan jajanan B.
6. Arahkan mereka agar sampai kepada bentuk persamaan dan
bentuk umum persamaan linear satu variabel dengan variabel
dipisah tanda sama dengan.
7. Berikan beberapa bentuk persamaan linear satu variabel yang
variabelnya terdapat pada kedua ruas persamaan. Suruh
mereka untuk mendeskripsikan persamaan dimaksud.

Darhim
PLSV dari Aktivitas dimaksud adalah

 2p + 400 = 3p + 100

Darhim
MENYLESAIKAN PLSV

 2p + 400 = 3p + 100

Darhim
MENYLESAIKAN PLSV
2p + 400 = 3p + 100
400 = 300 + 100
2p + 400 = 2p + 300 + 100

3p = 2p + p
3p + 100 = 2p + p + 100

 2p + 400 = 3p + 100
 2p + 300 + 100 = 2p + p + 100
 300 = p
Darhim
PERMAINAN
MAT(Persamaan Linear)

Darhim
APAKAH ANDA SETUJU?

 BELAJAR SAMBIL BERMAIN


 BERMAIN SAMBIL BELAJAR
 SEDANG BELAJAR TIDAK BOLEH
BERMAIN
 SEDANG BERMAIN TIDAK BOLEH
BELAJAR

Darhim
MANFAAT PERMAINAN
1. Mengembangkan konsep
2. Latihan keterampilan
3. Penguatan
4. Memupuk kemampuan
pemahaman
5. Memecahkan masalah
6. Mengisi waktu senggang
Darhim
RASIONAL
 Banyak siswa yang cenderung tidak menyukai
pelajaran matematika.
 Menumbuhkan sikap dan minat belajar
matematika harus terus dilakukan
 Matematika dapat dipelajari melalui permainan.
 Bermain banyak disukai orang.
 Permainan yang menyenangkan akan disukai
siswa.
 Bermain dalam rangka belajar akan
menumbuhkan semangat siswa.
 Belajar dapat menggunakan metode permainan
 Bekerja matematik pada dasarnya bermain aturan.

Darhim
KODE URUTAN BARANG

2= 3= 1= 4=
Darhim
MENGGUNAKAN KODE

5 4 3 2

4 7 10 9

8 3 6 5
Darhim
CARA BERMAIN
1. TUNJUK SEBUAH KOTAK! INGATKAN BILANGAN
DAN NAMA BARANG DI KOTAK ITU!
2. ANGKA BANYAK BARANG DI KOTAK YANG DI
TUNJUK KALIKAN 5
3. HASILNYA TAMBAHKAN 3
4. HASIL PADA LANGKAH 3) KALIKAN 2
5. TAMBAHKAN BILANGAN NOMOR BARANG PADA
KOTAK YANG DITUNJUK
6. TULISKAN HASIL PERHITUNGAN PADA
LANGKAH 5) DI PAPAN TULIS!
7. KOTAK YANG DITUNJUK DAPAT DITEBAK
(BILANGAN YANG DITULISKAN DI PAPAN TULIS
KURANGI 6)
Darhim
TIGA KATEGORI PENYAKIT “GURU”
(Pikiran Rakyat)

BERSIFAT KEPRIBADIAN
BERSIFAT METODOLOGIS
BERSIFAT KETERAMPILAN
TEKNIS

Darhim
GURU TIDAK BAIK PUNYA PENYAKIT
KEPRIBADIAN KURANG BAIK

 M3 (malas menulis dan membaca)


 THT (tukang hitung transport)
 HIPERTENSI (hiruk persoalan sertifikasi)
 KUDIS (kurang disiplin)
 ASMA (asal masuk)
 TIPUS (tidak punya selera)

Darhim
GURU SEBAIKNYA TIDAK MEMILIKI
PENYAKIT METODOLOGIS
• TOJAIYAH (tidak nyambung)
• CBSA (cul budak sina anteng)
• SALESMA (sangat lemah sekali membaca)
• ASAM URAT (asal mengajar, kurang akurat)
• KUSTA (kurang strategi)
• KURAP (kurang persiapan)
• KRAM (kurang terampil)
• MUAL (mutu amat lemah)

Darhim
PENYAKIT TERKAIT KETERAMPILAN
TEKNIS

 TBC (tidak bisa computer)


 COPAS (copy paste)
 GAPTEK (gagap teknologi)

Darhim
TERIMA KASIH

darhim_55@yahoo.com
081222236104

Darhim

Anda mungkin juga menyukai