Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Mesin Pembakaran Dalam dan Mesin Pembakaran

Luar
Mesin atau engine merupakan suatu alat konversi energi yang dapat merubah
energi panas menjadi energi gerak.

Dikendaraan bermotor, sumber utama tenaga geraknya berasal dari mesin


(motor). Tenaga gerak dari mesin ini nantinya akan disalurkan ke sistem
penggerak kendaraan tersebut dengan mekanisme sistem pemindah tenaga.

Misalnya, pada kendaraan mobil tipe FR mekasnisme pemindah tenaga dari mesin


agar sampai ke roda maka memerlukan komponen tambahan seperti kopling,
transmisi, poros propeller, differential dan poros axle.

Terdapat dua tipe mesin bakar berdasarkan letak pembakarannya yaitu mesin
pembakaran dalam (internal combustion engine) dan mesin pembakaran luar
(external combustion engine).

Mesin pembakaran dalam


Mesin pembakaran dalam merupakan sebuah mesin yang proses pembakarannya
berada di dalam ruang tertutup atau sering disebut dengan istilah  ruang bakar
(combustion chamber).

Campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam ruang bakar lalu
kemudian akan di bakar di dalam ruang bakar tersebut untuk menghasilkan tenaga
ledakan pembakaran yang nantinya digunakan sebagai tenaga putar untuk
menggerakkan kendaraan.

Contoh mesin pembakaran dalam sering kita temui pada kendaraan-kendaraan


baik sepeda motor, mobil, bus, truk dan lain sebagainya. Mesin pembakaran
dalam sendiri berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan antara lain mesin
bensin dan mesin diesel.
Macam-macam mesin pembakaran dalam apabila dilihat dari prinsip kerjanya
antara lain mesin 4 tak,dan mesin 2 tak.

Kelebihan mesin pembakaran dalam dibandingkan dengan mesin pembakaran


luar antara lain :
1. Pemakaian bahan bakar yang digunakan akan lebih hemat karena mesin
pembakaran dalam memiliki efiiensi panas yang lebih baik.
2. Konstruksi mesin lebih sederhana (kecil) karena tidak seperti pada mesin
pembakaran luar yang memerlukan komponen tambahan, misalnya pada mesin
uap maka mesin tersebut memerlukan ketel uap.
3. Karena konstruksi mesin sederha maka mesin pembakaran dalam ini tidak
memerlukan tempat yang luas atau tidak memakan tempat dibandingkan dengan
mesin pembakaran luar/
4. Lebih cepat dan lebih mudah untuk dijalankan (dioperasikan).

Mesin pembakaran luar


Mesin pembakaran luar merupakan sebuah mesin yang proses terjadinya
pembakaran dilakukan di luar mesin atau bukan di dalam ruang yang tertutup
(ruang bakar). Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak akan
langsung dirubah menjadi tenaga gerak, melainkan memerlukan media
(komponen) penghantar panas dan baru kemudian akan dirubah menjadi energi
gerak.

Contoh kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran luar yaitu pesawat


tenaga uap, kereta api uap dan kapal uap.

Kelebihan mesin pembakaran luar dibandingkan dengan mesin pembakaran


dalam antara lain :
1. Dapat memakai semua jenis bahan bakar (bahan bakar cair, bahan bakar padar
atau bahan bakar gas).
2. Dapat menggunakan bahan bakar dengan kualitas atau mutu yang rendah.
3. Lebih cocok untuk melayani beban-beban besar di dalam satu poros
4. Lebih cocok untuk dipakai pada kendaraan dengan daya tinggi.
Motor Bakar 4 Langkah (Motor 4 Tak)
Motor bakar adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah energi kimia (bahan bakar)
menjadi energi gerak mekanik yang dilakukan melalui proses pembakaran.  Motor bakar
menggunakan silinder yang didalamnya terdapat piston atau torak yang bergerak secara
bolak-balik (translasi). Di dalam silinder tersebut terjadi proses pembakaran campuran
bahan bakar dengan oksigen. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran tersebut
kemudian akan menggerakkan piston yang dihubungkan ke poros engkol (Crank Shaft)
dengan menggunakan batang penghubung (Connecting Rod). Gerak translasi yang
dihasilkan pada proses pembakaran akan diubah menjadi gerak rotasi pada poros engkol
yang kemudian akan dihubungkan ke sistem transmisi.

Motor bakar terbagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan jenis bahan bakar yang
digunakan dan berdasarkan siklus kerjanya. Berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan
dalam proses pembakaran, motor bakar terdiri atas dua jenis yaitu motor diesel dan motor
bensin. Perbedaan dari kedua jenis motor bakar tersebut yaitu berdasarkan jenis bahan
bakar dan pada sistem pengapian.

Pada motor bensin proses pembakaran menggunakan pemantik berupa percikan api yang
dihasilkan oleh busi. Oleh karena itu pada motor bensin sering juga dinamai dengan istilah
spark ignition engine (SIE). Sedangkan pada motor bakar dengan bahan bakar diesel proses
pengapian dapat terjadi dengan sendirinya, dimana bahan bakar yang disemprotkan ke
dalam ruang bakar yang berisi udara dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Oleh
karena itu maka bahan bakar akan terbakar sendiri oleh udara setelah temperatur dari 
campuran bahan bakar tersebut sudah melampaui temperatur nyala dari bahan bakar.
Karena itu motor diesel sering juga dikenal dengan istilah compression ignition engine (CIE).

Berdasarkan siklus kerjanya motor bakar terdiri atas motor 4 langkah (4 tak) dan motor 2
langkah (2 tak). Motor 4 langkah adalah motor yang mendapatkan satu kali proses
pembakaran dengan membutuhkan 4 kali gerakan piston yaitu, 2 kali langkah ke atas dan 2
kali langkah kebawah dengan 2 putaran poros engkol . Sedangkan motor 2 langkah adalah
yang mendapatkan satu kali proses pembakaran dengan membutuhkan 2 kali gerakan
piston yaitu, 1 kali langkah ke atas & 1 kali langkah kebawah dengan 1 putaran poros engkol

Motor 4 langkah, dalam satu siklus kerja mengalami 4 kali langkah yaitu, langkah hisap,
kompresi, kerja dan langkah buang. Berikut ini merupakan langkah dan siklus kerja motor
bakar 4 langkah (4 tak).

Prinsip kerja motor bakar 4 langkah

1. Langkah ke 1 (Langkah Hisap)

Piston bergerak dari Titik mati atas (TMA) ke Titik mati bawah (TMB), posisi katup masuk
(intake valve) terbuka sedangkan katup keluar (Exhaust Valve) tertutup, mengakibatkan
campuran udara dan bahan bakar akan masuk ke dalam ruang bakar.

2. Langkah ke 2 (Langkah Kompresi)

Piston bergerak dari TMB menuju ke TMA, katup masuk dankatup keluar tertutup, sehingga
mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar terkompresi
(pemampatan). Beberapa saat sebelum piston sampai ke posisi TMA akan terjadi waktu
penyalaan (timing ignition). Pada mesin bensin berupa nyala api dihasilkan oleh busi
sedangkan pada mesin diesel dihasilkan oleh tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam
ruang bakar.

3. Langkah ke 3 (Langkah Kerja)

Campuran bahan bakar dan udara yang terbakar di dalam ruang bakar akan meningkatkan
temperatur dan tekanan di dalam ruang bakar sehingga piston akan terdorong dari TMA ke
TMB. Pada langkah dihasilkan tenaga yang selanjutnya akan ditransmisikan pada proses
selanjutnya.

4. Langkah ke 4 (Langkah Buang)

Piston akan bergerak dari TMB ke TMA, Posisi katup masuk terutup dan katup keluar akan
terbuka. Gas sisa hasil pembakaran akan terdorong keluar menuju ke katup keluar yang
sedang terbuka untuk selanjutnya diteruskan menuju saluran pembuangan pembuangan.

Motor Bakar 2 Langkah (Motor 2 Tak)

Motor bakar Dua-Tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran


akan mengalami dua langkah piston, berbeda dengan putaran Empat-Tak yang mengalami
empat langkah piston dalam satu kali siklus pembakaran, meskipun keempat proses intake,
kompresi, tenaga dan pembuangan juga terjadi.
Mesin Dua-Tak juga telah digunakan dalam mesin diesel, terutama dalam rancangan piston
berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal besar dan mesin V8 untuk Truk
dan Kendaraan Berat.
Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang harus diketahui untuk bisa
memahami prinsip kerja mesin ini:

 TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik
paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol
(crankshaft).
 TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada
titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan
poros engkol (crankshaft).
 Ruang bilas yaitu ruangan di bawah piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft).
Sering disebut sebagai bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan
bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.
 Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses
pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.

Langkah ke 1, Piston bergerak dari TMA ke TMB.

1. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di
bawahnya. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat
pula tekanan di ruang bilas.
2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan
lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang.
Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar
melalui lubang pembuangan.
4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang
bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada
di dalam ruang bakar menuju lubang pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.
Langkah ke 2, Piston bergerak dari TMB ke TMA.

1. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran
udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh
karburator atau sistem injeksi (lihat pula: Sistem bahan bakar).
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi
gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala,
sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam
ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai
ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat
pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB,
karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan
sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan bakar.
Perbedaan Desain Mesin Dua Tak dengan Mesin Empat Tak:

 Pada mesin dua tak, sekali pembakaran terjadi dalam satu putaran penuh pada poros
engkol (crankshaft), sedangkan pada mesin empat tak, sekali proses pembakaran terjadi
dalam dua putaran penuh pada poros engkol.
 Mesin empat tak memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam bekerjanya
untuk membuka dan menutup lubang pemasukan dan pembuangan, sedangkan pada mesin
dua tak tidak membutuhkan katup. Piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka dan
menutup lubang pemasukan dan pembuangan. Pada awalnya, mesin dua tak tidak dilengkapi
dengan katup, namun dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) akan dipasang
di antara ruang bilas dan karburator untuk:
1. Menjaga agar gas yang sudah masuk ke dalam ruang bilas tidak dapat masuk
kembali ke karburator.
2. Menjaga tekanan dalam ruang bilas secara ketat saat piston mengkompresi
ruang bilas.
 Lubang pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada dinding
silinder, sedangkan pada mesin empat tak terdapat pada kepala silinder (cylinder head). Ini
adalah alasan utama yang membuat mesin 4 tak tidak menggunakan oli samping.

Kelebihan Mesin Dua-Tak

Dibandingkan mesin empat tak, mesin dua tak memiliki beberapa kelebihan:

1. Hasil tenaganya lebih besar dibandingkan mesin empat tak.


2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga (power to
weight ratio) mesin dua tak lebih baik dibandingkan mesin empat tak.
1. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya
yang sederhana.
Meskipun memiliki berbagai kelebihan, mesin ini sudah jarang digunakan dalam kendaraan-
kendaraan terutama kendaraan mobil dikarenakan oleh beberapa kekurangan.

KekuranganMesin Dua Tak

Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak:

1. Efisiensi bahan bakar mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat tak
(boros).
2. Mesin dua tak memerlukan percampuran oli dengan bahan bakar (oli samping/two
stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua tak menjadi lebih lebih
tinggi dibandingkan biaya operasional mesin empat tak.
1. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk langsung ke
lubang pembuangan.
2. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini mengakibatkan usia suku
cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.
Mesin dua tak diaplikasikan untuk mesin bensin maupun mesin diesel. Mesin bensin dua tak
digunakan paling banyak di mesin kecil, seperti:

 Mesin sepeda motor.


 Mesin pada gergaji (chainsaw).
 Mesin potong rumput.
 Mobil salju.
 Mesin untuk pesawat model, dan sebagainya.
Mesin dua tak yang besar biasanya bertipe mesin diesel, sedangkan mesin dua tak ukuran
sedang sudah sangat jarang digunakan. Karena emisi gas buang sulit untuk
memenuhi standar UNECE Euro II, penggunaan mesin dua tak untuk sepeda motor sudah
semakin jarang.

Anda mungkin juga menyukai