Anda di halaman 1dari 8

DI BUAT OLEH : KELOMPOK 6

1. Yunita Tatto Pallin C 301 18 122


2. Febrianti Saleh Y.S C 301 18 126
3. Halimatu Sa’adiah C 301 18 127
4. Siti Masita C 301 18 130
5. Gabriela Febrylian C 301 18 144
6. Frilly Bunga Melani C 301 18 146
7. Fenny Fitria C 301 18 154
8. Ananda Aulia C 301 18 168
TUGAS : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (RESUME PERTEMUAN 1)

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERANNYA


DALAM RANTAI NILAI DAN STRATEGI PERUSAHAAN

1. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Sistem informasi akuntansi (SIA) sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang apapun karena mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan
perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan. Proses tersebut
berkaitan dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau bisnis. SIA akan
memudahkan perusahaan melakukan sebagian besar kegiatan perusahaan. Dengan memberikan
informasi yang tepat dan akurat, biaya produksi dapat ditekan dan menjadi lebih efektif dan
efisien.
Sistem adalah sekelompok variabel yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan
tertentu. Sistem berfungsi untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan berulang kali secara rutin.

Sedangkan yang dimaksud oleh informasi adalah data yang didapatkan dari lapangan untuk diolah
dan dijadikan sebagai pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, secara sederhananya definisi dari Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
sebuah sistem informasi yang dibuat khusus untuk mempermudah kegiatan dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan akuntansi.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini terdapat 5 definisi dan pengertiannya menurut para ahli
manajemen, akuntansi, dan juga sistem informasi:
1. Bodnar dan Hopwood (2010)
Kumpulan dari berbagai macam sumber daya yaitu manusia dan juga peralatan yang
memang dibuat untuk mengubah data keuangan dan juga data lainnya menjadi sebuah
informasi yang berguna bagi penggunanya.
2. Nugroho Widjajanto (2001)
Susunan dari berbagai macam dokumen, catatan, peralatan termasuk komputer dan
perlengkapannya, alat komunikasi, tenaga pelaksana serta seluruh laporan yang didesain
untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen.

3. Mulyadi (2008)
Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang didesain untuk menyediakan informasi
keuangan bagi pengelola kegiatan usaha, memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh
sistem yang sudah ada sebelumnya, memperbaiki pengendalian akuntansi dan juga
pengecekan internal serta membantu memperbaiki biaya klerikal (biaya tulis menulis)
dalam pemeliharaan catatan akuntansi.
4. Jones dan Rama (2006)
Sebuah subsistem dari sistem informasi manajemen. Subsistem tersebut menyediakan
informasi akuntansi dan keuangan yang di dalamnya juga terdapat informasi lain dalam
proses transaksi akuntansi yang rutin.
5. Romney dan Steinbart (2006)
Sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga memproses data
menjadi informasi yang berguna dalam membantu proses pengambilan keputusan.
Jika dilihat dari k-5 definisi menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem informasi berbasis komputerisasi
yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi
dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan.

2. PERAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM RANTAI NILAI


Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut
membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat
dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain). Rantai nilai organisasi terdiri
dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada
parapelanggannya, yaitu:
a. Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan
masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijualnya.

b. Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa


atau produk yang sudah jadi.
c. Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang
sudah jadi ke para pelanggan.

d. Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan


membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.

e. Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.

Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang


memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum,
dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA
adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.

2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan


perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi
pegawai.

3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh: penelitian
dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan
Website, dan desain produk.

4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan


mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-
aktivitas utama.

Sistem Informasi Akuntansi dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan
informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan
hal ini dengan cara:
1. memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.

2. memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki
efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.

3. memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan


dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.

4. berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses
berbagi pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi
perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.
Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan
laba organisasi dengan memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai persediaannya. Contoh:
dengan mengijinkan para pelanggan secara langsung mengakses sistem persediaan dan order
penjualan milik perusahaan, biaya aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikurangi.
Selanjutnya, apabila akses seperti itu mengurangi biaya yang ditanggung para pelanggan dan
waktu pemesanan, baik tingkat penjualan dan perolehan pelanggan akan meningkat. Tentu saja,
dengan membuat sistem informasi antar-organisasi seperti itu akan menimbulkan kekhawatiran
baru mengenai sistem pengendalian yang harus dibicarakan. Hal ini juga membutuhkan
peningkatan keandalan dan keakuratan data system informasi akuntansi. Data dan informasi data
mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan dan proses dengan sistem informasi.
Terdapat 3 jenis data yang perlu dikumpulkan untuk aktivitas apa pun, yaitu:
1. fakta-fakta tentang kejadian itu sendiri (contoh yang berkaitan dengan kejadian
penjualan, seperti tanggal penjualan; jumlah total penjualan)

2. sumber daya yang dipengaruhi oleh kejadian tersebut (contoh yang berkaitan dengan
sumber daya yang dijual, seperti identitas barang atau jasa, jumlah yang dijual, harga
per unit)

3. para pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut (contoh yang berkaitan dengan para
pelaku yang terlibat di dalam penjualan, seperti identitas pelanggan, dan penjual
produk).
Setelah data dikumpulkan, merupakan tugas sistem informasi untuk mengubah berbagai fakta
tersebut agar dapat digunakan untuk membuat keputusan. Jadi, informasi adalah data yang telah
diatur dan diproses untuk memberikan arti. Sistem informasi akuntansi dan strategi korporat,
Strategi dan Posisi Strategis Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan,
berdasarkan argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu :
1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan atas
produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan melakukan hal ini,
perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya.

2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil suatu
produk atau jasa yang paling efisien. Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat berhasil
baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang
lebih rendah dari biaya rata-rata untuk industri tersebut.
Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara kedua strategi tersebut. Apabila
mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang biayanya paling rendah, mereka
harus melepas beberapa keistimewaan penambah nilai yang mungkin membedakan produk
mereka dengan produk lainnya.
Apabila mereka berfokus pada diferensiasi produk, mereka tampaknya tidak akan memiliki
biaya yang paling rendah dalam industri mereka. Jadi, strategi bisnis melibatkan pemilihan.
Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu :
1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi atau
penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh: Jiffy Lube
International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis berdasar
keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan mobil
yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan pelumas.

2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani


hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk didalamnya
adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah perusahaan yang
memfokuskan pada para pensiunan.

3. strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan yang berbeda dari
pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini
menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh :
Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasar akses, dimana kantor
pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh
kantor pialang lainnya yang lebih besar. Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang
penting karena hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-
usahanya atau akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua
orang.
Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis Perkembangan teknologi informasi dapat
mempengaruhi strategi. Perkembangan internet sangat mempengaruhi cara berbagai tahapan
rantai nilai dilaksanakan. Contoh : untuk produk-produk yang dapat diubah menjadi data digital,
internet memungkinkan organisasi untuk secara signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan
outbond logistics mereka. Selain secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi
menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan
mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara dramatis dapat
mengurangi biaya, dan karenanya membantu perusahaan mengimplementasikan strategi biaya
rendah (low-cost strategy). Akan tetapi, jika setiap perusahaan dalam industri tertentu
mempergunakan internet untuk mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan
problematis. Bahkan, salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat
antar-perusahaan. Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang diberikan oleh
internet akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh perusahaan dalam bentuk laba
tinggi.
Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan dapat mempergunakan internet untuk
mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat
menggunakan internet untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika
dihadapkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan dalam
suatu industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai mereka,
pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari mengikuti strategi
biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi produk. Internet juga dapat mempengaruhi
keinginan relatif untuk mengikuti ketiga posisi strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai
contoh, dengan secara drastis mengurangi atau menghilangkan halangan geografis, internet
membuat produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua tempat. Konsekuensinya adalah
merupakan hal yang sulit untuk membuat atau mempertahankan posisi strategis berdasar akses.
Ini hanyalah suatu contoh tentang bagaimana cara internet dapat mempengaruhi strategi dan
pilihan posisi strategis perusahaan. Peran SIA suatu organisasi memainkan peranan penting
dalam membantu organisasi mengadopsi dan mempertahankan posisi strategis. Mencapai
kesesuaian yang baik antar aktivitas membutuhkan pengumpulan data tiap aktivitas. Hal lain
yang juga penting adalah sistem informasi harus mengumpulkan dan mengintegrasikan baik data
keuangan maupun non-keuangan dari aktivitas-aktivitas organisasi.

3. KETERKAITAN SIA DENGAN STRATEGI PERUSAHAAN


Sistem adalah seperangkat elemen yang saling bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem harus memiliki organisasi, keterkaitan, integrasi, dan tujuan utama. Setiap bagian dari
sistem disebut sebagai subsistem. Subsistem apapun dalam suatu sistem dapat dibagi lagi
menjadi beberapa bagian atau subsistem baru.
Contoh dari suatu sistem yang ada di perusahaan adalah Sistem Informasi. Sistem Informasi
merupakan suatu sistem yang dibuat manusia yang secara umum terdiri dari seperangkat
komponen terintegrasi, dapat berbasis komputer maupun manual, yang ditetapkan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dan memberikan output berupa informasi  ke
pengguna. Sistem informasi memfasilitasi fungsi operasional perusahaan dan mendukung
pengambilan keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang dapat manajer gunakan
untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan perusahaan.
Salah satu subsistem dari Sistem Informasi yang ada di perusahaan adalah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA). Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995) Sistem informasi akuntansi
merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan
komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya
(users).
Sedangkan  Sistem Informasi Akuntansi menurut Mulyadi (2001, h.3) merupakan, “Sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.”
Tujuan dari SIA adalah untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang
berkaitan dengan aspek keuangan dari kegiatan bisnis perusahaan. Tujuan SIA ini terlihat juga
pada fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi, yaitu :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

1. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.


SIA memiliki tiga subsistem yaitu sistem pemrosesan transaksi, sistem buku besar /
pelaporan keuangan, dan sistem penutupan dan pembalikan. Subsistem SIA memproses berbagai
transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan
transaksi keuangan.

Komponen yang terdapat di dalam SIA antara lain :

1. Manusia, sebagai pelaku yang menjalankan sistem


2. Transaksi, sebagai objek dari sistem informasi akuntansi yang merupakan masukan, lalu
diproses sehingga menghasilkan informasi
3. Prosedur, sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau
kegiatan perusahaan
4. Dokumen, berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi
5. Peralatan, sebagai suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan
pada sistem informasi yang bersangkutan.

Perangkat lainnya yaitu:


1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil
pengolahan data dalam bentuk informasi.

a. Bagian Input (Input Device) Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan
untuk memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang
dapat digunakan untuk memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti keyboard);
atau berbentuk image (seperti scanner, kamera digital), suara, video (seperti kamera
video) dan penunjuk (seperti mouse). Dan beberapa contoh lagi seperti Optical Code
Recognition (OCR), touch screen, floppy disk, hardisk, NAS 300G, driver CD
ROM/RW, DVD ROM/RW, digitizer dan lain-lain.

b. Bagian Pengolah Utama dan Memori CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari
komponen-komponen seperti: (1) Processor (CPU sesungguhnya) (2) Memory (3)
Motherboard (4) Hardisk (5) Floppy disk (6) CD ROM (7) Expansion slots (8)
Devices controller (multi I/0, VGA card, sound card) (9) Komponen lainnya (Fan,
baterai, Conektor, dll)

c. Bagian Ouput (Output Devices) Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang


digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa
macam peralatan output yang biasa digunakan yaitu printer, layar monitor, Head
Mount Display (HMD), LCD (Liquid Cristal Display) Projector dan speaker.
d. Bagian komunikasi Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan
agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik.
Komponen-komponen dari SIA ini merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan
membentuk SIA perusahaan. Diawali dari masuknya data, lalu pemrosesan data yang sesuai
prosedur, hingga hasil dari proses tersebut yang berupa informasi akuntansi. Komponen-
komponen SIA harus terintegrasi dengan baik supaya menjadi suatu sistem yang kelak akan
menghasilkan informasi yang akurat, aktual, dan berguna untuk para users (pengguna), baik di
dalam perusahaan maupun luar perusahaan.

Manfaat SIA bagi perusahaan dapat dilihat dari beberapa poin berikut :  

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga perusahaan dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien

2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

3. Meningkatkan efisiensi

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

5. Meningkatkan sharing knowledge

6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Dari uraian mengenai SIA di atas, dapat disimpulkan bahwa SIA sangat penting untuk suatu
perusahaan. Dengan adanya SIA yang baik, perusahaan dapat melakukan proses operasi maupun
informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang mengendalikan
proses-proses tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain
itu informasi akuntansi yang dihasilkan dari SIA dapat dipertanggung jawabkan untuk kelak
digunakan  dalam mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan maupun digunakan oleh
pihak di luar perusahaan seperti pemasok, investor, dan klien yang berhubungan langsung
dengan kegiatan bisnis perusahaan.  
Dapat dibayangkan apabila SIA suatu perusahaan tidak berjalan dengan baik, misalkan karena
suatu komponen di dalam SIA yang tidak bekerja dengan optimal, tentu hal ini akan
menyebabkan sistem yang berjalan menjadi terhambat sehingga mengakibatkan kegiatan bisnis
perusahaan tidak berjalan lancar, informasi yang dihasilkan tidak akurat, dan tujuan dari kegiatan
bisnis perusahaan pun sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, suatu perusahaan perlu merancang
dan menjalankan SIA yang terbaik demi lancarnya kegiatan bisnis dan tercapainya tujuan
perusahaan. Tidak hanya SIA, subsistem dari Sistem Informasi lain pun perlu dirancang dan
dijalankan dengan sebaik mungkin agar kegiatan bisnis perusahaan dapat berjalan dengan efektif
juga efisien dan perusahaan dapat berkembang seiring berjalannya waktu.

Anda mungkin juga menyukai