Jurnal Stigma Pakai PDF
Jurnal Stigma Pakai PDF
K
esehatan merupakan kebutuhan psikososial individu, walaupun ada pula
fisik semata, namun juga kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa lebih sulit untuk diamati
Penyakit fisik disebabkan oleh infeksi sehingga sering kali tidak mendapatkan
virus dan bakteri maupun penurunan perhatian yang cukup dari masyarakat,
dukun atau balian untuk memperoleh yang ingin memberikan gambaran yang
di mata air suci (melukat). Pada satu sisi, para keluarga dan penderita gangguan
dokter spesialis jiwa, psikolog klinis, dan theory akan sangat berguna untuk
besar yang meliputi kakek, nenek, paman, Kriteria inklusi dan eksklusi dari
bibi, cucu, keponakan yang berkerabat responden yang berasal dari masyarakat
dengan ODGJ. Sedangkan keluarga yang adalah semua anggota masyarakat dari
tidak diikutsertakan dalam penelitian ini rentang usia remaja hingga lanjut usia
adalah orang tua, anak, saudara angkat yang memiliki tetangga satu banjar yang
serta keluarga besar yang mempunyai mengalami gangguan jiwa.
garis keturunan tak langsung dari kakek Kasus yang akan digali secara
nenek yang sama. khusus dalam penelitian ini yang pertama
Kasus yang akan digali secara adalah persepsi dari perempuan dan laki-
khusus dalam penelitian ini yang pertama laki. Kasus khusus yang kedua adalah
adalah stigma dan dampaknya yang berdasarkan rentang usia, yaitu remaja,
dirasakan oleh keluarga yang mempunyai dewasa, dan lanjut usia. Kasus khusus
hubungan kekerabatan erat (orangtua/ yang ketiga adalah persepsi dari key
anak, suami/istri) dibandingkan dengan person di desa tersebut, yang meliputi
saudara kandung. Kasus khusus yang klian adat dan perangkat desa, tokoh
kedua adalah stigma dan dampak agama, dan tenaga kesehatan di desa.
yang dirasakan oleh perempuan yang Berikut ini adalah ringkasan
mempunyai anggota keluarga ODGJ. kebutuhan responden penelitian
berdasarkan kategorisasi:
Orang dengan gangguan jiwa
125 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 2, Desember 2017, hlm 121-132
Tabel 1. Jumlah Responden
Kategori Kriteria khusus Teknik Jumlah
pengumpulan responden
data (estimasi
minimal)
Keluarga Orang tua/Anak kandung In-depth interview 5
Istri/Suami In-depth interview 5
Saudara kandung In-depth interview 5
Perempuan (Ibu, Istri, Anak, In-depth interview 5
Saudara kandung)
Orang dengan Remaja/dewasa/lansia In-depth interview 6
Gangguan Jiwa
Perempuan In-depth interview 3
ODGJ yang berhasil menjalin In-depth interview 3
hubungan interpersonal dengan
lingkungan
Masyarakat Umum (perempuan/laki-laki) In-depth interview 20
Tokoh agama In-depth interview 5
Tokoh adat dan pemerintahan In-depth interview 5
(klian, pengurus desa)
Tenaga kesehatan di desa In-depth interview 5
TOTAL 67
tersebut. Guideline wawancara semi
Alat Pengumpulan Data terstruktur yang dilengkapi petunjuk
probing yang penting, akan dipersiapkan
Alat pengumpul data pada
sebagai panduan bagi pewawancara
penelitian ini terdiri dari wawancara
terhadap tema-tema apa saja yang perlu
mendalam, observasi non-partisipatif,
digali di dalam wawancara tersebut.
serta dokumen pendukung lainnya.
Wawancara tersebut akan direkam
Wawancara mendalam
Anggota Keluarganya
berlangsung karena pada prinsipnya suatu
penelitian bersifat tak dapat diprediksi. Hasil penelitian ini disampaikan
Contoh dari ektika pelaksanaan adalah dalam tiga tema utama, yaitu tema
memberikan beberapa pilihan kepada dinamika stigma terhadap ODGJ dan
responden saat responden terbawa keluarga ODGJ, tema kedua adalah
emosi (sedih, marah, atau menangis). bentuk-bentuk stigma terhadap ODGJ dan
Dimensi etika yang terakhir adalah etika anggota keluarga ODGJ, dan yang terakhir
hubungan, yaitu etika yang terkait dengan adalah dinamika hubungan stigma
hubungan antara peneliti dan responden. dengan proses pengobatan ODGJ yang
Contohnya adalah saling menghargai dilakukan oleh keluarganya. Berikut ini
berbagai nilai dan pandangan walaupun adalah bagan tema yang pertama.
Sumber Stigma
Masyarakat ODGJ Self-Stigma
Perawatan Mengekang Malu
Faktor keturunan Kurang “care” Karma
Terbebani Tidak bisa sembuh
Membebani
Faktor “magis”
Berikut ini adalah tabel bentuk-bentuk stigma yang diterima oleh ODGJ.
Tabel 3. Bentuk Stigma yang Diterima oleh ODGJ
Sumber Stigma
Masyarakat Keluarga Self-Stigma
Gila Tidak bisa sembuh Tidak bisa bekerja
Faktor keturunan Berbahaya Takut kecanduan obat
Tidak bisa sembuh Kesulitan hub. sosial
Berbahaya Sulit dpt pekerjaan
Dijauhi
Herdiyanto, Y.K, Tobing, Y.K, Vembriati, N, Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Bali 130
Pengobatan ODGJ
Anggota keluarga ODGJ Proses mencari bantuan tersebut
merupakan agen yang harus mencarikan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu
pengobatan terhadap ODGJ, hal ini akan informasi, kedekatan hubungan, dan
berbeda dengan jenis penyakit fisik, sumber daya yang dimiliki oleh keluarga
yang mengalami penyakit dapat mencari ODGJ. Ketiga faktor tersebut memengaruhi
pengobatan secara mandiri. Saat onset keluarga ODGJ untuk membawa ODGJ ke
terjadi, maka anggota keluarga akan tenaga profesional kesehatan jiwa (dokter
mengalami respon awal yang didominasi umum, dokter spesialis jiwa, perawat
oleh kebingungan, kesedihan, dan malu jiwa, dan psikolog klinis) atau non-
terhadap kondisi anggota keluarganya profesional (balian, dukun, tukang pijat,
yang mengalami ganguan jiwa. Respon pemuka agama, orang pintar). Anggota
awal tersebut kemudian diatasi dengan keluarga ODGJ juga melakukan evaluasi
koping awal yang berupa pencarian terhadap pemberi layanan kesehatan jiwa
bantuan pengobatan terhadap ODGJ. tersebut yang berdasar atas keefektifan
131 INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 2, Desember 2017, hlm 121-132
penyembuhan, perlakukan terhadap ODGJ ODGJ. Sedangkan pengalaman yang
saat menjalankan teknik penyembuhan, minim terhadap ODGJ juga menimbulkan
biaya pengobatan, dan juga jarak layanan munculnya stigma.
kesehatan tersebut dengan tempat Bentuk dari stigma dibagi menjadi
tinggal. Proses selanjutnya adalah dua bagian berdasarkan subjek yang
keluarga akan melakukan respon akhir mengalami stigma, yaitu ODGJ dan
yang dapat berupa kondisi medis yang keluarga ODGJ. Bagi ODGJ, stigma yang
stabil (pengobatan medis jangka panjang) muncul berasal dari masyarakat, keluarga
atau sikap apatis terhadap ODGJ yang ODGJ, dan juga ODGJ itu sendiri (self
bisa saja berupa pembiaran ODGJ tampa stigma). Sedangkan bagi keluarga ODGJ,
pengobatan medis yang memadai atau stigma bisa muncul dari masyarakat,
bahkan pemasungan selama bertahun- ODGJ, dan diri sendiri (self-stigma).
tahun. Dampak stigma juga dibagi
menjadi dua bagian berdasarkan dampak
PENUTUP
yang dirasakan oleh ODGJ dan anggota
Kesimpulan dari penelitian ini keluarga ODGJ. Keduanya berdampak
terbagi menjadi beberapa hal, yaitu yang terhadap pengobatan ODGJ itu sendiri,
pertama adalah penyebab munculnya semakin tinggi stigma yang dialami, maka
stigma, kedua adalah bentuk dari stigma, proses pemulihan ODGJ akan semakin
ketiga adalah dampak dari stigma, terganggu, yang dapat berbentuk
dan yang terakhir adalah relasi antara perlakuan pembiaran ODGJ tanpa
pengetahuan dengan stigma dalam pengobatan medis, bahkan menyebabkan
memprediksi jangka waktu kedatangan tindakan pemasungan yang dilakukan
keluarga ODGJ ke tenaga profesional oleh anggota keluarga ODGJ itu sendiri.
kesehatan jiwa. Temuan yang keempat terkait
Penyebab munculnya stima terbagi dengan relasi antara variabel tingkat
menjadi kepercayaan, pengetahuan, stigma terhadap ODGJ dan keluarga ODGJ
informasi yang keliru, dan minimnya dengan variabel pengetahuan tentang
pengalaman. Kepercayaan yang berasal kesehatan jiwa yang akan memengaruhi
dari agama dan juga budaya membawa kecepatan waktu kedatangan anggota
pengaruh terhadap munculnya stigma keluarga yang membawa ODGJ-nya
terhadap ODGJ. Pengetahuan yang kepada profesional kesehatan jiwa.
minim tentang kesehatan jiwa membawa Saran bagi penelitian selanjutnya,
pengaruh munculnya stigma terhadap perlu adanya pembuktian kuatitatif
ODGJ. Informasi-informasi yang keliru terkait dengan relasi variabel stigma,
terkait dengan kesehatan jiwa yang pengetahuan, dan jangka waktu
diterima oleh individu oleh lingkungannya kedatangan keluarga ke profesioanl
juga memicu terjadinya stigma terhadap
Herdiyanto, Y.K, Tobing, Y.K, Vembriati, N, Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Bali 132
kesehatan jiwa. Dengan adanya adanya penelitian-penelitian kualitatif
penelitian tersebut, maka didapatkan untuk menggali jenis-jenis pengetahun
bukti kuat terkait dengan pentingnya yang dibutuhkan untuk memastikan
mempromosikan kesehatan jiwa kepada kecepatan kunjungan keluarga ke tenaga
masyarakat untuk memastikan pemulihan profesional kesehatan jiwa.
ODGJ di Indonesia. Selain itu juga perlu
DAFTAR PUSTAKA dipasung. Buletin Penelitian Sistem
Anggreni, N. W. Y., & Herdiyanto, Y.K. Kesehatan, 17 (2), 157–166. Moleong, L.
(2017). Pengaruh stigma J. (2014). Metodologi
terhadap self esteem pada remaja penelitian kualitatif. Bandung: PT
perempuan yang mengikuti Remaja Rosdakarya.
ekstrakurikuler tari Bali di SMAN Orb, A. E. L., & Wynaden, D. (2001). Ethics
2 Denpasar. Jurnal Psikologi in qualitative research. Journal of
Udayana, 4 (1), 208-221. Nursing Scholarship, 33(1), 93-96.
Byrne, P. (2000). Stigma of mental illness Patton, M.Q. (2009). Metode evaluasi
and ways of diminishing it. kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
Advances in Psychiatric Treatment, Pelajar,
6(1), 65-72. Setiawati, E. M. (2012). Studi kualitatif
Kementerian Kesehatan. (2014). Undang- tentang sikap keluarga terhadap
undang Republik Indonesia nomor pasien gangguan jiwa di
18 tahun 2014 tentang kesehatan wilayah kecamatan Sukoharjo.
jiwa. Diakses dari http:// Skripsi. Surakarta: Universitas
h u k o r. k e m k e s .g o . i d / u p l o a d s / Muhammadiyah Surakarta.
ran c a n g an _ p r odu k _ hu k um / U U _ Subandi & Utami, M. S. (1996). Pola
No._18_Th_2014_ttg_Kesehatan_ perilaku mencari bantuan pada
Jiwa_.pdf pada 7 November 2017. keluarga pasien gangguan jiwa.
Kumbara, A.N. (2017). Fungsi dan makna Jurnal Psikologi, 2, 1-10
ritual melukat dalam penyembuhan Suela, B., & Herdiyanto, Y. (2016).
gangguan jiwa di Bali. Diakses dari Gambaran kualitas hidup pada
http://phdi.or.id/artikel/fungsi- individu yang mengalami
dan-makna-ritual-melukat-dalam kerauhan. Jurnal Psikologi
penyembuhan-gangguan-jiwa-di- Udayana. 3(3), 529-541.
bali pada 7 November 2017. Straus, A., & Corbin, J. (2013). Dasar-dasar
Lestari, W., & Wardhani, Y. F. (2014). penelitian kualitatif: Tata langkah
Stigma dan penanganan penderita dan teknik-teknik teoritisasi data.
gangguan jiwa berat yang Yogyakarta: Pustaka Pelajar.