Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Munculnya era globalisasi mengakibatkan terbukanya peluang bagi pasar

produk dalam negeri untuk masuk ke pasar internasional dan sebaliknya akan

membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

Pada kondisi seperti ini perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan

kelangsungan usaha mereka. Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan

modal usaha dan melakukan pengembangan produk agar mendapatkan

keuntungan yang maksimal adalah dengan masuk ke pasar modal.

Menurut Halim (2018;3) pasar modal adalah pasar yang mempertemukan

pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, baik surat

utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun

instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan

maupun intitusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli instrumen

keuangan jangka panjang dan kegiatan terkait lainnya.

Salah satu syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia

menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan

investasinya. Di pasar modal, laporan keuangan perusahaan sangat penting

sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan, terlebih bagi perusahaan go public

karena merupakan perusahaan yang dimiliki masyarakat luas, operasi perusahaan


yang efesien akan sangat mempengaruhi apresiasi masyarakat pada perusahaan

publik.

Teori sinyal (signaling theory) adalah teori yang dikemukakan oleh Ross

(1977). Dalam teori ini dikemukakan bahwa pihak eksekutif perusahaan memiliki

informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk

menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar harga saham

perusahaannya meningkat. Sinyal berupa informasi mengenai apa yang sudah

dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan kegiatan pemilik. Informasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting karena pengaruhnya

terhadap keputusan investasi pihak eksternal perusahaan. Informasi tersebut

penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya

menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk keadaan masa lalu,

masa kini maupun masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup perusahaan

dan bagaimana efeknya pada perusahaan.

Tujuan utama aktivitas perdagangan investor di pasar modal adalah

memperoleh keuntungan (return). Investor berinvestasi dengan membeli saham di

pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar

investasinya dapat memberikan keuntungan (return). Return saham merupakan

kelebihan harga jual saham diatas harga belinya. Menurut Arista dan Ashotar

(2012) semakin tinggi harga jual saham di atas harga belinya maka, semakin

tinggi pula return yang diperoleh investor. Apabila seorang investor

menginginkan return yang tinggi maka harus bersedia menanggung risiko lebih
tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko

yang akan ditanggung juga rendah

Price to book value (PBV) merupakan rasio pasar yang digunakan untuk

mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan yang

memiliki rasio price to book value tinggi menunjukkan adanya kecenderungan

kinerja perusahaan yang baik. Hal ini disebabkan nilai pasar sahamnya lebih besar

dari pada nilai bukunya. Seiring dengan reputasi yang baik tersebut, nilai

perusahaan pun turut meningkat sehingga membuat jumlah permintaan saham

semakin tinggi. Jika permintaan saham tinggi, harga saham akan turut naik. Bagi

investor, naiknya harga saham berarti kenaikkan pula pada return yang akan

diperolehnya. Hal ini dikarenakan return merupakan selisih antara harga saham

periode ini dengan harga saham periode sebelumnya. Didukung hasil penelitian

Ginting dan Erward (2013), Prastowo (2013), Verawati (2014), Suryana (2014),

Syeh (2016), Laksono (2017) menemukan bahwa price to book value (PBV)

berpengaruh terhadap return saham.

Fahmi (2015;137) mengatakan bahwa return on asset (ROA) melihat sejauh

mana invetasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian

keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Investasi tersebut sebenarnya sama

dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Return on asset

(ROA) mencerminkan tingkat keuntungan perusahaan. Semakin tinggi atau besar

tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola

perusahaan. Return on asset (ROA) merupakan indikator penting yang sering

digunakan investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum


melakukan investasi. Semakin tinggi return on asset (ROA) maka kinerja

keuangan sebuah perusahaan semakin baik apabila kinerja perusahaan baik maka

secara langsung mempengaruhi tingginya return saham yang akan diperoleh oleh

seorang investor. Bedasarkan penelitian Prastowo (2013), Syeh (2016), Laksono

(2017) menunjukkan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh terhadap return

saham. Hasil penelitian Toruan (2013) menunjukkan return on asset (ROA) tidak

berpengaruh terhadap return saham.

Net profit margin (NPM) adalah perbandingan antara laba bersih dengan

penjualan. Kinerja suatu perusahaan akan dinilai produktif jika net profit margin

(NPM) nya semakin meningkat. Net profit margin (NPM) rasio ini

menggambarkan besarnya laba bersih setelah pajak (earning after tax atau EAT)

yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Semakin tinggi

net profit margin (NPM) maka semakin baik kinerja perusahaan. Dengan

meningkatnya net profit margin (NPM) suatu perusahaan maka kepercayaan

investor akan kemampuan perusahaan tersebut menghasilkan laba serta minat

investor akan saham perusahaan tersebut, juga akan meningkat. Hasil penelitian

Ginting dan Erward (2013), Azizurrohman (2020) net profit margin (NPM)

berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian Toruan (2013), Suryana

(2014), dan Setiawati (2019) net profit margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap

return saham.

Menurut Kasmir (2016;134) current ratio (CR) adalah rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Current ratio yang
rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi,

sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak

mampu mengelola money to create money, yang pada akhirnya dapat mengurangi

kemampuan perusahaan. Current ratio (CR) yang tinggi juga belum tentu

menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo

karena proporsi dari aktivitas lancar yang tidak menguntungkan apabila terdapat

saldo kas yang berlebih, jumlah piutang dan persediaan terlalu besar. Hal ini

menunjukkan bahwa investor akan memperoleh return yang lebih rendah jika

kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin rendah.

Didukung hasil penelitian Prastowo (2013) dan Syeh (2016) bahwa current ratio

tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian Fajarwati

(2010) dan Thamrin (2012) berpengaruh terhadap return saham.

Bedasarkan pemaparan mengenai penelitian sebelumnya masih terjadi hasil

yang berbeda-beda dari beberapa faktor yang mempengaruhi return saham.

Menimbulkan munculnya research gap diantara penelitian tersebut. Sehingga

diperlukan penelitian lebih lanjut. Bedasarkan uraian di atas maka judul penelitian

ini adalah Pengaruh Price to Book Value (PBV), Return On Asset (ROA), Net

Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap Return Saham pada

Perusahaan Manufaktur Bursa Efek Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas maka permasalahan pokok penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh price to book value (PBV) terhadap return saham?


2. Bagaimana pengaruh return on asset (ROA) terhadap return saham?

3. Bagaimana pengaruh net profit margin (NPM) terhadap return saham?

4. Bagaimana pengaruh current ratio (CR) terhadap return saham?

1.3 Tujuan Penelitian

Bedasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh price to book value (PBV)

terhadap return saham.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh return on asset (ROA)

terhadap return saham.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh net profit margin (NPM)

terhadap return saham.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh current ratio (CR) terhadap

return saham.

1.4 Batasan Penelitian

Untuk menghindari perluasan pembahasan, maka batasan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini hanya difokuskan pada:

1. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutup pada pengumuman

laporan keuangan.

2. Periode jendela (event window) menggunakan 3 hari setelah diterbitkannya

laporan keuangan.

3. Periode penelitian adalah selama tahun 2017, 2018 dan 2019.


1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan sinyal kepada investor seberapa besar

pencapaian keberhasilan perusahaan dengan cara menerapkan price to book

value (PBV), return on asset (ROA), net profit margin (NPM) dan current

ratio(CR) sebagai alat ukur pengaruhnya dengan return saham. Hasil

penelitian ini mendukung teori sinyal sebagai grand teori yang mendasari

penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Investor, penelitian ini diharapkam membantu para investor dalam

memprediksi return saham agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.

b. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

masukan dalam membuat kebijakan yang bersifat fundamental, sehingga

dapat menarik perhatian para investor.


PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE (PBV), RETURN ON
ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN CURRENT
RATIO (CR) TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:
IRMA DWININGSIH
NIM. 18102095

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS ASIA MALANG
2020

PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE (PBV), RETURN ON


ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN CURRENT
RATIO (CR) TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

OLEH:
IRMA DWININGSIH
NIM. 18102095

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS ASIA MALANG
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020

Anda mungkin juga menyukai