PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar yang merupakan
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses
komunikasi, akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan
dari materi yang disampaikan. Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi
rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki
peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar.
Dampak perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya
sumber dan media pembelajaran, seperti buku teks, modul, peta, globe, LCD proyektor,
radio/tape, kamera digital, laptop, handycam, film, video, televisi, slide, web, dan sebagainya.
Sebagai calon pendidik yang profesional, guru dituntut mampu memilih dan menggunakan
berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya. Untuk itu, laporan ini menyajikan
sedikit ulasan mengenai penggunaan media pembelajaran, serta peran guru dalam
menggunakan media yang ada di SMP BP Haruniyah Pontianak, Kecamatan Pontianak
Timur, Kota Pontianak. Ulasan ini diharapkan dapat berperan sebagai salah satu pendukung
bagi para calon pendidik untuk menuju pemenuhan tuntutan profesionalisme.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran PAI yang dilakukan guru di kelas IX C ?
2. Pendekatan apa yang digunakan guru dalam penggunaan media pembelajaran PAI di kelas
IX C ?
3. Bagaimana kondisi media-media pembelajaran tersebut ?
4. Bagaimana cara merawat media-media pembelajaran tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari observasi ini adalah :
1. Mengetahui proses penggunaan media pembelajaran yang dilakukan guru di kelas IX C SMP
BP Haruniyah Pontianak.
2. Menganalisis model atau metode yang digunakan guru di kelas IX C SMP BP Haruniyah
Pontianak.,
3. Menganalisis pendekatan yang digunakan guru dalam penggunaan media pembelajaran.
4. Menganalisis cara guru dalam menggunakan penggunaan media pembelajaran.
3. Bagi Penulis
Observasi ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun
langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan
dan keterampilan dalam membuat karya tulis, meneliti serta pengetahuan yang lebih
mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
Hasil observasi ini berupa tabel yang didapat dari pengamatan pada saat guru melaksanakan
pembelajaran.
Fiqh
Aspek
No. Pertanyaan Pemandu Kelas IX C
Pengamatan
Ya Tidak
Membuka pelajaran dengan salamdan
Membuka berdo’a √
1.
Pelajaran Guru melakukan appersepsi
√
Guru mengabsen siswa.
√
Guru menggunakan media dalam
menyampaikan materi pembelajaran. √
Guru menguasai media yang
Penggunaan topik.
2. √
Media Media yang digunakan menarik dan
menyenangkan.
√
Siswa ikut terlibat dalam penggunaan
media pembelajaran
√
D. Analisis
Media : Papan tulis
Menurut penulis penggunaan media pada pembelajaran ini masuk kriteria keempat
yaitu kesesuaian dengan teori dengan gaya belajar siswa dengan kondisi lingkungan, fasilitas
pendukung dan waktu yang tersedia. Penggunaan media dengan papan tulis dipilih sesuai
dengan pertimbangan dan keadaan sekolah yang belum bisa menyediakan fasilitas modern
yang ada saat ini. Walaupun begitu, prestasi peserta didiknya tidak kalah dengan sekolah –
sekolah modern yang ada di Pontianak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan
oleh para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk
meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke peserta didik (individu atau kelompok).
Media diguanakan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar di dalam kelas menjadi lebih efektif.
Dalam awal perkembangannya, media memiliki posisi sebagai alat bantu dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru. Media diharapkan dapat
memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan keaktifan
belajar siswa. Media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses pembelajaran dan
bukan semata-mata hanya sebagai alat bantu. Media adalah bagian integral dari proses belajar
mengajar. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-
apa saja yang dapat dilakukan oleh guru atau pendidik. Dengan kata lain, bahwa posisi guru
sebagai fasilitator dan media memiliki posisi sebagai alat pembantu dalam menyampaikan
pesan atau materi pembelajaran.