Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Kasih dan RahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Model Pembelajaran” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan,bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak.Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah
membimbing saya dalam membuat makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah terkait. Semoga segala bantuan,bimbingan dn arahan yang diberikan
mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................4
1.4 Manfaat..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
2.1 Biodata Buku.......................................................................................................5
2.2 Intisari Buku I......................................................................................................6
2.3 Intisari Buku II....................................................................................................8
LAMPIRAN.........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Untuk mempermudah dalam menganalisis sebuah buku
Berguna untuk membuat para pengulas menjadi lebih kritis dalam mengulas buku
yang dibandingkan
BAB II
PEMBAHASAN
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah‟
“perantara‟ atau “pengantar‟. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali infrmasi visual atau verbal.
Menurut para pakar, media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder,
camera, film, slide (gambar), foto, grafik telivisi dan komputer.
“media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap sisw”.
Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk
terjadinya proses belajar. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran
meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang
mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar dan media yang digunakanpun baru sebatas alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai
dilakukan sehingga lahirlah alat bantu visual-audio.
Secara garis besar, media pembelajaran terbagi atas:
1) Media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar atau yang memiliki unsur suara,
seperti radio dan rekaman suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dan tidak mengandung unsur
suara, seperti gambar, lukisan, foto dan sebagainya.
3) Media audio-visual, yaitu media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki
unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.
4) Orang (people), yaitu iranng yang bisa menyimpan informasi.
5) Bahan (materials), yaitu suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparansi, film, slide dan sebagainya
6) Alat (device), yaitu benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan
perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti
komputer, radio, televisi, VCD/DVD dan sebagainya.
7) Teknik (technic), yaitu cara atau prosedur yang digunakan orang dalam memberikan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti cerama, diskusi, simulasi,
permainan dan sebagainya.
8) Latar (setting), yaitu lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun di luar
sekolah, baik yang sengaja dirancang mauupun secara tidak khusus disiapkan untuk
pembelajaran, seperti ruang kelas, studi, perpustakan, aula, taman, kebun, pasar, dan
sebagainya.
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi media dapat diketahui
berdasarkan kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses
pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat
digambar, dipotret direkam, difilmkan dan disimpan, dan pada saat diperlukan dapat
ditujukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau
kejadian dengan berbagai perubahan sesuai keperluan, misalnya ukuran, kecepatan,
warnanya diubah, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV dan radio.
Secara umum, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dalam
perantaraan gambar, potret, slide, film, video siswa dapat memperoleh gambaran
nyata tetang benda atau peristiwa sejarah.
2) Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya atau terlarang.
3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati
secara langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil.
4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung
5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena
sukar ditangkap.
6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
7) Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar diawetkan.
8) Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambaran, model atau foto
siswa dapat dengan membandingkan dua benda yang berbeda.
9) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara tepat. Dengan
bantuan film atau video siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi.
10) Dapat melihat secara tepat suatu proses berlangsungnya secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur menjadi katak dapat diamati hanya dalam
beberapa menit.
11) Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara langsung.
12) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
13) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama.
14) Dapat menjangkau audien yang jumlahnya besar dan mengamati suatu objek secara
serempak.
15) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan beberapa
ciri menurut Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang
merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu :
1) Ciri fiksatif (fixative property). Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam,
menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah
direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap
saat. Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape,
disket komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian
yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2) Ciri manipulatif (manipulatif property). Suatu kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media
dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi
kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian
yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan
membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka
kearah yang tidak diinginkan.
Praktiknya seperti bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian
menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping
itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu
juga bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui
bantuan kemampuan manipulatifdari media. Demikian pula, suatu aksi gerakan
dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar hidup(video,
motion film) kejadian dapat diputar mundur.
3) Ciri disributif (distributive property). Ciri distributif dari media memungkinkan
suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media
apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara
bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu
tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir
sama dengan aslinya.
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain
Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil
teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang
manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi
dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang sesuai dengan
karakteristik pribadinya? Dengan kata lain siswa dihargai harkat kemanusiaanya diberi
kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan
bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru
menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki keprbadian, harga diri,
motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain,maka baik
menggunaka media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang
Landasan psikologis
pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.
Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan
perlu:
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai hal yang
ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua,
bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses
penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata
ke yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari
siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kmeudian menuju siswa sebagai
yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang
disajikan dengan symbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam
PENUTUP
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari ringkasan buku beserta dengan menganalisis kedua buku tersebut, dapat
disimpulkan bahawa:
Buku 1 lebih bagus daripada buku kedua dikarenakan materi yang dijelaskan
lebih rinci.
Buku 1 cocok disajikan menjadi referensi untuk mencari media yang cocok
dalam pembelajaran dikelas.
4.2 Saran
diharapkan setelah menganalisis serta membandingkan kedua buku tersebut, para
pembaca mampu mengetahui buku yang cocok dijadikansebagai literatur buku.
Selain itu, diharapkan dengan adanya perbandingan kedua buku dapat membuat
memahami maksud si penulis menulis buku.