Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Kasih dan RahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Model Pembelajaran” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

            Saya mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan,bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak.Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah
membimbing saya dalam membuat makalah ini.
            Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak  sekali kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
            Akhirnya saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang telah terkait. Semoga segala bantuan,bimbingan dn arahan yang diberikan 
mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 10 Mei 2018


                                                                                                   

        Elsa Merry Oktavia Pasaribu


                                                                                                 4161131008
Pendidikan Kimia Dik A 2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................4
1.4 Manfaat..................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5
2.1 Biodata Buku.......................................................................................................5
2.2 Intisari Buku I......................................................................................................6
2.3 Intisari Buku II....................................................................................................8

BAB III PENDAPAT...........................................................................................................19


3.1 Kelebihan Buku...............................................................................................19
3.2 Kekurangan Buku............................................................................................19
3.3 Persamaan Buku..............................................................................................20
3.4 Perbedaan Buku..............................................................................................20

BAB III PENUTUP..............................................................................................................21


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................21
3.2 Saran.................................................................................................................21

LAMPIRAN.........................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang
sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi,
sosial, budya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan IPTEK tersebut perlu penyesuaian-penyesuaian, terutama sekali yang
berkaiatan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah
media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan
berhasil guna.
Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulanya
membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta
lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-
kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka
kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubung dengan hal itu, peran media
sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana perkembangannya saat ini media bukan
lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang penting dalam sistem
pendidikan dan pembelajaran.
Mengingat begitu besarnya peran media dalam pembelajaran makalah ini diharapkan
dapat membantu kita sebagai calon guru dalam mengenal berbagai media pembelajaran
dan karakteristiknya dan dimafaatkan dalam untuk kita mengajar untuk kedepannya.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
 Sebutkan fungsi dan manfaat media pembelajaran?
 Sebutkan peralatan media?
 Sebutkan klasifikasi media?
 Sebutkan karakteristik media pembelajaran?
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui perbandingan pada kedua buku tersebut
 Mengetahai kelebihan dari tiap buku tersebut
 Mengetahui kelemahan dari kedua buku tersebut
 Mengetahui perbandingan dan persamaan dari kedua buku tersebut

1.4 Manfaat
 Untuk mempermudah dalam menganalisis sebuah buku
 Berguna untuk membuat para pengulas menjadi lebih kritis dalam mengulas buku
yang dibandingkan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Biodata Buku


 Buku 1
Judul Buku :Strategi Belajar Mengajar
Nama Penulis :Dr. Hamdani, M.A
Tahun Terbit :2011
Nama Penerbit :Pustaka Setia
Tempat Terbit :Bandunh
 Buku2
Judul Buku :Inovasi Model Pembelajaran
Nama Penulis :Nurdyansyah M.Pd dan Eni Faryarul Fahyuni, M.Pd
Tahun Terbit :2013
Nama Penerbit :Nizamial Learning Center
Tempat Terbit :Jakarta

2.2. Inti Sari Buku 1

(a) Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah‟
“perantara‟ atau “pengantar‟. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali infrmasi visual atau verbal.
Menurut para pakar, media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder,
camera, film, slide (gambar), foto, grafik telivisi dan komputer.
“media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap sisw”.
Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk
terjadinya proses belajar. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa media pembelajaran
meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang
mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar dan media yang digunakanpun baru sebatas alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad ke-20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan alat audio mulai
dilakukan sehingga lahirlah alat bantu visual-audio.
Secara garis besar, media pembelajaran terbagi atas:
1) Media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar atau yang memiliki unsur suara,
seperti radio dan rekaman suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat dan tidak mengandung unsur
suara, seperti gambar, lukisan, foto dan sebagainya.
3) Media audio-visual, yaitu media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki
unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.
4) Orang (people), yaitu iranng yang bisa menyimpan informasi.
5) Bahan (materials), yaitu suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparansi, film, slide dan sebagainya
6) Alat (device), yaitu benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan
perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti
komputer, radio, televisi, VCD/DVD dan sebagainya.
7) Teknik (technic), yaitu cara atau prosedur yang digunakan orang dalam memberikan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti cerama, diskusi, simulasi,
permainan dan sebagainya.
8) Latar (setting), yaitu lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun di luar
sekolah, baik yang sengaja dirancang mauupun secara tidak khusus disiapkan untuk
pembelajaran, seperti ruang kelas, studi, perpustakan, aula, taman, kebun, pasar, dan
sebagainya.

(b) Fungsi Media Pembelajaran

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi media dapat diketahui
berdasarkan kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses
pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau kejadian dapat
digambar, dipotret direkam, difilmkan dan disimpan, dan pada saat diperlukan dapat
ditujukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau
kejadian dengan berbagai perubahan sesuai keperluan, misalnya ukuran, kecepatan,
warnanya diubah, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV dan radio.
Secara umum, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dalam
perantaraan gambar, potret, slide, film, video siswa dapat memperoleh gambaran
nyata tetang benda atau peristiwa sejarah.
2) Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berbahaya atau terlarang.
3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati
secara langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil.
4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung
5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena
sukar ditangkap.
6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
7) Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar diawetkan.
8) Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambaran, model atau foto
siswa dapat dengan membandingkan dua benda yang berbeda.
9) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara tepat. Dengan
bantuan film atau video siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi.
10) Dapat melihat secara tepat suatu proses berlangsungnya secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur menjadi katak dapat diamati hanya dalam
beberapa menit.
11) Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara langsung.
12) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
13) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama.
14) Dapat menjangkau audien yang jumlahnya besar dan mengamati suatu objek secara
serempak.
15) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.

(c) Jenis Peranan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dikelompokkan menjadi 3 yaitu:


1) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra
penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Media visual terdiri atas
media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang dapat diproyeksikan, media
yang daoat diproyeksikan bisa berupa gambar diam atau bergerak.
Adapaun media yang tidak dapat diproyeksikan adalah gambar yang disajikan secara
fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya
yang ada kaitannya dengan baha atau isi pelajaran yang akan disampaikan siswa.
2) Media Audio
Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentu auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para
siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah
bentuk media audio.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaikan
materi pembelajaran tentang mendengarkan.
3) Media Audio Visual
Apabila dicermati, banyak guru yang menganggap bahwa media hanya sebatas alat
bantu yang bisa diabaikan, manakala media tersebut tidak ada. Padahal apabila
diperhatika, media akan memberikana kontribusi atau sumbangan yang sangat besar
bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Beberapa peran media adalah
sebagai berikut.
(a) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetapi
memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar
mengajar yang lebih efektif.
(b) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran
sebagai salah satu komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar
yang diharapkan.
(c) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan tujuan dengan isi
pembelajaran. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran harus selalu melihat pada tujuan dan bahan ajar.
(d) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan sehingga tidak
diperkenankan menggunakannya hanya untuk permainan atau memancing
perhatian siswa.
(e) Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar. Fungsi ini
mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap
tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
(f) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar. Pada umumnya, hasil belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran nilai
tinggi.

(d) Jenis-jenis Media Pembelajaran

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan adalah:


1) Media grafis
Media grafis termasuk media visual, sebagaimana halnya media lainnya. Media grafis
berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indra penglihatan.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar agar proses penyampaian pesan tersebut
dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus, grafis
berfungsi pula dalam menarik perhatian, memperjelas sajian ide yang ditampilkan,
diilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan atau diabaikan
apabila tidak yang relatif murahapabila dilihat dari segi biayanya.
(a) Gambar atau foto
Beberapa kelebihan media gambar adalah:
1. Sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding
dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidaka semua benda, objek
atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan para siswa tidak selalu dibawa ke objek
atau peristiiwa tersebut.
3. Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
4. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.
5. Harga foto murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar atau foto mempunyai beberapa
kelemahan yaitu:
1. Gamaba atau foto hanya menekankan perrsepsi indra mata
2. Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar atau foto yang baik sebagai
media pendidikan, anatar lain sebgai berikut.
1. Autentik, yaitu gambar tersebut secara jujur melukiskan situasi seperti gamabar
sebenarnya.
2. Sederhana, yaitu komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-
poin pokok dalam gambar.
3. Ukuran relatif, yaitu gambar atau foto dapat membesarkan atau memperkecil
objek atau benda sebenarnya.
4. Gambar atau foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan
5. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
6. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
(b) Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian
pokok tanpa detail. Guru hendaknya dapat menuangkan ide-idenya ke dalam
bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik perhatian murid, menghindari
verbalisme, dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak
mahal sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
(c) Diagram
Diagram pada umumnya berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan
hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui:
1. Diagram bersifat simbolis dan abstraks sehingga kadang-kadang sulit
dimengerti.
2. Untuk membaca diagram, seseorang harus mempunyai latar belakang tetang
hal yang didiagramkan.
(d) Bagan
Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang
sulit apabila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Pesan
yang disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan
atau hubungan yang penting.
Sebagai media yang baik, bagan memiliki kriteria diantaranya:
1. Dapat dimengerti anak.
2. Sederhana dan lugas, tidak rumit dan berbelit-belit,
3. Diganti pada waktu tertentu agar selain tetap bermasa, juga tidak kehilangan
daya tarik.
(e) Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar.
Fungsi grafik adalah menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan
perkembangan atau perbandingan sesuatu objel atau peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas.
Beberapa manfaat dan kelebihan grafik sebagai media:
1. Grafik sangat bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data
kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2. Grafik dengan cepat memungkin kita mengadakan analisis interprestasi, dan
perbandingan antara data-data yang disajikan.
3. Penyajian data grafik yaitu jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis.

(e) Ciri-cri Media Pembelajaran

Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan beberapa
ciri menurut  Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri media yang
merupakan alasan mengapa media digunakan. Yaitu :
1) Ciri fiksatif (fixative property). Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam,
menyimpulkan, melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
Cara ini amat penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah
direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap
saat. Media yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape,
disket komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian
yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 
2) Ciri manipulatif (manipulatif property). Suatu kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media
dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi
kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian
yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan
membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka
kearah yang tidak diinginkan.
Praktiknya seperti   bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian
menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografer di samping
itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil rekaman video. Selain itu
juga bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui
bantuan kemampuan manipulatifdari media. Demikian pula, suatu aksi gerakan
dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar hidup(video,
motion film) kejadian dapat diputar mundur.
3) Ciri disributif (distributive property). Ciri distributif dari media memungkinkan
suatu objek atau kejadian ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media
apa saja, ia dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara
bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu
tempat. Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir
sama dengan aslinya.

(f) Landasan Penggunaan Media Pembelajaran

Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain

landasasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.

Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil

teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang

manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi

dehumanisasi. Bukankan dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa

dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang sesuai dengan

karakteristik pribadinya? Dengan kata lain siswa dihargai harkat kemanusiaanya diberi

kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan

kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.

Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting

bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru

menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki keprbadian, harga diri,

motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain,maka baik

menggunaka media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang

dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.

Landasan psikologis

Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan

pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.

Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan

keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang

berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal


agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut

perlu:

Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta

memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Bahan pembelajaran yang kana

diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai hal yang

konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan continuum konkret-abstrak dan

kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat.

Pertama, bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari

belajar dengan gambaran atau film ( iconic representation of experiment) kemudian ke

belajar dengan simbol , yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Hal

ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua,

bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses

penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata

ke yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari

siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kmeudian menuju siswa sebagai

pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian

yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang

disajikan dengan symbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam

bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment).

(g) Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar


Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah harus
dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila tujuan
atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang
tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi
bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran
bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan.
Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan
lain yang dapat kita gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, yakni
dengan menggunakan kata ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity,
Organization, Novelty).
1) Access,artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
pemilihan media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat
dimanfaatkan?. Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media tersebut
diijinkan untuk digunakan?
2) Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk
penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3) Technology, dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan
teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
4) Interactivity, media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan komunikasi
dua arah atau interaktifitas.
5) Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau lembaga dan
bagaimana pengorganisasiannya.
6) Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media
yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan sumber
belajar. Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan
sumber belajar, yaitu:
1) Ekonomis, sumber belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada harga yang
mahal.
2) Praktis, sumber belajar yang dipilih tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit
dan langka.
3) Mudah, sumber belajar harus dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita.
4) Fleksibel, artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
instruksional
5) Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung proses dan pencapaian
tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
2.3. Inti Sari Buku II
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
dapat dihindarkan lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut
dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi
terhadap usaha peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong
berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan
efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. E-learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang sedang dikembangkan dan akan menjadi tuntutan pada pendidikan di
masa depan. E-learning adalah sebuah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan media
elektronik dalam menyampaikan pembelajaran, baik berupa internet, CD atau dengan
menggunakan HP. E-learning memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan
pembelajaran dan melakukan evaluasi, karena dengan e-learning semua informasi dapat
secara cepat diunduh dari situs e-learning dan bisa dengan cepat melakukan evaluasi hasil
belajar siswa tanpa harus melakukan ujian di dalam kelas.
Pembelajaran berbasis web yang popular dengan sebutan Web-Based Education (WBE)
atau kadang disebut e-learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya,
maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
Pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan pembelajaran yang memanfaatkan
jaringan Internet sebagai metode penyampaian, Interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh
berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Seiring kemajuanteknologi dan perubahan tren
serta gaya hidup manusia yang cenderung bergerak secara dinamis (mobile), kebutuhan
akan proses belajar jarak jauh atau yang biasa disebut dengan tele-edukasi semakin
meningkat pula.
(a) Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran
Internet, singkatan dari interconnection and networking, adalah jaringan informasi
global, yaitu “The largest global network of komputers, that enables people throughout the
world to connect with each other”. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider
dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada Agustus 1962. Untuk menggunakan
internet diperlukan sebuah komputer yang memadai, harddisk yang cukup, modem
(berkecepatan minimal 14.400), sambungan telepon (mutifungsi: telepon, faksimile, dan
internet), ada program Windows, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya.
Rusman (2007) menyebutkan bahwa internet merupakan perpustakaan raksasa dunia,
karena di dalam internet terdapat miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat
menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through
independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997).
Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum,
database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi,
rekaman, laporan, data statistic, (Gordin et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-
komputers itu dapat berasal dari commercial businesses (.com), government services (.gov),
nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural
groups (arts).
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
sebagai berikut.
1) Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan
kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3) Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masing-masing.
4) Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5) Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6) Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga manarik siswa; dan
memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) turut serta
menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang
dikerjakan siswa secara online.
Perkembangan/kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke
seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk
berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai
percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat
menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang
pembelajaran (instructional developers) bekerja sama dengan ahli materi (content
specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning material).
Pembelajan melalui internet di Sekolah Dasar dapat diberikan dalam beberapa format
(Wulf, 1996), diantaranya adalah: (1) Electronic mail (delivery of course materials, sending
in assignment, getting and giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion
group, (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3) Downloading of
course materials or tutorials, (4) Interactive tutorial on the web, dan (5) Real time,
interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay
Chan.
(b) Penggunaan Internet dalam Pembelajaran
Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan jaringan-
jaringan komputer di seluruh dunia. Internet mempermudah para pemakainya untuk
mendapatkan informasi-informasi di dunia cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah, dan
institusi pendidikan dengan menggunakan komunikasi protokol yang terdapat pada
komputer, seperti Transmission Control Protocol (TCP), (TCP) merupakan suatu protokol
yang sanggup memungkinkan sistem apa pun sehingga antar sistem jaringan komputer
dapat berkomunikasi baik secara lokal maupun internasional dengan modus koneksi Serial
Line Internet Protocol (SLIP) atau Point To Point Protocol (PPP).
Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya internet, yaitu 1) Discovery
(penemuan), ini meliputi browsing dan pencarian informasi-iformasi tertentu; 2)
Communication (komunikasi), internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan
murah mulai dari pesan-pesan yang berupa bulletin sampai dengan pertukaran komunikasi
yang bersifat kompleks antar atau inter organisasi. 3) Collaboration (kolaborasi), seiring
dengan semakin meningkatnya komunikasi dan kolaborasi antarmedia elektronik, baik itu
antarindividu maupun antarkelompok, maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun
digunakan mulai dari screen sharing sampai dengan teleconferencing.
Internet juga dapat digunakan dalam bidang pendidikan dan dunia hiburan. Selain itu,
untuk mempermudah perusahaan dalam melakukan berbagai transaksi bisnisnya, internet
juga menyediakan fasilitas electronic commerce (EC) yang membantu berbagai kegiatan
bisnis yang beragam, mulai dari periklanan sampai dengan berbagai jasa pelayanan yang
ditawarkan kepada konsumen. Beberapa peralatan yang dikembangkan dalam internet
juga dikembangkan dalam network yang berada dalam suatu organisasi tertentu, yang
dikenal dengan nama fasilitas internet. Karena jumlah informasi yang terdapat pada
internet bertambah dua kali lipat dalam setiap tahunnya, maka untuk mempermudah
pencarian data yang dibutuhkan, beberapa perusahaan mengembangkan fasilitas pencari
data yang bersifat otomatis yang dikenal dengan nama software agents.
(c) Internet untuk Manajemen Pembelajaran
Keberhasilan seorang manajer dalam membuat keputusan bergantung pada pelaksanan
fungsi manajerial seperti planning, organizing, directing, dan controlling.Di era informasi,
para pembuat keputusan harus menguasai alat dan teknik baru untuk membantu membuat
keputusan. Saat membuat keputusan, para manajer pendidikan akan melalui proses yang
sistematis. Simon (1977) mengatakan bahwa proses ada tiga tahap, yaitu: intelligence,
design, dan choice, kemudian dia menambahkan dengan implementation. Proses ini
sebenarnya cukup dikenal dan dapat didukung dengan alat bantu keputusan dan modeling.
Untuk memperoleh modeling dan alat bantu keputusan itu, para manajer dapat mengakses
software dari internet.
(d) Internet Sebagai Sumber Belajar
Peran internet dalam pendidikan sangat menguntungkan karena kemampuanya dalam
mengolah data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi informasi sudah menjadi
jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh
perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik dam dengan guru yang terlatih
baik. Menggunakan internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan
untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang secara langsung dapat
meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilanya dalam belajar. Karena internet
merupakan sumber informasi utama dan pengetahuan, melalui teknologi ini kita dapat
melakukan beberapa hal, di antaranya untuk:
1)Penelusuran dan pencarian bahan pustaka
2)Membangun Program Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) untuk memodelkan
sebuah rencana pembelajaran;
3)Memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual classroom
ataupun virtual university;
4)Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
Kegunaan-kegunaan seperti di atas itu dapat diperluas bergantung pada peralatan
komputer yang dimiliki, jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia, serta provider yang
bertanggung jawab agar penggunaan jaringan komunikasi dan informasi tersebut tetap
terpelihara. Dari waktu ke waktu, jika dilihat dari jumlah pemakaian yang semakin
meningkat secara eksponensial, setiap tahunnya memungkinkan fasilitas yang pada
mulanya hanya dapat dinikmati segelintir orang, dan sekelompok kecil sekolah
terkemuka dengan biaya operasional yang tinggi, ke depan besar kemungkinan biaya
yang besar itu akan dapat ditekan, sehingga pemanfaatannya benar-benar dapat menjadi
penunjang utama bagi penggelolaan pendidikan khususnya bagi pusat sumber belajar
bagi kegiatan pendidikan di daerah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kelebihan Buku


 Buku I
Buku ini telah memuat penjelasan yang lebih jelas, padat sehingga mudah lebih
memahami. Buku ini menjelaskan berbagai media pembelajaran yang digunakan, ciri
penggunaan media pembelajaran serta jenis media pembelajarannya disajikan dengan
jelas sehingga para pembaca lebih mudah mengerti dan memahami maksud dari isi
materi tersebut. Selain itu penggunaaan bahasa pada bukunya menggunakan bahasa
yang efektif dan baku sehingga tidak perlu berbelit-belit dalam memahami maksud
dari buku tersebut.
 Buku II
Pada buku ini, penggunaan bahasa dan penjelasan dalam bahasa asing dijelaskan
dengan baik pada buku ini, sehingga uorang yang membaca buku ini lebih mudah
dalam memahami buku ini.
3.2 Kekurangan Buku
 Buku I
pada buku ini, penggunaan media internet sebagai media pembelajaran tidak
dijelaskan pada buku ini, sehingga media yang lainnya dijelaskan pada buku ini.
 Buku II
Pada buku ini hanya menjelaskan perihal menggunakan internet sebagai media
pembelajaran sehingga media pembelajaran yang lain tidak ada dijelaskan pada buku
ini. Media satu-satunya yang hanya dijelaskan hanya penggunaaan internet sebagai
media pembelajaran.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari ringkasan buku beserta dengan menganalisis kedua buku tersebut, dapat
disimpulkan bahawa:
 Buku 1 lebih bagus daripada buku kedua dikarenakan materi yang dijelaskan
lebih rinci.
 Buku 1 cocok disajikan menjadi referensi untuk mencari media yang cocok
dalam pembelajaran dikelas.

4.2 Saran
 diharapkan setelah menganalisis serta membandingkan kedua buku tersebut, para
pembaca mampu mengetahui buku yang cocok dijadikansebagai literatur buku.
 Selain itu, diharapkan dengan adanya perbandingan kedua buku dapat membuat
memahami maksud si penulis menulis buku.

Anda mungkin juga menyukai