2436 9752 1 PB PDF
2436 9752 1 PB PDF
ABSTRAK. Perencanaan dan perancangan “Bangunan Sport Club Dengan Konsep Metafora Di Jakarta”
bertujuan untuk menciptakan suatu area olahraga yang dapat dimanfaatkan atlit atau masyarakat umum dari
berbagai kalangan serta membuat suatu area terpadu yang menyediakan fasilitas – fasilitas olah raga,fasilitas
umum, baik di indoor ataupun outdoor serta kolam renang selain itu sebagai tempat yang sehat dan nyaman
untuk bersosialisasi ataupun ber interaksi. Metode penyusunan konsep yang digunakan adalah metode desktiptif
kualitatif, yaitu metode dengan menggunakan data yang ada dengan menggunaakan landasan teori yang
terkait, baik secara arsitektural maupun non arsitektural, dimulai dari pengumpulan data, sampai dengan
pengolahan data secara faktual untuk penyusunan konsep perencanaan dan perancangan bangunan sport club.
Perencanaan dan perancangan Bangunan Sport Club Dengan Konsep Metafora Di Jakarta diharapkan dapat
menjadi tempat yang bermanfaat sebagai pusat kegiatan olah raga yang berlokasi di Jakarta serta dapat
memenuhi kebutuhan akan sarana olah raga untuk masyarakat luas.
ABSTRACT. Planning and designing "Building Sport Club With Metaphor Concept In Jakarta" aims to create a
sports area that can be used athletes or the general public from various circles and create an integrated area that
provides sports facilities, public facilities, both indoor or outdoor as well as a swimming pool other than that as a
healthy and comfortable place as a place to socialize or interact. The method of composing the concept used is
qualitative descriptive method, that is the method by using existing data by using the related theoretical basis,
both architecturally and non architectural, starting from data collection, until factual data processing for the
preparation of planning concept and design of sport building club. Planning and designing of Sport Club Building
With Metaphor Concept In Jakarta is expected to be a useful place as a center for sports activities located in
Jakarta and can meet the needs of sports facilities for the wider community.
Dengan konsep bangunan semi minimalis Tujuan prencanaan dan perancangan adalah
yang dikombinasikan dengan gaya arsitektur sebagai berikut:
klasik serta bentuk dan massa dari bangunan a. Merencanakan dan merancang bangunan
sport club tersebut merupakan bangunan lama sport club yang dapat menyatukan berbagai
sehingga bentuk yang ada sekarang aktifitas olah raga.
merupakan bentuk dengan konsep arsitektur b. Merencanakan dan merancang fasade dan
lama. Sepertihalnya The Spring Club yang bentuk bangunan yang berkonsep
dibangun di BSD Tangerang yang beroperasi metafora.
saat inipun masih memiliki keterbatasan
65
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 3 No 1 Maret 2019: 65-70
66
Penerapan Konsep Metafora Pada Desain Bangunan Sport Club
Harmanta, Ashadi, Luqmanul Hakim
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa Kategori Metafora dalam Arsitektur
yang digunakan untuk menjelaskan sesuatu
hal melalui sebuah persamaan atau a. Intangible methaphors, (metafora yang
perbandingan. Metafora berasal dari bahasa tidak dapat diraba). Metafora yang
latin yaitu “ Methapherein “ yang terdiri dari 2 berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat
buah kata yaitu “ metha “ yang berarti manusia dan nilai-nilai seperti :
setelah,melewati dan “ Pherein “ yang berarti individualisme, naturalisme, komunikasi,
membawa. tradisi dan budaya. Rancangan arsitektur
yang menggunakan metafora ini adalah
Secara etimologis dapat diartikan sebagai Nagoya City Art Museum karya Kisho
pemakaian kata-kata yang bukan arti Kurokawa yang membawa unsur sejarah
sebenarnya, melainkan sebagai kiasan yang dan budaya didalamnya.
berdasar persamaan dan perbandingan. Pada b. Tangible methaphors (metafora yang
awal tahun 1970 muncul ide untuk mengaitkan nyata). Metafora yang berangkat dari hal-
67
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 3 No 1 Maret 2019: 65-70
hal visual serta spesifikasi / karakter dari suatu topik dalam pembahasan.
tertentu dari sebuah benda seperti sebuah Dengan kata lain menerangkan suatu
rumah adalah puri atau istana, maka wujud subyek dengan subyek lain, mencoba untuk
rumah menyerupai istana. Rancangan yang melihat suatu subyek sebagai suatu yang
menggunakan metafora ini adalah Stasiun lain.
TGV karya Calatrava yang menerjemahkan b. Menurut James C. Snyder, dan Anthony J.
bentuk burung terbang kedalam bangunan Cattanese dalam “Introduction of
c. Combined methaphors (metafora Architecture”. Metafora mengidentifikasikan
kombinasi). Merupakan penggabungan pola-pola yang mungkin terjadi dari
kategori 1 dan kategori 2 dengan hubungan-hubungan paralel dengan
membandingkan suatu objek visual dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan
yang lain dimana mempunyai persamaan analogi yang melihat secara literal.
nilai konsep dengan objek visualnya. Dapat c. Menurut Charles Jenks, dalam ”The
dipakai sebagai acuan kreativitas Language of Post Modern Architecture”.
perancangan. Rancangan arsitektur yang Metafora sebagai kode yang ditangkap
menggunakan metafora ini adalah EX pada suatu saat oleh pengamat dari suatu
Plaza Indonesia karya Budiman obyek dengan mengandalkan obyek lain
Hendropurnomo yang menjadikan gaya dan bagaimana melihat suatu bangunan
kinetik pada sebuah mobil sebagai sebagai suatu yang lain karena adanya
konsepnya, yang diterjemahkan menjadi kemiripan.
gubahan masa lima kotak yang miring d. Menurut Geoffrey Broadbent, 1995 dalam
sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom- buku “Design in Architecture”. Metafora
kolom penyangganya sebagai ban mobil. pada arsitektur adalah merupakan salah
d. Metafora Gender dalam Arsitektur. satu metode kreatifitas yang ada dalam
Arsitektur dapat menjadi suatu media desain spektrum perancang.
komunikasi massal, pesan-pesan yang
disampaikan ini juga banyak Konsep Arsitektur Metafora
menyampaikan masalah sosial dalam
kehidupan bermasyarakat. Salah satu Konsep arsitektur metafora adalah karya
masalah sosial yang diangkat dalam arsitektur yang berupa kiasan atau ungkapan
arsitektur yaitu gender. Selain makhluk bentuk yang diwujudkan dalam bangunan.
hidup biasa, arsitektur juga terbagi atas dua Metafora pada bangunan dapat diwujudkan
gender, yaitu gender pria dan wanita. kedalam karya bangunan yang meliputi
( ZAKARIA EFFENDI, 2009 ) beberapa elemen visual yang akan dibahas
dan diaplikasikan pada karya arsitektur itu
Kegunaan Metafora dalam Arsitektur sendiri. Seperti halnya di ungkapkan pada :
a. Fasade bangunan yaitu merancang dan
Sebagai salah satu cara atau metode sebagai mendesain fasade pada bangunan yang
perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni akan didesain yang memiliki makna dengan
sebagai berikut : fungsi bangunan itu sendiri.
a. Memungkinkan untuk melihat suatu karya b. Pola hubungan ruang luar, yaitu menata
Arsitektural dari sudut pandang yang lain sirkulasi dan lansekap yang sesuai dengan
b. Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai bangunan berkonsep metafora.
interprestasi pengamat. c. Proporsi sekala bangunan, yaitu
c. Mempengaruhi pengertian terhadap membuat proporsi bangunan sesuai
sesuatu hal yang kemudian dianggap dengan kebutuhan serta kapasitasnya.
menjadi hal yang tidak dapat dimengerti d. Massa bangunan yaitu merancang bentuk
ataupun belum. massa bangunan yang sesuai dengan
d. Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih konsep arsitektur metafora.
ekspresif. (http://arsitekturmetafora.blogspot.co.id/)
68
Penerapan Konsep Metafora Pada Desain Bangunan Sport Club
Harmanta, Ashadi, Luqmanul Hakim
Tata Guna Lahan (Land Use) Kesesuaian ide utama pada bangunan sport
club yang akan direncakan yaitu diaplikasikan
pada ornamen bangunan serta pada fasade
( kulit ) bangunan yaitu mengadopsi dengan
betuk lima lingkaran yang terdapat pada ujung
ornamnen bangunan serta bentuk segi enam
yang dikombinasikan dengan bentuk lingkaran
yang saling berkaitan yang mengelilingin
tampak bangunan sehingga gagasan yang
direncanakan diungkapkan menjadi bentu
fasade bangunan yang menarik.
69
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 3 No 1 Maret 2019: 65-70
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
ini adalah perlunya direncanakan dan Antoniades, Anthony C, 1990. Poetics Of
dirancang serta dibangunnya bangunan Sport Architecture : Theory of Design, Van
Club diwilayah padat penduduk serta wilayah NostrandReinhold, NewYork
yang memiliki aktifitas perekonomian yang
tinggi. Keterbatasan lahan atau Pemanfaatan
lahan yang efektif dengan desain perencanaan Francis D. K. Ching, 2000. Bentuk, Ruang dan
dan perancangan yang baik sesuai dengan Tatanannya, Erlangga. Jakarta.
fungsi serta kebutuhan penggunanya, maka
dengan adanya bangunan Sport Club dan Ernst Neufert. Data Arsitek Jilid 2. Erlangga,
fasilitas yang dapat mendukung semua 2002
kegiatan olah raga didalamnya, diharapkan
dapat menciptakan kehidupan yang lebih
sehat dan berkualitas bagi penggunanya yaitu Frick, Heinz, 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan
dengan aktif berolah raga. Selain itu bangunan 2, Kanisius, Yogyakarta.
Sport Club dapat dijadikan salah satu sarana
olah raga serta tempat bersosialisasi dengan Kevin U, Julianus A. R. Sondakh, Octavianus
masyarakat luas. Dengan penerapan konsep H. A. Rogi ( Metafora dalam rancangan
metafora pada bangunan Sport Club ini arsitektur )
diharapkan bangunan yang akan direncanakan
menjadi icon baru diwilayah jakarta utara
sehingga fungsi bangunan Sport Club tersebut Karatani, Kojin. 1995. Architecture as
dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh Metaphor: Language, Number.
masyarakat secara luas baik berolah Money.
raga,bersantai dengan keluarga ataupun
aktifitas-aktifitas formal seperti seminar, Soedarsono, Pratomo, 2000. Metafora Dalam
kegiatan perkumpulan dapat dilakukan Arsitektur. Kilas jurnal arsitektur FTUI vol2.
dibangunan Sport Club tersebut
Indonesia.
70